“ AWALUDDIN MA’RIFATULLAH” -Arya Mahesageni(5)
Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Sambungan dari status ku ,aku beri nomor agar mudah : nomor 5
“ AWALUDDIN MA’RIFATULLAH”
ALHAMDU :
ALIF berma’na ALHAQ artinya Keesaan Kebesaran Nur Muhammad
LAM berma’na LATIFUM artinya Kesempurnaan Rahmad Nur Muhammad
HA berma’na HAMIDUN artinya Kesempurnaan Berkat Nur Muhammad
MIM berma’na MAJIDUN artinya Kesempurnaan Sapa’at Nur Muhammad
DAL berma’na DARUSSALAMI artinya kesempurnaan Nikmat Nur Muhammad
TAJALLINYA BAGI KITA YANG BATIN
ALIF = Roh
LAM = Nafas
HA = Hati, Akal, Nafsu, Penglihat, Pendengar, Pencium, Pengrasa
MIM = Iman, Islam, Ilmu, Hikmah, dsb.
DAL = Kulit, Daging, Bulu, Urat, Tulang, Otak Sumsum.
TAJALLINYA BAGI KITA YANG ZAHIR.
ALIF = Kepala
LAM = Dua Tangan
HA = Badan
MIM = Pinggang
DAL = Dua kaki
“ALHAMDU” berma’na ALHAYATU MUHAMMADUN artinya “Kesempurnaan Tajalli Nur Muhammad”
Itulah yang di Esakan dengan “ASYHADU” ya’ni ……….. ALIF ALHAQ “ artinya
yang Di Esakan dan yang di Besarkan.SYIN SYUHUDUL HAQ “ artinya yang Di
Akui bersifat Ketuhanan dengan sebenar benarnya. HADIYAN MUHDIYAN ILAL
HAQ artinya yang menjadi petunjuk selalu menunjuki kepada jalan atau
Agama yang Haq. “DAL” DAIYAN ILAL HAQ artinya selalu menyerukan atau
yang selalu memberi peringatan kepada Agama yang Haq.
Sebelum
saya mengajukan pertanyaan pokok, saya ingin cerita sedikit. Saya telah
banyak melihat teman saya meninggal dunia lebih dahulu dari saya, dan
hamper semuanya matinya jelek, karena banyak dosa rupanya. Sayapun
berdosa dan saya takut mati, maka saya selidiki AL QUR’AN dan HADIS,
bagaimana caranya supaya dengan mudah menghapus dosa saya, dan dapat
ampunan dan mati tersenyum, dan saya ketemu satu hadis yang bagi saya
sangat berharga, bunyinya demikian : RASULULLAH BERSABDA : “Seorang
wanita penuh dosa berjalan dipadang pasir, bertemu seekor anjingyang
kehausan. Wanita tadi mengambil gayung dan air, dan memberi minum anjing
yang sedang kehausan itu. Rasaulullah lewat, dan ia berkata Hai para
Sahabat lihatlah dengan memberi minum Anjing itu, hapuslah dosa Wanita
itu Dunia dan Akhirat dan ia Ahli Syurga. PROP : tadi engkau katakana
bahwa untuk mendapat syurga harus berkorban segala galanya, berpuluh
puluh tahun untuk Allah baru dapat Syurga, itupun barangkali. Sekarang
seorang wanita yang berdosa, hanya dengan sedikit saja jasa itupun pada
seekor anjing pula, dihapuskan Tuhan dosanya dan ia ahli syurga, Nah,
sang wanita walaupun hanya satu zarah jasanya bahkan terhadap seekor
anjing sekalipun mengkaitkan menggandengkan gerakannya dengan Tuhan Yang
Maha Akbar, mengikut sertakan yang Maha Akbar dalam gerakannya, maka
hasil dari gerakan itu menghasilkan Ibadat yang bagitu benar, yang
langsung dihadapkan pada dosa dosanya yang pada sat itu juga hancur
berkeping keeping diterpido oleh pahala yang maha besar itu.
TANYA : bagaimana ia dapat hubungan dengan Tuhan ?
JAWAB : dengan mendapatkan frequentionnya, tanpa mendapatkan freguentionnya tak mungkin ada kontak dengan Tuhan.
Satu contoh lihat saja, walau pun satu millimeter jaraknya dari sebuah
zender radio kita itu, kita letakkan radio kita dengan frequention yang
tidak sama, radio kita I tu tidak akan mendapatkan/mengeluarkan suara
zender tersebut, bagitu juga kita, tak mungkin ada kontak jika
frequentionnya tak kita dapati.
TANYA : bagaimana mungkin kita
mendapat frequention dari yang Maha Akbar, sedangkan kita manusia kecil,
sibaharu yang serba berkekurangan.
JAWAB : Melalui Isi Dada Rasulullah.
Hadis Qudsi “INNA HAZAL QUR’ANA THAHAFUHU BIYADILLAH WATAFUHU BIAIDIIKU FATAMASS KUUBIIHI”
Artinya : Bahwasanya Al Qur’an ini satu ujung di tangan Allah dan satu lagi ditangan kamu, maka peganglah kuat kuat akan dia.
(Abi Syuraihil Khuja’ayya r.a)
AL-QUR’AN adalah salah satu tali hubungan antara rasul dengan Allah
seperti firman Allah “FA IDZA SAWWAYTUHUU WANAFAKHTU FIHI NUURI FAQA
ULAHUU SAA JIIDIN” artinya maka setelah Aku sempurnakan Dia dan Aku
tiupkan didalamnya sebahagian RohKu, sebabkanlah diriku bersujud padanya
(AL HIJR 29).NUR ILAHI terlibat dari Allah sendiri adalah tali yang
nyata antara Allah dan Rasulullah. Ujung Nur Ilahi itu adalah dalam dada
Rasulullah, ujungnya itu yang kita hubungi pula, sudah jalan kita akan
dapat frequentie Allah SWT Lihat saja Sunnatullah hanya cahaya matahari
saja yang satu satunya sampai pada matahari, tak ada yang sampai pada
matahari melainkan cahayanya sendiri, juga gas gas yang seringan
ringannya tak ada yang sampai pada matahari, “EDEL GASSEN” seperti :
XENON CRYPTON” ARGON” HYLIUM”
HYDROGEN” dll, tidak sampai
semuanya Vacuum ? yang pada matahari hanya cahayanya karena ia terbit
darinya dan tak bercerai siang dan malam dengannya. Matahari hanya dapat
dilihat melalui cahayanya, tanpa cahaya, mataharipun tidak dapat
dilihat, namun cahaya matahari bukanlah matahari, cahaya matahari adalah
getaran transvarsaal dan longitudinal dari matahari sendiri (HUJGENI)
begitu NUR ILAHI adalah terbit dari fi’il sifat Zat Allah
Ta’ala.(TASAWUF ALHIKAM, TANWIRQULUB, DIDAYATUS SYALIKIN, DAN LAIN
LAIN). Dan Rasulullah adalah satu satunya manusia diakhir zaman yang
mendapat NUR ILAHI dalam dadanya, mutlak jika hendak mendapat frequentie
Allah ujung dari yang berada dalam dada Rasulullah mutlak perlu kita
hubungi.
TANYA : Bagaimana pula kita dapa menghubungi ujung
tali Allah itu yang berada dalam dada Rasulullah, sedangkan beliau itu
sudah sekian lama wafat dan dimana pula Roh beliau itu sekarang ?
semuanya tetap misteri ? memang tajam pertanyaan bung karno itu.
JAWAB : Dengan hikmat dan tadarruk memperbanyak salawat atas nabi, kita
berhubungan dengan roh beliau, berarti kita dapat frequentie beliau dan
dengan pula dapat frequentie Allah SWT, karena rasul tidak terdinding
dengan Allah SWT.
Hadis Qudsi : tidak Aku kabulkan do’a seorang
tanpa salawat atas rasulnya do’anya tergantung diawang awing (H.R. ABU
DAUD/ AN NASAT)
ARTINYA ALLAHU AKBAR
Alifullah itu adalah
Zat Allah atau Diri Allah, dan sebenarnya Diri ialah Ruh Nabi Muhammad
SAW, karena Muhammad itu adalah Nama atau Asma Allah.
BA, “AF’AL
ALLAH adalah kelakuan Nabi Muhammad SAW, karena itu adalah kenyataan
Allah yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
KAB “ artinya
ialah Nyawa, yang berhubungan Jantung ( didalam fuat yang hidup) hingga
kita dapat berbicara sebagai mana mestinya.
RA “ artinya adalah Diri
yang nyata ini, hingga dapat melakukan sesuatu kehendak yang disebabkan
perintah Rahasia yang berasal dari Ruh Idhofi memerintahkan Nyawa, dan
Nyawa memerintahkan Diri/Tubuh sehingga berkelakuan atau berkelakulah
yang sebenarnya Diri, sebab kesemuanya itu berasal daripada Nur Muhammad
SAW.
Seperti firman Allah : “ KAD JAA AKUMUL HAKKUMIRRABIKUM”
artinya Sesungguhnya yang dating kepada kamu itu adalah Hak Dari pada
Tuhan kamu, Itulah adanya Nur kepada Nur.
Yang dimaksudkan Ujud
Idhafi yang bernama Wujud Hakiki.Dan itulah kezahiran Wujud Mutlak,
sesungguhnya siapa yang dapat mengenal atau meresapkan Nur Muhammad SAW,
sama halnya mengenal atau meresapkan Tuhannya. Karena itu adalah
kezahiran dan kenyataan bagi Wujudnya, dan yang pertama Tajallinya atau
menjelmanya HAK ALLAH pada kelakuan INSAN maupun kepada pelajaran orang
orang Arif Billah.
Disinilah sampainya Ilmu atau Pengetahuan Aulia dan Ambiya yang mengatakan Allah.
Dari itu kenalilah Diri atau Tubuh dengan arti Nyawa, yang dikatakan Rahasia Allah yang bernama Idhafi.
Selanjutnya dengan huruf “H” (IDHAFI) adalah Ruh Wujud Hakiki, atau Kezahiran Wujud Mutlak.
Wallahualam
DIKUTIP DARI KARANGAN H. ABDUL HAMID ABULUNG
Bab ini adalah yang terakhir bagi Ilmu orang Hakikat, sebab
tidak ada lagi melebihi dari pada Ilmu ini, walaupun Ambiya sekalipun.
Selanjutnya pikirkanlah dan cari Guru yang dapat menerangkan yang
tercantum dibawah ini, karena perkataan atau kalimah tersebut dapat
membahayakan/tergelincirnya kata, bilamana kita tidak mengetahui yang
sebenarnya, sebab Ilmu ini awal tuntut dan kesudahan tuntut didalam
kitab 104 :
Demikianlah Syuhuud Ulama Ahli Shuffi Radhiallahu Anhu :
1. LAA : Kepada kita kulit dan bulu,
Kata Tuhan, Kulit buluku, atau yang jadi kalimah itu adalah Kulit Tuhan kita.
2. ILHA. : Kepada kita Urat Tulang.
Kata Tuhan, Urat Tulangku, atau yang jadi Iman itu adalah Hati Tuhan kita.
3. ILLA : Kepada kita Daerah dan Daging.
Kata Tuhan, Darah Dagingku, atau yang jadi Ma’rifat itu adalah kehendak Tuhan kita.
4. ALLAH : Kepada kita Otak dan Sumsum.
Kata Tuhan, Otak dan Sumsumku, atau Yang jadi Ilmu itu adalah Nafas Tuhan kita.
5. WUJUD : Kepada kita Artinya Ada.
Kata Tuhan, yang ada hanya Aku, atau yang jadi Syurga itu adalah Otak Tuhan kita.
Maka dari itu jadikanlah Satu Zat Allah .
Karena yang bernama Hati/Putih itu adalah Otak Tuhan kita;
Yang bersifat dan ber Af’al dan berwujud.
Kembali kepada Wujud yaitu Zat Hayyun, inilah
Dinamakan Ilmu atau Ma’rifat Yang Putus
Sambungan dari status ku ,aku beri nomor agar mudah : nomor 5
“ AWALUDDIN MA’RIFATULLAH”
ALHAMDU :
ALIF berma’na ALHAQ artinya Keesaan Kebesaran Nur Muhammad
LAM berma’na LATIFUM artinya Kesempurnaan Rahmad Nur Muhammad
HA berma’na HAMIDUN artinya Kesempurnaan Berkat Nur Muhammad
MIM berma’na MAJIDUN artinya Kesempurnaan Sapa’at Nur Muhammad
DAL berma’na DARUSSALAMI artinya kesempurnaan Nikmat Nur Muhammad
TAJALLINYA BAGI KITA YANG BATIN
ALIF = Roh
LAM = Nafas
HA = Hati, Akal, Nafsu, Penglihat, Pendengar, Pencium, Pengrasa
MIM = Iman, Islam, Ilmu, Hikmah, dsb.
DAL = Kulit, Daging, Bulu, Urat, Tulang, Otak Sumsum.
TAJALLINYA BAGI KITA YANG ZAHIR.
ALIF = Kepala
LAM = Dua Tangan
HA = Badan
MIM = Pinggang
DAL = Dua kaki
“ALHAMDU” berma’na ALHAYATU MUHAMMADUN artinya “Kesempurnaan Tajalli Nur Muhammad”
Itulah yang di Esakan dengan “ASYHADU” ya’ni ……….. ALIF ALHAQ “ artinya yang Di Esakan dan yang di Besarkan.SYIN SYUHUDUL HAQ “ artinya yang Di Akui bersifat Ketuhanan dengan sebenar benarnya. HADIYAN MUHDIYAN ILAL HAQ artinya yang menjadi petunjuk selalu menunjuki kepada jalan atau Agama yang Haq. “DAL” DAIYAN ILAL HAQ artinya selalu menyerukan atau yang selalu memberi peringatan kepada Agama yang Haq.
Sebelum saya mengajukan pertanyaan pokok, saya ingin cerita sedikit. Saya telah banyak melihat teman saya meninggal dunia lebih dahulu dari saya, dan hamper semuanya matinya jelek, karena banyak dosa rupanya. Sayapun berdosa dan saya takut mati, maka saya selidiki AL QUR’AN dan HADIS, bagaimana caranya supaya dengan mudah menghapus dosa saya, dan dapat ampunan dan mati tersenyum, dan saya ketemu satu hadis yang bagi saya sangat berharga, bunyinya demikian : RASULULLAH BERSABDA : “Seorang wanita penuh dosa berjalan dipadang pasir, bertemu seekor anjingyang kehausan. Wanita tadi mengambil gayung dan air, dan memberi minum anjing yang sedang kehausan itu. Rasaulullah lewat, dan ia berkata Hai para Sahabat lihatlah dengan memberi minum Anjing itu, hapuslah dosa Wanita itu Dunia dan Akhirat dan ia Ahli Syurga. PROP : tadi engkau katakana bahwa untuk mendapat syurga harus berkorban segala galanya, berpuluh puluh tahun untuk Allah baru dapat Syurga, itupun barangkali. Sekarang seorang wanita yang berdosa, hanya dengan sedikit saja jasa itupun pada seekor anjing pula, dihapuskan Tuhan dosanya dan ia ahli syurga, Nah, sang wanita walaupun hanya satu zarah jasanya bahkan terhadap seekor anjing sekalipun mengkaitkan menggandengkan gerakannya dengan Tuhan Yang Maha Akbar, mengikut sertakan yang Maha Akbar dalam gerakannya, maka hasil dari gerakan itu menghasilkan Ibadat yang bagitu benar, yang langsung dihadapkan pada dosa dosanya yang pada sat itu juga hancur berkeping keeping diterpido oleh pahala yang maha besar itu.
TANYA : bagaimana ia dapat hubungan dengan Tuhan ?
JAWAB : dengan mendapatkan frequentionnya, tanpa mendapatkan freguentionnya tak mungkin ada kontak dengan Tuhan.
Satu contoh lihat saja, walau pun satu millimeter jaraknya dari sebuah zender radio kita itu, kita letakkan radio kita dengan frequention yang tidak sama, radio kita I tu tidak akan mendapatkan/mengeluarkan suara zender tersebut, bagitu juga kita, tak mungkin ada kontak jika frequentionnya tak kita dapati.
TANYA : bagaimana mungkin kita mendapat frequention dari yang Maha Akbar, sedangkan kita manusia kecil, sibaharu yang serba berkekurangan.
JAWAB : Melalui Isi Dada Rasulullah.
Hadis Qudsi “INNA HAZAL QUR’ANA THAHAFUHU BIYADILLAH WATAFUHU BIAIDIIKU FATAMASS KUUBIIHI”
Artinya : Bahwasanya Al Qur’an ini satu ujung di tangan Allah dan satu lagi ditangan kamu, maka peganglah kuat kuat akan dia.
(Abi Syuraihil Khuja’ayya r.a)
AL-QUR’AN adalah salah satu tali hubungan antara rasul dengan Allah seperti firman Allah “FA IDZA SAWWAYTUHUU WANAFAKHTU FIHI NUURI FAQA ULAHUU SAA JIIDIN” artinya maka setelah Aku sempurnakan Dia dan Aku tiupkan didalamnya sebahagian RohKu, sebabkanlah diriku bersujud padanya (AL HIJR 29).NUR ILAHI terlibat dari Allah sendiri adalah tali yang nyata antara Allah dan Rasulullah. Ujung Nur Ilahi itu adalah dalam dada Rasulullah, ujungnya itu yang kita hubungi pula, sudah jalan kita akan dapat frequentie Allah SWT Lihat saja Sunnatullah hanya cahaya matahari saja yang satu satunya sampai pada matahari, tak ada yang sampai pada matahari melainkan cahayanya sendiri, juga gas gas yang seringan ringannya tak ada yang sampai pada matahari, “EDEL GASSEN” seperti : XENON CRYPTON” ARGON” HYLIUM”
HYDROGEN” dll, tidak sampai semuanya Vacuum ? yang pada matahari hanya cahayanya karena ia terbit darinya dan tak bercerai siang dan malam dengannya. Matahari hanya dapat dilihat melalui cahayanya, tanpa cahaya, mataharipun tidak dapat dilihat, namun cahaya matahari bukanlah matahari, cahaya matahari adalah getaran transvarsaal dan longitudinal dari matahari sendiri (HUJGENI) begitu NUR ILAHI adalah terbit dari fi’il sifat Zat Allah Ta’ala.(TASAWUF ALHIKAM, TANWIRQULUB, DIDAYATUS SYALIKIN, DAN LAIN LAIN). Dan Rasulullah adalah satu satunya manusia diakhir zaman yang mendapat NUR ILAHI dalam dadanya, mutlak jika hendak mendapat frequentie Allah ujung dari yang berada dalam dada Rasulullah mutlak perlu kita hubungi.
TANYA : Bagaimana pula kita dapa menghubungi ujung tali Allah itu yang berada dalam dada Rasulullah, sedangkan beliau itu sudah sekian lama wafat dan dimana pula Roh beliau itu sekarang ? semuanya tetap misteri ? memang tajam pertanyaan bung karno itu.
JAWAB : Dengan hikmat dan tadarruk memperbanyak salawat atas nabi, kita berhubungan dengan roh beliau, berarti kita dapat frequentie beliau dan dengan pula dapat frequentie Allah SWT, karena rasul tidak terdinding dengan Allah SWT.
Hadis Qudsi : tidak Aku kabulkan do’a seorang tanpa salawat atas rasulnya do’anya tergantung diawang awing (H.R. ABU DAUD/ AN NASAT)
ARTINYA ALLAHU AKBAR
Alifullah itu adalah Zat Allah atau Diri Allah, dan sebenarnya Diri ialah Ruh Nabi Muhammad SAW, karena Muhammad itu adalah Nama atau Asma Allah.
BA, “AF’AL ALLAH adalah kelakuan Nabi Muhammad SAW, karena itu adalah kenyataan Allah yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW.
KAB “ artinya ialah Nyawa, yang berhubungan Jantung ( didalam fuat yang hidup) hingga kita dapat berbicara sebagai mana mestinya.
RA “ artinya adalah Diri yang nyata ini, hingga dapat melakukan sesuatu kehendak yang disebabkan perintah Rahasia yang berasal dari Ruh Idhofi memerintahkan Nyawa, dan Nyawa memerintahkan Diri/Tubuh sehingga berkelakuan atau berkelakulah yang sebenarnya Diri, sebab kesemuanya itu berasal daripada Nur Muhammad SAW.
Seperti firman Allah : “ KAD JAA AKUMUL HAKKUMIRRABIKUM” artinya Sesungguhnya yang dating kepada kamu itu adalah Hak Dari pada Tuhan kamu, Itulah adanya Nur kepada Nur.
Yang dimaksudkan Ujud Idhafi yang bernama Wujud Hakiki.Dan itulah kezahiran Wujud Mutlak, sesungguhnya siapa yang dapat mengenal atau meresapkan Nur Muhammad SAW, sama halnya mengenal atau meresapkan Tuhannya. Karena itu adalah kezahiran dan kenyataan bagi Wujudnya, dan yang pertama Tajallinya atau menjelmanya HAK ALLAH pada kelakuan INSAN maupun kepada pelajaran orang orang Arif Billah.
Disinilah sampainya Ilmu atau Pengetahuan Aulia dan Ambiya yang mengatakan Allah.
Dari itu kenalilah Diri atau Tubuh dengan arti Nyawa, yang dikatakan Rahasia Allah yang bernama Idhafi.
Selanjutnya dengan huruf “H” (IDHAFI) adalah Ruh Wujud Hakiki, atau Kezahiran Wujud Mutlak.
Wallahualam
DIKUTIP DARI KARANGAN H. ABDUL HAMID ABULUNG
Bab ini adalah yang terakhir bagi Ilmu orang Hakikat, sebab tidak ada lagi melebihi dari pada Ilmu ini, walaupun Ambiya sekalipun. Selanjutnya pikirkanlah dan cari Guru yang dapat menerangkan yang tercantum dibawah ini, karena perkataan atau kalimah tersebut dapat membahayakan/tergelincirnya kata, bilamana kita tidak mengetahui yang sebenarnya, sebab Ilmu ini awal tuntut dan kesudahan tuntut didalam kitab 104 :
Demikianlah Syuhuud Ulama Ahli Shuffi Radhiallahu Anhu :
1. LAA : Kepada kita kulit dan bulu,
Kata Tuhan, Kulit buluku, atau yang jadi kalimah itu adalah Kulit Tuhan kita.
2. ILHA. : Kepada kita Urat Tulang.
Kata Tuhan, Urat Tulangku, atau yang jadi Iman itu adalah Hati Tuhan kita.
3. ILLA : Kepada kita Daerah dan Daging.
Kata Tuhan, Darah Dagingku, atau yang jadi Ma’rifat itu adalah kehendak Tuhan kita.
4. ALLAH : Kepada kita Otak dan Sumsum.
Kata Tuhan, Otak dan Sumsumku, atau Yang jadi Ilmu itu adalah Nafas Tuhan kita.
5. WUJUD : Kepada kita Artinya Ada.
Kata Tuhan, yang ada hanya Aku, atau yang jadi Syurga itu adalah Otak Tuhan kita.
Maka dari itu jadikanlah Satu Zat Allah .
Karena yang bernama Hati/Putih itu adalah Otak Tuhan kita;
Yang bersifat dan ber Af’al dan berwujud.
Kembali kepada Wujud yaitu Zat Hayyun, inilah
Dinamakan Ilmu atau Ma’rifat Yang Putus
“ AWALUDDIN MA’RIFATULLAH” -Arya Mahesageni(5)
Reviewed by Unknown
on
May 31, 2013
Rating: 5
No comments
Post a Comment