Breaking News

Dzat dan Sifat-Fatwa Kehidupan


Aku telah bertanya antara garam dan asin mana dzat dan mana sifat...... itu sbg pelajaran sederhana agar bs memahami beda antara dzat dan sifat, karena jangan2 apa yg engkau anggap dzat selama ini itulah sifat, apa yang engkau anggap sifat selama ini itulah dzat.......

Jika anda melihat garam, lalu merasakannya, maka dgn pasti anda baru tahu bahwa asin ternyata adanya dilidah bukan di garam...... walau mungkin selama bertahun-tahun anda meyakini bahwa asin itu adanya digaram.....

Demikianlah segala sesuatu yang selama ini anggap sebagai "SIFAT" misal penyayang dsb..... sbnrnya adanya itu dalam "cita rasa" diri pribadi. sesuatu yg baik saja kalau cita rasa orang yg menangkap buruk, ia akan dibilang buruk sama orang...... dengan demikian, sbnarnya "penyayang" itu sifat ataukah dzat???......

Untuk membedakan hal ini, saya akan terangkan scr hukum fisika dahulu, bahwa yg disebut dzat itu adalah yg memiliki ciri2 fisik scr fiska.

Adapun yang disebut dzat dalam ilmu Ketuhanan itu adalah sesuatu yang "ADANYA SELALU DIDALAM DIRI PRIBADI", umpama garam dan asin itu, maka garam itu adanya diluar diri, asinnya selalu didalam diri, yaitu kita rasakan dilidah, lalu kita memahami tentang cita rasa......

seperti itulah antara dzat dan sifat...... asal itu adanya/munculnya selalu didalam diri, itulah dzat, sdg yg ada diluar diri itulah sifat......

No comments