Sang Musaffir dan unta tungganganya-Sunar Anom

bukan aku tak sayang pada tungganganku..
namun zaman kini menuntut teramat sulit memelihara tunggangan agar terhindar dari sakit..
apa yang di makan dan dan minum nyaris melalui proses pengolahan yang dikatakan modernisasi yang memakai tambahan zat adiktiv apapun itu namanya jelas jauh dari kata ilmiah dan alamiah .. sikap waro' saat ini memang sangat langka di temukan karena benar2 harus memakan segala sesuatu yang benar2 halalan thoyiban sangat sulit karena hampir 90 persen pangan di luar sana lebih bersifat syubhat dan haram .. entah dari sumber keungan produksinya , bahan baku yang tadinya halal tercampur saat di produksinya.. untuk contoh sangat banyak sekali tak dapat di sebut karena hampir tiap hari apa yang di konsumsi memang demikian.. kecuali dapat memastikan apa yang kau makan adalah hasil yang kau tanam sendiri dan tinggal di atas gunung sendiri bersama satu kelompok..
maka kau akan panjang umur kemungkinan karena yang di konsumsi adalah alamia.. bukan hasil pabrifikasi

oleh karenanya Allah memberikan aturan jika dalam keadaan darurat yang haram pun jadi halal.. namun tetap ada ilmunya ternyata..

tibalah di kesimpulan tak mengapa unta tunggangan rusak asal jangan sang penunggang yang rusak.. karena tunggangan lambat laun pasti rusak sedangkan sang penunggang terus harus melanjutkan pengembaraanya sekalipun tungganganya rusak ia harus tetap berjalan