CERMIN MALU (mir'atul haya'i)-Fatwa Kehidupan
Saya akan kasih cerita sedikit agar mengerti apa itu CERMIN MALU.......
Dahulu sewaktu kakek saya masih hidup, dia sering kali habis sholat malam duduk dan diam diatas sajadah, lalu meneteslah air matanya sampai menangis, lama sekali dia menangis. Kakek cerita sama ibu saya, bahwa dirinya itu diperlihatkan dosa2nya seperti orang yang meihat layar televisi. Sampai membuat kakek sedih, malu sama Allah dan menangis.
Itulah yang dimaksud "cermin malu". Dalam perjalanan ruhani, pada awal2nya seseorang akan menggebu-gebu utk bertemu Allah, Sampai suatu titik kedalaman batiniah tertentu, maka akan bertemu cermin malu, yg membuka semua aib2nya, dinampakkan oleh Allah semua dosa-dosa dan kesalahannya. Karena cermin itu adalah cerminan diri pribadi.
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab (penimbang) terhadapmu".
Seperti itulah kenyataan dari CERMIN MALU didalam diri pribadi...... Nur Muhammad itu disebalik cermin malu itu.
Dahulu sewaktu kakek saya masih hidup, dia sering kali habis sholat malam duduk dan diam diatas sajadah, lalu meneteslah air matanya sampai menangis, lama sekali dia menangis. Kakek cerita sama ibu saya, bahwa dirinya itu diperlihatkan dosa2nya seperti orang yang meihat layar televisi. Sampai membuat kakek sedih, malu sama Allah dan menangis.
Itulah yang dimaksud "cermin malu". Dalam perjalanan ruhani, pada awal2nya seseorang akan menggebu-gebu utk bertemu Allah, Sampai suatu titik kedalaman batiniah tertentu, maka akan bertemu cermin malu, yg membuka semua aib2nya, dinampakkan oleh Allah semua dosa-dosa dan kesalahannya. Karena cermin itu adalah cerminan diri pribadi.
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab (penimbang) terhadapmu".
Seperti itulah kenyataan dari CERMIN MALU didalam diri pribadi...... Nur Muhammad itu disebalik cermin malu itu.
No comments
Post a Comment