Breaking News

Saat Kosong, Saat itu Ber isi-Kyai Kasin

Salam sejahtera, semoga Allah merahmati dg keberkahan kemakrifatan

Saat Kosong, Saat itu Ber isi
================

Berlakunya nafi atau penyangkalan harus berbarengan dg istbat atau penetapan. Nafi Istbat harus berlaku pada tauhid. Berdasar sabda nabi Muhammad saw "siapa yg tahu dirinya maka pastilah akan tahu Tuhannya" adalah dasar dari pencarian Tuhan. Tahu diri berarti Tahu Tuhan. sedangkan tuhan itu bukan sesuatu, sehingga Tuhan tidak bisa diandaikan atau dihayalkan seperti apanya Dia.

Tahu diri bahwa diri ini adalah TIDAK ADA, maka pasti akan timbul kesadaran bahwa Tuhan yg ADA. Diri dinafikan dan Tuhan akan teristbatkan. adanya diri disangkan maka Tuhan akan tertetapkan dg sendirinya. Diri dikosongkan maka Tuhan ternyatakan. inilah nafi istbat yg sebenarnya.

Sekarang kita coba Konsep tauhid tersebut kita tarik pada diri kita. kita melihat, kita mendengar, kita merasa, kita hidup dsb dsb, kita sangkal (nafi) dan langsung tertepakan (istbat) sehingga kita tidak melihat, Allah yg melihat, kita tidak mendengar, Allah yg mendengar, kita tidak merasa , Allah yg merasa, kita tidak hidup, Allah yg hidup dsb dsb. Penafian dzat sifat af al dan asma pada diri harus langsung dg peng istbatan Allah. Tidak mungkin kalo penafian itu tidak diikuti peng istbatan Allah. Jika hal itu terjadi maka penafsiran makna hadist di atas SALAH. jika salah maka pengkosongan diri akan timbul kesaktian diri, pengkosongan diri akan timbul kedigjayaan diri. Inilah yg perlu diwaspadai oleh para suluk.

Tahu kalo diri ini tidak ada sehingga ternyatakan Allah yg mewujud berupa diri jasmani rohani. Bahwa diri jasmani rohani inilah nyataNya allah atau Allah yg nyata. Diri jasmani rohani adalah Allah yg nyata. Allah yg hidup berupa diri jasmani rohani.

Bagaimana dg nama diri?

Nama diri sebenarnya hanyalah sebutan atau tetenger aja, sebenarnyalah diri jasnani rohani ini tidak ada. bagaiman diri yg tidak ada itu bernama? Tidaklah.. nama diri tidak bisa ditaruh di diri yg tidak ada. Allah lah asma diri dan tuan pemilik asma Allah itulah pemilik diri jasmani rohani ini. Tuan pemilik asma Allah itulah berwujud berupa diri jasmani rohani ini.

Makrifat adalah habisnya diri dan Nyatanya Allah. bukan habisnya diri tapi nyata kesaktian. Bukankah tiada yg sakti selain Allah?.

Makrifat bukan bertujuan jadi Allah. Tapi sebenarnyalah makrifat adalah kepasrahan total dg hidupnya Allah.

Semoga bermanfaat..

No comments