Manaqiban Syeikh husein bin mansyur al hallaj
Manaqiban asyekh husein bin mansyur al hallaj
<<<<<>>>>>
al-Hallaj di jebloskan ke penjara. Pada malam pertama sewaktu ia dipenjara, para sipir penjara mencari-carinya. Mereka heran. Ternyata selnya kosong. Pada malam kedua, bukan hanya al-Hallaj yang hilang, penjara itu sendiri pun hilang!
Pada malam ketiga, segala sesuatunya kembali normal. Para sipir penjara itu bertanya, di mana engkau pada malam pertama? ia menjawab, "pada malam pertama aku ada di hadirat Allah. Karena itu aku tidak ada di sini. Pada malam kedua, Allah ada di sini, karenanya aku dan penjara ini tidak ada. Pada malam ketiga aku di suruh kembali!"
Beberapa hari sebelum dieksekusi, ia berjumpa dengan sekitar tiga ratus narapidana yang ditahan bersamanya dan semuanya dibelenggu. ia berkata bahwa ia akan membebaskan mereka semua, mereka heran karena ia berbicara hanya tentang kebebasan mereka dan bukan kebebasannya sendiri ia berkata kepada mereka: "Kita semua dalam belenggu Allah di sini. Jika kita mau, kita bisa membuka semua belenggu ini," kemudian ia menunjuk belenggu-belenggu itu dengan jarinya dan semuanya pun terbuka. Para narapidana pun heran bagaimana mereka bisa melarikan diri, karena semua pintu terkunci. Ia menunjukkan jarinya ke tembok, dan terbukalah tembok itu. "Engkau tidak ikut bersama kami?" tanya mereka "Tidak, ada sebuah rahasia yang hanya bisa diungkapkan di tiang gantungan!" jawabnya
Esoknya, para sipir penjara bertanya kepadanya tentang yang terjadi pada narapidana lainnya. Ia menjawab bahwa ia telah membebaskan mereka semua.
"Mengapa engkau tidak sekalian pergi?" tanya mereka "Dia mencela dan menyalahkanku. Karenanya aku harus tetap tinggal di sini untuk menerima hukuman," jawabnya،،
Sepenggal cerita tentang eksekusi as syekh al hallaj,, sore ini saya hendak kajikan beberapa hal dari kisah beliau itu.,
Sama halnya di indonesia, syekh sidi jennar, ki ageng penging, sunan panggung, pamong raja., yg kesemuanyapun penyebar faham itu dan kesemuanya dieksekusi mati.
Yg pertama bahwa bukan masalah siapa membongkar rahasiaNya dengan sedetil2nya pada umum maka cepat mati,, melainkan yakni sebagai konsekuen hukum alam sebab dimana islam sudah diturunkan, kalau jaman dahulu sebelum ada islam kaya sri krishna, atau nabi isa as sendiri sering mengajarkan yg demikian, baik itu paham hulul, ittihad, wahdatul wujud., namun beliau2 memahami itu,, dan mengiklaskan demi tujuan mulia mereka,, itu sebab al hallaj berkata "dihari ketiga aku disuruh kembali, dan menerima hukuman bagiku, peranku dariNya"
Yg kedua yg hendak saya sampaikan, kebanyak manusia tidaklah paham dengan pengajaran beliau2, hal ini yang hendaknya kita contoh,, bahwa "bahasa" seorang hambaNya,, adalah bukan bahasa yg meng "aku" kan,, tapi men "Dia"kan.,
Bukan kepentingan diri tapi Dia saja, bukan pada si hamba tapi sebagaimana kata as syekh alhallaj pada algojo yg mengeksekusi beliau "lakukanlah tugasmu, engkau melakukannya karena alasan agama, maka dengan senang hati aku menerimanya"
Atas seijin beliau sendiri itu semua terjadi atasnya,, bahasa seorang hambaNya itu adalah "alam dan kenyataan, waktu dan kebaikan"
Maka hendaklah kalianpun demikian itu.
Jauh2 hari guru beliau as syekh an nuri dan as syekh al junayd sudah mengetahui hal ini,, jadi dengan berbesar hati,, guru2nya dan alim ulama yg sefaham mengijinkan pengeksekusian itu,, yg artinya kadang kita harus berbesar hati melakukan peran dariNya.
Sungguh sedikit sekalilah saja skrang ini saya dapati keimanan seperti beliau itu.
Sekali lagi,, berkatalah kamu... Sebagaimana Dia berkata...
Benar.. Baik.. Dan Fana...
Biar waktu dan alam yg membuktikannya...
"Mereka menganggapku mampu mengerjakan apapun. Dan aku tidak mampu memberi mereka penjelasan yang dapat membebaskan mereka dari ketersesatan anggapan tersebut, maka mereka tetap dalam anggapannya bahwa diriku berkuasa mengabulkan do’a, bahkan kata mereka, diriku dianggap memiliki berbagai mu’jizat yang nyata. Siapakah aku ini, sehingga segala sesuatu meski diserahkan kepadaku?" -al hallaj-
No comments
Post a Comment