“ AWALUDDIN MA’RIFATULLAH” -Arya Mahesageni(4)
Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Sambungan dari status ku ,aku beri nomor agar mudah : nomor 4
“ AWALUDDIN MA’RIFATULLAH”
isyarat ayat Al Qur’an “WAKULIL HAMDULILLAH SAYURIIKUM AAYAA TIHI FA’A
HIRU NAHA” artinya Dan ucapkanlah puji bagi Allah karena sangat nampak
bagi kamu pada wujud diri kami itu sendiri, akan tanda tanda kebesaran
Allah Ta’ala, supaya kamu dapat mengenalnya
Dari itu dengan sabda
Nabi Muhammad SAW “MAM TALABAL MAULA BICHAIRI NAFSIHI PAKAD DALLA
DALALAM BA’IDA” artinya Barang siapa mengenal Allah Ta’ala diluar dari
pada mengenal hakikat dirinya sendiri., maka sesungguhnya adalah ia
sesat yang bersangat sesat. Karena hakikat diri yang sebenarnya, baik
rohani dan jasmani tidak lain melainkan adalah wujud kesempurnaan
tajalli NUR MUHAMMAD itu semata-mata. Maka apa apa nama segala yang
maujud pada ala mini, baik pada alam nyang nyata dan alam yang ghaib
adalah semuanya nama Majazi bagi kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD.
Adapun ma’na Syahadat yang tahkikut tahkik “ASYHADUALLA ILAHA ILLALLAH”
naik sakti aku bahwasanya Rohku dan Jasadku tidak lain, melainkan wujud
kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD semata-mata. “WA ASYHADUANNA
MUHAMMADARRASULULLAH” dan naik saksi Aku bahwa hanya MUHAMMAD RASULULLAH
itu tiada lain, melainkan wujud kebenaran tajalli NUR MUHAMMAD yang
sebenar benarnya. Maka kesempurnaan musyahadah, murakabah, dan
mukapahah, yakni keesaan pada diri adalah pada keluar masuknya nafas,
karena pahak tahkik, tidak ada lagi “LAA” tetapi hanya “ILLAH” yakni
tidak lain “NAFSI” ILLAHU” tidak lain DIRIKU. Melainkan wujud kebesaran
NUR MUHAMMAD semata mata.
ZIKIR ZIKIR TAJALLI YANG HANYA DIBACA DIDALAM HATI SAJA
Sekali atau tiga kali, dan nafas ditarik dengan “HUU” kemudian ditahan dan lidah dilekukkan dilalangitan ialah.
1. INNI BIHAKKI MUHAMMADIN ALHAQ QULHAQ, artinya “YAHU” sesungguhnya
diriku adalah kebesaran wujud NUR MUHAMMAD yang sebenar benarnya.
2.
INNI BIHAKKI ZATUL BUKTI KHALISUL MUTLAK, artinya bahwa sesungguhnya
diriku adalah wujud kebesaran NUR MUHAMMAD semata-mata yang Maha Suci
lagi Esa tiada ada yang lainnya besertanya.
3. LAA MAUJUDUN ILLA
NURUL HAK KUL HAK, artinya Tiada lain wujudku melainkan wujud kebenaran
NUR MUHAMMAD yang sebesar besarnya.
Maka pilihlah yang mana dalam yang tiga ini yang dirasa mudah, dan tatkala keluar nafas bacalah dalam hati “ALLAHU AKBAR”.
Dilahirkan dinegeri BAIDA, salah satu kota kecil dalam negeri
Persia di tahun 244 H (858 M). Dia ditahan dan dihukum pada tanggal 18
Zulkaidah tahun 309 H ( 921 M). Dijatuhi hukuman bunuh dengan mula mula
dipukul dan dicambuk dengan Cemeti, lalu disalib, sesudah itu dipotong
potong kedua tangannya dan kakinya. Dipenggal lehernya dan ditinggalkan
tergantung. Pecahan pecahan tubuh itu diletakkan dipintu gerbang kota
Bagdad, guna menjadi contoh bagi orang lain. Inti dari ajarannya telah
dinyatakannya, kadang-kadang berupa Syair, kadang-kadang berupa Natsar
(prosa).
Dalam susunan kata kata yang mendalam disekeliling 3 perkara :
1. HULUB yaitu ketuhanan (LAHUT) menjelma kedalam Diri Insan (NASUT)
2. AL HAKIKATUL MUHAMMADIYAH, yaitu Nur Muhammad sebagai asal usul
segala kejadian, amal perbuatan, dan Ilmu Pengetahuan, dan dengan
perantaraannyalah seluruh Ala mini dijadikan.
3. KESATUAN SEGALA
AGAMA, Menurut ajaran beliau, bila mana kebathinan seorang insane telah
suci bersih didalam menempuh perjalanan dalam hidup kebathinan, akan
naiklah tingkat hiupnya itu dari suatu Maqam yang lain. Misalnya MUSLIM,
MU’MIN, SALIHIN, MUKARABBIN. Mukarabbin artinya orang yang paling dekat
kepada Tuhannya. Diatas dari tingkat Mukarabbin itu tibalah mereka
dipuncak, sehingga bersatu dengan Tuhan. Tidak dapat lagi dibedakan atau
dipisahkan diantara ASYIK dengan MA’SYUKNYA.
Apabila
Ketuhanan telah menjelma didalam Dirinya, maka tidak lagi kehendaknya
yang berlaku, melainkan kehendak Allah “RUH ALLAH TELAH MELIPUTI
DIRINYA. Sebagaimana yang telah meliputi “ISA ANAK MARYAM. Maka apa yang
dikehendakinya akan terjadi. Bagaimana sifatnya persatuan itu ?.
Kadang-kadang dikatakannya sebagai persatuan HAMAR (Tuak, Arak) dengan
AIR, dan kadang kadang dikatakannya sebagai persatuan API dengan BESI
seketika dibakar sehingga merah, sehingga apa bila tersinggung salah
satu, tersinggung pula yang lainnya.
Disinilah pangkal
perkataannya “ANAL HAK” (Sayalah Kebenaran itu). Karena kebenaran adalah
salah satu dari nama Tuhan. Dan katanya pula “WAMA JUBBATI ILLALLAH”
dan (Tidak ada yang dalam jalan ini melainkan Allah) Setengah dari
perkataannya “ANA MAN AHWA WAMAN AHWA, ANAA NAHNU RUHANI HALLALNA BADANA
FATZA ABSHARTANI ABSHARTAHU, WAIZA ABSHARTAHU ABSHARTANA” artinya
Sayalah orang yang saya rindui, dan orang yang saya Rindu ialah saya.
Kami dua jiwa bersatu disatu badan, kalau Engkau lihat Aku, Engkau lihat
Dia, Bila Engkau lihat Dia, terlihatlah Kami. Dan katanya pula
“MAZAJTA RUHARA FIRUHI KANA, TUMZIJUL KHAMRATA BIIMAIL ZALALI FAIZA
MASSAKA SYAIUN MASSANI, FAIZA ANTA ANA FIKULLI HAALIN” artinya Telah
bercampur RohMu dalam RohKu, laksana bercampurnya KHAMAR dengan Ai yang
jernih, bila menyentuh akanMU sesuatu tersentuhlah Aku, sebab itu Engkau
adalah Aku dalam segala hal.
PERKATAAN NUR PERKATAAN ROH
1. Aku yang Awal 1. Dia yang Awal
2. Aku yang Akhir 2. Dia yang Akhir
3. Aku yang Zahir 3. Dia yang Zahir
4. Aku yang Bathin 4. Dia yang Bathin.
BILA MANA KITA MENGATA ALLAH ITU ADALAH MUHAMMAD
BILA MANA MUHAMMAD MENGATA ALLAH ITU ADALAH TUHAN KITA.
NASAR ZAHIR NASAR BATHIN
1. Api 1. Nufus
2. Angin 2. Ampas
3. Air 3. Tanufus
4. Tanah 4. Nafas.
QULHAK RAHASIA
RASA . . . . . . . . . . RASA
AL HAQ KUL ALI HAK RAHASIA
KENYATAAN YANG SEBENARNYA
1. Kenyataan Tubuh pekerjaan Hati
Kenyataan Hati pekerjaan Roh
Kenyataan Roh pekerjaan Nur.
2. Kenyataan Nur pekerjaan Kutub
Kenyataan Kutub pekerjaan Hati
Kenyataan Hati pekerjaan Tubuh.
3. Kenyataan Tubuh pekerjaan Hati
Kenyataan Hati pekerjaan Roh.
INSAN
Berjasadkan Rohani
Bernyawakan Nurani
Rahasia Idhafi.
NABI
Berjasadkan Nurani
Bernyawakan Idhafi
Rahasia Rabbani.
Wallahualam
TENTANG NOOR MUHAMMAD
Beliaulah yang mula mula sekali menyatakan bahwasanya kejadian
Alam ini pada mulanya ialah dari pada “HAKIKATUL MUHAMMADIYAH” atau Nur
Muhammad. Nur Muhammad itulah asal segala kejadian. Hampir samalah
perjalanan persamaannya itu dengan renungan Ahli Filsafat yang
mengatakan bahwa mulai terjadi ialah “AKAL PERTAMA”. Menurut katanya
Nabi Muhammad itu terjadinya dua rupa. Rupa yang Qadim dan Rupa yang
Azali. Dia telah terjadi sebelum terjadinya seluruh yang ada, Dari
padanya diserah Ilmu dan dirfan. Kedua ialah rupanya sebagai manusia,
sebagai seorang rasul dan Nabi diutus Tuhan. Rupa yang sebagai Manusia
itu menempuh Maut, tetapi rupanya yang Qadim tetap ada meliputi Alam.
Maka dari Nur rupanya yang Qadim itulah diambil segala Nur buat
menciptakan segala Nabi nabi dan Rasul rasul dan Aulia.
Cahaya
segala Kenabian dari pada Nur lah menyata dan Cahaya mereka dari pada
Cahayanyalah mengambil, tidaklah ada suatu cahaya yang bercahaya, dan
lebihnya yang lebih Qadim dari cahaya yang Qadim itu yang mendahului
Cahaya Beliau yang mulia. Kehendaknya mendahului segala kehendak,
Ujudnya mendahului segala yang Adam. Namanya mendahului akan Kalampun
sendiri. Karena dia telah terjadi sebelum terjadi apa yang terjadi.
Lautan Ilmunya diatas megah mengguruh, dibawah kilat menyinar dan
memancar, menurunkan hujan dan memberikan subur, Segala Ilmu adalah
setetes dari air lautan. Segala Hikmat hanyalah satu piala dari
Sungainya, Seluruh Zaman hanyalah satu sa’at Kecil dari Masanya yang
jauh. Dalam hal kejadian Dialah yang Awal, Dalam Kenabian dialah yang
Akhir “ALHAK” adalah dengan dia, dan dengan dialah HAKIKAT, Dia yang
pertama dalam hubungan, Dia yang Akhir dalam Kenabian, Dan Dia yang
Bathin dalam HAKIKAT, dan Dialah yang lahir dalam MA’RIFAT. Pendeknya
Nur Muhammad itulah pusat kesatuan Alam, dan Pusat Kesatuan Nubuat
segala Nabi. Dan Nabi Nabi itu Nubuatnya, ataupun Dirinya hanyalah
sebagian saja dari pada Cahayanya “NUR MUHAMMAD” itu. Segala macam Ilmu
Hikmat dan Nubuat adalah Pancaran belaka dari Sinarnya.\
AL HAKIKATUL MUHAMMADIYAH
Tuhan Allah adalah suatu dan satu, Dialah wujud yang Mutlak. Maka Nur
(cahaya) Allah itu sebagian dari pada Dirinya. Itulah Dia Hakikat
“MUHAMMADIYAH” itulah kenyataan yang pertama dalam ULUBIYAH. Dari
padanyalah terjadi segala Alam dalam setiap tingkatannya. Seumpama Alam
Jabarut, Alam Malakut, Alam Misal, Alam Ajsam, Alam Arwah, Dia segenap
kesempurnaan Ilmu dan Amal. Yang ternyata pada Nabi, sejak Adam sampai
Muhammad, dan sampai kepada Wali wali dan segala Tubuh Insan yang Kamil.
Nur Muhammad atau Hakikat Muhammadiyah itu Qadim pula, sebab Dia
sebagian dari pada AHADIYAH. Sebagian dari suatu dan satu, Dia tetap
ada, Hakikat Muhammadiyah itulah memenuhi Tubuh Adam dan tubuh Muhammad.
Dan apa bila Muhammad telah Mati sebagai tubuh, namun Nur Muhammad atau
Hakikat Muhammadiyah itu tetaplah ada, sebab dia sebagian dari Tuhan.
Jadi Allah, Adam, Muhammad adalah satu, dan Insan Kamilpun adalah Allah
dan Adam juga pada Hakikatnya.
PASAL KEJADIAN NUR MUHAMMAD S.A.W
Ini asalnya kejadian Nur yang bermula mengambil keterangan yang aglir dari pada :
Pertama : Didalam Kitab yang bernama Hadis Qudsy BAYANULLAH.
Kedua : Bernama Kitab Hadis Qudsy BAYANU INSAAN
Ketiga : Bernama Kitab Hadis Qudsy BAYANULLAH KURRU BIYIN.
Dan nama-nama kitab yang ketiga jilid itu terhimpun kepada kitab
Berlincung yang kepunyaan DATU’ SANGGUL orang Muning. Untuk
menyempurnakan asal kejadian diri kita, atau asal kejadian dari pada
agama Nabi kita Muhammad SAW. Dan asal kejadian dari pada mengenal
diri/mengenal Allah. Maka barang siapa tidak mengetahui asalnya kejadian
diri, tidaklah syah sekalian Amal Ibadahnya, dan sia sia belaka
perbuatannya, maka sabda Nabi Muhammad SAW “ WUJUDUKA ZUMBUN’ADJIM”
artinya Diri Anak Adam itu Dosa yang Besar, melainkan mereka yang
mengetahui.Dengan adanya inilah yang diwajibkan untuk mengetahui asal
kejadian Diri. Wahai sekalian Saudaraku, tuntutlah benar benar dan
bersungguh sungguh Ilmu kesempurnaan ini, supaya Amal Ibadahnya
sempurna. Barang siapa menyembah Allah dan ia tidak mengetahui yang
empunya nama Allah maka hukumlah bagi merekan itu, seperti menyembah
nama saja, adalah terburu buru “BAYA TULLAH” artinya menyembah tempat
dan menyembah nama saja, bukan menyembah yang empunya nama, karena
inilah sabda Nabi kita Muhammad SAW “MAN’ABDA ISMA’U’NAL MA’NA FAHUWA
KAFIRUN” artinya Barang siapa menyembah nama, tiada mengetahui yang
empunya nama, maka orang itu kafir lagi jahil. Dan “MAN ZAKARAL ISMA’U’
NAL MA’NA FAHUWA BATHILUN” artinya Barang siapa menyembah nyembah nama
Allah tetapi tiada mengetahui yang Empunya nama, maka yaitu dihukumkan
bathal perkataan, yaitu sia sia sahaja. Dengan keterangan ini bukannya
mengenal Agama saja, atau namanya melainkan yang lebih perlu adalah
empunya nama, artinya : Barang siapa tidak mengenal Allah dari awalnya
dan barng siapa tidak mengenal Allah dari akhirnya, dan barang siapa
tidak mengenal Allah dari Dunia dan barang siapa tiada mengenal Akhirat
dari hidupnya …………… ?Bermula ini kami mulailah asal kejadian NUR
MUHAMMAD itu di dalam Kosong : “NUR QUN HU DZULLLAH” artinya Didalam
Kandungan Qun Nur Muhammad dari pada Zatnya. Dan menurut keterangan
Allah didalam Hadis Qudsy “ WAMA KHALAK TUKA ILA JALIKA FII
SYAIAN KABLAHU NUR MUHAMMADIN FII ZADTULLAH” artinya Sebelumnya ada yang
terlebih dahulu dijadikan dari pada sesuatu juapun, maka Nur Muhammad
dijadikan dari pada Zat Allah. Maka sewaktu Allah menjadikan Nur
Muhammad dari pada Nur Zatnya didalam Alam SATIYAARILGOIB –
SATIYAULBUHTI artinya Pada sesuatu itu dizahirkan Nur Muhammad didalam
Alam dihari Ghaib, dan Alam hari Zat “DZATTUL BUHTI” artinya pada waktu
itu Nur Muhammad dizahirkan bukannya di Alam bumi ini, melainkan di Alam
yang bernama “NUURUL BUHTI MU’ALLATI” dan artinya dizahirkan Nur
Muhammad di Alam sebelum adanya Nama : “ALLAH ZAT WAJIBAL WUJUD”.
Demikianlah sesudahnya Nur Muhammad dizahirkan di RAHSIAN : “NUU RUL
BUHTI MU’ALLATI”. Dan diturunkan lagi di Alam SIR ZATTULBUHTI adanya,
artinya di Alam RAHASIA dibahagian bagi DIRINYA, sebelum bernama Allah.
Dan untuk namanya itu masih tersembunyi, sebahagian lagi lagi
NurMuhammad diturunkan kepada Alam Ilmu artinya di Alam pengetahuan. Dan
sesudah itu diturunkan lagi Nur Muhammad di Alam Nur duniaartinya
merupakan : NUR MUHAMMAD adanya Cahaya dunia berupa Zat (Zat Wajibal
Wujud), diturunkan Nur Muhammad di cahaya dunia itu, diturunkan seperti
burung TA’US maka pada suatu Nur Muhammad hanya sendirian saja, tiada
yang lain, maka Nur Muhammad pada waktu itu mengenal suatu kalimah yang
bunyinya “HU ZAATULLAH” Ini syahadat Nur Muhammad di Alam ZATUL BUHTI:
“ASYHADU ALLA ILAHA IL LALLAH” Maka sesudah Nur Muhammad mengata sesuatu
kalimah perkataan tersebut diatas, maka Nur Muhammad berkata pula “Hai
segala pohon kayu dan batu, langit dan bumi, maka dari pada sekalian
sedang berada pada waktu itu, berkatalah Nur Muhammad “Tunduklah engkau
sekalian pohon kayu, batu dan langit ber A’jdinlah Ia dan pada saat
itulah Zat Wajibal Wujud berkata dan menyatakan Nur Muhammad itu bahwa
dijadikan dari pada NUR ZATNYA maka menyahut Zat Wajibal Wujud dengan
satu kalimah menyatakan pada Nur Muhammad “WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADDARASULULLAH” artinya Syahadat Zat Wajibal Wujud dan sesudahnya
itu Zat Allah menyebut dengan satu kalimah Rasul. Maka firman Allah
kepada Nur Muhammad “YA MUHAMMAD ENGKAU ITU KU JADIKAN DARI PADA ZATKU,
DAN SEMESTA SEKALIAN JADI DARI PADA ENGKAU NUR HAKMU. Maka terkejutlah
Nur Muhammad setelah mendengar perkataan Zat Allah dan Nur
Muhammad telah berkata : Bahwasanya adalah yang terlebih dahulu dari
pada Diriku. Sesudah itu Nur Muhammad mencita citakan/ munajad kepada
Zat Allah, lalu ia mengata Zikir Awal namanya Nur Muhammad dan Salawat
Awal Nur Muhammad, maka Nur Muhammad sebagai meminta Do’a kepada Zat
Allah “LAA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMAD WUJUDULLAH” artinya Tiada Tuhan yang
disembah melainkan Allah, Hai Tuhanku bahwasanya Diriku ini dari pada
Ujud DiriMu. “LA ILAHA ILLALLAH …. NURIHAQQULLAH “ artinya Tiada yang
disembah melainkan Allah, Hai Tuhanku bahwasanya Diriku ini dari pada
Air Noktah Cahaya Dirimu.
“LA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMAD
ASTAGFIRULLAH” artinya Tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah, Hai
Tuhanku bahwasanya Aku meminta ampun, bertaubatlah kepada Engkau yang
tlah Engkau terima. “KUN SALLI’ALA MUHAMMAD” Jadi Kun Jadilah. Hai
Tuhanku Engkau jadikan Diriku olehmu yang Engkau kehendaki serta engkau
jadikan pada dari kami. Maka Firman Zal Allah kepada Nur Muhammad
“Engkau ketahuilah bahwasanya Aku jadikan Zatku menjadi Nyawa kepada
Engkau, dan Aku jadikan SifatKu kepada Engkau menjadi Tubuh Engkau, dan
Aku jadikan Af’alku ini menjadi Kelakuan Engkau. Maka berfirman lagi
Zat Allah kepada Nur Muhammad : Ya Muhammad, asalnya Kujadikan Dirimu
itu dari pada ZatKU, dan asal kejadian Dirimu itu dijadikan segala umat
Engkau, dan daripada hak Engkau. Maka berfirman lagi Zat Allah kepada
Nur Muhammad : “ Ya Muhammad Aku bepesan kepada Engkau, dan bahwasanya
Engkau jadikan Nyawa Engkau menjadi Rahasia kepada Umat Engkau, dan
Tubuh Engkau itu menjadi Ruh kepada kepada umat Engkau, dan Aku jadikan
Ilmu Engkau itu adalah menjadi Iman kepada Umat Engkau dan engkau
jadikanlah Kelakukan engkau itu menjadi hati kepada Umat Engkau, dan apa
bila Aku Muliakan atas Diri Engkau melainkan Aku Muliakan juga atas
Umat Engkau, dan Apa bila Aku kehendaki Diri Engkau buat mengenal IA
akan Dikau muliakan , Aku kehendaki jika atas mengenal IA akan Dikau
serta Umat Engkau.
Maka berfirman lagi Zat Allah kepada Nur
Muhammad : “ Ya Muhammad Aku wajibkan Umat Engkau itu mengenal IA dari
pada asl kejadian dirinya, dan Aku wajibkan kepada Umat Engkau mengenal
IA dari pada AgamaKU, dan Aku wajibkan kepada Umat Engkau itu mengenal
diri bersungguh-sungguh, niscaya mengenal ia pada awalnya dan barang
siapa tiada mengenal IA pada akhirnya, dan barang siapa tiada mengenal
pada Dunianya, dan barang siapa tiada mengenal IA pada zahirnya, dan
barang siapa tiada mengenal IA pada bathinnya, dan barang siapa tiada
mengenal akhirn Kalamnya, maka tidaklah mengenal kepada Negeri Akhirat.
Sesudah itu Zat Allah menerangkan kepada Nur Muhammad dengan beberapa
keterangan yang tiada kekurangan. Maka berfirman lagi Zat Allah : “ Ya
Muhammad Engkau titikkan Air Nuktah Engkau buat menjadi Malaikat yang
emat, maka apabila Engkau menitikkan yang pertama bernama Nur Mada, dan
apabila Engkau menitikkan yang kedua bernama Nur Madi, dan apabila
Engkau menitikkan yang ketiga bernama Nur Mani, dan apabila Engkau
menitikkan yang keempat yaitu bernama Nur Manikam, dan apabila Engkau
mengata IYAKUN KUN JADI JIBROIL, maka jadilah JIBROIL, dan apabila
Engkau mengata IYAKUN PAYAKUN JADILAH MIKAIL, maka jadilah MIKAIL, dan
apabila Engkau mengata IYAKUN PAYAKUN JADILAH ISROPIL, maka jadilah
ISRAPIL , dan apabila Engkau mengata IYAKUN PAYAKUN JADILAH IZROIL maka
jadilah IZROIL.
Dan berfirman lagi Zat Allah kepada Nur
Muhammad : “Engkau perintahkan kepada malaikat Jibroil dan Engkau
jadikan dari pada Anasarnya Jibroil yaitu Bumi, dan Engkau jadikan
daripada Anasarnya Mikail yaitu Air, dan Engkau jadikan daripada
Anasarnya Isropil yaitu Angin, dan Engkau jadikan dari pada Anasarnya
Izroil Api, dan Engkau perintahkan Ya Muhammad Jiboil buat mengambil
tanah ditempat di Alam Akbar, dan supaya memperbuat lembangan Adam dan
Engkau perintah Mikail supaya mengambil Air di Alam Mualam, dan supaya
memperbuat lembangan Adam, dan engkau perintahkan kepada Isropil supaya
mengambil Angin di Alam Izzati supaya memperbuat lembangan Adam, dan
Engkau perintahkan kepada Izroil supaya mengambil Api di Alam Amarah dan
supaya memperbuat lembangan Adam. Maka sesudah itu berfirman lagi Zat
Allah kepada Nur Muhammad : “ Ya Muhammad, Aku ghaibkanlah Diriku ini
dengan kehendaKU ini, dan sesudah itu ghaiblah Nur Muhammad kepada Alam
Sir, dan kepada Alam Ruh, dan kepada Alam Nur. Maka sesudah itu lalu
dijadikan Dunia ini dan masih belum ada isinya, dan sesudah itu
dijadikanlah Jasad Adam di Alam Dunia ini dengan hidup menunduk
sendirinya saja, dan tiadalah mahluk yang lainnya. Lalu dinamai Dunia
ini Alam Jisim dan Alam Insan dan Alam Ruh dan terhimpunlah namanya
kepada Alam Anasarnya Adam dan dinamai Dunia ini Tubuh Anasarnya Adam.
Wallahualam.
Sambungan dari status ku ,aku beri nomor agar mudah : nomor 4
“ AWALUDDIN MA’RIFATULLAH”
isyarat ayat Al Qur’an “WAKULIL HAMDULILLAH SAYURIIKUM AAYAA TIHI FA’A HIRU NAHA” artinya Dan ucapkanlah puji bagi Allah karena sangat nampak bagi kamu pada wujud diri kami itu sendiri, akan tanda tanda kebesaran Allah Ta’ala, supaya kamu dapat mengenalnya
Dari itu dengan sabda Nabi Muhammad SAW “MAM TALABAL MAULA BICHAIRI NAFSIHI PAKAD DALLA DALALAM BA’IDA” artinya Barang siapa mengenal Allah Ta’ala diluar dari pada mengenal hakikat dirinya sendiri., maka sesungguhnya adalah ia sesat yang bersangat sesat. Karena hakikat diri yang sebenarnya, baik rohani dan jasmani tidak lain melainkan adalah wujud kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD itu semata-mata. Maka apa apa nama segala yang maujud pada ala mini, baik pada alam nyang nyata dan alam yang ghaib adalah semuanya nama Majazi bagi kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD.
Adapun ma’na Syahadat yang tahkikut tahkik “ASYHADUALLA ILAHA ILLALLAH” naik sakti aku bahwasanya Rohku dan Jasadku tidak lain, melainkan wujud kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD semata-mata. “WA ASYHADUANNA MUHAMMADARRASULULLAH” dan naik saksi Aku bahwa hanya MUHAMMAD RASULULLAH itu tiada lain, melainkan wujud kebenaran tajalli NUR MUHAMMAD yang sebenar benarnya. Maka kesempurnaan musyahadah, murakabah, dan mukapahah, yakni keesaan pada diri adalah pada keluar masuknya nafas, karena pahak tahkik, tidak ada lagi “LAA” tetapi hanya “ILLAH” yakni tidak lain “NAFSI” ILLAHU” tidak lain DIRIKU. Melainkan wujud kebesaran NUR MUHAMMAD semata mata.
ZIKIR ZIKIR TAJALLI YANG HANYA DIBACA DIDALAM HATI SAJA
Sekali atau tiga kali, dan nafas ditarik dengan “HUU” kemudian ditahan dan lidah dilekukkan dilalangitan ialah.
1. INNI BIHAKKI MUHAMMADIN ALHAQ QULHAQ, artinya “YAHU” sesungguhnya diriku adalah kebesaran wujud NUR MUHAMMAD yang sebenar benarnya.
2. INNI BIHAKKI ZATUL BUKTI KHALISUL MUTLAK, artinya bahwa sesungguhnya diriku adalah wujud kebesaran NUR MUHAMMAD semata-mata yang Maha Suci lagi Esa tiada ada yang lainnya besertanya.
3. LAA MAUJUDUN ILLA NURUL HAK KUL HAK, artinya Tiada lain wujudku melainkan wujud kebenaran NUR MUHAMMAD yang sebesar besarnya.
Maka pilihlah yang mana dalam yang tiga ini yang dirasa mudah, dan tatkala keluar nafas bacalah dalam hati “ALLAHU AKBAR”.
Dilahirkan dinegeri BAIDA, salah satu kota kecil dalam negeri Persia di tahun 244 H (858 M). Dia ditahan dan dihukum pada tanggal 18 Zulkaidah tahun 309 H ( 921 M). Dijatuhi hukuman bunuh dengan mula mula dipukul dan dicambuk dengan Cemeti, lalu disalib, sesudah itu dipotong potong kedua tangannya dan kakinya. Dipenggal lehernya dan ditinggalkan tergantung. Pecahan pecahan tubuh itu diletakkan dipintu gerbang kota Bagdad, guna menjadi contoh bagi orang lain. Inti dari ajarannya telah dinyatakannya, kadang-kadang berupa Syair, kadang-kadang berupa Natsar (prosa).
Dalam susunan kata kata yang mendalam disekeliling 3 perkara :
1. HULUB yaitu ketuhanan (LAHUT) menjelma kedalam Diri Insan (NASUT)
2. AL HAKIKATUL MUHAMMADIYAH, yaitu Nur Muhammad sebagai asal usul segala kejadian, amal perbuatan, dan Ilmu Pengetahuan, dan dengan perantaraannyalah seluruh Ala mini dijadikan.
3. KESATUAN SEGALA AGAMA, Menurut ajaran beliau, bila mana kebathinan seorang insane telah suci bersih didalam menempuh perjalanan dalam hidup kebathinan, akan naiklah tingkat hiupnya itu dari suatu Maqam yang lain. Misalnya MUSLIM, MU’MIN, SALIHIN, MUKARABBIN. Mukarabbin artinya orang yang paling dekat kepada Tuhannya. Diatas dari tingkat Mukarabbin itu tibalah mereka dipuncak, sehingga bersatu dengan Tuhan. Tidak dapat lagi dibedakan atau dipisahkan diantara ASYIK dengan MA’SYUKNYA.
Apabila Ketuhanan telah menjelma didalam Dirinya, maka tidak lagi kehendaknya yang berlaku, melainkan kehendak Allah “RUH ALLAH TELAH MELIPUTI DIRINYA. Sebagaimana yang telah meliputi “ISA ANAK MARYAM. Maka apa yang dikehendakinya akan terjadi. Bagaimana sifatnya persatuan itu ?.
Kadang-kadang dikatakannya sebagai persatuan HAMAR (Tuak, Arak) dengan AIR, dan kadang kadang dikatakannya sebagai persatuan API dengan BESI seketika dibakar sehingga merah, sehingga apa bila tersinggung salah satu, tersinggung pula yang lainnya.
Disinilah pangkal perkataannya “ANAL HAK” (Sayalah Kebenaran itu). Karena kebenaran adalah salah satu dari nama Tuhan. Dan katanya pula “WAMA JUBBATI ILLALLAH” dan (Tidak ada yang dalam jalan ini melainkan Allah) Setengah dari perkataannya “ANA MAN AHWA WAMAN AHWA, ANAA NAHNU RUHANI HALLALNA BADANA FATZA ABSHARTANI ABSHARTAHU, WAIZA ABSHARTAHU ABSHARTANA” artinya Sayalah orang yang saya rindui, dan orang yang saya Rindu ialah saya. Kami dua jiwa bersatu disatu badan, kalau Engkau lihat Aku, Engkau lihat Dia, Bila Engkau lihat Dia, terlihatlah Kami. Dan katanya pula “MAZAJTA RUHARA FIRUHI KANA, TUMZIJUL KHAMRATA BIIMAIL ZALALI FAIZA MASSAKA SYAIUN MASSANI, FAIZA ANTA ANA FIKULLI HAALIN” artinya Telah bercampur RohMu dalam RohKu, laksana bercampurnya KHAMAR dengan Ai yang jernih, bila menyentuh akanMU sesuatu tersentuhlah Aku, sebab itu Engkau adalah Aku dalam segala hal.
PERKATAAN NUR PERKATAAN ROH
1. Aku yang Awal 1. Dia yang Awal
2. Aku yang Akhir 2. Dia yang Akhir
3. Aku yang Zahir 3. Dia yang Zahir
4. Aku yang Bathin 4. Dia yang Bathin.
BILA MANA KITA MENGATA ALLAH ITU ADALAH MUHAMMAD
BILA MANA MUHAMMAD MENGATA ALLAH ITU ADALAH TUHAN KITA.
NASAR ZAHIR NASAR BATHIN
1. Api 1. Nufus
2. Angin 2. Ampas
3. Air 3. Tanufus
4. Tanah 4. Nafas.
QULHAK RAHASIA
RASA . . . . . . . . . . RASA
AL HAQ KUL ALI HAK RAHASIA
KENYATAAN YANG SEBENARNYA
1. Kenyataan Tubuh pekerjaan Hati
Kenyataan Hati pekerjaan Roh
Kenyataan Roh pekerjaan Nur.
2. Kenyataan Nur pekerjaan Kutub
Kenyataan Kutub pekerjaan Hati
Kenyataan Hati pekerjaan Tubuh.
3. Kenyataan Tubuh pekerjaan Hati
Kenyataan Hati pekerjaan Roh.
INSAN
Berjasadkan Rohani
Bernyawakan Nurani
Rahasia Idhafi.
NABI
Berjasadkan Nurani
Bernyawakan Idhafi
Rahasia Rabbani.
Wallahualam
TENTANG NOOR MUHAMMAD
Beliaulah yang mula mula sekali menyatakan bahwasanya kejadian Alam ini pada mulanya ialah dari pada “HAKIKATUL MUHAMMADIYAH” atau Nur Muhammad. Nur Muhammad itulah asal segala kejadian. Hampir samalah perjalanan persamaannya itu dengan renungan Ahli Filsafat yang mengatakan bahwa mulai terjadi ialah “AKAL PERTAMA”. Menurut katanya Nabi Muhammad itu terjadinya dua rupa. Rupa yang Qadim dan Rupa yang Azali. Dia telah terjadi sebelum terjadinya seluruh yang ada, Dari padanya diserah Ilmu dan dirfan. Kedua ialah rupanya sebagai manusia, sebagai seorang rasul dan Nabi diutus Tuhan. Rupa yang sebagai Manusia itu menempuh Maut, tetapi rupanya yang Qadim tetap ada meliputi Alam. Maka dari Nur rupanya yang Qadim itulah diambil segala Nur buat menciptakan segala Nabi nabi dan Rasul rasul dan Aulia.
Cahaya segala Kenabian dari pada Nur lah menyata dan Cahaya mereka dari pada Cahayanyalah mengambil, tidaklah ada suatu cahaya yang bercahaya, dan lebihnya yang lebih Qadim dari cahaya yang Qadim itu yang mendahului Cahaya Beliau yang mulia. Kehendaknya mendahului segala kehendak, Ujudnya mendahului segala yang Adam. Namanya mendahului akan Kalampun sendiri. Karena dia telah terjadi sebelum terjadi apa yang terjadi. Lautan Ilmunya diatas megah mengguruh, dibawah kilat menyinar dan memancar, menurunkan hujan dan memberikan subur, Segala Ilmu adalah setetes dari air lautan. Segala Hikmat hanyalah satu piala dari Sungainya, Seluruh Zaman hanyalah satu sa’at Kecil dari Masanya yang jauh. Dalam hal kejadian Dialah yang Awal, Dalam Kenabian dialah yang Akhir “ALHAK” adalah dengan dia, dan dengan dialah HAKIKAT, Dia yang pertama dalam hubungan, Dia yang Akhir dalam Kenabian, Dan Dia yang Bathin dalam HAKIKAT, dan Dialah yang lahir dalam MA’RIFAT. Pendeknya Nur Muhammad itulah pusat kesatuan Alam, dan Pusat Kesatuan Nubuat segala Nabi. Dan Nabi Nabi itu Nubuatnya, ataupun Dirinya hanyalah sebagian saja dari pada Cahayanya “NUR MUHAMMAD” itu. Segala macam Ilmu Hikmat dan Nubuat adalah Pancaran belaka dari Sinarnya.\
AL HAKIKATUL MUHAMMADIYAH
Tuhan Allah adalah suatu dan satu, Dialah wujud yang Mutlak. Maka Nur (cahaya) Allah itu sebagian dari pada Dirinya. Itulah Dia Hakikat “MUHAMMADIYAH” itulah kenyataan yang pertama dalam ULUBIYAH. Dari padanyalah terjadi segala Alam dalam setiap tingkatannya. Seumpama Alam Jabarut, Alam Malakut, Alam Misal, Alam Ajsam, Alam Arwah, Dia segenap kesempurnaan Ilmu dan Amal. Yang ternyata pada Nabi, sejak Adam sampai Muhammad, dan sampai kepada Wali wali dan segala Tubuh Insan yang Kamil. Nur Muhammad atau Hakikat Muhammadiyah itu Qadim pula, sebab Dia sebagian dari pada AHADIYAH. Sebagian dari suatu dan satu, Dia tetap ada, Hakikat Muhammadiyah itulah memenuhi Tubuh Adam dan tubuh Muhammad. Dan apa bila Muhammad telah Mati sebagai tubuh, namun Nur Muhammad atau Hakikat Muhammadiyah itu tetaplah ada, sebab dia sebagian dari Tuhan. Jadi Allah, Adam, Muhammad adalah satu, dan Insan Kamilpun adalah Allah dan Adam juga pada Hakikatnya.
PASAL KEJADIAN NUR MUHAMMAD S.A.W
Ini asalnya kejadian Nur yang bermula mengambil keterangan yang aglir dari pada :
Pertama : Didalam Kitab yang bernama Hadis Qudsy BAYANULLAH.
Kedua : Bernama Kitab Hadis Qudsy BAYANU INSAAN
Ketiga : Bernama Kitab Hadis Qudsy BAYANULLAH KURRU BIYIN.
Dan nama-nama kitab yang ketiga jilid itu terhimpun kepada kitab Berlincung yang kepunyaan DATU’ SANGGUL orang Muning. Untuk menyempurnakan asal kejadian diri kita, atau asal kejadian dari pada agama Nabi kita Muhammad SAW. Dan asal kejadian dari pada mengenal diri/mengenal Allah. Maka barang siapa tidak mengetahui asalnya kejadian diri, tidaklah syah sekalian Amal Ibadahnya, dan sia sia belaka perbuatannya, maka sabda Nabi Muhammad SAW “ WUJUDUKA ZUMBUN’ADJIM” artinya Diri Anak Adam itu Dosa yang Besar, melainkan mereka yang mengetahui.Dengan adanya inilah yang diwajibkan untuk mengetahui asal kejadian Diri. Wahai sekalian Saudaraku, tuntutlah benar benar dan bersungguh sungguh Ilmu kesempurnaan ini, supaya Amal Ibadahnya sempurna. Barang siapa menyembah Allah dan ia tidak mengetahui yang empunya nama Allah maka hukumlah bagi merekan itu, seperti menyembah nama saja, adalah terburu buru “BAYA TULLAH” artinya menyembah tempat dan menyembah nama saja, bukan menyembah yang empunya nama, karena inilah sabda Nabi kita Muhammad SAW “MAN’ABDA ISMA’U’NAL MA’NA FAHUWA KAFIRUN” artinya Barang siapa menyembah nama, tiada mengetahui yang empunya nama, maka orang itu kafir lagi jahil. Dan “MAN ZAKARAL ISMA’U’ NAL MA’NA FAHUWA BATHILUN” artinya Barang siapa menyembah nyembah nama Allah tetapi tiada mengetahui yang Empunya nama, maka yaitu dihukumkan bathal perkataan, yaitu sia sia sahaja. Dengan keterangan ini bukannya mengenal Agama saja, atau namanya melainkan yang lebih perlu adalah empunya nama, artinya : Barang siapa tidak mengenal Allah dari awalnya dan barng siapa tidak mengenal Allah dari akhirnya, dan barang siapa tidak mengenal Allah dari Dunia dan barang siapa tiada mengenal Akhirat dari hidupnya …………… ?Bermula ini kami mulailah asal kejadian NUR MUHAMMAD itu di dalam Kosong : “NUR QUN HU DZULLLAH” artinya Didalam Kandungan Qun Nur Muhammad dari pada Zatnya. Dan menurut keterangan Allah didalam Hadis Qudsy “ WAMA KHALAK TUKA ILA JALIKA FII
SYAIAN KABLAHU NUR MUHAMMADIN FII ZADTULLAH” artinya Sebelumnya ada yang terlebih dahulu dijadikan dari pada sesuatu juapun, maka Nur Muhammad dijadikan dari pada Zat Allah. Maka sewaktu Allah menjadikan Nur Muhammad dari pada Nur Zatnya didalam Alam SATIYAARILGOIB – SATIYAULBUHTI artinya Pada sesuatu itu dizahirkan Nur Muhammad didalam Alam dihari Ghaib, dan Alam hari Zat “DZATTUL BUHTI” artinya pada waktu itu Nur Muhammad dizahirkan bukannya di Alam bumi ini, melainkan di Alam yang bernama “NUURUL BUHTI MU’ALLATI” dan artinya dizahirkan Nur Muhammad di Alam sebelum adanya Nama : “ALLAH ZAT WAJIBAL WUJUD”.
Demikianlah sesudahnya Nur Muhammad dizahirkan di RAHSIAN : “NUU RUL BUHTI MU’ALLATI”. Dan diturunkan lagi di Alam SIR ZATTULBUHTI adanya, artinya di Alam RAHASIA dibahagian bagi DIRINYA, sebelum bernama Allah. Dan untuk namanya itu masih tersembunyi, sebahagian lagi lagi NurMuhammad diturunkan kepada Alam Ilmu artinya di Alam pengetahuan. Dan sesudah itu diturunkan lagi Nur Muhammad di Alam Nur duniaartinya merupakan : NUR MUHAMMAD adanya Cahaya dunia berupa Zat (Zat Wajibal Wujud), diturunkan Nur Muhammad di cahaya dunia itu, diturunkan seperti burung TA’US maka pada suatu Nur Muhammad hanya sendirian saja, tiada yang lain, maka Nur Muhammad pada waktu itu mengenal suatu kalimah yang bunyinya “HU ZAATULLAH” Ini syahadat Nur Muhammad di Alam ZATUL BUHTI: “ASYHADU ALLA ILAHA IL LALLAH” Maka sesudah Nur Muhammad mengata sesuatu kalimah perkataan tersebut diatas, maka Nur Muhammad berkata pula “Hai segala pohon kayu dan batu, langit dan bumi, maka dari pada sekalian sedang berada pada waktu itu, berkatalah Nur Muhammad “Tunduklah engkau sekalian pohon kayu, batu dan langit ber A’jdinlah Ia dan pada saat itulah Zat Wajibal Wujud berkata dan menyatakan Nur Muhammad itu bahwa dijadikan dari pada NUR ZATNYA maka menyahut Zat Wajibal Wujud dengan satu kalimah menyatakan pada Nur Muhammad “WA ASYHADU ANNA MUHAMMADDARASULULLAH” artinya Syahadat Zat Wajibal Wujud dan sesudahnya itu Zat Allah menyebut dengan satu kalimah Rasul. Maka firman Allah kepada Nur Muhammad “YA MUHAMMAD ENGKAU ITU KU JADIKAN DARI PADA ZATKU, DAN SEMESTA SEKALIAN JADI DARI PADA ENGKAU NUR HAKMU. Maka terkejutlah Nur Muhammad setelah mendengar perkataan Zat Allah dan Nur
Muhammad telah berkata : Bahwasanya adalah yang terlebih dahulu dari pada Diriku. Sesudah itu Nur Muhammad mencita citakan/ munajad kepada Zat Allah, lalu ia mengata Zikir Awal namanya Nur Muhammad dan Salawat Awal Nur Muhammad, maka Nur Muhammad sebagai meminta Do’a kepada Zat Allah “LAA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMAD WUJUDULLAH” artinya Tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah, Hai Tuhanku bahwasanya Diriku ini dari pada Ujud DiriMu. “LA ILAHA ILLALLAH …. NURIHAQQULLAH “ artinya Tiada yang disembah melainkan Allah, Hai Tuhanku bahwasanya Diriku ini dari pada Air Noktah Cahaya Dirimu.
“LA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMAD ASTAGFIRULLAH” artinya Tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah, Hai Tuhanku bahwasanya Aku meminta ampun, bertaubatlah kepada Engkau yang tlah Engkau terima. “KUN SALLI’ALA MUHAMMAD” Jadi Kun Jadilah. Hai Tuhanku Engkau jadikan Diriku olehmu yang Engkau kehendaki serta engkau jadikan pada dari kami. Maka Firman Zal Allah kepada Nur Muhammad “Engkau ketahuilah bahwasanya Aku jadikan Zatku menjadi Nyawa kepada Engkau, dan Aku jadikan SifatKu kepada Engkau menjadi Tubuh Engkau, dan Aku jadikan Af’alku ini menjadi Kelakuan Engkau. Maka berfirman lagi Zat Allah kepada Nur Muhammad : Ya Muhammad, asalnya Kujadikan Dirimu itu dari pada ZatKU, dan asal kejadian Dirimu itu dijadikan segala umat Engkau, dan daripada hak Engkau. Maka berfirman lagi Zat Allah kepada Nur Muhammad : “ Ya Muhammad Aku bepesan kepada Engkau, dan bahwasanya Engkau jadikan Nyawa Engkau menjadi Rahasia kepada Umat Engkau, dan Tubuh Engkau itu menjadi Ruh kepada kepada umat Engkau, dan Aku jadikan Ilmu Engkau itu adalah menjadi Iman kepada Umat Engkau dan engkau jadikanlah Kelakukan engkau itu menjadi hati kepada Umat Engkau, dan apa bila Aku Muliakan atas Diri Engkau melainkan Aku Muliakan juga atas Umat Engkau, dan Apa bila Aku kehendaki Diri Engkau buat mengenal IA akan Dikau muliakan , Aku kehendaki jika atas mengenal IA akan Dikau serta Umat Engkau.
Maka berfirman lagi Zat Allah kepada Nur Muhammad : “ Ya Muhammad Aku wajibkan Umat Engkau itu mengenal IA dari pada asl kejadian dirinya, dan Aku wajibkan kepada Umat Engkau mengenal IA dari pada AgamaKU, dan Aku wajibkan kepada Umat Engkau itu mengenal diri bersungguh-sungguh, niscaya mengenal ia pada awalnya dan barang siapa tiada mengenal IA pada akhirnya, dan barang siapa tiada mengenal pada Dunianya, dan barang siapa tiada mengenal IA pada zahirnya, dan barang siapa tiada mengenal IA pada bathinnya, dan barang siapa tiada mengenal akhirn Kalamnya, maka tidaklah mengenal kepada Negeri Akhirat. Sesudah itu Zat Allah menerangkan kepada Nur Muhammad dengan beberapa keterangan yang tiada kekurangan. Maka berfirman lagi Zat Allah : “ Ya Muhammad Engkau titikkan Air Nuktah Engkau buat menjadi Malaikat yang emat, maka apabila Engkau menitikkan yang pertama bernama Nur Mada, dan apabila Engkau menitikkan yang kedua bernama Nur Madi, dan apabila Engkau menitikkan yang ketiga bernama Nur Mani, dan apabila Engkau menitikkan yang keempat yaitu bernama Nur Manikam, dan apabila Engkau mengata IYAKUN KUN JADI JIBROIL, maka jadilah JIBROIL, dan apabila Engkau mengata IYAKUN PAYAKUN JADILAH MIKAIL, maka jadilah MIKAIL, dan apabila Engkau mengata IYAKUN PAYAKUN JADILAH ISROPIL, maka jadilah ISRAPIL , dan apabila Engkau mengata IYAKUN PAYAKUN JADILAH IZROIL maka jadilah IZROIL.
Dan berfirman lagi Zat Allah kepada Nur Muhammad : “Engkau perintahkan kepada malaikat Jibroil dan Engkau jadikan dari pada Anasarnya Jibroil yaitu Bumi, dan Engkau jadikan daripada Anasarnya Mikail yaitu Air, dan Engkau jadikan daripada Anasarnya Isropil yaitu Angin, dan Engkau jadikan dari pada Anasarnya Izroil Api, dan Engkau perintahkan Ya Muhammad Jiboil buat mengambil tanah ditempat di Alam Akbar, dan supaya memperbuat lembangan Adam dan Engkau perintah Mikail supaya mengambil Air di Alam Mualam, dan supaya memperbuat lembangan Adam, dan engkau perintahkan kepada Isropil supaya mengambil Angin di Alam Izzati supaya memperbuat lembangan Adam, dan Engkau perintahkan kepada Izroil supaya mengambil Api di Alam Amarah dan supaya memperbuat lembangan Adam. Maka sesudah itu berfirman lagi Zat Allah kepada Nur Muhammad : “ Ya Muhammad, Aku ghaibkanlah Diriku ini dengan kehendaKU ini, dan sesudah itu ghaiblah Nur Muhammad kepada Alam Sir, dan kepada Alam Ruh, dan kepada Alam Nur. Maka sesudah itu lalu dijadikan Dunia ini dan masih belum ada isinya, dan sesudah itu dijadikanlah Jasad Adam di Alam Dunia ini dengan hidup menunduk sendirinya saja, dan tiadalah mahluk yang lainnya. Lalu dinamai Dunia ini Alam Jisim dan Alam Insan dan Alam Ruh dan terhimpunlah namanya kepada Alam Anasarnya Adam dan dinamai Dunia ini Tubuh Anasarnya Adam.
Wallahualam.
“ AWALUDDIN MA’RIFATULLAH” -Arya Mahesageni(4)
Reviewed by Unknown
on
May 31, 2013
Rating: 5
No comments
Post a Comment