Jangan Makan Bubur Kepanasan-kyai Kasin
Jangan Makan Bubur Kepanasan
======================
Salam sejahtera, Allah merahmati dg keberkahan makrifat.
Saat ada bubur yg masih panas, jangan langsung kau makan, jika langsung kau makan, pastilah bibir dan mulutmu akan panas dan bubur tsb dak akan nikmat rasanya. Tunggulah sampe benar benar dingin. Sesudah dingin, makanlah dg menyebut nama Tuhanmu.
Sama halnya jika ada BAHASA TAUHID, jangan langsung kau menilai SESAT atau BENAR. Telaah dulu dengan tenang, kaji dg tauhid rasa tauhid yg terdalam. Jangan hanya dianalisa dg akal pikiranmu semata.
Sebagai contoh:
Bahasa Tauhid berkata, "MUKMIN ITU ALLAH". Kalo dikaji dg akal, pastilah itu SESAT. Mana bisa hamba menjadi Allah. Hamba tetap hamba, Allah tetap Allah.
Sekarang kita buktikan kebenaran kalimat tsb (Mukmin itu Allah) dg rasa Tauhid.
Kita harus sadar betul bahwa HANYA ALLAH YG ADA. Ingat... kita harus masuk pada rasa kesadaran, bukan dg akal. Coba rasakan kesadaran bahwa Allah yg ada, kita tidak ada. Jika kesadaran tsb sudah kita dapat. Apakah masih terlihat selain Allah?? Ingat ... terlihat disini berarti semua yg ada adalah tanpak WAJAH ALLAH. Wajah Allah, BUKAN ALLAH yg sebenarnya. (Istilah yg dipakai rosulullah saw adalah SEAKAN AKAN melihat Allah). Coba lihat pada dirimu, apakah masih ada diri? Bukankah Allah sendiri yg mengatakan semua adalah wajah Allah? Kalo semua wajah Allah, berarti batin atau jiwa kita juga adalah wajah Allah? Berarti semua yg ada pada kita dan semua yg diluar kita adalah wajah Allah.
Jika semua adalah wajah Allah, yg manakah Allah, tuan pemilik wajah?
Allah berfirman; manusia adalah rahasia Ku, dan Aku adalah rahasianya manusia.
Allah berfirman, semua mencariku, termasuk malaikat, Aku tidak termuat oleh langit dan bumi, tapi aku muat di dada hamba (manusia) yg beriman.
Artinya, hanya yg berimanlah yg teranugerahi kesadaran Allah. Allah mewujud pada diri manusia beriman (MUKMIN). Mukmin tersebut dirinya sudah diganti Allah sendiri dg TUAN pemilik wajah, rasulullah saw menyebutnya sebabagi RUHUL QUDUS. Tentu saja si MUKMIN tidak mengucapakan dg kata kata AKU ALLAH. Tapi RASA SEJATINYA telah hadir sebagai RASA TUAN PEMILIK WAJAH ALLAH. Dia yakin bahwa dirinya sebenarnya tidak ada, sehingga segala yg ada adalah wajah Allah, segala sifat adalah wajah Allah, segala gerak adalah wajah Allah, segala nama adalah wajah Allah. Semua adalah wajah Allah. Kata kata WAJAH tsb di hancurkan dg keyakinan terdalamnya, sehingga tersisa ALLAH. Semua Allah, semua Allah, semua Allah. Hingga tersisa AllAH, Allah, Allah.
Kalimat MUKMIN adalah ALLAH itu BUKAN UCAPAN, BUKAN LAFAL, tapi rasa kesadaran terdalam si MUKMIN yg sudah HABIS DIRINYA. Ruhul qudus (Allah) telah mengganti diri hamba (Mukmin) tsb.
Inilah penjelasan dari kata MUKMIN ITU ALLAH. Semoga kita dirahmati dg keberkahan makrifatNya. Amiinnn
Jangan Makan Bubur Kepanasan
======================
Salam sejahtera, Allah merahmati dg keberkahan makrifat.
======================
Salam sejahtera, Allah merahmati dg keberkahan makrifat.
Saat ada bubur yg masih panas, jangan langsung kau makan, jika langsung kau makan, pastilah bibir dan mulutmu akan panas dan bubur tsb dak akan nikmat rasanya. Tunggulah sampe benar benar dingin. Sesudah dingin, makanlah dg menyebut nama Tuhanmu.
Sama halnya jika ada BAHASA TAUHID, jangan langsung kau menilai SESAT atau BENAR. Telaah dulu dengan tenang, kaji dg tauhid rasa tauhid yg terdalam. Jangan hanya dianalisa dg akal pikiranmu semata.
Sebagai contoh:
Bahasa Tauhid berkata, "MUKMIN ITU ALLAH". Kalo dikaji dg akal, pastilah itu SESAT. Mana bisa hamba menjadi Allah. Hamba tetap hamba, Allah tetap Allah.
Bahasa Tauhid berkata, "MUKMIN ITU ALLAH". Kalo dikaji dg akal, pastilah itu SESAT. Mana bisa hamba menjadi Allah. Hamba tetap hamba, Allah tetap Allah.
Sekarang kita buktikan kebenaran kalimat tsb (Mukmin itu Allah) dg rasa Tauhid.
Kita harus sadar betul bahwa HANYA ALLAH YG ADA. Ingat... kita harus masuk pada rasa kesadaran, bukan dg akal. Coba rasakan kesadaran bahwa Allah yg ada, kita tidak ada. Jika kesadaran tsb sudah kita dapat. Apakah masih terlihat selain Allah?? Ingat ... terlihat disini berarti semua yg ada adalah tanpak WAJAH ALLAH. Wajah Allah, BUKAN ALLAH yg sebenarnya. (Istilah yg dipakai rosulullah saw adalah SEAKAN AKAN melihat Allah). Coba lihat pada dirimu, apakah masih ada diri? Bukankah Allah sendiri yg mengatakan semua adalah wajah Allah? Kalo semua wajah Allah, berarti batin atau jiwa kita juga adalah wajah Allah? Berarti semua yg ada pada kita dan semua yg diluar kita adalah wajah Allah.
Jika semua adalah wajah Allah, yg manakah Allah, tuan pemilik wajah?
Allah berfirman; manusia adalah rahasia Ku, dan Aku adalah rahasianya manusia.
Allah berfirman, semua mencariku, termasuk malaikat, Aku tidak termuat oleh langit dan bumi, tapi aku muat di dada hamba (manusia) yg beriman.
Artinya, hanya yg berimanlah yg teranugerahi kesadaran Allah. Allah mewujud pada diri manusia beriman (MUKMIN). Mukmin tersebut dirinya sudah diganti Allah sendiri dg TUAN pemilik wajah, rasulullah saw menyebutnya sebabagi RUHUL QUDUS. Tentu saja si MUKMIN tidak mengucapakan dg kata kata AKU ALLAH. Tapi RASA SEJATINYA telah hadir sebagai RASA TUAN PEMILIK WAJAH ALLAH. Dia yakin bahwa dirinya sebenarnya tidak ada, sehingga segala yg ada adalah wajah Allah, segala sifat adalah wajah Allah, segala gerak adalah wajah Allah, segala nama adalah wajah Allah. Semua adalah wajah Allah. Kata kata WAJAH tsb di hancurkan dg keyakinan terdalamnya, sehingga tersisa ALLAH. Semua Allah, semua Allah, semua Allah. Hingga tersisa AllAH, Allah, Allah.
Kalimat MUKMIN adalah ALLAH itu BUKAN UCAPAN, BUKAN LAFAL, tapi rasa kesadaran terdalam si MUKMIN yg sudah HABIS DIRINYA. Ruhul qudus (Allah) telah mengganti diri hamba (Mukmin) tsb.
Inilah penjelasan dari kata MUKMIN ITU ALLAH. Semoga kita dirahmati dg keberkahan makrifatNya. Amiinnn
No comments
Post a Comment