ADAB BERGURU-FATWA KEHIDUPAN
Bagaimana caranya berguru biar saya bahas disini.........
Jika seseorang itu berguru kepada seorang guru, maka ikutilah gurumu,
kalau kamu sudah merasa pinter, gak usah berguru. sebab berguru itu yah
harus bodoh..........
Kalau seseorang misalnya hendak mencari
"guru sambungan", tadinya sudah punya guru lalu karena suatu hal mesti
cari guru lainnya, buat menyambung, maka ia mestinya minta izin guru
lamanya dulu, untuk mencari tambahan ilmu........
Sebab mencari guru sambung:
1. tidak cocok lagi sama gurunya......
2. ditinggal mati gurunya........ (status anak yatim)
3. ilmu/kajian gurunya sudah habis diserap.......
Jika karena bentrokan atau ketidak cocokan, maka ia boleh mencari guru
sambungan tanpa meminta ijin, krn itu berarti hatinya memang sdh tidak
cocok/sejalan dgn gurunya, meski demikian seminimalnya adalah
pemberitahuan kpd guru lamanya.......
Jika gurunya meninggal, maka statusnya anak yatim, bisa mencari guru sambungan lagi.........
Jika sdh habis kajian dari guru diserap, bisa minta ijin gurunya untuk menambah ilmu.......
Namun ingatlah, sekali gurumu, maka seumur hidup adalah gurumu,
hendaknya engkau memahami bahwa bagaimanapun engkau mesti menjalin
silaturahmi dan tidak memutusnya......... Bukan berarti jika engkau
mendapat guru sambung, lalu guru lamamu bukan lagi jadi gurumu, itu
terlalu naif jadi anak..........
Saat berguru dengan guru
sambung, maka ilmu dari guru lama mesti digudangkan, bukan dibuang tapi
digudangkan, dan mengikuti instruksi guru baru.........
Didunia ini keadaan orang beda2, ada yang melalui beberapa guru, adapula yang satu guru saja........
Saya dulu melalui beberapa guru, dalam tahapan2 ilmu yang
berbeda........ namun toh, walau demikian, semuanya tetap guru saya, dan
tetap saya cintai dan hormati........
ADAB BERGURU-FATWA KEHIDUPAN
Reviewed by Unknown
on
October 12, 2013
Rating: 5
No comments
Post a Comment