REBUTAN BENAR VS REBUTAN SALAH-FATWA KEHIDUPAN
============================== =
Sifat ini ada dalam diri setiap manusia, yaitu "ana alhaqq", (saya yang paling benar). Bagaimanapun caranya, bahkan termasuk saya sendiri tak akan bisa menghindari ana al-haqq itu, karena itu adalah sifat dasar manusia.........
Para wali2 Allah pun yah sama saja, tetap terseret dalam ana al-haqq, hanya lebih bisa menjaga diri, dengan memilih lebih baik diam.......
Karena kebenaran itu adalah milik diri pribadi........
Namun bagaimana situasinya kalau dibalik saja, "ana dzolim", saya yang paling sesat.......
Yah sama saja, kalau engkau mengatakan/paling tidak mencerminkan "yang paling benar" orang akan mengutukimu dgn kata "sombong", tapi kalau engkau mengatakan bahwa dirimu yang paling dholim/sesat, orang bakalan mengatakan, pura2 cari simpati..... podo wae hasil akhirnya, sama saja......
semua akan tergantung: like or dislike, suka dan tidak suka......
"saya fatwa adalah yang paling benar" ==> "ah sombong kamu fatwa.......
"saya fatwa adalah yang paling sesat" ==> "ah, pura2 merendah, mau cari simpati saja kamu fatwa".......
tetap saja kok, kalau tidak suka, apapun perkataan saya tetap akan dianggap salah....... itu lumrah, mending untuk memagar agar semua berjalan indah masing2 tanpa perlu bersinggungan.
Sifat ini ada dalam diri setiap manusia, yaitu "ana alhaqq", (saya yang paling benar). Bagaimanapun caranya, bahkan termasuk saya sendiri tak akan bisa menghindari ana al-haqq itu, karena itu adalah sifat dasar manusia.........
Para wali2 Allah pun yah sama saja, tetap terseret dalam ana al-haqq, hanya lebih bisa menjaga diri, dengan memilih lebih baik diam.......
Karena kebenaran itu adalah milik diri pribadi........
Namun bagaimana situasinya kalau dibalik saja, "ana dzolim", saya yang paling sesat.......
Yah sama saja, kalau engkau mengatakan/paling tidak mencerminkan "yang paling benar" orang akan mengutukimu dgn kata "sombong", tapi kalau engkau mengatakan bahwa dirimu yang paling dholim/sesat, orang bakalan mengatakan, pura2 cari simpati..... podo wae hasil akhirnya, sama saja......
semua akan tergantung: like or dislike, suka dan tidak suka......
"saya fatwa adalah yang paling benar" ==> "ah sombong kamu fatwa.......
"saya fatwa adalah yang paling sesat" ==> "ah, pura2 merendah, mau cari simpati saja kamu fatwa".......
tetap saja kok, kalau tidak suka, apapun perkataan saya tetap akan dianggap salah....... itu lumrah, mending untuk memagar agar semua berjalan indah masing2 tanpa perlu bersinggungan.
No comments
Post a Comment