Breaking News

Karma-Fatwa Kehidupan

KARMA

========================
pengertian Karma yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah suatu bentuk "balasan" setimpal atas perbuatan seseorang dimasa lalunya. Apakah ini ada dalam islam???........

Istilah karma jelas tidak ada karena bukan bahasa arab. Namun sudah terang bahwa Allah itu adalah Maha Membalas (al-Muntaqim). Kalau Allah itu disebut Maha membalas, tentu saja ada balasan dalam setiap perbuatan manusia, itu pula sebutan lainnya adalah KARMA. 

Dalam islam dikenal istilah "QISHOSH" hukum balas, namun qishos diartikan sempit dengan "mata balas mata, nyawa balas nyawa", atau hanya diartikan "manusia membalas perbuatan buruk manusia yang lainnya, secara setimpal". Apa yang terjadi jika seseorang "TIDAK MEMBALAS" atas aniaya yg dilakukan orang lain??..... Maka Allahlah yang akan membalasnya/melakukan qishosnya.

Maka dengan demikian Karma itu sama dengan qishos pada dasarnya. Karena orang2 islam banyak yg fanatik dan berhaluan keras, mereka sangat anti dengan istilah yg berasal bukan dari arab, atau islam, apalagi istilah Karma itu berasal dari hindu. Lalu merekalah yg menentang karma, dengan berbagai dalih, padahal mereka tau bahwa Allah memang membalas segala perbuatan manusia. Orang fanatik membabi buta, memang selalu percaya istilah "arab" daripada yg lain, padahal aslinya yah sama saja maksud dan tujuannya, mereka alergi dengan istilah yg berasal dari non-muslim karena takut menjadi kafir, dianggap sbg tasyabuh/menyerupai orang kafir. Padahal tasyabuh/menyerupai itu maksudnya yah qolbunya yg menyerupai orang kafir, bukan ttg istilah atau budayanya yg baik.

Tasyabuh Bil Kuffar (menyerupai orang kafir) ini yah maksudnya itu spt ini: bahwa yg menyerupai itu qolbunya, dimana qolbunya orang kafir itu : suka sombong, riya, ujub, munafik, syirik, iri, dengki, hasut dsb segala macam yg buruk2. Itulah maksudnya menyerupai orang kafir, dan siapa yg menyerupai orang kafir itu akan menjadi golongan meraka (orang kafir).

Lah, tasyabuh (menyerupai) itu lalu banyak dimaknai secara lahiriah, Lalu pemakaian kata2 spt istilah karma mereka tolak, krn takut menyerupai orang hindu. Lalu istilah buah khuldi jg mrk tolak sbb yg menyebut buah khuldi itu iblis, takut menyerupai iblis. Ini akibat mereka fanatik kpd sisi lahiriah belaka, krnnya mengartikan tasyabuh (menyerupai) itu dalam arti lahiriah belaka. Sebab perihal tasyabuh (menyerupai) itu ada dalam hadits.

No comments