Breaking News

NASEHAT

 

“Status-status nasehat 3″

24 Juni 2012
“Al-Qur’an Dalam Pandangan Hakekat”
Tingkatan Al-Qur’an itu ada 4 yaitu :
1. Al-Qur’anul MAJID
2. Al-Qur’anul KARIM
3. Al-Qur’anul HAKIM
4. Al-Qur’anul ADHIM
1. Al-Qur’anul MAJID ialah Al-Qur’an yang ada HURUF-nya, yaitu berupa KITAB yang kita baca dan dikaji di tempat-tempat pengajian inilah manual (gambaran) dari Al-Qur’an yang HIDUP.
2. Al-Qur’anul KARIM ialah Al-Qur’an yang MULIA, yaitu yang telah membuat hingga Al-Qur’an itu bisa ditulis kedalam sebuah kitab, siapa yang membuat hingga Al-Qur’an bisa dibaca? tentunya itu hasil karya dari tulisan tangan dan jari-jarinya, jadi yang MULIA itu adalah tangan dan jari-jarinya.
3. Al-Qur’anul HAKIM ialah Al-Qur’an yang AGUNG. yaitu MATA, karena PENGLIHATANnya maka tangan dan jari-jarinya dapat menulis. Jadi yang AGUNG itu MATA dan PENGLIHATANnya.
4. Al-Qur’anul ADHIM ialah Al-Qur’an yang SUCI dan ABADI. Itulah yang HIDUP, karena walau ada tangan dan jarinya serta mata dan penglihatan tetap tidak akan terwujud Al-Qur’an kalau tidak ada yang HIDUP.
Lebih Jelasnya ….
Al-Qur’an = Hidup
Rasullullah adalah Al-Qur’an yang berjalan (Hidup)
Jadi Al-Qur’an yang hidup adalah INSAN.
oleh karena itu..
Jika ingin mengaji Al-Qur’an harus sampai kepada SUCI-nya, maka itulah yang SEMPURNA (Melalui 4 tahapan pengkajian Al-Qur’an diatas).
Pertama, harus ada kemauan yang kuat untuk membaca Al-Qur’anul Majid (Al-Qur’an yang ada hurufnya) inilah SYARIATnya.., setelah dibaca harus dikaji yaitu diartikan apa maksudnya.., setelah mengerti maksud-maksudnya segera cari tahu dan amalkan agar terasa manfaatnya (Tangan yang bergerak) inilah THAREKATnya…
Maksudnya.. :
Semua berawal dari Al-Qur’anul Majid (Manual Book) yang telah menunjuki jalan mengenal Allah dan Rasul-Nya kemudian dilanjutkan dengan “membaca” Al-Qur’anul Karim artinya mengkaji pekerjaan tangan dan jari kita yang sekiranya bisa menghantarkan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Bahwa…
Allah memberi tangan dan jari kepada manusia, bukan hanya digunakan untuk membuat dan mengerjakan barang-barang yang berhubungan dengan sifat ke-dunia-an saja tetapi haruslah dipakai dengan membuat jalan untuk mengenal Allah dan Rasul-Nya agar tangan kita menjadi MULIA.
Dalilnya:
“Asa bi’ahum fi adanihim minassowaiki hadarotil mauti wallahi muhitun bil kafirin” Artinya : Kalau tangan dan jari kamu tidak digunakan untuk mengenali jalan kematian, maka tangan dan jari kamu bermartabat tangan dan jari hewan saja…,
Selanjutnya…
Dari Al-Qur’anul Karim naik lagi setingkat kepada Al-Qur’anul Hakim bagian HAKEKAT. Yaitu harus mengkaji pekerjaan PENGLIHATAN kita yang sekiranya belum HAKIM.. “Sidik jari” atau bukti pada barang yang SUCI dan ABADI itu Hakekatnya adalah ALLAH dan MUHAMMAD.
Karena ALLAH dan MUHAMMAD yang memberikan MATA dan PENGLIHATAN itu,
Penglihatan juga bukan untuk dipakai melihat barang yang hanya berhubungan dengan keduniaan saja, tetapi harus juga dipakai untuk melihat dengan mata batin HAKEKAT ALLAH dan RASULULLAH.
Akhirul Kalam…
Inilah Al-Qur’an yang dimaksud dengan sebenar-benarnya Al-Qur’an yaitu Al-Qur’anul ADHIM yang SUCI lagi ABADI, yang sifatnya HIDUP, yang telah ditanamkan pada dada setiap INSAN dan menjadi IMAM dan juga sebagai IMAN untuk memisah yang Hak dan yang Bathil yang bertaraf MAKRIFAT.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
22 Juni 2012
AKU adalah titik (noktah).
Awal perjalananku menuju ke titik yang akhir yaitu AKU jua…
Titik awal itu nyata dengan SifatNya dan titik akhir ghaib dengan DzatNya.
Namun itu semua adalah AKU jua….
Ibarat berjalan dari Timur terus ke Barat mengelilingi Dunia ini, maka akhirnya akan kembali ke Timur jua..
Tetapi dari perjalanan ini marilah kita cari Ilmunya..
Oleh karena itu kita harus cari tahu apa perbedaannya.
Mengapa yang awalnya tidak ada kemudian menjadi ada, setelah ada lalu menjadi tidak ada lagi?
Titik itu maksudnya adalah AKU yaitu KetuhananKu dan KetuhananKu adalah Rahasia Hidup yang AKU anugerahkan kepadamu.
Bahwa segala sesuatu itu pertama kalinya berawal dari titik.
Titik ini adalah suatu Kuasa atau daya hidup yang mengalir didalam tubuhmu.
Titik ini menerima dan memberi Kehidupan serta menjaga kestabilan dalam tubuhmu.
Tampa titik ini tubuh tidak akan hidup.
Bertitik dari Dzatullah dan bergerak dengan Qudaratullah.
Di dalamnya mengandung ion, elektron dan proton serta atom-atom Ilahiah.
Dari titik inilah kemudian berkembang menjadi DIRI didalam tubuh.
Setelah itu.. titik yang awal itu lenyap, maka yang nyata hanyalah Diriku, namun AKU (titik) tetap ada tetapi aku berada ditempat yang tiada tempat, menjadi sumber dan tenaga serta AKU kini menjadi Aliran Qudratullah pada tubuhmu.
Setelah berkembang titik ini kemudian menjadi suatu NUR yang memancar membentuk Diri didalam tubuh dan Diri inilah tenaga atau Power bagi tubuh.
Apakah tidak kamu pikirkan darimanakah datangnya atau asal dari tenaga itu….?
Bukankah dari Induk awalnya yaitu titik (AKU)… ?
Sesungguhnya jalan kita untuk Mengenal Diri yang sebenar Diri itu adalah AKU (titik).
Oleh karena itu dalam hal kita mencari kebenaran Ilmu Allah ini terlebih dahulu kita perlu masuk kedalam atau kita perlu melalui JALAN DALAM karena dengan jalan inilah kita akan tahu manakah titik awal dan kemanakah berakhirnya titik itu.
Cobalah perhatikan sesungguhnya titik akhir dan titik awal itu adalah sama jua..
Semua itu adalah AKU,
Dan dibalik AKU (titik) tiada apa-apa kecuali Kekosongan jua…
Maka yang kosong itulah DZAT.
Bukanlah Dzat itu kosong, namun dibalik kekosongan ada suatu kenyataan karena tanpanya mana mungkin titik itu akan berwujud.
Artinya setiap sesuatu itu ada permulaannya namun AKU tidak ada awal dan tidak ada akhir.
Dan AKU mempunyai kekuatan Azali karena titik itulah Qudratullah, Hayatullah dan menjadi RahasiaKU .
Maka AKU peringatkan kepada kalian semua berpeganglah pada AKU ini.
Segala sesuatu itu datangnya dari AKU dan AKU datangnya dari Tuhan.
AKU yang tiada perantara datang langsung dari Tuhan dan sesuatu yang ada semua berawal dariKU, karena AKUlah yang mengadakan sesuatu untuk sesuatu dari sesuatu menuju ke sesuatu.
Dengan kesadaran yang mendalam serta penyerahan yang total buatlah sesuatu itu tidak ada melainkan AKU semata-mata,
Tempatkanlah AKU pada tempatnya antara Tubuh, Diri dan AKU serta Tuhan.
Umpama Gula, Manisnya dan Rasa serta Nikmatnya.
Ketahuilah…
Titik awal itu namanya ROHULLAH (KETUHANAN) dan dari titik itulah nyatanya DIRI (ROHANI) dari Rohani inilah RASA, Awal pertama terasa pada badan namun kesemuanya ini bergerak serentak bukan bergerak sendiri-sendiri,
Umpama lampu dan kontak lampu, apabila di-kontak lampu terus menyala, Itulah Rahasianya.
Sekali lagi ingatlah TUHAN dan AKU (titik) ini, jauhnya tiada antara dekatnya tiada berbatas, pandanglah dengan RASA bukan dengan MATA.
Dia ada tetapi tidak ada, Nyata pada kita bila kita tidak ada maka Nyatalah Dia.
Nyatakan PENGAKUANmu pada Tuhanmu, karena Tubuh yang kau terima itu untuk menyatakan pengakuan dan baktimu padaKU.
Akhirnya..
Berangkat dari titik sampai ke titik jua… dan dibalik titik itulah Rahasia tak terungkap oleh makhluk karena sesungguhnya Dia adalah DZATULLAH.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
15 Juni 2012

“KITA”
Siapa KITA..?
Mereka mengira bahwa KITA terbagi menjadi 2 bahagian :
1.Jasad KITA..
2.Roh KITA…
Lalu..
Kalau sudah terpisah Jasad dan Roh..
Mau kemana KITA?
Jawaban mereka :
1.Jasad KITA di kubur di bumi..
2.Roh KITA kalau baik ke surga.. kalau tidak baik ke neraka.
Pertanyaan-nya :
KITA-nya kemana…??
…………….
Kisah :  “ Kerbau dan Pedati”
Dahulu kala kerbau dan pedati dijadikan sebagi alat transportasi untuk membawa barang-barang dagangan hasil bumi untuk di jual ke kota atau ke pasar-pasar..
Perjalanan dari desa ke kota kadang memakan waktu hingga berhari-hari melalui jalan yang berliku-liku, menanjak dan menurun melalui panas teriknya matahari dan hujan …
Pedati yang ditarik kerbau itu sarat muatan barang dagangan berisikan hasil bumi..
Pada suatu saat di dalam perjalanan.. setelah berkali-kali mendaki dan menurun .. pada pendakian yang menanjak agak curam dengan ayun langkah yang guntai, nafas yang ter engah-engah, dan air ludah yang berbuih di mulut.. sambil melihat kekiri dan kekanan.. seakan-akan kerbau bertanya kepada pedati ..
“ Masih jauhkah lagi tempat perhentiannya..?”
Lalu apa jawab pedati..
“Wahai kawan.. engkau salah duga, salah anggap, salah kira, jangan kau tanyakan ini kepadaku, ketahuilah.. aku ini benda mati, walaupun aku mempunyai kaki tapi kakiku tidak sebanyak kakimu, kakimu empat sedangkan kakiku Cuma dua, kalau tidak karena engkau aku tak bisa berjalan, karena aku memang tak bisa jalan sendiri, bukankah engkau yang menarik hingga aku sampai kesini..?
Nasibmu masih baik kawan.., karena nanti kalau sudah sampai di perhentian, aku akan engkau tinggalkan begitu saja. Sedangkan engkau diberi makan dan minum, bahkan kadang-kadang dimandikan dan dibersihkan. Segala sesuatunya sudah dipersiapkan untukmu kawan..
Sedangkan aku.., sesampainya di perhentian nanti, ditinggalkan begitu saja. Aku menanggung beban bawaan, akan tetapi dipikulkan pada pundakmu, karena engkaulah yang menarikku. Kalau engkau hendak bertanya tentang perhentian ini, tanyakanlah pada orang yang duduk dibelakangmu. mungkin dia tahu…
Sang kerbau mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang duduk di belakangnya itu. Belum sempat dia melihat orangnya yang ditunjuk itu, tahu-tahu dia dengar suara yang berarti terus jalan. Waktu itu dia hanya sempat melihat sekejap seperti cahaya sebesar api rokok membayang di belakangnya.
Terpaksa dia berjalan terus, menarik beban yang terpikul di pundaknya. adapun api yang nampak sekilas oleh kerbau itu ialah api rokok tukang pedati, yang waktu itu dalam malam gelap-gulita, merokok sambil duduk di tempatnya, dengan pakaiannya serba hitam sampai ke kain ikat kepalanya.
Inilah tiga hal yang jalan bersama untuk satu arah dan tujuan. Kerbau bergerak dengan empat kakinya, pedati dengan dua rodanya, dan si tukang pedati berjalan dengan duduk di tempatnya. Ketiga-tiganya menuju ke tempat perhentian, dan konon kabarnya di tempat perhentian itu mereka berpisah satu sama lain; si kerbau tinggal di kandangnya, pedati ditinggalkan geletak begitu saja, dan si tukang pedati balik ke rumahnya.
Renungkan….
Salam
Zulkarnain Bandjar
 Ilmu Hakekat Usul Diri
13 Juni 2012
“AKU adalah PERBENDAHARAAN yang tersembunyi”
AKU ingin dikenal…
Maka AKU ciptakan makhluk agar mereka mengenali AKU
Wahai hamba …!
Engkau tiada memiliki sesuatu apapun jua..
Kecuali apa yang AKU kehendaki untuk menjadi milikmu ..
Bahkan tiada juga engkau memiliki Dirimu,
Karena AKUlah Maha PenciptaNya,
Tiada pula engkau memiliki Jasadmu,
Karena AKUlah yang membentukNya,
Hanya dengan pertolongan-KU,
Engkau dapat berdiri..
Dan dengan “Kalimah-KU”
Engkau datang ke dunia ini ..
Wahai hamba …!
Katakanlah TIADA NYATA HANYA ALLAH,
Kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar,
Maka tiada Tuhan melainkan AKU
Dan tiada pula wujud sebenarnya wujud kecuali untuk-KU,
Dan segala yang selain daripada-KU
Adalah dari ciptaan tangan-KU.
Dan dari tiupan Ruh-KU.
Wahai hamba …!
Segala sesuatu adalah kepunyaan-KU,
Bagi-KU dan untuk-KU,
Jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi kepunyaan-KU …
Kembalikan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya akan Kubuahkan pengembalianmu dengan tangan-KU,
Dan Kutambah padanya dengan kemurahan-KU,
Serahkan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya AKU selamatkan engkau dari segala sesuatu ..
Ketahuilah…
Bahwa hamba-KU yang terpercaya adalah…
Yang mengembalikan segala yang selain-KU kepada-KU,
Lihatlah dengan pandangan tajam kepada-KU,
Bagaimana cara AKU melakukan pembagian..,
Niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan..
Yang merupakan dua bentuk yang di-asma-kan,
Agar dengan demikian engkau mengenal-KU.
Wahai hamba …!
Sesungguhnya engkau telah melihat AKU sebelum dunia terhampar
Dan engkau pasti mengenal siapa yang telah engkau lihat ..
Dan kepada AKUlah engkau akan kembali..
Ketika AKU ciptakan sesuatu untukmu..
Dan AKU tutupi (hijab) atasmu ..
Lalu engkau pun tertutup dengan tirai dirimu sendiri,
Kemudian AKU menghijab engkau dengan diri-diri yang lain,
Yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan pada dirinya..
Dan menjadi penghijab daripada-KU,
Setelah semuanya itu…
Maka AKU pun kembali menyata di balik semuanya itu,
Dan dari belakang semuanya itu
Kuperkenankan akan diri-KU.
AKU katakan kepadamu …
Bahwasanya AKUlah Maha Pencipta,
AKUlah yang menciptakan semuanya ini..
Dan bahwasanya AKU menjadikan engkau khalifah atas semuanya itu..
Ketahuilah…
Bahwa semuanya itu adalah amanah dari-KU.
Dan diharuskan untuk-mu mengembalian amanah itu kepada-KU.
Maka periksalah dirimu setelah engkau mempercayai-KU.
Sudahkah engkau mengembalikan segala sesuatu itu kepada-KU..?
Dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat dengan-KU..?
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
22 Juni 2012
“MANUSIA”
Manusia adalah khalifah di bumi.
Manusia adalah makhluk yang di jadikan Tuhan sama dengan makhluk yang lain.
Asal usul awalnya adalah dari pada Nur,
Maksudnya : Dari pada Allah (sedangkan Allah adalah NUR) ,
“KULLA MIN INDALLAH” Artinya : segala sesuatu itu daripada Allah.
Manusia ini adalah jenis makhluk yang berderajat tinggi jika dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain..,
Dengan dikaruniahkan akal kepada manusia seharusnya manusia berfikir tentang dirinya dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain.
Agar manusia dapat keluar dari sifat MAHLUK kepada sifat MANUSIA, dan dari sifat MANUSIA kepada sifat INSAN KAMIL, karena dengan taraf Insan Kamil-lah baru manusia itu menjadi SEMPURNA.
Firman Allah :
“ Sesungguhnya Kami jadikan Insan itu sebaik-baik kejadian, kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang hina (At Tin 4, 5)”
Mengapa setelah di jadikan Sempurna kemudian di kembalikan pada tempat yang hina?
Karena manusia itu sendiri tidak mau mengenal akan derajatnya (Diri)..,
Bagaimana cara kita memberi derajat kepada Diri kita seimbang dengan bagaimana cara kita beribadah kepada Allah?
Apakah kita beribadah kepada Allah masih berderajat Makhluk .. atau berderajat Manusia.. atau berderajat Insan Kamil.
Dari cara beribadah inilah derajat manusia itu diberikan.
Dengan memahami derajat tersebut mudah-mudahan manusia dapat melaksanakan tugasnya kepada Allah dengan sempurna sejajar dengan kesempurnaannya, oleh karena itu maka manusia perlu mengenali dirinya dan statusnya sebagai manusia yang sempurna :
“MAN ARAFAH NAFSAHU FAKAD ARAFAH RABBAHU”
Siapa mengenal Dirinya ia mengenal Tuhannya
Maksudnya :
MAN ini adalah bertaraf makhluk, namun apabila ia mengenal dirinya NAFSAHU(Manusia) maka barulah ia mengenal TuhanNya yang bernama RABBAHU, Yaitu Tuhan yang bertaraf LAISA KAMISLIHI SYAIUN (Yang tidak berupa apa pun jua)
Maksudnya lagi :
MAN ini jika kita bawa kepada pengertian NAFSAHU maka ia akan membawa kepada manusia yang “Laisa kamislihi syaiun ” yaitu manusia yang Batin atau dikenal sebagai INSAN atau di kenal juga sebagai DIRI SEBENAR DIRI yang bertaraf NYAWA atau NAFAS,
Nyawa atau Nafas adalah bagian dari diri Rohani, fungsinya adalah menghidupkan diri Jasmani atau diri yang bernama DIRI TERPERI.
Coba rasakan di dalam tubuh ini : ada yang TURUN dan NAIK atau yang KELUAR dan yang MASUK.
Anasirnya terdiri dari NAFAS, NUFUS, AMFAS dan juga TANAFAS yang senantiasa mengingat Allah tanpa henti-hentinya,
Seharusnya diri manusia yang bertaraf MAN dan NAFSAHU ini wajib di kenali, dan ibadahnya pun wajib juga di kenali, karena inilah NILAI SEBENAR MANUSIA.
Diri terperi juga mempunya komponen Rohani yang lain yaitu : Roh, Akal dan Nafsu,
Lebih jelasnya adalah :
Dalam Jasad itu ada dua ROH,
Pertama Roh Yaqazah,(Roh Jaga=akal+nafsu) jika ia berada pada jasad, jadilah manusia itu jaga, maka apabila ia “keluar” dari jasad maka tidurlah manusia itu dengan mimpinya.
Kedua adalah Ruhul Hayat (Nyawa) jika ia berada pada jasad maka hiduplah jasad, apabila ia “keluar” dari jasad maka matilah manusia itu.
Kedua jenis Roh ini berada dalam jasmani manusia, tiada yang mengetahui tempatnya melainkan Allah swt.
Roh itu adalah..,
Satu bernama Ruhul Yaqazah yang terdiri daripada Roh, Akal dan Nafsu,
Ruhul Yaqazah ini juga di kenal sebagai HATI, ia memberikan fungsi kepada manusia supaya “HIDUP BERARTI”, dengan adanya Roh ini di dalam jasad maka dapat memberikan kekuatan kepada setiap komponen jasmani, AKAL dapat memberikan kemampuan berfikir, mengingat, dan berperasaan, sementara fungsi yang terdapat pada anasir NAFSU adalah untuk menimbul suatu hasrat atau berkeinginan,
Ruhul Yaqazah ini jika dia masih berada didalam jasad maka manusia akan menjadi aktif (sadar) dan apabila ia keluar dari jasad maka jasmani menjadi hilang kesadaran secara total, semua ini adalah atas ketentuan Allah swt jua…
Surah Az Zumar ayat 42 menyatakan bahwa :
Ruhul Yaqazah ini di tahan kemudian di lepaskan, jika dilepaskan jasad menjadi aktif dan apabila ditahan maka jasad menjadi hilang kemampuannya, hasratnya, berfikirnya, maka jadilah jasad tidur, (lihat lagi Surah Al An’am ayat 60)
Sementara Roh yang satu lagi dinamakan Ruhul Hayat atau di kenal sebagai NYAWA kepada JASAD, atau dikenal juga sebagai INSAN BATIN,
Ruhul Hayat (Roh menghidupkan) ini selama ia tidak “keluar” dari jasmani maka jasad tidak akan mati, akan tetapi apabila ia “keluar” maka jasad manusia akan mati dan menjadi busuk atau hilang (ghaib),
Sementara Ruhul Yaqazah akan mengikuti kemana saja Ruhul Hayat berada.
Kesimpulan Awal..
ROHANI yang terdiri daripada Anasir ROH, AKAL, NAFSU dan NYAWA adalah makhluk yang TERSIRAT dan yang berhak diistilahkan sebagai DIRI YANG SEBENARNYA kepada manusia,
ROHANI yang lebih awal Allah jadikan sebelum Allah ciptakan MANUSIA dari jenis yang TERSURAT.
Jasmani ibarat Rumah (tempat kediaman) yang mana kita boleh keluar dan masuk dan memeliharanya dengan baik supaya dapat tinggal lama disitu,
Karena itulah kita perlu mengucapkan rasa syukur apabila Rohani itu di kembalikan Allah kedalam jasmani agar dapat meneruskan kerja KHALIFAH di bumi ini.
Akhirul kalam..
Inillah Doa yang biasa di ucapkan ketika bangun tidur :
“Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan Rohku kepadaku, dan yang telah memberi kesehatan pada tubuhku”
Doa ini mengisyaratkan bahwa Rohani (Ruhul Yaqazah) itu boleh “keluar” dan masuk kedalam jasad manusia atas izin Allah swt.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
20 Juni 2012
“Ijab Kabul pertama kalinya… “
Alkisah..
Setelah Adam diciptakan..
Kemudian Berjalan-jalanlah ia sendiri melihat-lihat keadaan di dalam surga sambil memakan buah-buahan yang di sukainya.. setelah sekian lama berjalan-jalan maka Adam merasa letih dan mengantuk lalu tertidur dia…,
Ketika Adam terbangun dari tidur-nya di dapatinya seorang wanita sedang duduk di dekatnya lalu Adam menyapa perempuan tersebut..
“Siapakah kamu.. ?
Jawab wanita itu “Saya adalah seorang wanita..”
Adam bertanya lagi “Untuk apa kamu di jadikan.. ?
Jawab wanita itu ” Aku di jadikan untuk menemani kamu .. “
Adam pun memanggil wanita itu datang kepadanya..,
Lalu wanita itu berkata ” Kamulah datang kesini.. !”
Ketika Adam mau menghampiri wanita itu maka terdengar suara “Wahai Adam ! tunggu dulu.. , karena wanita itu belum halal bagimu..,”
Kemudian Allah perintahkan malaikat berkumpul lalu Adam di Ijab Kabulkan di bawah sebuah pohon di surga yang bernama Shajaroti Thaubah.
Di saksikan empat malaikat Jibrail, Mikail, Isrofil dan Izroil.
.. Sebelum di akad nikahkan, malaikat yang berada disamping Adam dan wanita itu bertanya kepada Adam “siapakah namanya wahai Adam ..?
Jawab Adam ” Namanya Hawa !”
Bertanya malaikat lagi “Mengapa Hawa.. ?
Jawab Adam ” Karena dia di jadikan dari benda yang hidup”
Setelah itu barulah Adam dan Hawa di Ijab Kabulkan ,
Tidak lama setelah itu maka turunlah perintah Tuhan kepada Adam seperti yang di nyatakan dalam (Al-A’raf ayat 19) :
“Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”
Singkat cerita….
Iblis berhasil merayu Adam dan Hawa supaya menghampiri pohon khuldi dan memakannya.. setelah memakan buah tersebut maka terbukalah pakaian mereka berduah lalu apa yang terjadi… (keduanya lupa akan perintah Allah)
Maka Allah memanggil mereka berdua.. ” Bukankah Aku telah melarang kamu untuk menghampiri pohon itu.. ?”
Dan Aku telah peringatkan bahwa setan itu musuh kamu yang terang dan nyata (Al-Araf ayat.22)
Adam ketika di suruh oleh Allah mengadapnya pada mulanya dia merasa malu kepada Tuhan dan coba untuk melarikan diri namun…
Tuhan memanggilnya “Wahai Adam kemana engkau akan lari ?”
Jawab Adam ” Tidak wahai TuhanKu.., Ampunkan dosa kami wahai TuhanKu !”
Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan”. (Al -A’raf ayat 24).
Kita dalami… (dengan Soal –Jawab) sedikit lagi ..?
Soal : Mengapa wanita itu tahu bahwa dia seorang wanita.. ?
Jawab : Sebab dia berasal dari sifat nafsu yaitu hawa dari nafsu Adam di sebelah kiri yaitu nafsu Amarah, Lawammah dan Radhiah dan dia tahu bahwa hawa nafsunya dapat ”menjinakan” lelaki karena dia terdiri dari tiga jenis darah yaitu darah merah, darah putih (benih) dan air susu = dia bukan di jadikan dari tulang rusuk Adam sebelah kiri sebagaimana pandangan umum.
Soal : Mengapa Adam memerintahkan kepada wanita itu supaya datang kepadanya.. ?
Jawab : Karena fitrah manusia wajib mengikut kata-kata seorang lelaki (Rijal).
Soal : Mengapa wanita itu berkata kepada Adam “kamulah datang kesini.. ?
Jawab : Karena fitrah lelaki yang datang melamar wanita (inilah sejarah fitrah ijab dan kabul dan bermulanya halal di antara seorang lelaki dan wanita).
Soal : Mengapa malaikat bertanyakan siapa wanita itu kepada Adam ?
Jawab : Sebab bentuk Adam dan wanita itu berbeda sekalipun mereka berdua memakai pakaian surga yaitu cahaya, lalu.. Adam memberitahu malaikat bahwa wanita itu adalah Hawa.
Soal : Malaikat bertanya Adam mengapa Hawa ?
Jawab : Adam menjawab sebab Hawa di jadikan daripada benda yang hidup, artinya Hawa itu benda yang hidup atau menghidupkan .
Soal : Bagaimana Adam tahu wanita itu Hawa ?
Jawab : Sebab Adam dapat merasakan sesuatu rahasia yang terdapat pada diri Hawa, karena itu pada awalnya dia mau mendekati Hawa lalu terdengar suara menahannya.. “Adam ! tunggu dulu karena ia belum halal bagimu, kemudian dia di ijab kabulkan di bawah pohon bernama sajaroti tauba.
Soal : Mengapa Adam di larang Allah supaya jangan menghampiri pohon itu, dan siapa sebenarnya pohon itu ?
Jawab : Sebenarnya pohon itu adalah Siti Hawa sendiri, (ayat kiasan di dalam Al-Quran yang mengatakan pohon khuldi).
Soal : Jika Siti Hawa itu adalah pohon yang tidak boleh di hampiri oleh Adam, Lalu mengapa.. ? Sedangkan mereka telah Ijab kabul ?
Jawab : Sebab di surga bukanlah tempat untuk berketurunan, .. surga adalah tempat(balasan) bagi manusia yang soleh sebab itu dia di larang menghampiri pohon khuldi (Hawa isterinya).
Soal : Kemudian apakah yang terjadi ?
Jawab : Iblis dapat mempengaruhi Adam dan Hawa.. akhirnya mereka hampir menghampiri, kemudian mereka terus memakan buah itu, yaitu Adam makan buah Hawa dan Hawa makan buah Adam, lalu terbukalah pakaian keduanya..
Soal : Apakah maksudnya makan buah ini ?
Jawab : Maksudnya.. mereka telah melakukan persetubuhan, sebab itu ketika Hawa turun kebumi dalam keadaan mengadung kali pertama,
Soal : Kemudian apa seterusnya.. ?
Jawab : Atas kesalahan Adam melanggar perintah Tuhan maka Allah pun memerintahkan dan arahkan mereka keluar dari surga.. , namun.. Adam bukanlah bersalah karena bersetubuh.., karena ia telah halal sebagai suami isteri akan tetapi dia bersalah karena melanggar perintah Tuhan.., “Jangan hampiri pohon itu.. !”
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
19 Juni 2012
“Nasehat Perkawinan..”
Dalam pandangan umum perkawinan adalah menyatunya seorang lelaki dan perempuan yang di ikat dengan ijab Kabul..
Perkawinan haruslah berlandaskan cinta kasih agar jantung mereka dapat berdenyut menjadi satu terus bergerak maju dan terus maju dan mendekat ke hadirat Illahi Robbi.
Dalam batin haruslah dikembangkan sifat-sifat yang baik atas pasangan kita..
Seandainya yang kit
a inginkan adalah pasangan yang jujur, tulus dan penuh cinta kasih maka kita sendiri yang harus memberikan terlebih dahulu sifat-sifat itu..
Sehingga…
Ketika hal ini tertanam dalam alam bawah sadar (batin) maka benar-benar hal itulah yang akan terjadi…
Ingat ..!
Berhentilah menggambarkan ketakutan pada pasangan hidup anda ..
Sebaliknya.. gambarkan kebaikan-kebaikan seperti cinta, damai, sejahterah.. maka perkawinan akan tumbuh lebih baik dan lebih indah.. pelihara terus gambar mental ini..
Seandainya ada permasaalahan dalam rumah tangga…
Segera selesaikan cepat permasaalan anda = Jangan di biarkan berlarut-larut..
Kalau tidak bisa juga…
Carilah nasehat dari seorang Ahli = Jangan pergi ke orang yang bukan ahli.
Begitupun jangan gampang menceritakan permasaalan kepada teman, kerabat.. karena umumnya mereka hanya meng-iya-kan apa yang anda ceritakan…
Semoga anda akan mengalami perkawinan Surgawi yang serasi dan damai …. Aamiin.
Salam
Zulkarnain Bandjar
 Ilmu Hakekat Usul Diri
19 Juni 2012
“Apa itu agama…?”
Kalau dibandingkan dengan sejarah panjang kehidupan di muka bumi .. maka.. agama yang di anut sekarang ini hanya merupakan penemuan baru saja..
Maksud di ciptakan agama adalah untuk di jadikan Pedoman Hidup ….
Pedoman = Aturan
Aturan hanya berlaku bagi yang tidak tahu aturan..
Yang tidak tahu aturan biasanya anak kecil, karena anak kecil belum bisa mengunakan pikirannya dengan baik maka harus di beritahu mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Oleh karena itu… pada anak kecil (belum aqil balig) tidak dikenakan sangsi atas hukum agama.
Hukum agama hanya berlaku bagi yang telah akil balig(dewasa)
Maka sebaiknya kita yang telah aqil balig harus meng-update pengetahuan agama kita agar tidak seperti anak kecil lagi..
Selanjutnya…
Sementara mereka yang sudah Akil balig dalam agama disegerakan untuk menikah..
Sepertinya …
Menikah dulu baru beragama = tidak beragama kalau belum nenikah
Manusia dulu baru beragama = tidak ada manusia tidak ada agama
Manusia lebih besar dari agama = agama jangan mengecilkan manusia
…………………………
Perempuan melalui wakilnya di serahkan (Ijab) kepada lelaki dewasa yang menerima (Kabul) artinya sudah sah (sempurna)…
Dari sinilah dimulainya agama yang Benar ada Hak ada Kewajiban ada Tanggung jawab = tidak ada Hak tidak ada kewajiban tidak ada tanggung jawab..
…………………….
Kalau mau di kaji lagi lebih mendalam maka inti ajaran agama akan ber maqam di dalam rumah tangga…
Sepertinya ada kaitan antara agama dan pernikahan.. (lihat blog ttg Ilmu Nisai)
Karena..
Dalam Rumah tangga saja kita bisa menyaksikan nikmatnya Penyaksian (Musyahadah)..
Mungkin ada bisa menyaksikan dengan cara lain…?
…. Sementara semuanya sudah di ciptakan berpasang-pasangan.. untuk saling melengkapi.. ada siang ada malam.. ada langit ada bumi.. dan laki ada perempuan … … …
ALLAH + MUHAMMAD
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
18 Juni 2012
““Syareat Muhammad SAW = Syareat + Tharekat + Hakekat”
Sebagaimana Sabda-nya :
Syariatul aqwali (Syareat itu perkataan-ku).… Tharekatul ahwali (Tharekat itu perbuatan-ku)…. Hakekatul rasamali (Hakekat adalah keadaan batin-ku)…
Maksudnya :
SYAREAT adalah ilmu dari seluruh ajaran yang telah disampaikan melalui ucapan.
THAREKAT adalah cara atau jalan yang ditempuh dalam meng-amal-kan Syareat.
HAKEKAT adalah tingkat kesadaran spiritual serta derajat atau maqam yang dicapai.
Maka..
MAKRIFAT itulah hasil-nya
Begitu pula tentang Islam, Iman dan Ikhsan
….…
Islam berkembang menjadi Ilmu Fikih..
Iman berkembang menjadi Ilmu Kalam..
Ikhsan berkembang menjadi Ilmu Tasawuf..
Jadi ..
Berbicara mengenai Tasawuf adalah berbicara tentang tujuan atau Hakekat dari Agama..
Agama yang tidak berhenti pada syareat saja .. tetapi.. Syareat Muhammad SAW yang mencakup Syareat + Tharekat + Hakekat..
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
16 Juni 2012
“Mati yang Sempurna itu teramat indah…”
Sulit di ungkapkan dengan kata-kata..
Kalaulah boleh di-umpama-kan.. maka..
Sebutkan saja nikmat dunia yang pernah anda rasakan dan anda anggap nikmat..
Maka Nikmatnya… . 1000x lagi lebih dari nikmat yang anda sebutkan itu..
Oleh karenanya mereka yang pernah merasakan mati ini ingin lagi dan lagi…
Bernahagialah bagi yang telah mencapai maqam ini…
Sungguh..
Sejatinya Manusia adalah yang sudah meraih Ilmu ini…
Tiada-lah dia mati..
Kecuali hidup selamanya…
Menyebutnya mati, berarti tidak berpengetahuan..
Karena dia tidak tersentuh lahat..
Cuma beralih tempat dengan memboyong kraton-nya.
Tidak-lah Roh itu keluar dari jasad ketika berpisah…
Kecuali beralih = bergeser = pindah
Kalau mereka katakan keluar…
Pertanyaan-nya :
Mau keluar dan pergi kemana Roh itu..?
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
17 Juni 2012
“Siapa Roh..? Siapa Jasad..?”
Roh dan jasad
Bertemu dan berpisah…
Bagi orang yang mengetahui hakekatnya Satu jua…
Seperti ombak dan laut Satu jua..
Kelihatanya saja Dua..
Tapi bertemu juga tidak.. berpisah juga tidak..
Laut itu laut jua dari Awalnya..
Yang baru itu Ombaknya..
Laut itu Qadim.., kalau laut bergelombang itu namanya Ombak.
Tetapi pada hakekatnya laut jua…
Jadi.. Laut dan Ombak sama-sama Qadim..
Bagaimana mungkin Roh bisa keluar dari jasad..? karena Tuhannya tidak bercerai dengan hambanya
WA HUA MA’AKUM AINAMA KUNTUM
“DIA Allah beserta kamu dimana saja kamu berada”
IA jua yang Dahulu (Awal)
IA jua yang Kemudian (Akhir)
IA jua yang Nyata (Zahir)
IA jua yang Tersembunyi (Batin).
Lihatlah sebuah Pohon..
Daunnya lain, Dahannya lain, Bunganya lain, Buahnya lain, Akarnya lain. Pada Hakekatnya semua itu pohon jua.
Walaupun Namanya dan Rupanya dan Warnanya berbeda-beda, Hakekatnya pohon jua…
Dari sebiji benih pohon.., di dalamnya sudah terdapat satu pohon yang lengkap. Asalnya biji benih itu jua.., setelah pohon tumbuh menjadi besar maka.. biji benih itu pun ghaib (tidak kelihatan) hanya pohon saja yang kelihatan.
…………………..
Begitu juga Tiada bedanya antara aku dan Tuhanku hanya saja aku di Martabat Hamba dan Tuhanku pada Martabat Tuhan..
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
16 Juni 2012
“Melafadz Allah haruslah diikuti dengan kesaksian akan Allah…”
Siapakah Allah itu..?
Alllah yang tidak mempunyai rupa dan tiada tanpak..
Tidak ada disana atau disini tapi ada dimana-mana…
Bukan ini atau itu tapi meliputi seluruh-nya
Apakah hal ini tidak membingungkan… ?
Apakah tidak diragukan kebenarannya (maksudnya : jika dia tidak mengetahui diri pribadinya yang sejati) …?
Ketahuilah…
Nama.. dengan yang mempunyai nama itu berbeda..?
Firmanya : Dengan nama Allah… maka.. kalian mengenal KU
BISMILLAH=dengan nama Allah… LA ILLAHA=tidak ada Allah ILLAHU=kecuali DIA
Dengan nama = atas nama = tidak langsung
………………..
Karena presiden-nya tidak bisa di-hadir-kan maka cukuplah di wakil-kan ke menteri saja yang bertindak atas nama presiden…
Bahwa…
Sesungguhnya nama Allah itu untuk menyebut wakil-Nya..
Di ucapkan untuk me-NYATA-kan yang di Puja
Dan untuk menyatakan suatu janji..
Akhirnya…
Nama itu dikembangkan menjadi kalimat yang di ucapkan Muhammad Rasulullah.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
13 Juni 2012
“AKU adalah PERBENDAHARAAN yang tersembunyi”
AKU ingin dikenal…
Maka AKU ciptakan makhluk agar mereka mengenali AKU
Wahai hamba …!
Engkau tiada memiliki sesuatu apapun jua..
Kecuali apa yang AKU kehendaki untuk menjadi milikmu ..
Bahkan tiada juga engkau memiliki Dirimu,
Karena AKUlah Maha PenciptaNya,
Tiada pula engkau memiliki Jasadmu,
Karena AKUlah yang membentukNya,
Hanya dengan pertolongan-KU,
Engkau dapat berdiri..
Dan dengan “Kalimah-KU”
Engkau datang ke dunia ini ..
Wahai hamba …!
Katakanlah TIADA NYATA HANYA ALLAH,
Kemudian tegaklah berdiri di jalan yang benar,
Maka tiada Tuhan melainkan AKU
Dan tiada pula wujud sebenarnya wujud kecuali untuk-KU,
Dan segala yang selain daripada-KU
Adalah dari ciptaan tangan-KU.
Dan dari tiupan Ruh-KU.
Wahai hamba …!
Segala sesuatu adalah kepunyaan-KU,
Bagi-KU dan untuk-KU,
Jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi kepunyaan-KU …
Kembalikan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya akan Kubuahkan pengembalianmu dengan tangan-KU,
Dan Kutambah padanya dengan kemurahan-KU,
Serahkan segala sesuatu kepada-KU,
Niscaya AKU selamatkan engkau dari segala sesuatu ..
Ketahuilah…
Bahwa hamba-KU yang terpercaya adalah…
Yang mengembalikan segala yang selain-KU kepada-KU,
Lihatlah dengan pandangan tajam kepada-KU,
Bagaimana cara AKU melakukan pembagian..,
Niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan..
Yang merupakan dua bentuk yang di-asma-kan,
Agar dengan demikian engkau mengenal-KU.
Wahai hamba …!
Sesungguhnya engkau telah melihat AKU sebelum dunia terhampar
Dan engkau pasti mengenal siapa yang telah engkau lihat ..
Dan kepada AKUlah engkau akan kembali..
Ketika AKU ciptakan sesuatu untukmu..
Dan AKU tutupi (hijab) atasmu ..
Lalu engkau pun tertutup dengan tirai dirimu sendiri,
Kemudian AKU menghijab engkau dengan diri-diri yang lain,
Yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan pada dirinya..
Dan menjadi penghijab daripada-KU,
Setelah semuanya itu…
Maka AKU pun kembali menyata di balik semuanya itu,
Dan dari belakang semuanya itu
Kuperkenankan akan diri-KU.
AKU katakan kepadamu …
Bahwasanya AKUlah Maha Pencipta,
AKUlah yang menciptakan semuanya ini..
Dan bahwasanya AKU menjadikan engkau khalifah atas semuanya itu..
Ketahuilah…
Bahwa semuanya itu adalah amanah dari-KU.
Dan diharuskan untuk-mu mengembalian amanah itu kepada-KU.
Maka periksalah dirimu setelah engkau mempercayai-KU.
Sudahkah engkau mengembalikan segala sesuatu itu kepada-KU..?
Dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat dengan-KU..?
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
13 Juni 2012
Mengenal Diri IV
Mari kita lanjutkan sedikit saja bagaimana saja cara atau jalannya kelahiran Diri Sebenar Diri ini..
Dilihat dari cara di bukanya dapat-lah kita kelompokan menjadi 3 jalan yaitu :
1. Terbuka Sendiri.
2. Membuka Sendiri.
3. Dibuka oleh Sang Mursyid
1. Terbuka Sendiri.
Mereka yang masuk dalam kelompok ini adalah yang mempunyai jalur khusus sebagaimana yang pernah kita uraikan dalam bahasan Ilmu Nisai yaitu bagaimana cara mereka (orang tua) memanggil.. memilih.. siapa yang ingin dihadirkan ke muka bumi ini….. akhirnya.. pada saatnya akan terbuka sendiri karena awalnya memang telah dipersiapkan…..
2. Membuka sendiri.
Ini mungkin saja bisa dilakukan dengan ketekunan dan kesabaran dalam upaya-nya untuk di lahirkan Diri Sebenar Diri itu, mereka yang masuk dalam kelompok ini tentunya harus mendapatkan Hati Nurani terlebih dahulu kemudian terus menjaga dan merawatnya hingga akhirya di izinkan Allah.
3. Dibuka oleh Sang Mursyid
Mereka yang ingin di buka perlu duduk dihadapan sang guru dan akan berzikir bersama sama sehingga Diri itu lahir, tentunya dengan izin Allah.
Umumnya orang akan mempelajarinya mengikut cara ke-3 ini, yaitu dengan cara di bukakan atau dilahirkan Diri sebenar Diri itu melalui Guru yang membukakan-nya.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
13 Juni 2012
Mengenal Diri III
“Barang siapa mengenal Dirinya maka kenalah dia akan Tuhannya”
Diri ini Rupanya saperti kita cuma saja ia ghaib.
Duduknya di dalam jasad kasar kita ini, dan tugas nya menghidupkan jasad kita dengan cara mengalirkan pancaran cahaya kehidupan maka dia juga di sebut NYAWA.
Inilah Diri Sebenar Diri yang harus di kenal dengan RASA dan PERASAAN.
Bagaimana cara kita untuk mengenalnya..?
Jika ingin mengenalnya, dalam arti kata kenal yang sebenar benar kenal tentulah kita perlu “melahirkan” Diri itu.
Kelahiran pertama kita adalah ketika Ibu kita melahirkan kita..,
Kelahiran kedua adalah ketika kita mampu melahirkan Diri Sebenar Diri
Yang diamnya di dalam jasad kita sendiri.. dan dengan tugas dan rahasianya yang tersendiri…
Menghidupkan kita..
Tapi sayang…
Mengapa Jasad tidak pernah berpikir untuk memikirkan siapakah yang menghidupkan nya.?.
Karena itu kenali-lah Diri sebenar Diri mu itu..,
Diri yang banyak daya guna..
Diri yang bisa dimintakan pertolongan…
Diri yang banyak menyimpan rahasia…
Bukankah dia berasal dari sana.. ?.
Dari Yang Maha Pencipta dan Yang Maha Besar…?
Untuk itu lahirkan-lah Diri Sebenar Diri mu..
Dengan mau membuka pintu baginya untuk keluar.,
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
13 Juni 2012
Mengenal Diri II
“AKU”
Siapa AKU ..?
Perlukah kita mencari AKU..?.
Pentingkah AKU..?
AKU adalah diri yang sebenar-benar diri.
AKU adalah ROHULLAH yang datangnya dari ZATULLAH.
Dan Menyatakan akan UJUDULLAH,
AKU lah yang dinamakan AMAR ROBBI yaitu urusan Tuhan.
AKU yang hidup datangnya dari Yang Maha Hidup yang bersifat ghaib yang datang dari Yang Maha Ghaib…
Takkala ZATUL HAQ ingin menyatakan akan diriNya maka DIA mentajallikan akan NUR-Nya
yang dinamakan ROHULLAH atau AKU.
Kini AKU yang nyata dan AKU merupakan SIFATNYA.
Sebagaimana firmanNya…
“Kulli rohi min amri robbi” Artinya : Setiap Roh itu adalah urusanku
Banyak yang mencari AKU namun jarang yang ketemu.
Ini karena AKU berada jauh didalam RASA yaitu di ALAM RASA yang mendalam…
Dimanakah AKU berada ?
Tentunya pada Badan yaitu didalam Badan Diri.
Kalau ada yang mau mencari AKU, maka katakanlah….
AKU ada tetapi tiada.., AKU tiada tetapi ada…
Ada pada Hakekat.. namun tiada pada Rupa. AKU yang tidak berupa merupakan sumber atau daya QUDRATULLAH yang hidup lagi menghidupkan karena AKU adalah HAYATULLAH yang berasal dari ZATULLAH.
Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
13 Juni 2012
Mengenal Diri I
Banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan Diri adalah yang kelihatan yaitu jasad kasar kita ini atau yang di sebut dengan panggilan Badan. atau Tubuh.
Sebenarnya bukan itu yang dimaksudkan disini..
Diri yang di maksudkan itu adalah Diri Sebenar Diri, yang duduknya di dalam Jasad atau tubuh kasar kita ini.
Mari kita pisahkan antara :
Mana Jasmani mana Rohani
Mana Diri terdiri dan Diri terperi,
Mana Jiwa dan mana Raga
Mana Zahir dan mana Batin.
Baiknya kita pahami terlebih dahulu perbedaan dua kata ini, sebelum kita berkata..
Diri berbeda dengan Badan, Jasmani tentunya berbeda dengan Rohani, Jiwa berbeda dengan Raga dan pastinya Zahir berbeda dengan Batin,
Jika tidak mengapa ada dua perkataan tersebut yang senatiasa menjadi sebutan kita?
Kita selalu menyebut akan kata-kata diatas ini, tapi tahukah kita perbedaan antara keduanya?
Perbedaan inilah yang banyak orang tidak dapat menerangkan dengan jelas apalagi untuk dapat merasakan perbedaannya.
Bahwa..
Jasad kasar kita ini atau badan kita ini tidak dapat hidup dengan sendirinya,
Jasad atau Badan kasar kita ini yang kita jaga dan dipercantik, sebenarnya cuma benda mati, yang tidak dapat berbuat apa apa jika tidak ada “Penghidupnya” yang duduk nya didalam jasad itu sendiri.
Penghidup inilah yang dipanggil Diri Sebenar Diri.
Diri yang berdiri dengan sendiri dan yang ujud apabila Roh memasuki Jasad ,
Sekali lagi.. Diri sebenar Diri ujud sesudah Roh berada di dalam Jasad.
Sebagimana tentang ujudnya Adam pada mulanya..
Alkisah :
Setelah Malaikat menyiapkan Jasad Adam maka Jasad Adam terbaring kaku, dan Allah pun memerintahkan Roh untuk masuk ke dalam Jasad Adam, kemudian bertanyalah Roh kepada Allah ” Ya Allah melalui jalan manakah aku harus masuk?” maka Allah pun menjawab, ” Masuklah melalui mana saja yang kamu suka” dan seterusnya Roh memasuki Jasad Adam melalui Hidung. untuk selanjutnya kita bernafas melalui hidung.
Jadi melalui cerita ini dapatlah kita pahami bahwa ketika Roh masuk ke dalam jasad Adam, barulah Adam hidup dan seterusnya bangun dan berdiri, ini jelas menunjukkan setelah Roh masuk kedalam Jasad barulah Jasad hidup atau juga disebut BERNYAWA.
Maka…
Diri sebenar Diri adalah…
Setelah Roh memasukki Jasad, barulah ujudnya “Diri” atau jelasnya “Diri” ini DATANG
Kesimpulannya…
Roh itu adalah Cahaya dan ketika ia memasukki jasad maka cahaya tadi memenuhi ruang jasad di dalam dan akan menjadi saperti jasadnya sendiri.
Maka dengan sebab inilah “Diri” itu rupanya sama dengan jasadnya sendiri, HANYA SAJA ia ghaib.
Dan harus diingat hanya yang GAIB saja yang dapat menghubungi yang GAIB.
Cahaya (Diri) tadi mengalir ke seluruh jasad di dalam, dan dialah yang menjadi “PENGHIDUP” kepada Jasad. Dia lah hidup sebenar benar hidup, lagi menghidupkan.
Salam
Zulkarnain Bandjar

“Status-status nasehat 2″

Ilmu Hakekat Usul Diri
5 Februari 2012
Saudara-ku semua yang saya cintai..
ILMU HAKEKAT USUL DIRI adalah salah satu ilmu untuk kita bisa lebih Mengenal Diri..
Mengenal Diri adalah mengenal Tuhan..
Ilmu ini adalah ilmu rahasia..
Yang halus…
Yang tinggi…
Yang bijaksana sekali..

Agar kita..
Bisa Melihat apa yang tidak ter-lihat..
Bisa Mendengar apa yang tidak ber-suara..
Bisa Merasakan apa yang tidak terasa..
Bisa Membaca apa yang tidak tertulis..
Bisa Mengukur apa yang tidak terukur..

Agar kita..
Bisa Membuka tirai…
Menembus batas..

Agar kita..
Semakin dekat dan dekat dan menyatu dengan Zat Yang Maha BESAR.

Salam
Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
16 Maret 2012

CARI YANG TERSIRAT
Ujud itu hanya sebagai perbendaharaan…
Yang tersirat-lah yang sebenarnya..
Yang tersirat sulit dinilai karena tiada bentuk dan warna,

akan tetapi…
Dialah yang mewarnai kehidupan seluruh-nya,
Dialah yang tersembunyi yang mempunyai nilai yang tinggi ..
Dia mempunyai rahasia yang perlu diselidiki dalam kehidupan manusia dan makhluk-makluk lain-nya…

Namun…
Mengapa kita kurang memperhatikan-nya..?
Apakah karena ia tidak Nampak..? terpendam..? atau tersembunyi…?
Hingga membuat pusing kepala..?
Ketahuilah bahwa..
Setiap sesuatu mempunyai rahasia yang tersirat..
Dan memang… mencarinya tidak semudah membicarakanya..
Akan tetapi hal ini perlu di kaji secara mendalam..
Karena ia adalah sumber Ilmu dan perkara yang Hak,..
Jaganlah memandang remeh tentang tersirat itu…
Jangan meng-anggap ter-surat lebih penting dan bermutu dan yang benar dan yang mewarnai kehidupan,
Pandangan tersebut kurang tepat adanya..
oleh karena itu..
Mari kita pelajari serta meng-kaji setiap zarah apa yang nampak atau pun yang tidak nampak..
Karena apa yang nampak itu adalah bayangan saja dari rahasia ilmu ter-sirat-nya,
Yang terbaik adalah mencari Ilmu dan Rahasia yang ada pada Ilmu tersebut.,
agar..
Yang Hak itu menjadi jelas dan nyata dan bertambah iman di dada.
Kenyataan Ilmu di ambil dari pada kalam Tuhan yaitu Al-Qur’an,
Sedangkan Al-Qur’an itu mengandung rahasia tentang seluruh kejadian apa yang ada di alam semesta ini..
“Li kulli Ayatin wa Harfim wa Nuqthotin minal Qur’aani”
Artinya :
Setip ayat, huruf dan titik, di dalam Al-Qur’an mempunyai hikmah
Ayat di atas adalah contoh yang terdapat di dalam Al-Qur’an, yang mana dinyatakan setiap titik,huruf,ayat dan surah mempunyai Hikmah dan Rahmat,
Maksudnya :
Al-Qur’an adalah Kalam Allah,
Setiap Huruf ada kemanisannya,
Setiap Ayat ada kebahagiaannya,
Setiap Kalimah ada kemuliaannya,
Setiap Juz ada pembalasannya,
dan setiap Surah ada keselamatannya
Demikian juga dengan berbagai peristiwa yang terjadi pasti ada hikmahnya
dan menjadi ilmu serta ingatan, juga tauladan bagi kita..

Manusia perlu mencari Rahasia
Karena manusia itu sendiri adalah Rahasia

Terutama tentang kejadian kejadian yang terang, jelas dan nyata
Agar bisa di jadikan ilmu dan pemahaman tentang kekuasaan dan kebesaran Tuhan yang berlaku terhadap seluruh makhluk Tuhan,

***
Setiap kejadian apapun itu.. tidak habis begitu saja..
Karena tidak ada yang kebetulan terjadi,,
Semua itu perlu di jadikan iktibar atau kajian sebab dan musabab..
Dan di atas kajian itulah akan lahir Ilmu dibalik Tabir
atau apa yang kita sebut sebagai TERSIRAT

Salam,
Zulkarnain Bandjar

Ilmu Hakekat Usul Diri
13 Maret 2012
AL-QUR’AN DALAM DIRI MANUSIA
Di dalam Al-Qur’an ada dua ayat yang jelas-jelas menyebutkan bahwa Al-Qur’an itu di turunkan oleh Allah di dalam diri manusia dengan menggunakan istilah hati dan dada.
Pertama :
Surah Al-Baqarah ayat 97

“Man kaana ‘aduwwan lijibriila fa-innahu nazzalahu ‘alaa qalbika bi-idznillaahi mushaddiqan limaa bayna yadayhi wahudan wabusyraa lilmu’miniin.”
Katakanlah : “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
Kedua :
Surah Al-Qiyamah ayat 16

Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkan Al-Qur’an (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
Telah kita ketahui bersama bahwa :
Al-Qur’an itu terbentuk dari titik kemudian menjadi huruf dan seterusnya menjadi ayat yang ber-jumlah 6666 ayat dan menjadi panduan hidup manusia… kemudian… di masuk-kan pula oleh Allah ke dalam diri manusia

Pada kesempatan ini mari-lah sama-sama kita coba untuk mengkaji maksud sebenar-nya ayat di-atas karena ayat tersebut sangat JELAS dan MUDAH untuk di-pahami,
Yang menjadi persoalan-nya sekarang ialah..
Al-Qur’an yang mana-kah yang di-maksud-kan?
Al-Qur’an itu sudah berada di dalam hati manusia (Al-Baqarah 97)
Al-Qur’an itu sudah berada di dalam dada manusia (Al-Qiyamah 16)

…… sebaiknya tidak perlu di-perdebatkan lagi ….
Namun…
Siapa-kah Al-Qur’an itu..?
Setiap apa yang di katakan Al-Qur’an itu adalah Qadim (Kalam Qadim)
ini ber-arti A-Qur’an itu bersifat Qidam..

Jika ia bersifat Qidam maka ia bukan-lah Muhadas (yang baru)
Sebab..
Yang baru itu adalah makhluk yang di-ciptakan-Nya
dan yang di-cipta-kan jika ia ber-bentuk Roh maka jelas ia makhluk..

Pandangan sebagian Ulama mengatakan bahwa Al-Qur’an itu adalah Qadim yaitu : Awal tiada permulaan.
Artinya ..
Kalam yang Qadim yang menjadi Hak Allah,

Jika ia menjadi Hak Allah
Maka..
Ia tidak boleh bersifat Roh akan tetapi ia harus bersifat DZAT
Jadi..
Yang bersifat Dzat itulah yang di turunkan oleh Allah di dalam dada atau hati manusia,
Siapakah dia..?
Apakah Al-Quran yang berbentuk Jirim..?
atau Jisim ?
atau Jauharul Fardhi ?
atau Jauharul Basits ?

Jika Al-Qur’an itu berbentuk yang ber-istilah di atas..
maka apakah dia sebenarnya yang di masukan oleh Allah di dalam hati manusia atau di dalam dada manusia..?

Kita wajib mengetahui hal ini sebab dia berada di-dalam diri kita sendiri, dan juga menjadi Panduan Hidup kita…
Jika ia sebagai panduan hidup manusia..
maka dapat kita katakan bahwa dia itu menjadi panduan kepada Roh, Akal, Nafsu dan Tubuh yang terdiri dari tulang, daging, urat,darah, rambut, dan sebagainya,
Tanpa ia semua yang ada pada sebuah batang tubuh manusia menjadi tiada berarti sama sekali,

Sebab itu-lah dikatakan mencari sesuatu di dalam diri..
Apa yang dicari dalam diri..?
Ini adalah isyarat untuk memahami bahwa Al- Qur’an itu ada di dalam hati manusia dan ada di dalam dada manusia,
Mungkin awal-nya kita merasa sulit untuk memahami bahwa Al-Qur’an itu ada di dalam diri manusia,
Walau apapun itu…… inilah ketentuan Allah dalam Al Quran,
Tapi…
Dalam bentuk apakah ..?

Jika berbentuk Al-Qur’an sebagaimana yang kita ketahui (bentuk kitab yang ada huruf dan rupa)
Maka itu adalah MUSTAHIL karena tidak mungkin Al-Qur’an ber-bentuk itu di masukan ke-dalam jasad kita.
Al-Qur’an adalah panduan hidup dan mati manusia…
Al-Qur’an adalah Kalam Tuhan, yang bersifat NUR untuk seluruh alam ciptaan Tuhan..
Kepada orang yang berfikir.. akan melihatnya sebagai sesuatu yang Benar dan Suci dan Bersih dengan tiada keraguan terhadapnya,
Karena itu layak-lah ia di namakan Kalam yang Qadim yaitu Kalamullah,
Rasullullah sendiri tidak akan ber-bicara melainkan pembicaraan-nya adalah Al-Qur’an,
ini ber-arti berbicara yang benar dan Haq itu Di dalam Al-Qur’an.
Ada ayat yang meng-gatakan Al-Qur’an ini sebagai Hablillah (tali Allah)
yaitu tali yang mengaitkan antara hamba dengan Tuhannya

Jika tali ini tidak di pegang teguh..
maka akan bercerai berai-lah manusia bersama Allah.

Sedangkan..
Hablillah ini mengenal Tuhan-nya sejak dari alam Roh dan dia-lah yang mengakui bahwa Tuhan itu adalah Rabbi yaitu Tuhan yang mencipta-nya,

Kalam-nya tidak pernah dusta..
Sebagaimana Rasullullah bersabda tidak mengikut perasaan-nya melainkan mengikut panduan Al-Qur’an semata-mata,

KESIMPULAN :
Al-Qur’an itu bukanlah berbentuk Jirim,Jisim atau Jauhar yang Fardhi karena istilah tersebut adalah berbentuk-bentuk dalam wujud ke-benda-an.
Al-Qur’an yang di maksud-kan oleh Allah swt ini bukanlah berbentuk kitab yang ber-jilid dan naskah akan tetapi ia adalah berbentuk Jauhar yang sulit untuk di lihat dengan mata kasar.
Al-Qur’an tersebut adalah berbentuk Zat, karena Basits itu adalah sebagian dari pada Zat yang di ujud-kan oleh Allah dan sesuai dengan Asma Allah yang Ma’anawiyah di samping ia adalah IMAM
Fungsi-nya sebagai IMAM atau Pemimpin sebagaimana yang di kehendaki oleh Allah kepada setiap muslim menjawab-nya ketika di tanya oleh malaikat Mungkar dan Nangkir di dalam kubur atau berbentuk Hablillah (tali Allah).
Karena ia IMAM maka ia adalah makhluk yang bertaraf Zat Di alam Roh…
Ketika Roh itu di tanya oleh Allah swt (Bani Isroil ayat 85 dan 86) Maka yang menjawab pertanyaan tersebut ialah yang menjadi ketua atau IMAM kepada Roh, Akal dan Nafsu,

Al-Qur’an adalah Nur Muhammad atau Hakekatul Muhammadiyah atau di kenal sebagai Nyawa atau Nafs kepada sumber segala kehidupan (Al-Basit)
Maka dia juga di kenal sebagai makhluk La Yakhluqu = Zat yang tidak menjadikan sesuatu (An-Nahl ayat 17),
Yang jelas…
Al-Qur’an yang di masuk-kan oleh Allah ke dalam diri manusia itu ialah :
Nur Muhammad atau
Hakekatul Muhammadiyah atau
Diri kebatinan manusia yang sebenarnya atau
Diri sebenar Diri yang tidak menanggung dosa,

Karena ia adalah makhluk bertaraf Dzat
maka..
Ia tidak terkecuali dari beribadah kepada Allah swt ,
Karena..
Ia beribadah dengan nama Shuhud kepada Wahdah dan juga Kasrah dan Sir.
Ia juga-lah yang di kenal sebagai NAFSAHU kepada ayat mengenal diri dan Tuhan,
Ia juga-lah yang di kenal seagai INSAN yang Sempurna yang tidak ada cacat dan celanya.
………………………………..
Salam
Zulkarnain Bnadjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
10 Maret 2012
NUR MUHAMMAD (2)
Kepercayaan dan keyakinan yang penuh-lah membuat diri seseorang itu percaya kepada istilah Nur Muhammad,
Ini di sebabkankarena Nur Muhammad adalah sesuatu yang gaib maka terlalu sukar bagi manusia itu hendak mem-percayai-nya walaupun dalam Rukun Iman harus percaya kepada yang gaib namun… mau tidak mau.. manusia terpaksa ragu dengan keimanan-nya karena Allah s.w.t sentiasa menyeru kepada manusia yang ber-azas-kan kepada seruan orang-orang yang BERIMAN bukan kepada orang-orang ISLAM.
Tidak semestinya orang Islam itu beriman karena jika setiap orang Islam itu benar-benar beriman maka sudah tentu-lah mereka akan melaksanakan arahan dari Allah supaya melaksanakan Hukum-Nya, karena itulah Allah menyatakan kebanyakan mereka tidak beriman sebagaimana firman-Nya yang artinya :
“Sebagian daripada mereka tidak mau beriman malah melakukan syirik (Yusuf ayat 106)”
Di dalam kehidupan manusia kadang kala manusia bertanya-tanya apakah penilaian Allah terhadap seorang manusia..?
Jawabannya sangat mudah…
Allah tidak memandang kepada manusia (Jasmani).
tetapi Allah memandang kepada HATI yang di dalamnya ada mengandungi NUR.

Maksud-nya adalah :
Hati yang mengandungi Nur Muhammmad (cahaya yang terpuji)
Maka..
Manusia hendaklah mengenali hatinya yaitu tempat bersemayam Allah swt,
Hati yang dimaksud adalah bukan merupakan segumpal daging..,
tetapi Hati itu adalah Rohani (Ruhul Yaqazah) yang terdiri dari :
Roh,
Akal,
Nafsu,

Memang agak sulit untuk mengenali Ammar Rabbi ini..
kecuali mempelajarinya..,
Karena telah banyak orang salah sangka dengan istilah tersebut, sehingga timbul berbagai-bagai pemahaman yang membawa kepada “kesesatan” atau menolaknya..

Akibatnya..
maka jadilah Ilmu ini sebagai “momok” dan di takuti oleh umat Islam itu sendiri..
yang pada giliran-nya mereka menutup rapat istilah “Nur Muhammad” ini di dalam kehidupan-nya.

Di dalam Al Quran Allah berfirman yang artinya :
“Jadilah kamu orang Rabbani Ahlullah dengan mengajar kitab dan mempelajari kitab Al Quran (Surah Al Imran79) “
Ayat di atas adalah suatu perintah dari Allah jadilah kamu orang Rabbani (orang yang memahami ilmu ketuhanan) yaitu suatu kepercayaan tentang yang gaib.,
Ilmu yang gaib datangnya daripada Allah karena Tuhan itu adalah yang Maha Gaib.
Ilmu ini akan menyentuh permasaalahan tentang Asma, Sifat.. dan dalam
soal asal usul… soal Af’al Allah..,

Walaupun Ilmu ini jarang di ajar-kan..,
Namun…
Itulah yang di perintahkan oleh Allah kepada manusia.

Rabbani itu ialah :
Dia yang awal,
Dia yang akhir,
Dia yang zahir,
Dia yang batin.

Jika mau mengenal Dia..,
maka Dia itu Zat,
maka Zat itu pula adalah Zat yang tidak berupa apa-pun jua (Laisa kamislihi)
artinya : ketika hendak mengenal yang gaib, maka di sana terdapat “lampu merah” tanda bahaya…
yaitu jangan ada di antara manusia yang coba-coba mau mengenal Zat-Nya
ini sangat terlarang…
akan tetapi… yang di perintahkan adalah tentang mengenal makhluk ciptaanNya sekalipun makhluk itu berbentuk gaib seperti
Jauhal fardh,
Jisim
Jirim
Jauhar basit
……………………..

Atau istilah..
Moleikul.
Atom,
Elektron,
Newtron
Proton,
Ion
dan sebagainya..

Maka.. di sin-ilah para ilmuan mengambil suatu pendekatan untuk mengenal Allah melalui mengenal Asma-Nya yaitu Nur,
Untuk suatu pendekatan mengenal-Nya dan dengan mengenal Asma Allah-lah lahir ilmu yang di sebut sebagai Sifat 20 dengan tujuan untuk mengenal Tuhan dan mengenal diri..
Semua bentuk ilmu ini adalah ber-azas-kan kepada yang Gaib..
Coba pikirkan…
dari apa nyawa di jadikan oleh Allah..?
Rohnya..?
Akalnya..?
Nafsunya …?

Semua ini adalah makhluk Tuhan… sekalipun nyawa itu bertaraf Zat..
Salam
Zulkarnain Bandjar

Ilmu Hakekat Usul Diri
9 Maret 2012

“NUR MUHAMMAD”
Muhammad itu merupakan Nur yang terpancar dari Dzat Tuhan..
Nur Muhammad adalah yang pertama diciptakan..
Nur Muhammad adalah Roh dari segala makhluk…
Sehingga tidak ada makhluk tanpa adanya Nur Muhammad..

Karena dengan Nur Muhammad inilah DIA melahirkan secara nyata sifat ketuhanan-Nya dalam diri setiap makhluk.
Hakekat Nur Muhammad Hakekat Sifat Allah dalam DIRI
—————————————————————-
Hidup kita karena hidupnya Muhammad dalam DIRI kita,
Hidupnya Muhammad dalam diri kita karena HAYAT-Nya Allah SWT.

Tahu kita karena tahu-nya Muhammad pada HATI kita,
Tahu-nya Muhammad pada hati kita dengan ILMU-Nya Allah SWT.

Kuasa kita karena kuasa Muhammad pada TULANG kita,
Kuasanya Muhammad pada tulang kita dengan QUDRAT-Nya Allah SWT.

Ber-kehandak kita karena ke-hendak Muhammad pada NAFSU kita,
Ber-kehendak-nya Muhammad pada nafsu kita dengan IRADAT-Nya Allah SWT.

Men-dengar kita karena pen-dengar-an Muhammad pada TELINGA kita,
Men-dengar-nya Muhammad pada telinga kita dengan SAMI’-Nya Allah SWT

Me-lihat kita karena peng-lihat-an Muhammad pada MATA kita,
Me-lihat-nya Muhammad pada mata kita dengan BASIR-Nya Allah SWT.

Ber-kata kita karena Ber-kata-nya Muhammad pada LIDAH kita,
Ber-kata-nya Muhammad pada lidah kita dengan KALAM-Nya Allah SWT.

Awal Muhammad adalah NURANI, menjadi ROH dalam diri kita.
Akhir Muhammad itu adalah ROHANI, menjadi HATI dalam diri kita.
Dzahir Muhammad itu adalah INSANI, menjadi RUPA dalam diri kita.
Batin Muhammad itu adalah RABBANI, menjadi UJUD dalam diri kita

Sedangkan Anasir Roh Muhammad itu dapat di-faham-i dalam 4 kedudukan yaitu :
Ujud–Ujud merupakan pen-zahir-an dari Zat Allah menjadi RAHASIA pada kita dan pada hakekatnya merupakan Keberadaan Muhammad.
Ilmu–Ilmu merupakan pen-zahir-an dari Sifat Allah menjadi ROH pada kita dan pada hakekatnya merupakan Roh Muhammad.
Nur–Nur merupakan pen-zahir-an dari Asma Allah menjadi HATI pada kita dan pada hakekatnya merupakan Hati Muhammad.
Syuhud–Syuhud merupakan pen-zahir-an dari Afa’al Allah menjadi TUBUH pada kita dan pada hakekatnya merupakan Tubuh Muhammad.
Pemahaman tentang Ujud adalah Zat Allah, merupakan realitas IMAN dan keimanan. Artinya Ujud itu Ada dan yang diadakan.
Pemahamannya adalah bahwa yang ADA itu Allah dan yang DIADAKAN itu Muhammad.

Pemahaman tentang Ilmu adalah Sifat Allah, merupakan realitas ROH, Artinya Ilmu itu mengetahui dan yang diketahui.
Pemahamannya adalah bahwa yang MENGETAHUI itu Allah dan yang DIKETAHUI itu Muhammad

Pemahaman tentang Nur adalah Asma Allah, merupakan realitas HATI, Artinya Nur itu terang dan yang diterangi.
Pemahamannya adalah bahwa yang TERANG itu Allah dan yang DITERANGI itu Muhammad

Pemahaman tentang Syuhud adalah Afa’al Allah, merupakan realitas TUBUH INSAN, Artinya Syuhud itu memandang dan yang dipandang.
Pemahamannya adalah bahwa yang MEMANDANG itu Allah dan yang DIPANDANG itu Muhammad.

Demikian PEMAHAMAN Tentang HAKEKAT NUR MUHAMMAD,
Salam
Zulkarnain Bandjar

Ilmu Hakekat Usul Diri
9 Maret 2012
Saudara-ku…
Mari sama-sama kita teruskan pemahaman ini…

Nama ALLAH itu terkandung di dalam Al-Quran sebanyak 2696 kali.
Apa hikmah-nya yang bisa ambil..?
Mengapa begitu banyak nama Allah, bagi kita…?

“ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “
Allah itu Nama-KU
Allah itu Zat-KU
Tidak akan pernah bercerai, Nama-KU dan Zat-KU itu.

Seluruh kitab-kitab yang ada… semua terhimpun dalam Al-Qur’annul Karim.
Rahasia Al-Qurannul Karim terletak pada kata ALLAH.
Begitu pula dengan kalimah ” La Ilaha Ilallah “,
Jika ditulis dalam Bahasa Arab ada 12 huruf,
Jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah yaitu : La Ilaha Illa

Maka akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu : ALLAH.
Makna kata ALLAH itu adalah sebuah nama saja,
Sekalipun digugurkan satu persatu.. nilainya tidak akan pernah berkurang..,
Justru akan mengandung makna dan arti yang semakin mendalam..,
Dan..
Mengandung Rahasia Penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh-Nya dalam bentuk yang paling sempurna.

Saudaraku, …
ALLAH berhuruf dasar : Alif, Lam awal, Lam akhir dan Ha.
Mari sama-sama kita lihat Ke-SEMPURNAAN-nya..

Coba-lah gugurkan huruf-nya satu persatu…,
Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ),
Maka akan tersisa 3 huruf saja (Lam awal, Lam akhir dan Ha)
Bunyinya tidak ALLAH lagi, tetapi akan berbunyi LILLAH,
Artinya :
Bagi Allah, dari Allah, kepada Allah-lah kembalinya segala makhluk.

Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ),
Maka akan tersisa 2 huruf saja (Lam akhir dan Ha)
Bunyinya tidak LILLAH lagi, tetapi akan berbunyi LAHU.

Lahu Mafissamawati wal Ardi,
Artinya :
Bagi Allah segala apa saja yang ada pada 7 lapis langit dan 7 lapis bumi.

Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل),
Maka akan tersisa 1 huruf saja (Ha)
Dan bunyinya tidak LAHU lagi, tetapi HU,
Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.

Kata HU ringkasnya dari kata Huwa,
Sebenarnya setiap kata Huwa, artinya Zat,
Misal-nya:
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah. Yang dimaksud kata HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.

Nafas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal batin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kata ALLAH, ke bawah tiada berbatas dan ke atas tiada terhingga.
Perhatikan ini :
Pada kata ALLAH itu.. jika kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam (ل ) kedua-nya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (di pangkal dan di akhir), yaitu huruf ALIF dan huruf HA (dibaca AH).
Kata ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas ke atas atau ke bawah tetapi hanya dibaca dengan TITIK.
Kata AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri dua huruf, artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Ke-sudah-an dan ke-akhir-an),
Seandai saja kita berjalan “mencari” ALLAH tentu akan ada per-mula-annya dan tentunya juga akan ada ke-sudahan-nya, akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan.
……………………………………………………………..
(Sampai sini silahkan bertanya kepada guru kita masing-masing).

Selanjutnya…
Gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya yaitu huruf HA,
Maka akan tersisa 2 huruf di tengahnya, yaitu huruf LAM awal (Lam Alif) dan huruf LAM akhir ( La Nafiah).
Maksud-nya :
Jika kita berkata LA (Tidak ada Tuhan),
ILLA (Ada Tuhan),
Nafi mengandung Isbat,
Isbat mengandung Nafi
Tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu.

Selanjutnya lagi…
Gugurkan huruf LAM akhir dan huruf HA,
Maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf ALIF dan huruf LAM yang awal, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah,
Maksud-nya :
Kata ALLAH bukan NAKIRAH,
Kata Allah adalah MAKRIFAT, yakni Isyarat dari huruf ALIF dan LAM yang pertama pada awal kata ALLAH.
Gugurkan 3 huruf sekaligus, yaitu huruf LAM awal, LAM akhir dan HA,
Maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf ALIF (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).
Beri-lah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan Depan, maka akan berbunyi : A. I. U.
ARTINYA setiap berbunyi A… I… U… maka di-paham-kan Ada Zat Allah..,
Jadi..
Segala bunyi atau suara di dalam Alam, baik itu yang timbul atau dating-nya dari Alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.
Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan timbul dari apa saja, semuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang Maha Esa
Sedangkan huruf ALIF itulah dasar dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.
Dengan demikian maka…
Jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada.
Lihat dan perhatikan lagi sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.

Syuhudul Wahdah Fil Kasrah… Pandang yang satu kepada yang banyak..
Syuhudul Kasrah Fil Wahdah… Pandang yang banyak kepada yang satu,..

Maka..
Yang ada hanya SATU JUA, yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta isinya.

Telah kita ketahui bersama bahwa :
Al-Quran yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun ke dalam Suratul Fateha,
Dan Suratul Fateha itu akan terhimpun pada Basmallah,
Dan Basmallah itupun akan terhimpun pada huruf BA’
Dan huruf BA’ akan terhimpun pada titiknya (Nuktah).
Jika kita tilik dengan jeli maka TITIK itulah yang akan menjadi segala huruf,
Terlihat banyak padahal ia Satu…
Terlihat satu padahal ia Banyak….

Setelah…
Huruf-huruf lafad ALLAH digugurkan semua-nya..
Maka tinggallah 4 huruf yang ada di atas lafad ALLAH tadi,
Yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif)
Di atas Tasydid ada lagi 1 huruf ALIF.
4 huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk men-TAUHID-kan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.

Langkah yang terakhir…
Gugurkan ke-seluruh-annya,
Maka yang akan tinggal adalah KOSONG…

LA SAUTIN WALA HARFUN,
Artinya :
Tidak ada huruf dan tiada suara..
Inilah Kalam Allah yang Qadim,
Tidak bercerai dan terpisah SIFAT dengan ZAT.

Salam
Zulkarnain Bandjar

Ilmu Hakekat Usul Diri
6 Maret 2012
Saudara-ku…….
Mari sama-sama kita fahami Rahasia Huruf..
Awalnya huruf hanya melambangkan sebuah rumus yang tidak memiliki arti apa-apa …
Kemudian..
Huruf disusun menjadi sebuah kata, susunan kata menjadi sebuah kalimat dan dalam kalimat megandung sebuah pengertian tetapi.. “Pengertian itu bukanlah sebuah kalimat!!”

Dahulu, sebelum ada kesepakatan manusia mengenai Rumusan Huruf..,
Maka.. Huruf

adalah sebuah artikulasi yang keluar dari dorongan udara yang terhalang oleh pita suara pada tenggorokan, sehingga menghasilkan suatu bunyi…
Seandainya rumus-rumus itu tidak ada..
Maka Huruf dan Kata dan Kalimat pun tidak ada, …
Namun..
Walaupun rumus-rumus dan huruf-huruf tidak ada..,
Tapi.. Hakekat pengertian dalam diri manusia tetap ada.
Kita bisa menemukan bahasa yang sama pada diri manusia seluruh dunia yaitu BAHASA JIWA, yang..
Tidak berhuruf..
Tidak bersuara,..
Tidak bergambar…
Maka.. benarlah adanya jika demikian bahwa Al-Qur’an itu awalnya adalah bahasa Wahyu (Bahasa Allah)
“LA SHAUTIN WALA HARFUN”
“Tidak berupa suara dan bukan berupa huruf”
Yang kemudian di-translate kedalam bahasa manusia yaitu Bahasa Arab.
Saat itu.. Rasulullah hanya mengerti dengan jelas apa yang telah turun kedalam jiwanya.
Bahasa Allah itu berupa Ilham atau Wahyu,
Menurut kamus bahasa Arab dalam Munzid, Ilham itu berarti memasukkan pengertian kedalam jiwa seseorang dengan cepat.
Dimasukkan dengan cepat = dituangkan sesuatu pengetahuan-pengetahuan ke dalam jiwa dalam sekaligus dengan tidak lebih dahulu timbul fikiran dan muqadimah-nya, …
Seperti sesekor lebah..,
Ketika menerima wahyu dari Allah, binatang itu tidak mengenal huruf, akan tetapi.. Lebah mampu menangkap ajaran Allah.. ketika Allah meng-instruksi-kan untuk membuat rumahnya, maka lihatlah bagaimana Lebah membuat rumah yang indah dan tersusun rapi.

Saudara-ku…
PENGERTIAN itu tidak terdiri dari rangkaian huruf atau suara..
Seperti perasaan CINTA..
Perasaan ini tidak ada tertulis huruf C-I-N-T-A
Walaupun anda tidak menggunakan rangkaian huruf dan suara mengapa anda memahami cinta itu?
Yang akhirnya anda menterjemahkan kedalam bahasa manusia menjadi aku cinta ….

Selanjutnya..
Setelah anda mengerti akan uraian saya diatas..
Maka mari-lah kita membahas mengenai Rahasia Huruf dalam Al-Qur’an :

Al-Qur’an mengandung 6666 ayat,
Terhimpun dalam AL FATIHAH
Dan Al fatihah pula terhimpun dalam BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM
Dan Bismillahirrahman nirrahim terhimpun dalam Alif,
Sedangkan ALIF terhimpun dalam BA’
Dan BA’ terhimpun pada Titiknya.
Pada Titik inilah AWAL MULA semua kejadian bentuk huruf….

Jadi..
Pada seluruh rangkaian firman sebanyak 30 juz itu ternyata terangkum dalam Ummul Qur’an (Al fatihah).
Pada Ummul Qur’an menyimpulkan inti ajaran Al-Qur’an :

Tentang masalah Ketuhanan yaitu Sifat, Af’al dan Zat Allah…
Dia-lah Allah yang memiliki Sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang..
Tidak ada yang berhak menyandang pujian kecuali Dia
Dia- lah tempat segalanya bergantung..
Karena Dia adalah penguasa alam semesta dan diri manusia

Berarti dari rangkaian ayat-ayat dalam Al fatihah adalah tertumpu pada huruf Ba’ (dalam tata bahasa Arab sebagai BA’ Sababiyah),
Artinya..
Semua yang ada berasal dari huruf BA’ dengan sebab Ismi atau Nama.
Kalau di pisah BI- ISMI- ALLAH
Semua yang ada karena sebab adanya Asma,
Pada Asma terdapat yang memiliki Asma yaitu Dzat,
Ini terangkum dalam arti TITIK,
Karena titik baru bersifat KUN (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu.
Karena KUN-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf berasal dari titik-titik yang beraturan menjadi garis dan garis menjadi bentuk atau wujud.
Sedangkan Zat tidak berupa titik, karena titik masih merupakan sifat dari pada DzAT.
Artinya lagi..
KUN Allah bukanlah DZAT,
Karena Kun (Kalam atau Wahyu) adalah sifat dari pada Dzat, (bukan Dzat itu sendiri)
Sehingga arti titik adalah akhir dari segala ciptaan,
Pada titik ini terkandung ide-ide yang akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud dalam Ilmu Hakekat Usul Diri sebagai NUR MUHAMMAD (Cahaya Terpuji),
Karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat,
Dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya.

Dengarkan ceritera ini…
Seorang guru mengajarkan kepada muridnya hal berikut :
Guru : Ambilkan aku buah pohon itu disana..
Murid : Ini buah-nya guru ….
Guru : Belah menjadi dua.
Murid : Sudah terbelah, guru..
Guru : Apakah yang kamu lihat?
Murid : Saya melihat biji yang amat kecil
Guru : Belah dua-lah salah satu dari padanya
Murid : Dia sudah terbelah, guru
Guru : Apakah yang kamu lihat didalamnya?
Murid : Tidak ada sesuatu apapun, guru
Sang guru berkata :
Yang halus ialah unsur hidup
Yang tak tampak olehmu
Dari yang halus itulah sebenar yang ada
Yang dari padanya sekalian ini terjadi
Itulah Hakekat yang sejati,
Itulah hidup…
Itulah kamu ……
Dari sebuah biji, terangkum ide-ide yang akan terjadi, …
Nanti akan ada sebuah akar yang menjulur,
Daun-daun yang hijau,
Batang yang kokoh serta buahnya yang ranum.
Dan itu terangkum dalam sesuatu yang tak terlihat,
Yaitu HAKEKAT HIDUP

Ingat ini.!!
Hukum per-kata-an adalah hukum bantah-membantah (sengketa) yang satu berlawanan dengan yang lain,
Hal ini membawa kepada kepiluan dan kecemasan,
Ingat lagi ini..!!
Asma (nama-nama) dan sifat-sifat dan Af’al (perbuatan-perbuatan) adalah Hijab belaka atas Zat illahi.
Karena sesungguhnya Zat illahi itu tidak dapat menerima pembatas.
Zat illahi itu berada pada tingkat ketinggian, sedangkan pelepasan (penanggalan tajrid) dan Asma dan Illahi adalah urut-urutan yang menurun.
Asma dengan Zat Asmanya berdiri tanpa perbuatan,
Asma dapat berbuat hanya di-karena-kan Zat Allah semata…
Dan sesungguhnya persoalannya berkisar bagaikan perkakas dan alat-alat dan huruf di dalam surga adalah merupakan alat-alat dan perkakas…..
Kesimpulan dari semua keterangan diatas adalah:

Alam adalah firman Allah yang tak tertulis (ayat-ayat kauniyah),
Al-Qur’an adalah ayat-ayat kauliyah …
Semua alam semesta ter-kandung dalam Asma Allah (bismillah)
Asma terkandung kehendak …
Kehendak terkandung dalam Sifat…
Sifat terkandung dalam Af’al
Af’al terkandung pada Dzat
Semua itu adalah HIJAB,
Karena Asma, Sifat, Af’al bukanlah DZAT itu sendiri …
Itulah yang dimaksud bahwa segala yang tergambarkan adalah HURUF,
Dan merupakan HIJAB, …
Sedangkan Dzat berada dibalik TITIK …
Dzat tidak bisa digambarkan oleh sesuatu, …
Untuk mengetahui Zat ALLAH kita harus MENYINGKIRKAN Huruf dan titik,

Salam
Zulkarnain Bandjar

Ilmu Hakekat Usul Diri 
4 Maret 2012
Saudara-ku yang sedang bertawaf…
Apakah yang anda rasakan ketika bertawaf mengelilingi kabah?
Ketika engkau bergerak mendekati ka’bah, engkau akan merasa bagaikan anak sungai yang bergabung dengan sebuah sungai besar..
Dihanyutkan ombak..

Engkau tak bisa menyentuh tanah..
Engkau tiba-tiba mengambang…
Terbawa oleh arus itu.
Ketika semakin mendekat ke pusat, tekanan dari keramaian orang mendesak begitu kuat, sehingga engkau seakan-akan diberi sebuah kehidupan baru.
Kini engkau menjadi bagian dari orang banyak.
Kini engkau adalah seorang manusia..
Hidup dan abadi..
Ka’bah adalah mentari dunia yang wajahnya menarik engkau masuk kedalam orbitnya..
Kini engkau telah menjadi bagian dari system universal ini..
Dengan bertawaf, engkau akan segera ter-lupa pada diri sendiri..
Engkau telah berubah menjadi partikel..
Engkau perlahan-lahan lebur..
Kemudian engkau sirna…
Inilah puncak-nya..

Salam
Zulkarnain Bandjar

Ilmu Hakekat Usul Diri
11 Maret 2012
Al-kisah :
Ketika Bismillahirrahmanirrahim di turunkan..,
Awan-awan bergerak ke timur..,
Kemudian…
Angin-angin menjadi tenang..,
Lautan bergelora,
Bintang-bintang semua mendengarkan dengan pendengarannya,
Syaitan-syaitan di lempar dari langit.
Demikian kehebatan ketika turunnya ayat Bismillahirrahmanirrahim,

Maka..
Tidaklah berlebihan jika ayat ini menjadi bacaan pada setiap pembukaan Surah,
dan.. ayat ini juga menjadi bacaan pada saat memulai suatu pekerjaan.

Ayat ini ber-awal dari huruf Baa’,
Huruf Baa’ .. akan tidak bermakna apa-apa jika tidak mempunyai titik,
Maka.. pada titik itulah Rahasia dari segala Rahasia ini di mulai..
Orang dapat membaca ayat Al-Qur’an tanpa baris..
Namun .. kita tidak dapat membaca ayat tanpa titik..

Al- Qur’an itu hanya dapat di baca jika ada mempunyai titik-titik-nya
Setelah itu …
Baru-lah datang huruf yang pertama yaitu : ALIF,

Di dalam Al-Quran hanya ada tiga titik..
Huruf ber-titik yang ada dalam Al Quran berjumlah 102.440 huruf
dari keseluruhan huruf yang berjumlah 320.779.

Ber-arti..
Huruf yang bertitik menjadi Nyawa bagi Al-Qur’an itu sendiri.
Karena … hampir setiap perkataan mempunyai huruf yang ber-titik.

Kita perlu selami hal ini lebih mendalam..
……………………………….
.
Sebenar-nya apakah peranan titik-titik ini… pada asal usulnya.. yang pada awalnya tiada…, yaitu : Zaman O ,

Zaman O…
Hanya ada Zat yang Maha Agung saja,
yaitu zaman Dia bersifat Salbiyah

Firman Allah:
Artinya :

“Bukankah (sesungguhnya) telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?”
(Al Insan ayat 1)

Ayat di atas menunjukkan telah datang di suatu zaman yang kita tidak tahu kapan.., saat itu manusia zahir dan batin masih belum lagi ujud dan tidak tau abad kapan.. atau.. mungkin belum ada abad,
Yang Wujud ketika itu hanya Zat-nya saja,

Bahwa.. pada zaman tersebut.. Rohani belum di jadi-kan oleh Tuhan atau Nur Muhammad belum lagi Ujud, zaman ini di sebut sebagai :
La Ta’ayun (zaman yang tiada kenyataan)
artinya :
Pada zaman ini kita tidak dapat membuat apa-apa
Firman Allah di dalam hadis qudsi :
Artinya :
“Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin di kenal, lalu Aku ciptakan makhluk ini, agar mereka mengenal-Ku”
Zaman ini di kenal sebagai.
Ta’ayun Awal (Kenyataan yang pertama)
Yang mana pada zaman ini awal makhluk hendak di jadikan oleh Allah agar makhluk yang di jadikan-Nya itu mengenal-Nya,
Zaman ini sudah ada satu kenyataan.. awal ilmu.. yaitu zaman keagungan sifat Tuhan,
zaman ini kita mengetahui bahwa Tuhan itu rupanya berbeda dengan makhluk yang mana Dia bersifat Salbiyah

“Bi kana ma kana”
Maksud=nya:
Bersama-KU ada apa yang telah ada..
apa yang telah ada….?
Nur ala Nur (cahaya diatas cahaya)
Kemudian…
di ikuti dengan…

“Bi kanu ma yakunu”
Nurullah
Maksudnya.. :
Bersama-KU akan ada apa saja yang akan ada,
Apakah yang akan ada..?
Awal kejadian..
Atau..
Hakekatul Muhammad yang berasal dari anasir Wujud, Ilmu, Nur dan Shuhud,
Yakni…
Asal Wujud dari Dzat,
Asal Ilmu dari Sifat,
Asal Nur dari Asma dan
Asal Shuhud dari Af’al

Yaitu daripada ALLAH
Zaman ini adalah..
Zaman dua titik (Ta’ayun Sani)
Kemudian..
Barulah di lengkapi Allah dengan kenyataan yang ketiga yaitu..
Zaman tiga titik ( Ta’ayun Salasa)
“Fa wujudul ‘awalimi bi”
Maksudnya:
Adanya sekalian alam ini adalah dengan-Ku
…………………………………………………………..
……………………………………………………………

Semuanya hal ini wajib di ketahui…,
Salam,
Zulkarnain Bandjar

Ilmu Hakekat Usul Diri
27 November 2011
Asal-ku
KOSONG
NOKTAH
SATU

Jakarta, 27 November 2011
Ilmu Hakekat Usul Diri
28 November 2011
Dari HA
DICIPTAKAN
DIMASUKAN
DIKELUARKAN

Bogor, 28 November 2011
Ilmu Hakekat Usul Diri

19 Oktober 2011
Kebenaran tidak sama dengan kata-kata, disini kata-kata hanya sebagai pengantar, untuk bisa menyaksikan kebenaran maka lampaui-lah kata-kata itu sendiri, semoga apa-apa yang sudah saya sampaikan disini bermanfaat untuk kita semua. salam hormat : Zulkarnain Bandjar
Ilmu Hakekat Usul Diri
25 November 2011
Dalam diri-mu ada rahasia Allah
Tanggung-jawab-mu menjaga-Nya
Mengenal diri kewajiban-mu
Makrifatullah jalan sebenarnya.

Tiada hidup dan tiada mati
Mati itu hanya-lah khayalan
melainkan kita bertukar alam
Tanggung jawab tak terlupakan.

Tiada nyata hanya Allah
Kita penyata sifat DiriNya
Tiada mati tiada terhenti
Hanya kita harus kembali

Tangerang, 25 november 2011
.
Jangan-lah kau pandang aku dari luar tentang hidup-ku dan status sosial-ku
Tapi perhatikan dan teliti-lah baik-baik tulisan-tulisan-ku ini
Jangan pula engkau ikuti apa yang telah aku per-buat selama ini
Tapi ikuti-lah apa-apa yang aku tuang-kan dalam catatan-catatan ini.
Semoga Allah s.w.t. meridhoi kita bersama. Salam Zulkarnain Bandjar

No comments