Breaking News

Cingkrang-Jefri Nofendi

perintah RASUL adalah meninggikan bukannya memotong dengan sengaja dengan menjadi cingkrang
---------------------------------------------------

mereka ngotot bahwa kain yang menjulur kemata kaki hukumnya haram dan tempatnya di neraka :
baik daripada banyak dalil, mari kita buktikan saja, pernah lihat jubah dan pakaian RASULULLAH SAW ? seseorang pernah meneliti bahwa gamis yang dipakai RASULULLAH SAW lebih panjang daripada tubuhnya, artinya pakaian RASULULLAH SAW adalah isbal atau menjulur melebihi mata kaki,
pertanyaannya mengapa gamis dan jubah RASULULLAH SAW melebihi mata kaki ?
ciri kaum pembesar dan bangsawan pada masa itu dilihat dari pakaiannya, dan RASULULLAH SAW adalah cucu dari pembesar SUKU QURAISY yang bernama ABDUL MUTHALIB, RASULULLAH SAW adalah keturunan bangsawan dan pembesar tentu saja beliau memiliki pakaian sebagaimana par pembesar dan bangsawan,
akan tetapi menurut riwayat yang pernah saya baca RASULULAH SAW menggulung sebagian pakaiannya di pinggang dan mengencangkannya dengan tali diikat pinggangnya,
jadi SUNNAH nya meninggikan pakaian adalah menggulung sebagian kain tersebut bukan sengaja memotongnya hingga menjadi cingkrang,
memotong itu artinya memendekkan, sedangkan perintahnya artinya meninggikan bukan memendekkan, dan cara meninggikan pakaian adalah mengangkat keatas dari rendah ke atas hingga kedudukannya menjadi tinggi dan inilah yang dimaksud dengan meninggikan pakaian ..
catat :
MENINGGIKAN artinya mengangkat bagian bawah yang rendah keatas
MEMENDEKKAN atau CINGKRANG artinya sengaja memotong bagian yang sudah menjadi standar ukuran
RASULULLAH SAW memerintahkan untuk MENINGGIKAN bukan MEMENDEKKAN
nb : celana CINGKRANG bukan celana SUNNAH tapi celana STYLE

++++++++++++++++++++++++
sebuah kisah analogi perbedaan antara meninggikan dengan memendekkan
---------------------------------------------------
kalau kaum salafi wahabi cuti nalar dan kurang piknik belum faham juga beda "MENINGGIKAN" dengan "MEMENDEKKAN" simak kisah ini yang diambil dari kisah nyata :
ABDULLAH memiliki putera yang bernama REZA, suatu hari ABDULLAH mengajak dan meminta bantuan anaknya untuk memperbaiki rumah, jadi ABDULLAH berkata pada anaknya "reza, ayah mau naik ke atas genteng tolong nanti balok kayu (kaso) dibawah kamu ulurkan keatas biar ayah ukur dan bikin tiang penyangga" , reza menjawab "baik ayah" , lalu ABDULLAH pun naik ke atas genteng dengan menggunakan tangga, sampai diatas genteng , ABDULLAH berseru kepada anaknya yang dibawah "reza ulurkan kasonya keatas" , reza pun mengulurkan kaso itu, ternyata setelah diukur bagian bawah kaso berlebih sehingga kaso tidak lurus vertikal keatas hingga menjadi miring, reza berkata pada ayahnya "ayah kasonya miring nih, bagian bawahnya berlebih" , mendengar seruan anaknya dari bawah maka ABDULLAH pun menyahut kepada anaknya "kalau gitu reza tinggikan kasonya 10 cm yach" , reza pun melaksanakan perintah ayahnya, ABDULLAH pun mengikat sebentar kaso tersebut dan mengambil beberapa paku untuk memantekkannya ke kayu kaso, kasopun dipantek dengan paku .. tok ... tok ... tok ... tok, setelah selesai ABDULLAH pun turun dari genteng untuk melihat bagian bawah, dan alangkah terkejutnya ia, ternyata anaknya memotong bagian bawahnya hingga bagian bawah itu tidak pas dan tidak serata ukuran alias timpang alias cingkrang sebab anaknya memotong bagian bawah kaso sepanjang 10 cm,
dengan nada sedikit marah ABDULLAH berkata pada anaknya "REZA !!! kenapa kamu potong bagian bawahnya 10 cm? bukankah ayah katakan agar reza tinggikan bagian bawahnya 10 cm" ucap ABDULLAH dengan nada sedikit kesal dan marah yang tertahan, reza berkata "ayah , kemarin reza ikut dauroh di kampus memakai celana panjang, karena celana reza kelebihan bagian bawahnya , ustadnya reza menegur bahwa kain yang berlebih dibawah mata kaki namanya ISBAL, dan tempatnya di NERAKA , waktu reza coba gulung celana REZA , eh ustadnya reza bilang kalau mau meninggikan celananya bukan digulung atau diangkat keatas melainkan dipotong bagian bawahnya, jadi waktu ayah bilang 'tinggikan kasonya 10 cm' maka reza potong bagian bawahnya 10 cm"
ABDULLAH kaget dan terkejut mendengar penuturan anaknya sambil beistighfar "ASTAGHFIRULLAH AL ADZIM , REZA .. REZA , ayah bilang meninggikan 10 cm artinya kamu angkat bagian bawahnya 10 cm keatas, bukannya malah memotong 10 cm, kalau memotong 10 cm itu artinya kamu memendekkan bukannya meninggikan ,, YA SUDAH MULAI BESOK KAMU GA USAH IKUT PENGAJIAN DAUROH DI KAMPUSMU LAGI , AYAH SEKOLAHKAN KAMU BERTAHUN-TAHUN AGAR KAMU MENJADI ANAK YANG CERDAS DAN PINTAR, NAMUN 1 BULAN (4X/SEMINGGU) IKUT DAUROH MALAH BIKIN KAMU JADI BODOH, BESOK BILANG KE USTADMU SURUH DIA MASUK SEKOLAH DASAR (SD) BIAR TAHU BEDA ARTI "MENINGGIKAN" DENGAN "MEMENDEKKAN"
nb : silakan copas dan share, biar faham arti kata meninggikan dengan memendekkan
RASULULLAH SAW memerintahkan kita untuk meninggikan bagian bawah pakaian bukannya memerintahkan untuk memotong bagian pakaian hingga menjadi pendek

========================
pertanyaan seseorang tentang celana cingkrang

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
ada yang bertanya padaku seperti ini :
-------------------------------------------------------
Assalaamu'alaikum.wr­wb..
Bagaimana pandangan bang jefri dengan masalah isbal..ada wahabi diskusi dan mengharam mutlaqkan isbal....? Syukron.
-------------------------------------------------------
ini jawaban saya :
wa alaikummus salam wr. wb.
itu bodoh dan tolol, ...
RASULULLAH SAW mengharamkan menjadikan pakaian sebagai bentuk kesombongan ...
adapun kain yang menjulur hingga di bawah mata kaki itu tidak mengapa jika tidak untuk kesombongan ...
kalaulah kain terkena najis dibawahnya , kain itu bisa dibersihkan dengan dibilas air dan tergantung jenis najisnya, walau seberat apapun najisnya tetap bisa dibersihkan, namun kesombongan akan sulit dibersihkan kalau dia tidak tahu cara membersihkan hati dan tidak sadar dengan kesombongannya ..
sahabat ada yang kainnya menjulur hingga melebihi mata kaki, namun RASULULLAH SAW tidak menyuruh memotong bagian bawahnya melainkan suruh meninggikannya
dan cara meninggikannya dengan cara menggulung kain tersebut
lalu memerintahkan untuk membersihkan bagian bawahnya yang terkena najis ...
dahulu untuk menunjukkan kedudukan atau kebesaran seseorang ditunjukkan dengan cara berpakaian, dan para pembesar umumnya menunjukkan kepongahan dan kesombongannya dengan cara berpakaian, beberapa sahabat ada yang berpakaian ala pembesar yang melebihi mata kaki kebawah dan diantara mereka ada yang terbesit sifat riya menunjukkan dirinya lebih baik daripada sahabat yang lain yang berpakaian pas - pasan, karena itu RASULULLAH SAW memerintahkan sahabat yang pakaiannya berlebih untuk meninggikan pakaiannya, sahabatpun meninggikan pakainnya dengan cara digulung bagian atasnya (red : kalau sekarang mirip sarung, kalau celana panjang digulung bagian bawahnya)
adapun kewajiban harus bercelana cingkrang yang harus dipotong bagian bawahnya adalah bukan perintah RASULULLAH SAW dan bukan pendapat SAHABAT melainkan pendapat yang riwayatnya diketahui berasal dari ulama syiah yang hidup jauh dari masa sahabat , silakan check kitab syiah yaitu al kafi tentang bab ISBAL atau memendekkan pakaian anda bisa temukan buktinya disana, bahkan saya pernah mempost status bukti bahwa celana yang dipotong menjadi cingkrang dan dianggap itu sebagai kewajiban dam sunnah berawal dari pendapat ulama syiah
kalau zaman sekarang celana cingkrang adalah pakaian bentuk kesombongan kaum kafir dan yahudi contohnya para cukong dan para bos-bos yahudi zionis, 
nah apa itu sudah cukup jelas ...
nb : harap maklum salafi wahabi mencingkrangkan celananya oleh beberapa sebab :
1. menunjukkan kesan menjalankan SUNNAH yang akhirnya jatuh pada keriyaan
2. tidak faham beda arti kata "memotong" dengan "meninggikan"
3. tidak lulus bab thaharah (bersuci) dan takut bagian bawahnya terkena najis karena kalau terkena najis mereka tidak tahu cara membersihkannya, akibat tidak khatam bab bersuci akhirnya sok suci ...
padahal kita diajarkan bab thaharah atau bersuci agar senantiasa mensucikan diri tanpa perlu menzolimi orang yang kotor dan najis bukannya merasa sok suci hingga memandang najis dan jijik orang yang belum mengerti bersuci
sedikit tambahan, sombong itu SIFAT sedangkan kain adalah BENDA, perangai seseorang itu dinilai dari sifatnya bukan bendanya

*********************************

pemahaman celana cingkrang adalah sunnah bermula dari konsep pemahaman syiah kemudian diadopsi oleh salafiwahabi dan menghukumi masuk neraka orang orang yang celananya menjuntai melebihi mata kaki.
*********************************

Diambil dari website syiah imamiyah sendiri 
===========================
SY'IAH INDONESIA DILINDUNGI PASAL 28 E, 28 I, 28J DAN 29 UUD 1945
web syi'ah imamiyah ushuliyah terlengkap di Indonesia-Malaysia dan Brunei.. Web ini membantu NU, Jama'ah Tabligh (JT) dan Rakyat Malaysia melawan Salafi Wahabi demi persatuan Islam, demi toleransi dan saling sayang Sunni-Syi'ah… Web ini memuat 5843 artikel pencerahan !
MENU
Cari:
MEMENDEKKAN PAKAIAN HINGGA KE ATAS MATA KAKI ADALAH AJARAN SYI’AH AHLULBAIT.. SYI’AH PEMILIK SUNNAH SEJATI
Syi’ah Sejati Pemilik Sunnah
Dari hari ke hari, kita makin sering melihat dengan mata kita, orang-orang yang mengenakan celana dan sarung di atas mata kaki. Orang awam menyebutnya dengan sebutan Cingkrang. Sementara sebagian lagi mentertawakan mereka, saat bertemu kawan yang mengenakan celana Cingkrang, mereka bertanya, ada banjir ya? Ditanya tentang banjir karena celananya dinaikkan ke atas mata kaki. Biasanya orang bercelana cingkrang karena takut terkena air saat banjir.
Ketika ditanya tentang alasan mereka, mereka menjawab bahwa Nabi-lah yang menyuruh mereka. Jadi bukan karena banjir atau apa. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh mereka melakukan itu, menyuruh mereka memendekkan pakaian ke atas mata kaki. Karena ingin mengikuti perintah Nabi, mereka rela dicaci maki. Memang, melakukan perintah Nabi membuat banyak orang sinis dan benci. Ini berlaku dari awal jaman Nabi diutus, hingga saat ini, sampai hari ini.
Para imam Syi’ah yang maksum memerintahkan pengikutnya untuk memendekkan pakaian ke atas mata kaki.
Dari Abdullah bin Sinan, dari Abu Abdillah Alaihissalam, mengenai firman Allah: dan bajumu bersihkanlah, Abu Abdillah berkata: pendekkanlah.
Al Kafi jilid 5, bab memendekkan pakaian
Memendekkan celana atau sarung adalah perbuatan membersihkan. Yang dimaksud bukan membersihkan fisik pakaian agar tidak kotor dan nyaman dipandang. Yang dimaksud adalah membersihkan pakaian dari noda kesombongan.
Dari Ma’la bin Khunais, dari Abu Abdillah berkata: Ali Alaihissalam ada di tempat ini, dia mendatangi bani Diwan, lalu membeli tiga buah baju seharga 1 dinar, sebuah baju sepanjang di atas maka kaki, dan sarung sampai setengah betis, dan sebuah sorban yang mencapai dada di depannya, sementara belakangnya sampai bawah punggung, lalu mengangkat tangannya ke langit, memuji Allah atas baju pemberian Allah, kemudian di masuk ke rumahnya dan mengaakan, inilah pakaian yang harus dikenakan oleh kaum muslimin, Abu Abdillah berkata: tetapi mereka tidak bisa mengenakannya hari ini, jika kami hari ini mengenakan pakaian itu, orang akan mengatakan: dia orang gila, dia adalah seorang yang riya’, Allah berfirman : dan bajumu bersihkanlah, Abu Abdullah berkata : pendekkanlah bajumu jangan engkau julurkan, jika imam Mahdi muncul, inilah pakaian yang akan dikenakannya.
Al Kafi jilid 5, bab memendekkan pakaian
Imam Mahdi sejati adalah imam Mahdi yang mengikuti perintah Nabi. Maka tidak heran jika imam Mahdi mengenakan pakaian seperti yang diperintahkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dari Abdullah bin Hilal berkata: Abu Abdillah menyuruh saya untuk membeli sarung, aku berkata: saya hanya memakai sarung yang longgar, potonglah dan jahit ujungnya, lalu berkata: sesungguhnya ayahku berkata : apa yang lebih panjang dari dua mata kaki maka tempatnya di neraka.
Al Kafi jilid 5, bab memendekkan pakaian
Membersihkan pakaian dengan memendekkan, membersihkan pakaian dan diri kita sendiri, agar tidak terkena azab neraka di hari akhir nanti.
Dari Abul Hasan mengatakan: Allah berfirman pada NabiNya: dan pakaianmu bersihkanlah, sedangkan pakaian Nabi adalah bersih, maksudnya diperintahkan untuk memendekkan.
Al Kafi jilid 5, bab memendekkan pakaian
Dari Abu Bashir dari Abu Ja’far Alaihissalam, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berwasiat pada seorang laki-laki dari Bani Tamim,: hindarilah isbal dalam sarung dan gamis, karena isbal adalah termasuk kesombongan, sedangkan Allah tidak menyukai kesombongan.
Al Kafi jilid 5, bab memendekkan pakaian
Sering orang berkilah, bahwa yang dilarang adalah menjulurkan pakaian karena kesombongan. Padahal, perbuatan menjulurkan pakaian itu sendiri adalah bagian dari kesombongan. Maka kita lihat ulama Syi’ah di Iran, ustadz Syi’ah yang belajar pada mereka, serta orang awam Syi’ah, seluruhnya menjulurkan pakaian ke bawah mata kaki. Mereka menghiasi diri mereka dengan kesombongan. Bagaimana kesombongan yang ada dalam hati bisa nampak? Jelas nampak, karena apa yang ada di hati akan nampak terlihat orang dari anggota badan. Sedangkan para imam maksum jelas memberi tanda kesombongan dengan pakaian yang menjulur ke bawah mata kaki.
Dalam kitab Biharul Anwar, ji.id 2 hal 143, terdapat sebuah hadits dari Nabi:
Tidak akan masuk sorga, orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebiji sawi.
Di akhir hadits, Nabi menggariskan definisi sombong:
Sombong adalah menolak kebenaran dan menganggap rendah orang lain.
Biharul Anwar menmambah penjelasan tentang sombong: enggan mengikuti kebenaran.
Jika bibit yang disemi sudah tumbuh, maka ia akan berakar di dada. Akibatnya, kita akan menolak kebenaran. Semua ini diawali dari celana yang menjulur ke bawah mata kaki.
Dari Abu Hamzah, : Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib memandang pada seorang pemuda yang memanjangkan sarungnya, lalu berkata: wahai anakku, pendekkan sarungmu, karena itu membuat awet pakaianmu, dan membuat hatimu lebih bertaqwa.
Al Kafi jilid 5, bab memendekkan pakaian
Jauh sebelumnya, Umar bin Khattab telah mengatakan ucapan yang sama, saat menjelang wafatnya, ada seorang pemuda yang menjenguknya, lalu Umar melihat pakaian pemuda itu menjulur ke bawah mata kaki, lalu Umar berkata: wahai anak saudaraku, angkatlah pakaianmu, sesungguhnya itu lebih bersih untuk bajumu, dan lebih bertakwa pada RabbMu. Riwayat Bukhari.
Imam Ali mengucapkan hal yang sama, jauh setelah Umar bin Khattab wafat.
Pakaian yang menjulur adalah bagaian dari sombong, sebaliknya, pakaian yang terangkat melambangkan takwa. Ini bukti bahwa pakaian menunjukkan kondisi hati seseorang. Seolah para imam meberitahu kita, bahwa isi hati seseorang bisa diketahui dari pakaiannya.
Dari Salamah, dia berkata: saya bersama Abu Ja’far, lalu Abu Abdullah masuk menemuinya, lalu Abu Ja’far berkata: wahai anakku, mengapa kamu tidak membersihkan pakaianmu? Lalu dia pergi, kami mengira bahwa bajunya terkena kotoran, lalu kembali dan berkata: memang sudah bersih seperti ini, lalu kami berkata: semoga kami dijadikan Allah sebagai tebusanmu, ada apa dengan bajunya? Abu Ja’far menjawab: gamisnya adalah panjang, dan saya memerintahkan untuk memendekkannya, Allah berfirman: dan bajumu bersihkanlah.
Dari Muhammad bin Musllim berkata: Abu Abdullah memandang ke arah seseeroang yang mengenakan gamis sampai mengenai tanah, lalu berkata: ini bukanlah baju yang bersih.
Dari Sama’ah bin Mahran, dari Abu Abdillah Alaihissalam berkata tentang orang yang memanjangkan gamisnya: saya tidak senang dia menyerupai wanita.
Al Kafi, jilid 5, bab memendekkan pakaian.
Dari Abdullah bin Hilal, dari Abu Abdillah berkata: ayahku berkata: setiap yang melewati dua mata kaki maka tempatnya di neraka.
Wasa’il Syi’ah jilid 5 hal 25-49.
referensi bukti:
https://syiahali.wordpress.com/2012/04/03/memendekkan-pakaian-hingga-ke-atas-mata-kaki-adalah-ajaran-syiah-ahlulbait-syiah-pemilik-sunnah-sejati/
===========================
seperti yang pernah aku sebutkan dalam statusku sebelumnya bahwa anggapan celana yang ujung bawahnya dipotong menjadi cingkrang atau 7/8 dan diyakini sebagai celana/pakaian sunnah adalah bermula dari doktrin SYIAH sendiri,
padahal meninggikan pakaian tidak mesti dengan cara menggunting/memotong bagian bawahnya hingga menjadi cingkrang, bisa dengan cara digulung bagian atasnya atau digulung bagian bawahnya,
Dan anggapan bahwa pakaian yang menjulur melebihi mata kaki tempatnya di neraka adalah doktrin ajaran SYIAH !!!
Masih belum percaya bukti sejelas itu bahwa para penganut salafi wahabi sebenarnya mengadopsi ajaran SYIAH??
mungkin mereka salafi wahabi akan berkilah "ooh sebenarnya SYIAH yang meniru kami bukan kami yang meniru SYIAH", maka jawab pertanyaanku "mana duluan muncul , apakah SYIAH atau SALAFI WAHABI? jika SYIAH sekte yang duluan muncul maka sekte SALAFI WAHABI lah yang mengadopsi ajaran SYIAH, jika sekte SALAFI WAHABI yang duluan muncul maka sekte SYIAH lah yang mengadopsi ajaran SALAFI WAHABI, dan fakta sejarah mengungkapkan sekte SYIAH lebih dulu ada sebelum sekte SALAFI WAHABI yang muncul abad ke 18
jadi anggapan celana cingkrang atau celana 7/8 merupakan celana/pakaian SUNNAH adalah ajaran doktrin SYIAH
tidak ada masalah kalian bercelana cingkrang, yang jadi masalah anggapan kalian bercelana cingkrang kalian telah menjalani SUNNAH sementara menganggap orang lain yang tidak bercelana cingkrang tidak menjalani SUNNAH, makanya kalian itu disebut SALAFI alias SALAh FIqih, Fiqih yang kalian anut dan ambil adalah fiqihnya SYIAH
SKAK MAT !!!!
aku juga bercelana dan bersarung cingkrang tapi tidak dengan cara dipotong/digunting melainkan dengan cara digulung karena NABI MUHAMMAD SAW tidak pernah memerintahkan meninggikan pakaian dengan cara dipotong/digunting, lagi pula jika aku menggulung celana/sarungku hingga cingkrang tidak pernah aku bilang "ooohhh ini pakaian SUNNAH" yang seakan-akan kita menunjukkan kepada orang-orang bahwa kita lebih SUNNAH daripada orang lain, SUNNAH itu banyak bukan cuma masalah celana/pakaian dan jenggot saja, jadi jangan ngaku ahlisunnah kalau cuman bisanya bercelana cingkrang dan manjangin jenggot saja
nb: silakan copas dan share seluas-luasnya.

++++++++++++++++++++++++

silakan buka sendiri kitab kaum syiah tentang bab isbal disitukan ada nama kitab dan halamannya , 

semua argumen disertai bukti dan fakta telah aku sampaikan, semua itu terserah kalian mau terima atau tidak ...


No comments