Geotechnic Avenue
Angka keamanan buat Pondasi Dalam
Dari tulisan gue tentang Perlunya Standar yang Baku Buat Soil Invetigation ada komentar dari Dede mengenai nilai angka keamanan buat pondasi dalam. Sebenernya ga ada standar yang baku buat angka keamanan. Seperti yang dede bilang tergantung ownernya maw angka keamanan berapa. Tapi yang jelas angka keamanannya pasti >1. Jekas ga mungkin kan owner maw strukturnya rubuh gara2 angka keamanan yang rendah.
Di bawah ini gue tampilin penentuan angka keamanan yang bersumber dari Canadian Foundation Engineering Manual (1992).
Dari sana udah jelas kan, klo angka keamanan buat pondasi dalam dapat tereduksi dengan tambahan data yang lebih jelas ataupun dengan telah dilakukan test seperti static loading test ato pile driving analysis. Bahkan gue denger di negara2 maju berani menggunakan angka keamanan yang mendekati 1 cuma umumnya beban terbesar diakibatkan oleh beban gempa.
Disini kelihatan banget judgement dari seorang geotechnical engineer amat penting, apalagi buat project2 yang bernilai gede. Penghematan beberapa cm dari pondasi aja bisa memberikan efisiensi yang banyak. Judgement dari seorang geotechnical engineer bergantung dari intuisi yang dibentuk melalui banyak pengalaman. Dan ketika menemui sesuatu yang baru, dan bersifat ambigu, penggunaan angka keamanan yang tinggi menjadi keharusan. Karena menyangkut nyawa dari pemakaian struktur diatasnya.
Banyak code dari negara-negara maju yang menyarankan untuk menggunakan angka keamanan 2.5, tapi angka keamanan dapat tereduksi bergantung dengan situasi tanah. Dan tentu saja tetap owner yang menentukan berapa nilai angka keamanan minimum dari struktur tersebut.
Di bawah ini gue tampilin penentuan angka keamanan yang bersumber dari Canadian Foundation Engineering Manual (1992).
Dari sana udah jelas kan, klo angka keamanan buat pondasi dalam dapat tereduksi dengan tambahan data yang lebih jelas ataupun dengan telah dilakukan test seperti static loading test ato pile driving analysis. Bahkan gue denger di negara2 maju berani menggunakan angka keamanan yang mendekati 1 cuma umumnya beban terbesar diakibatkan oleh beban gempa.
Banyak code dari negara-negara maju yang menyarankan untuk menggunakan angka keamanan 2.5, tapi angka keamanan dapat tereduksi bergantung dengan situasi tanah. Dan tentu saja tetap owner yang menentukan berapa nilai angka keamanan minimum dari struktur tersebut.
Perlunya Standar yang Baku Buat Soil Investigation
Tidak terasa gue dah hampir 3 bulan kerja di Rumah C. Bagi yang ga taw Rumah C, gue ceritain dahulu sekilas tentang Rumah C. Rumah C adalah sebuah paviliun di Jalan Ganesha No 15. Di nomor 15 B terdapat PT. LAPI ITB, dan Rumah C berada di sebelahnya. Rumah C sebenernya milik LAPI ITB dan kita hanya menyewa saja. Rumah C yang gue tempatin adalah semacam konsultan geoteknik dibawah naungan Pak Masyhur.
Selama gue bekerja disini, gue merasakan belum adanya standar yang baku dalam soil investigasi dan desain geoteknik bagi gedung dan infrastruktur di Indonesia. Maksud gue seperti bagaimana pengambilan sample tanah, SPT, CPT, tes laboratorium, atau penentuan parameter tanah, belum ada standar yang bener-bener baku. Kualitas dari hasil investigasi dan desain yang dihasilkan belum memiliki kualitas mutu minimum yang sama.
Sehingga yang terjadi (menurut gue loh), engineer menggunakan angka keamanan yang tinggi yaitu > 2.5. Hal ini disebabkan kurang percayanya engineer dengan para bor masternya.
Tapi akan terjadi hal yang berbeda ketika yang melakukan soil invesigation itu ada bor milik sendiri. Para engineer umumnya menjadi lebih berani untuk menggunakan angka keamanan yang lebih kecil. Apalagi buat engineer yang merasa pelaksanaan soil investigation yang dilakukan telah benar sesuai dengan standar ASTM (Standar amerika yang umum dipakai di Indonesia)
Dengan kondisi yang seperti ini, gue ngerasa adanya rasa tidak percaya antara sesama praktisi geoteknik. Amat sangat bagus klo nantinya organisasi seperti HATHI membuat standar yang baku buat soil investigation
Selama gue bekerja disini, gue merasakan belum adanya standar yang baku dalam soil investigasi dan desain geoteknik bagi gedung dan infrastruktur di Indonesia. Maksud gue seperti bagaimana pengambilan sample tanah, SPT, CPT, tes laboratorium, atau penentuan parameter tanah, belum ada standar yang bener-bener baku. Kualitas dari hasil investigasi dan desain yang dihasilkan belum memiliki kualitas mutu minimum yang sama.
Sehingga yang terjadi (menurut gue loh), engineer menggunakan angka keamanan yang tinggi yaitu > 2.5. Hal ini disebabkan kurang percayanya engineer dengan para bor masternya.
Tapi akan terjadi hal yang berbeda ketika yang melakukan soil invesigation itu ada bor milik sendiri. Para engineer umumnya menjadi lebih berani untuk menggunakan angka keamanan yang lebih kecil. Apalagi buat engineer yang merasa pelaksanaan soil investigation yang dilakukan telah benar sesuai dengan standar ASTM (Standar amerika yang umum dipakai di Indonesia)
Dengan kondisi yang seperti ini, gue ngerasa adanya rasa tidak percaya antara sesama praktisi geoteknik. Amat sangat bagus klo nantinya organisasi seperti HATHI membuat standar yang baku buat soil investigation
Penentuan Kedalaman Sheetpile
Gue maw cerita mengenai salah satu laporan yang gue kerjain di rumah c. Laporan mengenai desain sheetpile yang akan digunakan pada pelabuhan. Analisis digunakan dengan cara manual yaitu metode kesetimbangan gaya dan dengan metode elemen hingga dengan bantuan software PLAXIS 7.2.
Metoda umum yang sering digunakan dalam keperluan praktis dalam mendesain sheetpile adalah dengan kesetimbangan gaya yang bekerja sepanjang sheetpile yaitu tekanan tanah aktif ditahan oleh tekanan tanah pasif dan terkadang dengan anchor. Setelah dimodelkan gaya-gaya yang bekerja, dapat diketahui kedalaman dari sheetpile, kapasitas anchor, dan jenis sheetpile. Sebagai contoh pemodelan gaya-gaya yang bekerja pada sheetpile dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Pertama hal yang perlu dilakukan dengan mengelompokkan gaya-gaya yang bekerja sepanjang sheetpile. Besarnya tekanan tanah aktif yang bekerja dan beban surchage. Tekanan air diasumsikan steadi sehingga besarnya tekanan air saling menghilangkan. Panjang sheetpile diasumsikan dengan nilai Do, kemudian dengan persamaan Sigma H = 0 pada sheetpile dan Sigma M = 0 pada posisi anchor didapat nilai besaran panjang sheetpile.
Under constuction
Metoda umum yang sering digunakan dalam keperluan praktis dalam mendesain sheetpile adalah dengan kesetimbangan gaya yang bekerja sepanjang sheetpile yaitu tekanan tanah aktif ditahan oleh tekanan tanah pasif dan terkadang dengan anchor. Setelah dimodelkan gaya-gaya yang bekerja, dapat diketahui kedalaman dari sheetpile, kapasitas anchor, dan jenis sheetpile. Sebagai contoh pemodelan gaya-gaya yang bekerja pada sheetpile dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Pertama hal yang perlu dilakukan dengan mengelompokkan gaya-gaya yang bekerja sepanjang sheetpile. Besarnya tekanan tanah aktif yang bekerja dan beban surchage. Tekanan air diasumsikan steadi sehingga besarnya tekanan air saling menghilangkan. Panjang sheetpile diasumsikan dengan nilai Do, kemudian dengan persamaan Sigma H = 0 pada sheetpile dan Sigma M = 0 pada posisi anchor didapat nilai besaran panjang sheetpile.
Under constuction
Download LPILE Plus 4.0M
LPILE adalah salah satu software keluaran Ensoft yang digunakan dalam desain kapasitas lateral pondasi dalam baik buat tiang pancang dan tiang bor. Banyak digunakan dalam berbagai macam proyek umumnya untuk offshore dan tugas akhirnya anak ITB. Metoda yang dipake yaitu metoda load transfer by Reese. Kurva-kurva dan metode numeriknya udah dikerjain ma software ini, jadi yang perlu dikerjain cuma properties pile, preperties tanah, dan koreksinya aja..
Silahkan download di..
rapidshare
Silahkan download di..
rapidshare
Alamat website journal geoteknik
Mahasiswa kan mesti berkutat sama yang namanya penelitian dan membuat karya ilmiah.. Kadang-kadang rasanya sulit banget mencari informasi yang dibuthkan, apalagi yang pake tema ga umum ato baru sehingga susah nyari diperpus.. Gue nemu EJGE, ini adalah website jurnal geotek..Jurnalnya udah lumayan banyak, tapi anehnya banyak juga loh tulisan dari malaysia dan india.. klo dari india mungkin wajar sih, kan banyak ahli geotek dari india kayak braja m das, tapi klo dari malaysia wah ini berarti indonesia mesti ngirim banyak jurnal biar lebih eksis dari malaysia.. INi alamatnya http://www.ejge.com/index_ejge.htm
Plasticity and Geotechnics
Bagi yang ngambil Pondasi Lanjut dari Dewa Tanah Pa' Toha mungkin banyak yang masih inget klo gue pernah ngebuat pelajaran pak toha menyimpang sedikit (lumayan ampe 1/2 jam).. Bagi yang ga taw, gue bakal ceritain sedikit..
Ceritanya gini, Pa Toha klo ngajarin pondasi dalam seneng banget dengan metoda load transfer dan teori elastis poulos buat ngeramal kapasitas dan deformasi dari pile.. Setiap metoda memiliki keunggulan dan kekurangan masing2.. klo Load transfer berdasarkan penyusunan kurva t-z, q-z, dan p-y dari data percobaan dilapangan sedangkan teori Poulos berdasarkan teori elastis (mekanika bahan)..
Teori Load transfer memiliki keuntungan karena dapat mengambarkan soil-structere interaction yang terjadi pada pile yang diberikan tegangan..Akan tetapi, metoda ini memiliki kelemahan karena untuk pile groups metoda ini tidak dapat memperkirakan pengaruh dari pile yang dibebani dengan pile lainnya. Untuk menyelidiki hal tersebut diperlukan penyilidikan untuk berbagai macam konfigurasi pile groups dan jenis tanah.. Dan untuk mendapatkan kurva q-z, t-z, dan p-y untuk berbagai macam konfigurasi dan jenis tanah dibutuhkan waktu yang sangat lama.. Sehingga untuk perencanaan pondasi kelompok umunya digunakan faktor reduksi alpa terhadap kurva load transfer single pile..Nilai alpa tersebut diasumsikan..
Teori yang lainnya yaitu Poulos menganggap tanah sebagai material yang memiliki nilai modulus Young. Dengan menggunakan teori elastisitas dapat diketahui pengaruh yang terjadi bila suatu pile diberi tegangan terhadap pile lainnya.. Sehingga metoda ini dapat lebih baik dalam menggambarkan pile groups.. Akan tetapi metoda ini memiliki kelemahan yang amat sangat mendasar yaitu asumsi tanah sebagai suatu material..Ternyata Es tanah tidak seperti material lainnya (baja dan beton). Dalam penentuan Es, Poulos menyarankan menggunakan Es dari back calculate.. Karena sifat tanah (Es) tanah yang tidak linier.. Sehingga penentuan Es amat sangat penting..
Kemudian dalam desain Pa Toha bercerita klo dia pernah mendesain Jembatan Balerang dengan me-mix metoda tersebut yaitu dengan mencari faktor reduksi alpa yang didapat dari metoda Poulos dan alpa tersebut digunakan sebagai alpa reduksi untuk metoda load transfer..
Menanggapi hal tersebut, gue bertanya pada pak Toha mengenai apa yang dikatakan oleh buku ini.. Buku ini menawarkan berbagai metoda untuk menutupi kelemahan teori Poulos, berbagai macam model tanah spt model mohr-coulomb, soil softening, soil hardening, soft soil creep, dll untuk menutupi kelemahan sifat tanah yang non-linear tersebut.. Berbagai metoda numerik dibahas dan dalam analisanya digunakan finite element (elemen hingga).. Bagi mereka yang membuat Tugas Akhirnya dengan software Plaxis mungkin udah familiar..Pak Toha bercerita bahwa mengenai hal ini dia telah melakukan debat kusir yang panjang dengan dosen-dosen geotek lainnya dan ga ketemu titik temu..
Metoda yang ditawarkan dalam buku ini menurut Pa Toha tidak lebih dari interpolasi dari kurva tegangan-regangan tanah dan tetap tidak dapat menggambarkan soil-structure interaction. walaupun dalam metoda elemen hingga telah dicoba diatasi dengan memberikan elemen interface antara structure dan soil, tapi tetap belum menggambarkan kondisi sesungguhnya..Emang secara teoritis metoda ini memiliki dasar teori, tetapi menggambarkan tanah sebagai suatu material yang umum mungkin bukanlah hal yang tepat.. Dan untuk mengharapkan data untuk menyusun kurva load transfer untuk berbagai jenis dan konfigurasi mungkin akan membutuhkan waktu yang lama..
Klo Pa Toha bilang, dua metoda ini sedang berlari dan berlomba untuk mencapai kesempurnaan.. Dan dia tinggal menunggu siapa yang memenangkannya..
Inilah buku yang ngebuat kuliah Pondasi Lanjut kemaren jadi semacam perdebatan..Silahkan didownload apalagi yang TA pake Plaxis pasti dapat menambah referensi..
http://mihd.net/9uimr6/
http://rapidshare.com/files/71692401/Plasticity_and_Geotechnics.rar
Buat yang pengen taw informasi tambahan mengenai deskripsi buku ini bisa dibuka di:
Amazon.com
Gigapedia.org
Ceritanya gini, Pa Toha klo ngajarin pondasi dalam seneng banget dengan metoda load transfer dan teori elastis poulos buat ngeramal kapasitas dan deformasi dari pile.. Setiap metoda memiliki keunggulan dan kekurangan masing2.. klo Load transfer berdasarkan penyusunan kurva t-z, q-z, dan p-y dari data percobaan dilapangan sedangkan teori Poulos berdasarkan teori elastis (mekanika bahan)..
Teori Load transfer memiliki keuntungan karena dapat mengambarkan soil-structere interaction yang terjadi pada pile yang diberikan tegangan..Akan tetapi, metoda ini memiliki kelemahan karena untuk pile groups metoda ini tidak dapat memperkirakan pengaruh dari pile yang dibebani dengan pile lainnya. Untuk menyelidiki hal tersebut diperlukan penyilidikan untuk berbagai macam konfigurasi pile groups dan jenis tanah.. Dan untuk mendapatkan kurva q-z, t-z, dan p-y untuk berbagai macam konfigurasi dan jenis tanah dibutuhkan waktu yang sangat lama.. Sehingga untuk perencanaan pondasi kelompok umunya digunakan faktor reduksi alpa terhadap kurva load transfer single pile..Nilai alpa tersebut diasumsikan..
Teori yang lainnya yaitu Poulos menganggap tanah sebagai material yang memiliki nilai modulus Young. Dengan menggunakan teori elastisitas dapat diketahui pengaruh yang terjadi bila suatu pile diberi tegangan terhadap pile lainnya.. Sehingga metoda ini dapat lebih baik dalam menggambarkan pile groups.. Akan tetapi metoda ini memiliki kelemahan yang amat sangat mendasar yaitu asumsi tanah sebagai suatu material..Ternyata Es tanah tidak seperti material lainnya (baja dan beton). Dalam penentuan Es, Poulos menyarankan menggunakan Es dari back calculate.. Karena sifat tanah (Es) tanah yang tidak linier.. Sehingga penentuan Es amat sangat penting..
Kemudian dalam desain Pa Toha bercerita klo dia pernah mendesain Jembatan Balerang dengan me-mix metoda tersebut yaitu dengan mencari faktor reduksi alpa yang didapat dari metoda Poulos dan alpa tersebut digunakan sebagai alpa reduksi untuk metoda load transfer..
Menanggapi hal tersebut, gue bertanya pada pak Toha mengenai apa yang dikatakan oleh buku ini.. Buku ini menawarkan berbagai metoda untuk menutupi kelemahan teori Poulos, berbagai macam model tanah spt model mohr-coulomb, soil softening, soil hardening, soft soil creep, dll untuk menutupi kelemahan sifat tanah yang non-linear tersebut.. Berbagai metoda numerik dibahas dan dalam analisanya digunakan finite element (elemen hingga).. Bagi mereka yang membuat Tugas Akhirnya dengan software Plaxis mungkin udah familiar..Pak Toha bercerita bahwa mengenai hal ini dia telah melakukan debat kusir yang panjang dengan dosen-dosen geotek lainnya dan ga ketemu titik temu..
Metoda yang ditawarkan dalam buku ini menurut Pa Toha tidak lebih dari interpolasi dari kurva tegangan-regangan tanah dan tetap tidak dapat menggambarkan soil-structure interaction. walaupun dalam metoda elemen hingga telah dicoba diatasi dengan memberikan elemen interface antara structure dan soil, tapi tetap belum menggambarkan kondisi sesungguhnya..Emang secara teoritis metoda ini memiliki dasar teori, tetapi menggambarkan tanah sebagai suatu material yang umum mungkin bukanlah hal yang tepat.. Dan untuk mengharapkan data untuk menyusun kurva load transfer untuk berbagai jenis dan konfigurasi mungkin akan membutuhkan waktu yang lama..
Klo Pa Toha bilang, dua metoda ini sedang berlari dan berlomba untuk mencapai kesempurnaan.. Dan dia tinggal menunggu siapa yang memenangkannya..
Inilah buku yang ngebuat kuliah Pondasi Lanjut kemaren jadi semacam perdebatan..Silahkan didownload apalagi yang TA pake Plaxis pasti dapat menambah referensi..
http://mihd.net/9uimr6/
http://rapidshare.com/files/71692401/Plasticity_and_Geotechnics.rar
Buat yang pengen taw informasi tambahan mengenai deskripsi buku ini bisa dibuka di:
Amazon.com
Gigapedia.org
Foundation Analysis and Design - Bowles
Di geotek (subjur sipil) ada buku yang lumayan terkenal yaitu buku bowles.. bukunya enak banget klo buat keperluan praktis.. terdapat berbagai macam contoh kasus dan penyelesaiannya, ga melulu berisi teori..
Klo maw e-booknya download aja di bawah, udah gue kasih linknya
link:
rapidshare
mihd
Klo maw e-booknya download aja di bawah, udah gue kasih linknya
link:
rapidshare
mihd
No comments
Post a Comment