SIWAK : PENGGUNAAN DAN MANFAATNYA
SIWAK atau miswak, pembersih gigi organik yang berbentuk batangan yang berasal dari akar pohon ‘Peelu’ (Salvadora persica). Di Arab dikenal dengan nama Arak yang banyak tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia dan Afrika. SIWAK dari bahasa arab ‘yudlik’
artinya ‘memijat’ (memijat bagian dalam mulut’. Jadi siwak sifatnya
multipurpose. Batangnya yang elastic karena memiliki banyak serat tidak
akan merusak gigi. Karena keelastisannya siwak memiliki kemampuan lebih
fleksibel untuk menekuk ke daerah mulut yang tidak terjangkau oleh sikat
gigi sehingga mampu mengeluarkan sisa-sisa makananan dari sela gigi
dengan sempurna dan kemampuannnya menghilangkan plaque.
Apa yang sebenarnya terkandung dalam SIWAK?
Yuk kita simak…
Dari beberapa literatur hasil penelitian :
1. Al-Lafi dan Ababneh (1995) terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi.
Senyawa kimiawi yang terkandung dalam SIWAK yang memberikan manfaat tersebut adalah :
- Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
- Kandungan kimia, seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
2. Menurut
laporan Lewis (1982), penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah
dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida,
fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian dari hasil penelitian Farooqi
dan Srivastava (1990) ditemukan silika, sulfur dan vitamin C. Kandungan
kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana
trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan
gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan
silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian keberadaan sulfur
dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna
bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan
memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang
dihasilkan oleh bakteri.
3. Penelitian
lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta
gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk
siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi
secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak,
karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara
sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada
sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia
menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut
menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan
dibudidayakan.
Subhanallaah….Maha
Suci lagi Maha Benar Allah… tak ada yang sia-sia dari semua ciptaanNYA.
Sungguh mulia hukum-hukum yang disyariatkan-Nya, karena tak ada satupun
dari apa-apa yang diturunkan-Nya dan apa-apa yang diciptakan-Nya
kecuali pasti ada manfaat dan hikmahnya. Kesempurnaan islam ini
benar-benar tiada bandingannya oleh agama-agama selainnya. Diantara
kesempurnaan Islam adalah syariat bagi ummatnya untuk menjaga kebersihan
dan kesehatan, seperti seperti halnya bersiwak ini…yang telah
dibuktikan dalam sains modern......:)
Cara Penggunaan SIWAK
Adapaun cara menggunakan SIWAK adalah sebagai berikut:
Adapaun cara menggunakan SIWAK adalah sebagai berikut:
- Batang atau stick SIWAK yang berukuran panjang kurang lebih 15-20 cm di cuci bersih. Biasa yang dijual umum terkadang ada selaput putih seperti tepung, itu dihilangkan dengan cara dibersihkan.
- Kulit pada salah satu ujung stick SIWAK ini, sekitar 1-2 cm, di kupas atau dihilangkan.
- Lalu ujung stick yang terkupas tersebut direndam dalam air beberapa saat (sehari juga boleh…) agar ujungnya melunak.
- Saat digunakan, bagian ujung yang terkupas kulitnya dan sudah terendan air, digigit-gigit sampai seratnya tidak berlekatan lagi alias berjumbai seperti sikat kuas.
- SIWAK sudah bisa digunakan untuk membersihkan gigi, message gusi dan membersihkan lidah.
- Jika sudah selesai, cuci bersih ujungnya dan simpan ditempat yang kering.
Cara Menggosok Gigi Dengan SIWAK
Adab bersiwak sebagaimana dalam kitab Syama’il Imam Tirmidzi, dalam hadist Rasul saw, bahwa Rasul saw. berSIWAK dengan kayu arak, dan memulainya dari pertengahan, lalu ke arah kanan lalu ke kiri, demikian diulangi sebanyak 3 X.
Adab bersiwak sebagaimana dalam kitab Syama’il Imam Tirmidzi, dalam hadist Rasul saw, bahwa Rasul saw. berSIWAK dengan kayu arak, dan memulainya dari pertengahan, lalu ke arah kanan lalu ke kiri, demikian diulangi sebanyak 3 X.
Imam Ghazali rahimahullah melengkapi caranya, yaitu:
· Meletakkan siwak di jajaran gigi tengah bagian atas,
· lalu mendorongnya ke arah kanan sampai ke ujungnya,
· lalu turunkan ke jajaran bawah kanan ujung,
· lalu mendorongnya kembali ke tengah jajaran bawah,
· lalu kembali naik ke tengah jajaran atas,
· lalu mendorongnya ke arah kiri sampai ujungnya,
· lalu turunkan ke jajaran bawah kiri ujung,
· dan mendorongnya lagi ke tengah di jajaran bawah.
No comments
Post a Comment