tatkala memandang-FATWA KEHIDUPAN
tatkala memandang batu, seolah aku adalah batu, yang setiap dalam diam tak bergeming diterpa sang badai........
tatkala memandang pepohonan seolah aku meliuk2 indah, lentur dihantam angin kencang, dan setia menaungi........
tatkala memandang air, seolah aku adalah air yang selalu merendah mencari sebuah jawaban dari pertanyaan.........
aku memahaminya dalam rasa yang terdalam, rasa yang polos tulus, tak berkeberatan walau terpandang seekor anjing sekalipun........ seolah aku begitu hina, kotor dan najisnya, tapi tetap memberikan kesetiaan tertinggiku meniti Sang Jalan........
tak keberatan walau terpandang seekor babi pun, seolah aku seorang yang haram, merusak, banyak makan, kotor dan jorok, namun masih setia memuja Sang Maha cinta dikubangan2 lumpur yang kotor........
tatkala memandang pepohonan seolah aku meliuk2 indah, lentur dihantam angin kencang, dan setia menaungi........
tatkala memandang air, seolah aku adalah air yang selalu merendah mencari sebuah jawaban dari pertanyaan.........
aku memahaminya dalam rasa yang terdalam, rasa yang polos tulus, tak berkeberatan walau terpandang seekor anjing sekalipun........ seolah aku begitu hina, kotor dan najisnya, tapi tetap memberikan kesetiaan tertinggiku meniti Sang Jalan........
tak keberatan walau terpandang seekor babi pun, seolah aku seorang yang haram, merusak, banyak makan, kotor dan jorok, namun masih setia memuja Sang Maha cinta dikubangan2 lumpur yang kotor........
No comments
Post a Comment