Kyai Manunggal
LAA ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR,..
Jalan SATU,.. YAITU JALAN 'ST' ini adalah jalan dengan bukti AINUL YAKIN, jadi sia-sia apabila hanya mengotori Jiwa berdebat tanpa menjalaninya secara langsung. Insya Allooh, salah satu ujian "UJI CO...BA KEMATIAN" dalam tata laku Tauhid Sejati ini suatu ketika akan ditemui oleh Muslim yang menjalani jalan ini. Menyaksikan dengan indera bathinnya yang telah dibangkitkan, memahami sebenar-benar proses lepasnya jiwa dari jasmaniah pada dirinya sendiri. Sehingga sempurnalah tujuan pembelajarannya untuk memasuki JALAN KEMATIAN. Kerinduan yang dalam ketika bertemu saat-saat nanti KEMATIAN bukan lah lagi sebagai uji coba semata, tetapi sempurnanya memasuki kehidupan dalam Maqom sejati,... WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAMU'ALAYKUM WAROKHMAH,... :)
Jalan SATU,.. YAITU JALAN 'ST' ini adalah jalan dengan bukti AINUL YAKIN, jadi sia-sia apabila hanya mengotori Jiwa berdebat tanpa menjalaninya secara langsung. Insya Allooh, salah satu ujian "UJI CO...BA KEMATIAN" dalam tata laku Tauhid Sejati ini suatu ketika akan ditemui oleh Muslim yang menjalani jalan ini. Menyaksikan dengan indera bathinnya yang telah dibangkitkan, memahami sebenar-benar proses lepasnya jiwa dari jasmaniah pada dirinya sendiri. Sehingga sempurnalah tujuan pembelajarannya untuk memasuki JALAN KEMATIAN. Kerinduan yang dalam ketika bertemu saat-saat nanti KEMATIAN bukan lah lagi sebagai uji coba semata, tetapi sempurnanya memasuki kehidupan dalam Maqom sejati,... WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAMU'ALAYKUM WAROKHMAH,... :)
LAA ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR,...
SALAAM YAA SALAAM,.. kepada semua sahabat sejalan di dalam forum ini, semoga selalu dalam karunia Hidayah Allooh SWT dan perlindungan kekuataan serta kehendak Allooh semata.
Pagi ini, perkenankan s...aya mengulas kembali tentang Sholat dalam tata cara Syahadat Tunggal ini. Hal ini karena ada banyak inbok yang bertanya tentang hal ini, yang seharusnya apabila dijalani sendiri akan sampai nanti pada kesempurnaan Sholat Sejati dalam tata laku Syahadat Tunggal ini. Tetapi juga lebih baik untuk kita bahas bersama agar menjadi petunjuk bagi kita semua.
Dari sebelum niat s/d salam sebagai berikut:
1. Pejamkan mata sebelum niat s/d selesai sholat.
2. Baca dlm hati 5 (lima) kunci.
3 Niat sholat tuntunan Ghoib Allooh.
4. Takbir lengkap (Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar, setiap perpindahan gerak).
5. Doa iftitah.
6. Al-Fatihah.
7. Ayat / surat Pendek (Al-Kursyi rakaat ke-1, Al-Ikhlas Rakaat ke-2).
8. Ruku' s/d sujud sama dgn bacaan sholat spt lazimnya.
9. Pada saat I'tidal (berdiri setelah ruku), takbir juga dibaca lengkap, tetapi apabila terlanjur membaca "Sami' Alloohuliman hamidah" seperti bacaan biasa tidak juga menjadi persoalan. Hanya saja sebaiknya coba berlatih untuk tetap melafadzkan takbir lengkap pada saat gerak ke - i'tidal ini.
9. Takhiyat awal hanya sebatas Syahadat tunggal dan takhiyat akhir kunci nomor 4 (empat) dan kunci nomor 5 (lima).
10. Salam lengkap,.... dengan catatan semua bacaan dalam shalat ini dilafadzkan dalam hati tanpa lidah bergerak sedikit pun.
Apabila saat terlaksana sholat ini ada kekuataan ghoib Allooh yg (misalnya; menengadahkan kepala ke atas, mendorong bagian-bagian tubuh seolah-olah mengatur posisi tubuh, rukuk, sujud, duduk takhiyat,..dll), MAKA sebaiknya diikuti saja dengan pasrah dan dalam hati tetap meladfazkan bacaan sholat. Jangan di lawan dengan kekuatan jasmaniah.
Ciri-cirinya yang sempurna adalah ketika Gerak Sujud benar-benar yang menyentuh lantai sajadah adalah UBUN-UBUN,.. bukan lagi KENING / JIDAT seperti biasanya. Namun sempurnanya ini ketika gerak sujud Ubun-ubun ini di gerakkan secara GHOIB ALLOOH
Sekarang timbul pertanyaan :
1. Mengapa harus memejamkan mata,..???
Jawabnya adalah karena jalan Syahadat Tunggal ini adalah jalan belajar memasuki Jalan Kematian, saat diri sejati kita tidak lagi memandang bergantung kepada mata dzohir.
2. Mengapa harus melafadzkan bacaan di dalam hati,...???
Jawabnya adalah karena itulah suara sejati diri yang menandakan diri kita tetap hidup di dunia ini dan juga tetap hidup setelah lepas dari jasmaniah ini. Melatih membuka pendengaran bathin dengan mendengarkan suara bathin sendiri. Saat sejati diri ketika bertemu dengan Al-Maut nantinya tidak lagi bisa mengandalkan lidah, mengandalkan telinga dan pita suara dzohir untuk berkata-kata.
3. Mengapa harus pasrah ketika terjadi gerak Ghoib Allooh saat pelaksanaan Sholat Syahadat Tunggal ini,..???
Jawabnya adalah membiasakan sejati diri untuk lulus menjalani sakratul maut yang banyak ditakutkan oleh manusia, padahal sejatinya, sakratul maut ini adalah proses yang sangat indah apabila di jalani dengan pasrah dan ikhlas.
4. Mengapa sujud sempurna itu berada pada ubun-ubun oleh gerak Ghoib Allooh,..???
Jawabnya karena sejatinya yang sholat itu adalah ruhani manusia, bathin manusia, jiwa manusia, yang merupakan sejati diri setiap muslim. Tidak lagi menampakkan kepada Allooh SWT, berupa KENING (JIDAT) sebagai cermin pandangan manusia lain (pujian orang lain).
WALLOOHU A'LAM,... WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMATULLOOHI WABAROKAATUH,... :)
SALAAM YAA SALAAM,.. kepada semua sahabat sejalan di dalam forum ini, semoga selalu dalam karunia Hidayah Allooh SWT dan perlindungan kekuataan serta kehendak Allooh semata.
Pagi ini, perkenankan s...aya mengulas kembali tentang Sholat dalam tata cara Syahadat Tunggal ini. Hal ini karena ada banyak inbok yang bertanya tentang hal ini, yang seharusnya apabila dijalani sendiri akan sampai nanti pada kesempurnaan Sholat Sejati dalam tata laku Syahadat Tunggal ini. Tetapi juga lebih baik untuk kita bahas bersama agar menjadi petunjuk bagi kita semua.
Dari sebelum niat s/d salam sebagai berikut:
1. Pejamkan mata sebelum niat s/d selesai sholat.
2. Baca dlm hati 5 (lima) kunci.
3 Niat sholat tuntunan Ghoib Allooh.
4. Takbir lengkap (Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar, setiap perpindahan gerak).
5. Doa iftitah.
6. Al-Fatihah.
7. Ayat / surat Pendek (Al-Kursyi rakaat ke-1, Al-Ikhlas Rakaat ke-2).
8. Ruku' s/d sujud sama dgn bacaan sholat spt lazimnya.
9. Pada saat I'tidal (berdiri setelah ruku), takbir juga dibaca lengkap, tetapi apabila terlanjur membaca "Sami' Alloohuliman hamidah" seperti bacaan biasa tidak juga menjadi persoalan. Hanya saja sebaiknya coba berlatih untuk tetap melafadzkan takbir lengkap pada saat gerak ke - i'tidal ini.
9. Takhiyat awal hanya sebatas Syahadat tunggal dan takhiyat akhir kunci nomor 4 (empat) dan kunci nomor 5 (lima).
10. Salam lengkap,.... dengan catatan semua bacaan dalam shalat ini dilafadzkan dalam hati tanpa lidah bergerak sedikit pun.
Apabila saat terlaksana sholat ini ada kekuataan ghoib Allooh yg (misalnya; menengadahkan kepala ke atas, mendorong bagian-bagian tubuh seolah-olah mengatur posisi tubuh, rukuk, sujud, duduk takhiyat,..dll), MAKA sebaiknya diikuti saja dengan pasrah dan dalam hati tetap meladfazkan bacaan sholat. Jangan di lawan dengan kekuatan jasmaniah.
Ciri-cirinya yang sempurna adalah ketika Gerak Sujud benar-benar yang menyentuh lantai sajadah adalah UBUN-UBUN,.. bukan lagi KENING / JIDAT seperti biasanya. Namun sempurnanya ini ketika gerak sujud Ubun-ubun ini di gerakkan secara GHOIB ALLOOH
Sekarang timbul pertanyaan :
1. Mengapa harus memejamkan mata,..???
Jawabnya adalah karena jalan Syahadat Tunggal ini adalah jalan belajar memasuki Jalan Kematian, saat diri sejati kita tidak lagi memandang bergantung kepada mata dzohir.
2. Mengapa harus melafadzkan bacaan di dalam hati,...???
Jawabnya adalah karena itulah suara sejati diri yang menandakan diri kita tetap hidup di dunia ini dan juga tetap hidup setelah lepas dari jasmaniah ini. Melatih membuka pendengaran bathin dengan mendengarkan suara bathin sendiri. Saat sejati diri ketika bertemu dengan Al-Maut nantinya tidak lagi bisa mengandalkan lidah, mengandalkan telinga dan pita suara dzohir untuk berkata-kata.
3. Mengapa harus pasrah ketika terjadi gerak Ghoib Allooh saat pelaksanaan Sholat Syahadat Tunggal ini,..???
Jawabnya adalah membiasakan sejati diri untuk lulus menjalani sakratul maut yang banyak ditakutkan oleh manusia, padahal sejatinya, sakratul maut ini adalah proses yang sangat indah apabila di jalani dengan pasrah dan ikhlas.
4. Mengapa sujud sempurna itu berada pada ubun-ubun oleh gerak Ghoib Allooh,..???
Jawabnya karena sejatinya yang sholat itu adalah ruhani manusia, bathin manusia, jiwa manusia, yang merupakan sejati diri setiap muslim. Tidak lagi menampakkan kepada Allooh SWT, berupa KENING (JIDAT) sebagai cermin pandangan manusia lain (pujian orang lain).
WALLOOHU A'LAM,... WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMATULLOOHI WABAROKAATUH,... :)
LAA ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR,..
SODARA2KU SEMUANYA YANG DI RAHMATI ALLOOH TA'ALA,.. PERKENANKAN DIRIKU YANG INI MENYAMPAIKAN DAN MEMPERTEGAS APA YANG DI PERINTAHKAN ALLOOH TA'ALA,.. BAHWASANNYA SETIAP INDIVIDU MAHLUK CPTAAN NYA YA...NG BERNAMA MANUSIA HENDAKNYA MENG-IMANI ALLOOH TA'ALA DENGAN SELURUH KEBULATAN TEKAD AGAR DIRI SEJATI BERSIH DARI PENGARUH2 MAHLUK CIPTAAN NYA YANG SUDAH WAFAT,.. SIAPAPUN ITU,.. ENTAH ALMARHUM NABI, ULAMA, KYAI, HABIB, MURSYID MANUSIA DLL,.. AGAR DI SELARASKAN SELURUH KEIMANAN MANUSIA HANYA MENYEMBAH DAN BERPASRAH DIRI KEPADA ALLOOH TA'ALA YANG ABSOLUT KEBENARAN NYA DAN TAK TERBANTAHKAN,.. MAKA JALANI TAUHID SEJATI INI DENGAN PENUH KEIKHLASAN DAN SABAR TERHADAP MANDAT/AMANAH KEROSULAN DIRI SEJATI AGAR BISA MENGAJAK KEPADA SODARA2 KITA YANG MEMBUTUHKAN JALAN TERANG KEPADA KE-ESAAN ALLOOH TA'ALA,.. BIARKAN SODARA2 KITA YANG KOKOH DENGAN TRADISI2NYA MEMBERHALAKAN MANUSIA YG SUDAH WAFAT/HIDUP JUGA MEMBERHALAKAN MAHLUK2 GHOIB LAINNYA SEBAGAI PERANTARA2NYA (DENGAN ALASAN2 YANG BERSUMBER DARI PIKIRAN DAN EGONYA KARENA PENGARUH KHODAM2 MANUSIA YG SUDAH WAFAT),.. TDK BOLEH JALAN KEBENARAN 'ST' DLM MENYAMPAIKAN TAUHID SEJATI INI MUNDUR JAUH KE BELAKANG HINGGA JAMAN NABI MUHAMMAD SAW BELUM DI UTUS,.. ITU TANDANYA KEMEROSOTAN 'IMAN' SODARA2KU SEMUANYA,.. DAN INI PENYEBAB KEMURKAAN ALLOOH TA'ALA JIKA KITA BERLEPAS DIRI ATAS TALI2 KEBENARAN ALLOOH YAITU TAUHID SEJATI,..ASYHADU ALLOOHU ILAAHA ILLALLOOHU (KUBERSAKSI HANYA KPD ALLOOH (ESA) TIDAK ADA SESEMBAHAN YG BERHAK DI IBADAHI SELAIN ALLOOH TA'ALA),.. ADAPUN HIDAYAH HANYA ALLOOH LAH YANG MAHA SEBAIK2NYA PEMBERI PETUNJUK KEPADA SEMUA MAHLUK CIPTAAN NYA,.. WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMATULLOOHI WABAROKAATUUH,.. :)
SODARA2KU SEMUANYA YANG DI RAHMATI ALLOOH TA'ALA,.. PERKENANKAN DIRIKU YANG INI MENYAMPAIKAN DAN MEMPERTEGAS APA YANG DI PERINTAHKAN ALLOOH TA'ALA,.. BAHWASANNYA SETIAP INDIVIDU MAHLUK CPTAAN NYA YA...NG BERNAMA MANUSIA HENDAKNYA MENG-IMANI ALLOOH TA'ALA DENGAN SELURUH KEBULATAN TEKAD AGAR DIRI SEJATI BERSIH DARI PENGARUH2 MAHLUK CIPTAAN NYA YANG SUDAH WAFAT,.. SIAPAPUN ITU,.. ENTAH ALMARHUM NABI, ULAMA, KYAI, HABIB, MURSYID MANUSIA DLL,.. AGAR DI SELARASKAN SELURUH KEIMANAN MANUSIA HANYA MENYEMBAH DAN BERPASRAH DIRI KEPADA ALLOOH TA'ALA YANG ABSOLUT KEBENARAN NYA DAN TAK TERBANTAHKAN,.. MAKA JALANI TAUHID SEJATI INI DENGAN PENUH KEIKHLASAN DAN SABAR TERHADAP MANDAT/AMANAH KEROSULAN DIRI SEJATI AGAR BISA MENGAJAK KEPADA SODARA2 KITA YANG MEMBUTUHKAN JALAN TERANG KEPADA KE-ESAAN ALLOOH TA'ALA,.. BIARKAN SODARA2 KITA YANG KOKOH DENGAN TRADISI2NYA MEMBERHALAKAN MANUSIA YG SUDAH WAFAT/HIDUP JUGA MEMBERHALAKAN MAHLUK2 GHOIB LAINNYA SEBAGAI PERANTARA2NYA (DENGAN ALASAN2 YANG BERSUMBER DARI PIKIRAN DAN EGONYA KARENA PENGARUH KHODAM2 MANUSIA YG SUDAH WAFAT),.. TDK BOLEH JALAN KEBENARAN 'ST' DLM MENYAMPAIKAN TAUHID SEJATI INI MUNDUR JAUH KE BELAKANG HINGGA JAMAN NABI MUHAMMAD SAW BELUM DI UTUS,.. ITU TANDANYA KEMEROSOTAN 'IMAN' SODARA2KU SEMUANYA,.. DAN INI PENYEBAB KEMURKAAN ALLOOH TA'ALA JIKA KITA BERLEPAS DIRI ATAS TALI2 KEBENARAN ALLOOH YAITU TAUHID SEJATI,..ASYHADU ALLOOHU ILAAHA ILLALLOOHU (KUBERSAKSI HANYA KPD ALLOOH (ESA) TIDAK ADA SESEMBAHAN YG BERHAK DI IBADAHI SELAIN ALLOOH TA'ALA),.. ADAPUN HIDAYAH HANYA ALLOOH LAH YANG MAHA SEBAIK2NYA PEMBERI PETUNJUK KEPADA SEMUA MAHLUK CIPTAAN NYA,.. WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMATULLOOHI WABAROKAATUUH,.. :)
LAA ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR,...
MENG-IMANI CUKUPLAH KEPADA ALLOOH TA'ALA SEBAGAI TEMPAT BERGANTUNG,.. TANPA PERANTARA2 APAPUN TERLEBIH KHODAM/QORIN MAHLUK (MANUSIA) YG SUDAH MENINGGAL,.. INSYAA ALLOOH BAGI SIAPA SAJA MANUSIA YG K...OKOH DAN KUAT PENDIRIANYA BERLINDUNG DI BALIK BERHALA2 MAHLUK CIPTAAN ALLOOH YG SUDAH MENINGGAL,.. MAKA KELAK DI UJUNG KEMATIANNYA PARA LELUHUR, SYEKH ABD QODIR JAELANI, DAN LAIN2NYA JUGA SELURUH MURSYID2 MANUSIA BAHKAN KHODAM MUHAMMAD SEKALIPUN,.. AKAN MENDATANGI MANUSIA YG SEDANG SAKRATUL MAUT TSB DAN MENGAKU DIRINYA SEBAGAI TUHAN NYA,.. SUNGGUH BISA DI BAYANGKAN SAAT MAUT MENJEMPUT,.. TAUHIDNYA TERGADAIKAN OLEH TIPU DAYA IBLIS YG MENYERUPAKAN MANUSIA YG DI SANJUNG2NYA DAN DI PUJA2NYA (DI TAWASULKAN/DITASHOWULKAN/DI HADOROHKAN),.. MAKA APAKAH YG MANUSIA TSB PEROLEH,...? HANYA KESIA-SIAN LAH YG IA DAPATKAN DAN MERUGI DUNIA-AKHIRAT,.. NA'DZU BILLAAHI MIN DZALIIK,.. WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMATULLOOHI WABAROKAATUUH,.. :)
MENG-IMANI CUKUPLAH KEPADA ALLOOH TA'ALA SEBAGAI TEMPAT BERGANTUNG,.. TANPA PERANTARA2 APAPUN TERLEBIH KHODAM/QORIN MAHLUK (MANUSIA) YG SUDAH MENINGGAL,.. INSYAA ALLOOH BAGI SIAPA SAJA MANUSIA YG K...OKOH DAN KUAT PENDIRIANYA BERLINDUNG DI BALIK BERHALA2 MAHLUK CIPTAAN ALLOOH YG SUDAH MENINGGAL,.. MAKA KELAK DI UJUNG KEMATIANNYA PARA LELUHUR, SYEKH ABD QODIR JAELANI, DAN LAIN2NYA JUGA SELURUH MURSYID2 MANUSIA BAHKAN KHODAM MUHAMMAD SEKALIPUN,.. AKAN MENDATANGI MANUSIA YG SEDANG SAKRATUL MAUT TSB DAN MENGAKU DIRINYA SEBAGAI TUHAN NYA,.. SUNGGUH BISA DI BAYANGKAN SAAT MAUT MENJEMPUT,.. TAUHIDNYA TERGADAIKAN OLEH TIPU DAYA IBLIS YG MENYERUPAKAN MANUSIA YG DI SANJUNG2NYA DAN DI PUJA2NYA (DI TAWASULKAN/DITASHOWULKAN/DI HADOROHKAN),.. MAKA APAKAH YG MANUSIA TSB PEROLEH,...? HANYA KESIA-SIAN LAH YG IA DAPATKAN DAN MERUGI DUNIA-AKHIRAT,.. NA'DZU BILLAAHI MIN DZALIIK,.. WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMATULLOOHI WABAROKAATUUH,.. :)
LAA ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR,...
AL-MAUT
Al-Maut adalah sahabat terbaik bagi saya untuk wisuda ke kehidupan hakiki,.. dan saya menantikannya dengan kerinduan. Saya sangat bahagia sekali dengan respon KERAS dari anda sekalian... da...n Insya Allooh, respon yang begitu SPONTAN PANAS itulah ciri-ciri diri seseorang yang masih diselimuti oleh ENERGY KHODAM (JIN / RUH API), biasanya di dada menggelegak (jantung berdebar), di tengkuk, bawah telinga dan punggung menjadi berat, panas, dan lebih enak dilampiaskan dengan kemarahan.
Mengenai asal-muasal Hidayah Syahadat Tunggal ini ada dalam postingan yang saya sematkan 3 (tiga) buah di atas (CATATAN JALAN 'ST'),.. silahkan baca-baca dengan hati tentram. Cercaan, hinaan, makian manusia TIDAK LEBIH PAHIT dari PUJIAN manusia, semuanya sama saja bila itu masih bersumber dari manusia, dan Insya Allooh, saya menuju pembebasan dari segala pengaruh Pujian /Makian dari manusia. Karena saya anggap sama saja bila saya mencaci orang lain adalah mencaci diri saya sendiri, mengakibatkan Iblis lebih mudah bersemayam di dalam dada dan kepala saya, mudah-mudahan hal ini juga sepemahaman dengan anda sekalian.
Masalah leluhur, MOYANG,.. umat Islam sejatinya manusia sama saja JATAH MENDAPAT PIKIR dan pemahaman dari Allooh SWT, walaupun lebih dahulu hidup dalam perputaran bumi ini, sejatinya hidup manusia tetap sama. TIDAK ADA SENIORITAS dalam kehidupan manusia. Begitu juga dengan ILMU PENGETAHUAN dan Keagamaan, selagi itu masih bersumber dari manusia, TIDAK AKAN membawa satu KEBENARAN MUTLAK, karena MUTLAK HANYA MILIK ALLOOH. Kita manusia hanya diberi sedikit cara untuk MERABA-RABA, mencoba mendekati sumber KEBENARAN MUTLAK. Disebut sebatas "Rasa Kebenaran". Dan tidak diperkenankan pula kita mempertahankannya, karena Allooh selalu MAHA BERKEHENDAK MENGUBAH SESUATU (MAHA MEMBOLAK-BALIKKAN QOLBU HAMBA NYA),.. selalu MAHA MEMAKSA bila ALLOOH akan berkenan pada suatu hal. Kita hanya menjalani bagian REKAYASA hidup dari Allooh SWT.
Saya dan semua manusia sejatinya sampai nafas terakhir masih tetap dalam proses belajar, selalu turun naik seperti median gelombang, kadang berada pada kelas dasar (bawah), kemudian ke atas (tinggi), dan kembali ke dasar, sedangkan PENILAIAN posisi ITU sesungguhnya hanyalah pandangan manusia, tidak mesti posisi di bawah (dasar) itu lebih baik dari pada di atas (tinggi), semua ada rahasia Allooh SWT yang telah tersusun rapih.
WALLOOHU A'LAM,... WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMATULLOOHI WABAROKAATUUH,... :)
AL-MAUT
Al-Maut adalah sahabat terbaik bagi saya untuk wisuda ke kehidupan hakiki,.. dan saya menantikannya dengan kerinduan. Saya sangat bahagia sekali dengan respon KERAS dari anda sekalian... da...n Insya Allooh, respon yang begitu SPONTAN PANAS itulah ciri-ciri diri seseorang yang masih diselimuti oleh ENERGY KHODAM (JIN / RUH API), biasanya di dada menggelegak (jantung berdebar), di tengkuk, bawah telinga dan punggung menjadi berat, panas, dan lebih enak dilampiaskan dengan kemarahan.
Mengenai asal-muasal Hidayah Syahadat Tunggal ini ada dalam postingan yang saya sematkan 3 (tiga) buah di atas (CATATAN JALAN 'ST'),.. silahkan baca-baca dengan hati tentram. Cercaan, hinaan, makian manusia TIDAK LEBIH PAHIT dari PUJIAN manusia, semuanya sama saja bila itu masih bersumber dari manusia, dan Insya Allooh, saya menuju pembebasan dari segala pengaruh Pujian /Makian dari manusia. Karena saya anggap sama saja bila saya mencaci orang lain adalah mencaci diri saya sendiri, mengakibatkan Iblis lebih mudah bersemayam di dalam dada dan kepala saya, mudah-mudahan hal ini juga sepemahaman dengan anda sekalian.
Masalah leluhur, MOYANG,.. umat Islam sejatinya manusia sama saja JATAH MENDAPAT PIKIR dan pemahaman dari Allooh SWT, walaupun lebih dahulu hidup dalam perputaran bumi ini, sejatinya hidup manusia tetap sama. TIDAK ADA SENIORITAS dalam kehidupan manusia. Begitu juga dengan ILMU PENGETAHUAN dan Keagamaan, selagi itu masih bersumber dari manusia, TIDAK AKAN membawa satu KEBENARAN MUTLAK, karena MUTLAK HANYA MILIK ALLOOH. Kita manusia hanya diberi sedikit cara untuk MERABA-RABA, mencoba mendekati sumber KEBENARAN MUTLAK. Disebut sebatas "Rasa Kebenaran". Dan tidak diperkenankan pula kita mempertahankannya, karena Allooh selalu MAHA BERKEHENDAK MENGUBAH SESUATU (MAHA MEMBOLAK-BALIKKAN QOLBU HAMBA NYA),.. selalu MAHA MEMAKSA bila ALLOOH akan berkenan pada suatu hal. Kita hanya menjalani bagian REKAYASA hidup dari Allooh SWT.
Saya dan semua manusia sejatinya sampai nafas terakhir masih tetap dalam proses belajar, selalu turun naik seperti median gelombang, kadang berada pada kelas dasar (bawah), kemudian ke atas (tinggi), dan kembali ke dasar, sedangkan PENILAIAN posisi ITU sesungguhnya hanyalah pandangan manusia, tidak mesti posisi di bawah (dasar) itu lebih baik dari pada di atas (tinggi), semua ada rahasia Allooh SWT yang telah tersusun rapih.
WALLOOHU A'LAM,... WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMATULLOOHI WABAROKAATUUH,... :)
LAA
ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR,....
AKAL DAN PIKIRAN
Kebanyakan orang sering memandang bahwa disebut ber-akal ketika sudah bisa menghitung untung - rugi, disebut berakal ketika bisa berdalih atau mengelak dari sesuatu perkara, diseb...ut berakal ketika "tidak bisa dibodohin" orang lain. Disebut berakal ketika mampu mengambil manfaat atau lebih tepatnya "memanfaatkan", karena berakal adalah orang yang selalu beruntung, orang yang tidak mau merugi.
Pemahaman berakal seperti di ataslah yang menjerumuskan manusia terutama muslim, karena kajian Akal begitu wajib bagi setiap muslim. Untuk menjadi seorang yang selalu beruntung. Selalu saja diorientasikan untuk memperbesar "EGO" sehingga dianggap manusia yang berhasil ketika "EGO" seseorang itu dikenal oleh khalayak banyak, dikenal dari ilmunya, dikenal dari hartanya, dikenal dari dermawannya, dikenal dari kasih sayangnya... dan sebagainya. Padahal, tanpa manusia "akal-akalan" pun, untuk selalu beruntung, alam ini akan tetap berproses, kehidupan ini tetap akan berjalan. Terkuras habis akal hanya untuk mengakali sesuatu keinginan agar cepat tercapai. Begitulah ketika seseorang menggunakan sesuatu "teknology ilahiah" (dalam bentuk akal) yang sama sekali enggan menemukan jawaban untuk apa sebenarnya diberikan akal. Cenderung melirik pemahaman yang mudah-mudah saja atas adopsi pemikiran manusia yang mengandalkan mata keduniawian semata. Berikut rahasia tujuan diberikannya akal kepada manusia.
Akal itu sejatinya adalah wadah tata cara (terms) komunikasi yang Allooh sediakan dalam bentuk bahasa Illahiah (tanda-tanda pelita pikir) kepada bahasa dzohir manusia. Denyut halus akal yang kemudian mendzohirkan sesuatu bahasa ilahiah itu dalam sebuah petunjuk bahasa Dzohir manusia, berupa rangkaian kata-kata. Kesejatian akal ini hanya didapatkan dengan terlebih dahulu menampikkan segala sesuatu persepsi dari berbagai rasa yang dimiliki manusia. Sehingga pembedaan yang muncul sebagai indikator kesejatian akal dengan "akal-akalan" terlihat dari susunan rangkaian kata yang terwujud dari proses pengalihan "bahasa Illahiah ke bahasa dzohir manusia". Bukan lagi berbentuk persepsi yang berasal dari tebak-tebakan, bukan pula plagiat dari pencurian berbagai ide-ide "akal-akalan" lain yang kemudian digabung menjadi "akal-akalan" baru.
Pembedanya adalah: Ketika semua manusia hidup yang pernah berpikir mengatakan bahwa hidayah tersebut sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh seorang manusia pun. Itulah ciri khas bahasa Ilahiah yang ditransformasikan ke bahasa manusia. Hanya bersumber dari telah bangkitnya kesejatian akal. Sedangkan pintu terbukanya kesejatian Al-Aqli (akal/pembeda/Al-Furqon) berada pada Qolbu. Saya kira bahasan Qolbu sudah mudah dicerna sendiri oleh semua orang yang membaca tulisan ini.
Maka disinilah perlu ber-kholwat (bertafakur) dengan cara yang takzim ketika kesadaran untuk perlu berkomunikasi terhadap "sesuatu YANG BUKAN sesuatu", mencari rahasia kehidupan. Sama seperti mesin-mesin kendaraan yang tidak bisa berbahasa dengan Si empunya mobil, tetapi mesin dapat mengerti perintah apa yang harus dikerjakan ketika bunyi starter mobil. Dan perintah itu tidak bisa ditolak karena semua sudah tersistem secara mekanik (dalam agama disebut Sunatullooh). Begitu juga Si empunya mobil mengerti bahasa mesin ketika bunyi mesin menjadi kasar, berarti mesin minta diganti dengan oli yang baru. Begitulah bahasa mesin dengan Si empunya mobil. Begitu juga bahasa Illahiah dengan manusia.
Untuk pembuktian bahwa sumber itu benar-benar adalah bahasa (petunjuk) Illahiah adalah dari BEBERAPA manusia yang bertafakur di posisi tidak saling kenal, dengan tanpa membahas terlebih dahulu jawabannya, akan ditemukan jawaban yang sama dan tidak ada pembantah lain yang bisa meragukan akal, mengotori qolbu serta tidak menimbulkan pertanyaan baru. Itulah SE-BENAR-BENAR petunjuk Illahiah,.. Al-Haq. Selalu diberikan Allooh kepada setiap manusia yang benar-benar ingin menemukan kesejatian hidup, terutama kesejatian pikir, sebagai kendali dari Rasa dan perbuatan. Sedangkan AKAL-AKALAN adalah suatu jawaban yang masih menimbulkan keraguan di dalam akal itu sendiri. Selalu menimbulkan was-was di dalam hati, dan masih menimbulkan pertanyaan baru, serta masih banyak bantahan yang akan menggugurkan jawaban tersebut sebagai sebuah kebenaran.
Begitulah perbedaan antara AKAL-AKALAN dengan Hidayah kesejatian akal dari petunjuk Allooh yang sebenarnya. Bisa saja hidayah dibantah HANYA ATAS peran dari RASA MANUSIA lain, tapi bukan terbantah oleh PERAN PIKIRNYA,..... TERBANTAH hanya karena kebiasaan DOGMA, doktrin serta masih adanya WAS-WAS dan keraguan di dalam hati. Dan semua muslim wajib menjalani tahap ini,.. lulus atau tidaknya hanyalah PERKENAN ALLOOH SWT semata.
WALLOOHU A'LAM,... WASSALAAM,.. :)Lihat Selengkapnya
AKAL DAN PIKIRAN
Kebanyakan orang sering memandang bahwa disebut ber-akal ketika sudah bisa menghitung untung - rugi, disebut berakal ketika bisa berdalih atau mengelak dari sesuatu perkara, diseb...ut berakal ketika "tidak bisa dibodohin" orang lain. Disebut berakal ketika mampu mengambil manfaat atau lebih tepatnya "memanfaatkan", karena berakal adalah orang yang selalu beruntung, orang yang tidak mau merugi.
Pemahaman berakal seperti di ataslah yang menjerumuskan manusia terutama muslim, karena kajian Akal begitu wajib bagi setiap muslim. Untuk menjadi seorang yang selalu beruntung. Selalu saja diorientasikan untuk memperbesar "EGO" sehingga dianggap manusia yang berhasil ketika "EGO" seseorang itu dikenal oleh khalayak banyak, dikenal dari ilmunya, dikenal dari hartanya, dikenal dari dermawannya, dikenal dari kasih sayangnya... dan sebagainya. Padahal, tanpa manusia "akal-akalan" pun, untuk selalu beruntung, alam ini akan tetap berproses, kehidupan ini tetap akan berjalan. Terkuras habis akal hanya untuk mengakali sesuatu keinginan agar cepat tercapai. Begitulah ketika seseorang menggunakan sesuatu "teknology ilahiah" (dalam bentuk akal) yang sama sekali enggan menemukan jawaban untuk apa sebenarnya diberikan akal. Cenderung melirik pemahaman yang mudah-mudah saja atas adopsi pemikiran manusia yang mengandalkan mata keduniawian semata. Berikut rahasia tujuan diberikannya akal kepada manusia.
Akal itu sejatinya adalah wadah tata cara (terms) komunikasi yang Allooh sediakan dalam bentuk bahasa Illahiah (tanda-tanda pelita pikir) kepada bahasa dzohir manusia. Denyut halus akal yang kemudian mendzohirkan sesuatu bahasa ilahiah itu dalam sebuah petunjuk bahasa Dzohir manusia, berupa rangkaian kata-kata. Kesejatian akal ini hanya didapatkan dengan terlebih dahulu menampikkan segala sesuatu persepsi dari berbagai rasa yang dimiliki manusia. Sehingga pembedaan yang muncul sebagai indikator kesejatian akal dengan "akal-akalan" terlihat dari susunan rangkaian kata yang terwujud dari proses pengalihan "bahasa Illahiah ke bahasa dzohir manusia". Bukan lagi berbentuk persepsi yang berasal dari tebak-tebakan, bukan pula plagiat dari pencurian berbagai ide-ide "akal-akalan" lain yang kemudian digabung menjadi "akal-akalan" baru.
Pembedanya adalah: Ketika semua manusia hidup yang pernah berpikir mengatakan bahwa hidayah tersebut sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh seorang manusia pun. Itulah ciri khas bahasa Ilahiah yang ditransformasikan ke bahasa manusia. Hanya bersumber dari telah bangkitnya kesejatian akal. Sedangkan pintu terbukanya kesejatian Al-Aqli (akal/pembeda/Al-Furqon) berada pada Qolbu. Saya kira bahasan Qolbu sudah mudah dicerna sendiri oleh semua orang yang membaca tulisan ini.
Maka disinilah perlu ber-kholwat (bertafakur) dengan cara yang takzim ketika kesadaran untuk perlu berkomunikasi terhadap "sesuatu YANG BUKAN sesuatu", mencari rahasia kehidupan. Sama seperti mesin-mesin kendaraan yang tidak bisa berbahasa dengan Si empunya mobil, tetapi mesin dapat mengerti perintah apa yang harus dikerjakan ketika bunyi starter mobil. Dan perintah itu tidak bisa ditolak karena semua sudah tersistem secara mekanik (dalam agama disebut Sunatullooh). Begitu juga Si empunya mobil mengerti bahasa mesin ketika bunyi mesin menjadi kasar, berarti mesin minta diganti dengan oli yang baru. Begitulah bahasa mesin dengan Si empunya mobil. Begitu juga bahasa Illahiah dengan manusia.
Untuk pembuktian bahwa sumber itu benar-benar adalah bahasa (petunjuk) Illahiah adalah dari BEBERAPA manusia yang bertafakur di posisi tidak saling kenal, dengan tanpa membahas terlebih dahulu jawabannya, akan ditemukan jawaban yang sama dan tidak ada pembantah lain yang bisa meragukan akal, mengotori qolbu serta tidak menimbulkan pertanyaan baru. Itulah SE-BENAR-BENAR petunjuk Illahiah,.. Al-Haq. Selalu diberikan Allooh kepada setiap manusia yang benar-benar ingin menemukan kesejatian hidup, terutama kesejatian pikir, sebagai kendali dari Rasa dan perbuatan. Sedangkan AKAL-AKALAN adalah suatu jawaban yang masih menimbulkan keraguan di dalam akal itu sendiri. Selalu menimbulkan was-was di dalam hati, dan masih menimbulkan pertanyaan baru, serta masih banyak bantahan yang akan menggugurkan jawaban tersebut sebagai sebuah kebenaran.
Begitulah perbedaan antara AKAL-AKALAN dengan Hidayah kesejatian akal dari petunjuk Allooh yang sebenarnya. Bisa saja hidayah dibantah HANYA ATAS peran dari RASA MANUSIA lain, tapi bukan terbantah oleh PERAN PIKIRNYA,..... TERBANTAH hanya karena kebiasaan DOGMA, doktrin serta masih adanya WAS-WAS dan keraguan di dalam hati. Dan semua muslim wajib menjalani tahap ini,.. lulus atau tidaknya hanyalah PERKENAN ALLOOH SWT semata.
WALLOOHU A'LAM,... WASSALAAM,.. :)Lihat Selengkapnya
LAA
ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR,...
MAKRIFATULLOOH DALAM TAUHID
Dulu saya ingin sekali mendalami ilmu agama seperti ustadz-ustadz yang HAPAL ribuan ayat, HAPAL ribuan hadist dan kisah serta hikmah, layaknya seperti ilmu-ilmu yang di...turunkan kepada Nabi serta hamba-hamba Allooh SWT yang soleh lainnya. Semakin di dalami, semakin menjadi diri budak oleh Ilmu, diperintah ini-itu oleh tulisan, oleh guru, oleh imam dll, tetapi tujuan saya belajar belum saya dapatkan. Saya merasa ingin sekali benar-benar diperintah oleh Allooh yang benar-benar nyata dalam diri saya,.. itulah akhirnya kembali kepada dasar beragama, yaitu Makrifatullooh dalam Tauhid. Bagaimana mungkin otak dan pikiran saya dijejali oleh ribuan ilmu membuat saya tersiksa oleh ilmu agama, sedangkan para Nabi tidak, ilmu itu mengalir begitu saja. Lalu apa penghalangnya? Tambah lagi ketika membaca ribuan hadist yang mengarah kepada kebencian kepada umat lain, saya semakin sombong, saya semakin merasa manusia mulia dari manusia lain. Ilmu apa yang saya jalani ini.
Maka disinilah letaknya para ulama sejatinya adalah PENGHANTAR ILMU menuju tauhid kepada Allooh. Tidak mesti langsung memberikan POLA PEMIKIRAN kepada yang dibimbingnya. Karena bila sumber NILAI KEBENARAN itu adalah Al-Haq maka tidak akan makna pembiasan. Ilmu inilah yang saya cari. Lalu beranjak kepada Esensi Rosul, Nabi dan Ruh-Ruh Moyang,.. saya mendalami apa yang terjadi ketika manusia meninggal dunia, kemana Ruhnya,.. apa yang menyertainya, dan mengapa Ruh Nabi Muhammmad selalu disyahadatkan, apa bedanya dengan Animisme yang memanggil Ruh Leluhur..??! Sedangkan Ruh manusia (apalagi Nabi) sejatinya sudah ditempatkan di Maqom yang tinggi. Maka ketemulah yang disebut KHODAM, atau Qorin manusia-manusia terdahulu. Khodam yang membawa WARISAN perwatakan dari manusia yang dahulu bersamanya, termasuk keilmuannya.
Khodam/Qorin inilah yang masih terus kekal di bumi (dunia fana) ini sebelum hari kiamat. Khodam/Qorin Nabi Muhammad memanglah sesuai dan selaras dengan perjalanan hidup Nabi, tapi TIDAK AKAN pernah sejalan dengan manusia lain (muslim) yang berkinginan berkolaburasi dengannya. Maka benar adanya manusia dilarang untuk memanggil-manggil Nama orang lain yang sudah wafat, karena yang datang adalah Khodam/Qorin, bukan ruh yang bersangkutan (almarhum/almarhumah). Termasuk itu kepada orang tua, moyang, Nabi atau Rosul sekalipun.
Dalam hal adanya perangkap/perbudakan oleh ilmu. Hal tersebut merupakan kenyataan yang memang amat umum terjadi, karena segala bentuk ilmu yang terungkap dalam buku-buku agama, dibuat oleh para alim-ulama yang terdahulu sampai saat ini, pada dasarnya pasti hanya berupa 'pendekatan' relatif atas kebenaran 'mutlak' milik Allooh di alam semesta ini, dan hanya berdasar sudut pandang subyektif dari masing-masing para alim-ulama tersebut. Namun ada cara yang menurut saya bisa dilakukan, untuk bisa relatif lepas sama sekali dari perangkap-perangkap ilmu tersebut, yaitu dengan cara mempelajari dan memahami nilai-nilai 'universal' (Al-Hikmah), yang memang amat banyak terkandung dalam kitab suci Al-Qur'an, terutama secara relatif sempurna (relatif amat lengkap, mendalam, konsisten, utuh dan tidak saling bertentangan secara keseluruhannya).
Tiap nilai-nilai 'universal' (Al-Hikmah) mestinya pasti 'sama' dari Nabi ke Nabi, atau bahkan dari umat ke umat, dari jaman ke jamannya, karena memang pasti berasal dari Allooh, Tuhan Pencipta alam semesta ini. Seperti halnya tauhid yang sama ("TIADA TUHAN SELAIN ALLOOH"), dari Nabi ke Nabi, dari hasil segala usaha mereka yang amat maksimal, dalam mempelajari alam semesta yang sama pula. Kitab suci Al-Qur'an yang telah disampaikan oleh Rasulullooh SAW, mestinya amat perlu dijadikan sebagai dasar acuan utama, dalam mencari kebenaran 'SEJATI', karena kitab suci Al-Qur'an adalah kitab-Nya yg paling akhir, lurus, lengkap dan sempurna, yang masih dimiliki oleh seluruh umat manusia saat ini. Juga karena dalam kitab suci Al-Qur'an memang telah amat lengkap terungkap segala dasar-dasar pokok aqidah agama Islam.
Memang ada kendala dalam berusaha memahami nilai-nilai 'UNIVERSAL' (Al-Hikmah), yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur'an, terutama karena ayat-ayatNya memang bersifat relatif amat rederhana, singkat, padat dan aktual. serta karena di dalamnya memang amat banyak terkandung segala bentuk perumpamaan (hanya berupa analogi-pendekatan atas hal-hal yang sebenarnya dimaksud). Kendala-kendala tersebut relatif bisa di atasi, dengan cara menyandingkan pemahaman atas ayat-ayat Al-Qur'an ("ayat-ayat-Nya yang tertulis"), dan pemahaman langsung atas "ayat-ayat-Nya yang tidak-tertulis", yang tersebar di alam semesta ini. "Ayat-ayat-Nya yang tertulis" mestinya tidak saling bertentangan dengan "ayat-ayat-Nya yang tidak-tertulis" di alam semesta ini.
Tegakkanlah SYAHADAT TUNGGAL dengan Ikhlas sebagai Muklisin, dengan berpasrah semata-mata mengharap ridho dari Allooh SWT,.. bukan perintah dari saya atau manusia lain,.. ini hanya pekabaran berita yang baik untuk semua umat manusia. Dan Insya Allooh, akan dibalas Allooh SWT dengan kehidupan yang lebih baik kepada manusia yang ikhlas menjalaninya, menuju kesejatian diri, memimpin Rasa dan Pikiran sejati dalam diri.
WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAM,.. :)Lihat Selengkapnya
MAKRIFATULLOOH DALAM TAUHID
Dulu saya ingin sekali mendalami ilmu agama seperti ustadz-ustadz yang HAPAL ribuan ayat, HAPAL ribuan hadist dan kisah serta hikmah, layaknya seperti ilmu-ilmu yang di...turunkan kepada Nabi serta hamba-hamba Allooh SWT yang soleh lainnya. Semakin di dalami, semakin menjadi diri budak oleh Ilmu, diperintah ini-itu oleh tulisan, oleh guru, oleh imam dll, tetapi tujuan saya belajar belum saya dapatkan. Saya merasa ingin sekali benar-benar diperintah oleh Allooh yang benar-benar nyata dalam diri saya,.. itulah akhirnya kembali kepada dasar beragama, yaitu Makrifatullooh dalam Tauhid. Bagaimana mungkin otak dan pikiran saya dijejali oleh ribuan ilmu membuat saya tersiksa oleh ilmu agama, sedangkan para Nabi tidak, ilmu itu mengalir begitu saja. Lalu apa penghalangnya? Tambah lagi ketika membaca ribuan hadist yang mengarah kepada kebencian kepada umat lain, saya semakin sombong, saya semakin merasa manusia mulia dari manusia lain. Ilmu apa yang saya jalani ini.
Maka disinilah letaknya para ulama sejatinya adalah PENGHANTAR ILMU menuju tauhid kepada Allooh. Tidak mesti langsung memberikan POLA PEMIKIRAN kepada yang dibimbingnya. Karena bila sumber NILAI KEBENARAN itu adalah Al-Haq maka tidak akan makna pembiasan. Ilmu inilah yang saya cari. Lalu beranjak kepada Esensi Rosul, Nabi dan Ruh-Ruh Moyang,.. saya mendalami apa yang terjadi ketika manusia meninggal dunia, kemana Ruhnya,.. apa yang menyertainya, dan mengapa Ruh Nabi Muhammmad selalu disyahadatkan, apa bedanya dengan Animisme yang memanggil Ruh Leluhur..??! Sedangkan Ruh manusia (apalagi Nabi) sejatinya sudah ditempatkan di Maqom yang tinggi. Maka ketemulah yang disebut KHODAM, atau Qorin manusia-manusia terdahulu. Khodam yang membawa WARISAN perwatakan dari manusia yang dahulu bersamanya, termasuk keilmuannya.
Khodam/Qorin inilah yang masih terus kekal di bumi (dunia fana) ini sebelum hari kiamat. Khodam/Qorin Nabi Muhammad memanglah sesuai dan selaras dengan perjalanan hidup Nabi, tapi TIDAK AKAN pernah sejalan dengan manusia lain (muslim) yang berkinginan berkolaburasi dengannya. Maka benar adanya manusia dilarang untuk memanggil-manggil Nama orang lain yang sudah wafat, karena yang datang adalah Khodam/Qorin, bukan ruh yang bersangkutan (almarhum/almarhumah). Termasuk itu kepada orang tua, moyang, Nabi atau Rosul sekalipun.
Dalam hal adanya perangkap/perbudakan oleh ilmu. Hal tersebut merupakan kenyataan yang memang amat umum terjadi, karena segala bentuk ilmu yang terungkap dalam buku-buku agama, dibuat oleh para alim-ulama yang terdahulu sampai saat ini, pada dasarnya pasti hanya berupa 'pendekatan' relatif atas kebenaran 'mutlak' milik Allooh di alam semesta ini, dan hanya berdasar sudut pandang subyektif dari masing-masing para alim-ulama tersebut. Namun ada cara yang menurut saya bisa dilakukan, untuk bisa relatif lepas sama sekali dari perangkap-perangkap ilmu tersebut, yaitu dengan cara mempelajari dan memahami nilai-nilai 'universal' (Al-Hikmah), yang memang amat banyak terkandung dalam kitab suci Al-Qur'an, terutama secara relatif sempurna (relatif amat lengkap, mendalam, konsisten, utuh dan tidak saling bertentangan secara keseluruhannya).
Tiap nilai-nilai 'universal' (Al-Hikmah) mestinya pasti 'sama' dari Nabi ke Nabi, atau bahkan dari umat ke umat, dari jaman ke jamannya, karena memang pasti berasal dari Allooh, Tuhan Pencipta alam semesta ini. Seperti halnya tauhid yang sama ("TIADA TUHAN SELAIN ALLOOH"), dari Nabi ke Nabi, dari hasil segala usaha mereka yang amat maksimal, dalam mempelajari alam semesta yang sama pula. Kitab suci Al-Qur'an yang telah disampaikan oleh Rasulullooh SAW, mestinya amat perlu dijadikan sebagai dasar acuan utama, dalam mencari kebenaran 'SEJATI', karena kitab suci Al-Qur'an adalah kitab-Nya yg paling akhir, lurus, lengkap dan sempurna, yang masih dimiliki oleh seluruh umat manusia saat ini. Juga karena dalam kitab suci Al-Qur'an memang telah amat lengkap terungkap segala dasar-dasar pokok aqidah agama Islam.
Memang ada kendala dalam berusaha memahami nilai-nilai 'UNIVERSAL' (Al-Hikmah), yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur'an, terutama karena ayat-ayatNya memang bersifat relatif amat rederhana, singkat, padat dan aktual. serta karena di dalamnya memang amat banyak terkandung segala bentuk perumpamaan (hanya berupa analogi-pendekatan atas hal-hal yang sebenarnya dimaksud). Kendala-kendala tersebut relatif bisa di atasi, dengan cara menyandingkan pemahaman atas ayat-ayat Al-Qur'an ("ayat-ayat-Nya yang tertulis"), dan pemahaman langsung atas "ayat-ayat-Nya yang tidak-tertulis", yang tersebar di alam semesta ini. "Ayat-ayat-Nya yang tertulis" mestinya tidak saling bertentangan dengan "ayat-ayat-Nya yang tidak-tertulis" di alam semesta ini.
Tegakkanlah SYAHADAT TUNGGAL dengan Ikhlas sebagai Muklisin, dengan berpasrah semata-mata mengharap ridho dari Allooh SWT,.. bukan perintah dari saya atau manusia lain,.. ini hanya pekabaran berita yang baik untuk semua umat manusia. Dan Insya Allooh, akan dibalas Allooh SWT dengan kehidupan yang lebih baik kepada manusia yang ikhlas menjalaninya, menuju kesejatian diri, memimpin Rasa dan Pikiran sejati dalam diri.
WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAM,.. :)Lihat Selengkapnya
LAA
ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR,...
AL-HIDAYAH
Setiap muslim (manusia yang berserah diri kepada Allooh semata) akan melalui tahapan-tahapan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang muncul sendiri ketika dia bertafakur, pertanyaan yang... tidak lagi membutuhkan persepsi oleh dia sendiri, pertanyaan yang mereka-reka dimanakah penyebab sesuatu hal itu tidak pernah terselesaikan oleh dirinya sendiri. Dan itulah yang disebut Tahapan Hidayah. Ketika belum menemukan suatu moment atau "kejadian" yang bakal menghadirkan pertanyaan baru, maka tahapan hidayah bagi dirinya hanya berlaku pada bagian itu saja. Di sinilah letaknya sebuah amal perbuatan manusia yang ikhlas semata-mata menjalankan amanah dari Allooh untuk menebarkan Tauhid dan hidayah dengan sebenar-benar ikhlas.
Bukan untuk kepentingan lain,.. apalagi kepentingan perut dan memupuk EGO kembali. Begitulah rahasia dalam Syahadat Tunggal ini. Setiap orang yang benar-benar berkeinginan benar-benar "MEMBULATKAN TAUHID" akan bertemu dengan jalan ini, ketika dia memperhatikan gejala di dalam dirinya sendiri. Ketika dia sering bertanya ROH siapakah yang selalu "BERBISIK PALING BENAR" dalam diri ini, sehingga terkadang mengotori kembali Qolbu dan melahirkan EGO baru, sehingga perjuangan yang sudah dijalani menjadi sia-sia belaka.
Hidayah dari jawaban secara Siir Allooh dalam bertafakur terhadap pertanyaan inilah yang membawa kepada akhir sebuah perjalanan Tauhid. Yaitu dalam bentuk SYAHADAT TUNGGAL. Begitu juga dengan sebuah "RAHASIA LANGIT" berupa berita (ilham) atau sebutan apapun, sejatinya bila sudah didapati bukti Ainul Yakin dalam diri sendiri, Rahasia Langit itu adalah MENJADI AMANAH untuk disebarkan kepada semua umat manusia agar menjadi JALAN YANG MEMUDAHKAN dalam memasuki TAUHID SEJATI. Tidak berbalik ARAH lagi, menjadikan sebuah Rahasia Langit sebagai KONSUMSI PROPERTY untuk mendapatkan keuntungan keduniawian. Dan bukan pula menebar menakut-nakuti orang lain seolah-olah Rahasia Langit itu adalah sesuatu HAL YANG SANGAT LUAR BIASA.
Padahal sejatinya bagi Allooh itu tiada apa-apanya. Hanya manusialah yang menganggap sesuatu menjadi HAL YANG LUAR BIASA. Dari ruh pikir sejati inilah menjadi kewajiban setiap manusia yang sudah mendapatkan "PENCERAHAN PIKIR" sejati dari Allooh untuk mengikhlaskannya berbagi kepada semua manusia. Dan akan ada lagi tersibak Rahasia di Balik Rahasia,.. menuju untuk sedekat-dekatnya kepada AL-HAQ,...
WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMAH,.. :)Lihat Selengkapnya
AL-HIDAYAH
Setiap muslim (manusia yang berserah diri kepada Allooh semata) akan melalui tahapan-tahapan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang muncul sendiri ketika dia bertafakur, pertanyaan yang... tidak lagi membutuhkan persepsi oleh dia sendiri, pertanyaan yang mereka-reka dimanakah penyebab sesuatu hal itu tidak pernah terselesaikan oleh dirinya sendiri. Dan itulah yang disebut Tahapan Hidayah. Ketika belum menemukan suatu moment atau "kejadian" yang bakal menghadirkan pertanyaan baru, maka tahapan hidayah bagi dirinya hanya berlaku pada bagian itu saja. Di sinilah letaknya sebuah amal perbuatan manusia yang ikhlas semata-mata menjalankan amanah dari Allooh untuk menebarkan Tauhid dan hidayah dengan sebenar-benar ikhlas.
Bukan untuk kepentingan lain,.. apalagi kepentingan perut dan memupuk EGO kembali. Begitulah rahasia dalam Syahadat Tunggal ini. Setiap orang yang benar-benar berkeinginan benar-benar "MEMBULATKAN TAUHID" akan bertemu dengan jalan ini, ketika dia memperhatikan gejala di dalam dirinya sendiri. Ketika dia sering bertanya ROH siapakah yang selalu "BERBISIK PALING BENAR" dalam diri ini, sehingga terkadang mengotori kembali Qolbu dan melahirkan EGO baru, sehingga perjuangan yang sudah dijalani menjadi sia-sia belaka.
Hidayah dari jawaban secara Siir Allooh dalam bertafakur terhadap pertanyaan inilah yang membawa kepada akhir sebuah perjalanan Tauhid. Yaitu dalam bentuk SYAHADAT TUNGGAL. Begitu juga dengan sebuah "RAHASIA LANGIT" berupa berita (ilham) atau sebutan apapun, sejatinya bila sudah didapati bukti Ainul Yakin dalam diri sendiri, Rahasia Langit itu adalah MENJADI AMANAH untuk disebarkan kepada semua umat manusia agar menjadi JALAN YANG MEMUDAHKAN dalam memasuki TAUHID SEJATI. Tidak berbalik ARAH lagi, menjadikan sebuah Rahasia Langit sebagai KONSUMSI PROPERTY untuk mendapatkan keuntungan keduniawian. Dan bukan pula menebar menakut-nakuti orang lain seolah-olah Rahasia Langit itu adalah sesuatu HAL YANG SANGAT LUAR BIASA.
Padahal sejatinya bagi Allooh itu tiada apa-apanya. Hanya manusialah yang menganggap sesuatu menjadi HAL YANG LUAR BIASA. Dari ruh pikir sejati inilah menjadi kewajiban setiap manusia yang sudah mendapatkan "PENCERAHAN PIKIR" sejati dari Allooh untuk mengikhlaskannya berbagi kepada semua manusia. Dan akan ada lagi tersibak Rahasia di Balik Rahasia,.. menuju untuk sedekat-dekatnya kepada AL-HAQ,...
WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMAH,.. :)Lihat Selengkapnya
LAA
ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR,...
SEJARAH PENAMAAN "MUHAMMAD"
Sejarah penamaan "Muhammad" oleh Abdul Mutholib (kakek Muhammad SAW, artinya Abdi Yang Mengurus Bayi Muhammad, Abdul = abdi, Mu = Muhammad, Thalib = Bayi). Maka sesuatu ...sebutan Muhammad muncul secara Ghoib dengan ritual Pagan (mengelilingi Ka'bah), ketika anak dari Abdullooh dan Amiinah ini berumur 1 (satu) minggu. Sehingga semua syahadat yang mengarah kepada Muhammad (setelah wafatnya Muhammad) adalah persaksian untuk menghadirkan Ruh Ghoib (Khodam) sebagaimana Ritual Pagan yang dilakukan Kakek Muhammad dalam do'anya akan kebaikan pada cucunya selama hidup di dunia ini.
Maka otomatis, semua aspek-aspek do'a dan keinginan Kakek Muhammad dalam pencantuman "sebutan Muhammad" secara ghoib melebur seluruhnya kepada orang yang bersyahadat kepada Muhammad. Kurang lebih ada 32 (tiga puluh dua) Asma Allooh yang sesungguhnya berat untuk dipikul manusia biasa dalam Lafaz "Muhammad" silahkan dikaji sendiri. Secara simplenya Muhammad berarti "terpuji", namun unsur-unsur untuk membentuk "keterpujian" ini sangat lekat dengan ego (state) atau kesadaran (keyakinan) manusia untuk merasa selalu berada di atas dari segala sesuatu. Sejatinya perwatakan untuk menjadi "MAHA" (TER) adalah hanya berkenan bagi Allooh SWT semata, bukan untuk manusia.
Begitulah sifat-sifat ghoib yang dihadirkan ketika "ruh-ruh" netral yang ada setiap saat sebanyak udara yang dihisap manusia, bisa melebur dengan keinginan akan "keterpujian" ini menjadikan ruh netral tadi menjadi "kepribadian" seseorang yang disebut Khodam. Inilah rahasia yang sulit diungkapkan seorang ulama manapun dalam memandang "ke-egoan" muslim yang benar-benar nyata dalam pribadi seorang muslim, berpangkal ketika kalimat Syahadat atas nama Muhammad yang menjadi ritual dalam kewajibannya sehari-hari. Insya Allooh, hidayah ini bukan untuk membenturkan keimanan seseorang untuk beriman kepada Allooh SWT, dan bukan pula memporak-porandakan tegaknya Syari'at Islam yang mulia di muka bumi ini. Namun sejatinya, kebenaran itu akan terungkap bukan oleh ucapan atau doktrin atau FATWA dari manusia lain yang dianggap mulia pun oleh milyaran umat. Tetapi kebenaran itu hanya terungkap oleh masing-masing pribadi Muslim dan seluruh umat manusia yang berkeinginan dengan pasrah kepada Allooh SWT untuk menjalani JALAN SATU yang benar-benar hidayah dari Allooh SWT.
Firman Allooh SWT:
(QS. 12:108): “Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allooh dengan yakin, Maha Suci Allooh, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik”.
Wahai sarjana Muslim dan orang-orang mereka, percayakah anda bahwa anda berhak untuk belomba-lomba dengan Rasulullooh Muhammad SAW, mengenai anda akan lebih dekat dan lebih dicintai oleh Allooh? Jawaban anda sudah terlihat, anda akan menjawab:
“Berhati-hatilah anda! Apakah anda tahu bahwa Rasulullooh Muhammad SAW adalah kekasih Allooh dan bahwa dia bahkan lebih tinggi tingkatannya dari Nabi Ibrahim AS yang Allooh ambil sebagai teman dekat? Dan masing-masing dari mereka yang Allooh telah berikan petunjuk masih tetap berharap mereka akan menjadi hamba yang lebih dekat kepada Allooh. Tapi malah mengikuti petunjuk mereka, anda mencari syafaat dari mereka di samping Allooh SWT”.
Allooh SWT berfirman:
قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِ فَلَا يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنكُمْ وَلَا تَحْوِيلًا [١٧:٥٦]
Katakanlah: "Panggillah mereka yang kamu anggap (Tuhan) selain Allooh, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya".
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا [١٧:٥٧]
“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allooh SWT) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti”.
WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMAH,.. :)Lihat Selengkapnya
SEJARAH PENAMAAN "MUHAMMAD"
Sejarah penamaan "Muhammad" oleh Abdul Mutholib (kakek Muhammad SAW, artinya Abdi Yang Mengurus Bayi Muhammad, Abdul = abdi, Mu = Muhammad, Thalib = Bayi). Maka sesuatu ...sebutan Muhammad muncul secara Ghoib dengan ritual Pagan (mengelilingi Ka'bah), ketika anak dari Abdullooh dan Amiinah ini berumur 1 (satu) minggu. Sehingga semua syahadat yang mengarah kepada Muhammad (setelah wafatnya Muhammad) adalah persaksian untuk menghadirkan Ruh Ghoib (Khodam) sebagaimana Ritual Pagan yang dilakukan Kakek Muhammad dalam do'anya akan kebaikan pada cucunya selama hidup di dunia ini.
Maka otomatis, semua aspek-aspek do'a dan keinginan Kakek Muhammad dalam pencantuman "sebutan Muhammad" secara ghoib melebur seluruhnya kepada orang yang bersyahadat kepada Muhammad. Kurang lebih ada 32 (tiga puluh dua) Asma Allooh yang sesungguhnya berat untuk dipikul manusia biasa dalam Lafaz "Muhammad" silahkan dikaji sendiri. Secara simplenya Muhammad berarti "terpuji", namun unsur-unsur untuk membentuk "keterpujian" ini sangat lekat dengan ego (state) atau kesadaran (keyakinan) manusia untuk merasa selalu berada di atas dari segala sesuatu. Sejatinya perwatakan untuk menjadi "MAHA" (TER) adalah hanya berkenan bagi Allooh SWT semata, bukan untuk manusia.
Begitulah sifat-sifat ghoib yang dihadirkan ketika "ruh-ruh" netral yang ada setiap saat sebanyak udara yang dihisap manusia, bisa melebur dengan keinginan akan "keterpujian" ini menjadikan ruh netral tadi menjadi "kepribadian" seseorang yang disebut Khodam. Inilah rahasia yang sulit diungkapkan seorang ulama manapun dalam memandang "ke-egoan" muslim yang benar-benar nyata dalam pribadi seorang muslim, berpangkal ketika kalimat Syahadat atas nama Muhammad yang menjadi ritual dalam kewajibannya sehari-hari. Insya Allooh, hidayah ini bukan untuk membenturkan keimanan seseorang untuk beriman kepada Allooh SWT, dan bukan pula memporak-porandakan tegaknya Syari'at Islam yang mulia di muka bumi ini. Namun sejatinya, kebenaran itu akan terungkap bukan oleh ucapan atau doktrin atau FATWA dari manusia lain yang dianggap mulia pun oleh milyaran umat. Tetapi kebenaran itu hanya terungkap oleh masing-masing pribadi Muslim dan seluruh umat manusia yang berkeinginan dengan pasrah kepada Allooh SWT untuk menjalani JALAN SATU yang benar-benar hidayah dari Allooh SWT.
Firman Allooh SWT:
(QS. 12:108): “Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allooh dengan yakin, Maha Suci Allooh, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik”.
Wahai sarjana Muslim dan orang-orang mereka, percayakah anda bahwa anda berhak untuk belomba-lomba dengan Rasulullooh Muhammad SAW, mengenai anda akan lebih dekat dan lebih dicintai oleh Allooh? Jawaban anda sudah terlihat, anda akan menjawab:
“Berhati-hatilah anda! Apakah anda tahu bahwa Rasulullooh Muhammad SAW adalah kekasih Allooh dan bahwa dia bahkan lebih tinggi tingkatannya dari Nabi Ibrahim AS yang Allooh ambil sebagai teman dekat? Dan masing-masing dari mereka yang Allooh telah berikan petunjuk masih tetap berharap mereka akan menjadi hamba yang lebih dekat kepada Allooh. Tapi malah mengikuti petunjuk mereka, anda mencari syafaat dari mereka di samping Allooh SWT”.
Allooh SWT berfirman:
قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِ فَلَا يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنكُمْ وَلَا تَحْوِيلًا [١٧:٥٦]
Katakanlah: "Panggillah mereka yang kamu anggap (Tuhan) selain Allooh, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya".
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا [١٧:٥٧]
“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allooh SWT) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti”.
WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMAH,.. :)Lihat Selengkapnya
LAA
ILAAHA ILLALLOOHU WALLOOHU AKBAR,...
TIADA PENGINGKARAN DAN CELAAN KEROSULAN NABI MUHAMMAD
Semata-mata yang ditujukan dari TULISAN ini adalah BUKAN untuk mencela kemulian Rasulullooh SAW yang telah membawa jalan Tauhid langsung dari A...llooh SWT, tetapi bermaksud meluruskan kembali Tauhid Sejati sebagaimana yang dahulu Rasulullooh SAW perjuangkan di masa ke-Rosulan beliau semasa Islam ini benar-benar hidayah dan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Dan inilah yang saya lakukan meneruskan pekabaran yang baik untuk menceritakan kepada semua Muslim, agar tegak sebenar-benar Tauhid kepada Allooh SWT, bukan untuk mencela Nabi Muhammad SAW.
Ada sedikit pembiasan pemahaman dari beberapa TULISAN ini, SEOLAH-OLAH SAYA AKAN MERUBAH SYARI'AT ISLAM, SAYA NYATAKAN SAMA SEKALI TIDAK!!! Yang saya tekankan bahwa, pangkal tolak kerancuan umat sekarang adalah dalam melafazkan syahadat (dua kalimat) yang membingungkan umat seakan-akan bertauhid dengan cara BERLINDUNG dibalik kesaktian NAMA MUHAMMAD. Bahwa Muhammad hanya ada SATU, selaku Rosul umat Islam baik secara fisik dan secara Ruh sudah berpulang ke Ar- Rohiim Allooh sebagai sumber dan segala tujuan manusia. Begitu melencengnya kajian yang membawa-bawa umat Muslim setelah wafatnya Rasulullooh SAW adalah titisan ruh NUR MUHAMMAD. SUNGGUH INILAH YANG SAYA SEBUT SEBAGAI SYAHADAT KEPADA KHODAM MUHAMMAD SAW.
Bahwa tidak akan ada dua nama Muhammad di muka bumi ini yang bertindak selaku Rosul dari Allooh. Beliau adalah manusia pilihan "pada masanya" zaman itu. Dan kita selaku umat Muslim lah sebagai penerusnya,.... tapi TIDAK MESTI berlindung dibalik hal-hal GHOIB yang ter-KULTUS-kan dalam nama MUHAMMAD. Cukup lah pada zaman setelah "baru-baru" wafatnya Rasulullooh SAW, umat merasa ditinggalkan, merasa kurang percaya diri, sehingga lahirlah "DUA KALIMAT SYAHADAT" ini,.. dan terjebaklah Tauhid Muslim dalam pemikiran-pemikiran yang melenceng jauh dari Tauhid. Seperti muncul istilah "titisan RUH NUR MUHAMMAD"... dalam pelafazan dua kalimat syahadat. Cerdaslah untuk menjadi muslim sejati.,.. biasakanlah membaca dengan sebenar-benar membaca... Semoga menjadi pencerahan.
WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMAH,.. :)Lihat Selengkapnya
(4
foto)TIADA PENGINGKARAN DAN CELAAN KEROSULAN NABI MUHAMMAD
Semata-mata yang ditujukan dari TULISAN ini adalah BUKAN untuk mencela kemulian Rasulullooh SAW yang telah membawa jalan Tauhid langsung dari A...llooh SWT, tetapi bermaksud meluruskan kembali Tauhid Sejati sebagaimana yang dahulu Rasulullooh SAW perjuangkan di masa ke-Rosulan beliau semasa Islam ini benar-benar hidayah dan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Dan inilah yang saya lakukan meneruskan pekabaran yang baik untuk menceritakan kepada semua Muslim, agar tegak sebenar-benar Tauhid kepada Allooh SWT, bukan untuk mencela Nabi Muhammad SAW.
Ada sedikit pembiasan pemahaman dari beberapa TULISAN ini, SEOLAH-OLAH SAYA AKAN MERUBAH SYARI'AT ISLAM, SAYA NYATAKAN SAMA SEKALI TIDAK!!! Yang saya tekankan bahwa, pangkal tolak kerancuan umat sekarang adalah dalam melafazkan syahadat (dua kalimat) yang membingungkan umat seakan-akan bertauhid dengan cara BERLINDUNG dibalik kesaktian NAMA MUHAMMAD. Bahwa Muhammad hanya ada SATU, selaku Rosul umat Islam baik secara fisik dan secara Ruh sudah berpulang ke Ar- Rohiim Allooh sebagai sumber dan segala tujuan manusia. Begitu melencengnya kajian yang membawa-bawa umat Muslim setelah wafatnya Rasulullooh SAW adalah titisan ruh NUR MUHAMMAD. SUNGGUH INILAH YANG SAYA SEBUT SEBAGAI SYAHADAT KEPADA KHODAM MUHAMMAD SAW.
Bahwa tidak akan ada dua nama Muhammad di muka bumi ini yang bertindak selaku Rosul dari Allooh. Beliau adalah manusia pilihan "pada masanya" zaman itu. Dan kita selaku umat Muslim lah sebagai penerusnya,.... tapi TIDAK MESTI berlindung dibalik hal-hal GHOIB yang ter-KULTUS-kan dalam nama MUHAMMAD. Cukup lah pada zaman setelah "baru-baru" wafatnya Rasulullooh SAW, umat merasa ditinggalkan, merasa kurang percaya diri, sehingga lahirlah "DUA KALIMAT SYAHADAT" ini,.. dan terjebaklah Tauhid Muslim dalam pemikiran-pemikiran yang melenceng jauh dari Tauhid. Seperti muncul istilah "titisan RUH NUR MUHAMMAD"... dalam pelafazan dua kalimat syahadat. Cerdaslah untuk menjadi muslim sejati.,.. biasakanlah membaca dengan sebenar-benar membaca... Semoga menjadi pencerahan.
WALLOOHU A'LAM,.. WASSALAAMU'ALAYKUM WAROKHMAH,.. :)Lihat Selengkapnya
No comments
Post a Comment