zikr
tasbih kalimahku berzikir
bismillahirrahmanirrohim
tasbih ini adalah pemberian dari ibunda pengasas,sudah pengasas zikir
menggunakan ia selama 5 bulan.Hakisan yang terjadi akibat berzikir
siang malam telah menimbulkan kalimah Allah S.W.T
bukan untuk dimaharkan,paparan sahaja.
Sedikit yg ingin pengasas berkongsikan mengenai berzikir
ini adalah hadis yg sering pengasas ingatkan di dalam hati
Nabi berkata: ”Maukah aku beritahu
amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih
di sisi Robbmu serta lebih baik dari menerima emas dan perak dan lebih
baik bagimu daripada berperang dengan musuhmu yang kamu potong lehernya
atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, “Ya.”
Nabi Saw berkata,”Zikrullah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Turmidzi dari Abdullah bin Umar radiallahuanhuma, sesunguhnyaRasulullah SAW telah bersabda : “Tidaklah seseorang menyebut di muka bumi Allah SWT ini
subahanallah walhamdulillah wa lailahailallah wallahuakbar, tanpa
kecuali terleburlah semua kesalahanya walaupun dosanya seluas lautan“. (riwayat Hakim shohih)
di dalam sebuah hadis kalimah paling agung dan tertinggi darjatnya adalah “LAILAHAILLALLAH”
Di antara zikir yang utama adalah Laa ilaaha illallahu (Tidak ada Tuhan selain Allah)
“Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: ‘Zikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallahu” [HR Turmudzi]
‘Rasulullah bersabda : ‘Sesungguhnya
aku berkata bahwa kalimat : ‘Subhanallah, wal hamdulillah, wa Laa Ilaaha
Illallah, wallahu akbar’ (Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah,
dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar) itu lebih
kusukai daripada apa yang dibawa oleh matahari terbit.’ (HR Bukhari dan Muslim)
kalimah tersebut amat disukai Allah S.W.T,,jika beramal dan
mendatangkan kesan sampingan seperti ilmu hikmat itu adalah rezeki
masing2
Zikir (atau Dzikir) artinya mengingat Allah di antaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah. Zikir adalah satu kewajiban. Dalilnya adalah:
“Hai orang-orang beriman,
janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.
Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang
merugi.” [QS Al Munaafiquun 63:9]
Allah mengingat orang yang mengingatNya.
“Karena itu, ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” [Al Baqarah:152]
“Karena itu, ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” [Al Baqarah:152]
“Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [QS Ali 'Imran 3:190-191]
Dengan berzikir hati menjadi tenteram.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS 13:28]
Kemudian Allah SWT Berfirman Dalam surat Al – ahzab 41- 42 yang Artinya : “Wahai Orang-orang yang beriman sebut-sebutlah nama Allah SWT sebanyak-banyaknya. Sucikanlah nama tuhannya pagi maupun petang hari. “
Dalam Ayat lain Q.S Al – Anfal 45 yang artinya : “Maka sebutlah nama Allah SWT sebanyak – banyaknya demikian itu akan melembutkan dirimu. “
Q.S Al – Imran 141 yang artinya : ” Dan mrk ygmenyebut² namaAllah dalam keadaan berdiri dan duduk mengharap ampunan dari Allah SWT.”
hadist Nabi Muhammad SAW Tentang Dzikir
Bersabda nabi Muhammad SAW yang diwahyukan dari Abu Darda, berkata Rasullah SAW : “ Maka
Ketahuilah amalan yang paling terbaik dari amal kalian & mengangkat
derajat kalian setelah kalian mendirikan solat, berzakat, berpuasa dan
berhaji ada yang lebih dari pada itu. “
Berkata Sahabat :”Apa itu ya Rasululla SAW..? “
Maka Rasulullah SAW bersabda : “Ingat kepada Allah dalam keadaan terang-terangan maupun tersembunyi“.
Dari Abu Daut Al-Khudri bertanya kepada Rasulullah SAW : “Apakah amalan yang lebih utama nanti di hari kiamat..?“
Bersabda Rasulullah SAW : “memperbanyak menyebut-nyebut nama Allah SWT“.
Bertanya lagi Sahabat: “Bagai mana dengan jihad fi sabilillah ya Rasulullah…?“.
Bersabda Rasulullah SAW : “Walaupun
mereka memukulkan pedangnya sehingga keluar darah kepada musuhnya lebih
afdol berzikir kepada Allah SWT atas nya dan di angkat derajatnya
oleh Allah SWT“.
Diriwayatkan dari Turmidzi dari Abdullah bin Umar radiallahuanhuma, sesunguhnyaRasulullah SAW telah bersabda : “Tidaklah seseorang menyebut di muka bumi Allah SWT ini
subahanallah walhamdulillah wa lailahailallah wallahuakbar, tanpa
kecuali terleburlah semua kesalahanya walaupun dosanya seluas lautan“. (riwayat Hakim shohih).
Menyebut-nyebut nama Allah SWT dan memperbanyak menyebut nama-Nya
di dalam membaca Al-Qur’an maupun asmaul husna menjadikan orang
tersebut dari kerugian di hari kiamat sebagai mana yang diriwayatkan
dari Baihaqi dari Aisah radiallahanha bersabda Rasulullah SAW: “Tidak lah semua anak cucu adam dalam keadaan rugi di hari kiamat kecuali orang yang mengingat-gingat Allah SWT di dalam dunia”.
Ketahuilah hati itu bagaikan batu cincin maka gosoklah ia dengan berzikir ke pada Allah SWT sehingga iya mengeluarkan cahaya/kilauan, maka orang yang meninggalkan zikir dia akan mendapatkan dua kegelapan hati :
- Kegelapan gugurnya dosa
- Kerasnya hati
Tidaklah keduanya akan sinar kecuali dengan berzikir kepada Allah SWT.
Ayat Allah SWT di dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Haj 46 yang artinya : “Sesunguhnya mata-mata mereka tidak buta akan tetapi mata-mata mereka melihat”, apa yang menyebabkan mereka buta mengingat Allah SWT, yang menyebabkan mereka buta adalah mata hati mereka yang ada di dalam dada mereka dalam mengingat Allah SWT”.
Seorang sahabat berkata, “Ya
Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku.
Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan.” Nabi Saw berkata, “Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah (zikrullah).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Nabi berkata: Sebaik-baik zikir dengan suara rendah dan sebaik-baik rezeki yang secukupnya. (HR. Abu Ya’la)
Di antara ucapan tasbih Rasulullah Saw ialah : “Maha
suci yang memiliki kerajaan dan kekuasaan seluruh alam semesta, Maha
suci yang memiliki kemuliaan dan kemahakuasaan, Maha suci yang hidup
kekal dan tidak mati.” (HR. Ad-Dailami)
“Dua kalimat ringan diucapkan lidah, berat dalam
timbangan dan disukai oleh Allah yaitu kalimat: “Subhanallah
wabihamdihi, subhanallahil ‘Adzhim” (Maha suci Allah dan segala puji
bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung). (HR. Bukhari)
Nabi berkata: ”Ada empat perkara, barangsiapa
memilikinya Allah akan membangun untuknya rumah di surga, dan dia dalam
naungan cahaya Allah yang Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya “Laailaha illallah”. Jika memperoleh kebaikan dia mengucapkan “Alhamdulillah”, jika berbuat salah (dosa) dia mengucapkan “Astaghfirullah” dan jika ditimpa musibah dia berkata “Inna lillahi wainna ilaihi roji’uun.” (HR. Ad-Dailami)
Nabi berkata: Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)
KESAN ZIKIR KEPADA OTAK MANUSIA
Otak hanyalah aktiviti-aktiviti bio-elektrik yang melibatkan
sekumpulan saraf yang dipertanggungjawabk an untuk melakukan tugas-tugas
tertentu bagi membolehkan ia berfungsi dengan sempurna.
Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan
16 juta saraf tubuh yang lain. Sem ua aktiviti yang kita lakukan dan
kefahaman atau ilmu yang kita peroleh adalah natijah daripada aliran
interaksi bio-elektrik yang tidak terbatas.
Oleh itu, apabila seorang itu berzikir dengan mengulangi
kalimat-kalimat Allah, seperti Subhanallah, beberapa kawasan otak yang
terlibat menjadi aktif. Ini menyebabkan berlakunya satu aliran
bio-elektrik di kawasan-kawasan saraf otak tersebut.
Apabila zikir disebut berulang-ulang kali, aktiviti saraf ini menjadi
bertambah aktif dan turut menambah tenaga bio-elektrik. Lama-kelamaan
kumpulan saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kumpulan saraf yang
lain untuk turut sama aktif. Dengan itu, otak menjadi aktif secara
keseluruhan.
Otak mula memahami perkara baru, melihat dari sudut perspektif
berbeza dan semakin kreatif dan kritis, sedang sebelum berzikir otak
tidak begini. Otak yang segar dan cergas secara tidak langsung
mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.
Hasil kajian makmal yang dilakukan terhadap subjek ini dimuatkan
dalam majalah Scientific American, keluaran Disember 1993. satu kaji an
yang dilakukan di Universiti Washington dan ujian ini dilakukan melalui
ujian imbasan PET yang mengukur kadar aktiviti otak manusia secara tidak
sedar.
Dalam kajian ini, sukarelawan diberikan satu senarai perkataan benda.
Mereka dikehendaki membaca setiap perkataan tersebut satu persatu dan
mengaitkan perkataan-perkataan dengan kata kerja yang berkaitan.
Apabila sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bahagian berbeza
otak mempamerkan peningkatan aktiviti saraf, termasuk di bahagian depan
otak dan korteks.
Menariknya, apabila sukarelawan ini mengulangi senarai perkata an
yang sama berulang-ulang kali, aktiviti saraf otak merebak pada kawasan
lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain.
Apabila senarai perkataan baru diberikan kepada mereka, aktiviti
saraf kembali meningkat di kawasan pertama. Ini sekali gus membuktikan
secara saintifik bahawa perkataan yang diulang-ulang seperti perbuatan
berzikir, terbukti meningkatkan kecergasan otak dan menambah
kemampuannya.
Oleh itu, saudara-saudara ku seIslam, ketika saintis Barat baru
menemui mukjizat ini, kita umat terpilih ini telah lama mengamalkannya
dan menerima manfaatnya. Malang bagi mereka yang masih memandang enteng
kepentingan berzikir dan mengabaikannya.
Perlu di-ketahui berapa banyak ulama fuqaha’ yang kuat-kuat beribadat
tetapi malang-nya di-hati mereka kosong dengan kesan-kesan warid atau
nur iaitu warid seperti datang-nya sifat takwa,khauf, zahid dan tawakkal
dengan sebenar-benar- nya.Mengapa? Jawab-nya kerana ibadat mereka tidak
ada persambungan wayar langsung dengan tarikat sufiah yang mendatangkan
warid atau nur..Hendaklah kita faham bahawa ibadat fuqaha’ itu hanya
untuk menuntut pahala akhirat jua bukan ibadat sebagai alat pembersihan
hati. Tetapi ibadat tarikat sufiah adalah sebagai alat pembersihan hati,
bukan kerana menuntut pahala akhirat..Jadi zikir sama sama berzikir
terdapat satu macam sebutan, tetapi zikir tarikat lain tujuan-nya dan
zikir fuqaha’ lain pula matlamatnya bahkan ia tidak ada langsung
persambungan wayar dengan tarikat sufiah.
Bukan sahaja zikir, perkataan atau ayat yang sama jika diulang-ulang
seperti dalam kaedah ‘self hypnosis’ akan menyebabkan pertambahan
aktiviti sel2 neuron otak lalu diikuti tindakbalas2 spt yg dinyatakan.
Kaedah ‘self hypnosis’ banyak dipakai oleh orang2 Barat utk mengurangkan
masalah psikologi, menahan diri dari terlebih makan ( berdiet ) dan
berbagai-bagai lagi.. Kesan zikr yang tidak kelihatan yang lebih utama
kemungkinan besar adalah kepada ROHANIAH manusia.
“Ketahuilah hanya dengan mengingati Allah, hati menjadi tenang” (Ar Raad : 28)
“Orang Mukmin itu bila disebut nama Allah, gementar hati mereka” (Al-Anfaal : 2)
“Orang Mukmin itu bila disebut nama Allah, gementar hati mereka” (Al-Anfaal : 2)
RAHSIA ZIKIR DAN KALIMAH ALLAH
“Diterangkan didalam Kitab Fathurrahman, berbahasa Arab, yaitu pada
halaman 523. disebutkan bahwa nama Allah itu tertulis didalam Al-Qur’an
sebanyak 2.696 tempat.
Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil mengapa begitu banyak nama Allah, Zat yang maha Esa itu bagi kita…?
Allah, Zat yang maha esa, berpesan :
“ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “
Maksudnya : Allah itu namaku dan Zatku, dan tidak akan pernah bercerai, Namaku dan Zatku itu satu.
Allah Swt juga telah menurunkan 100 kitab kepada para nabi-nabinya,
kemudian ditambah 4 kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang
telah diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab
itu rahasianya terhimpun didalam Al-Qur’annul karim, dan rahasia
Al-Qur’annul karim itu pun rahasianya terletak pada kalimah “ALLAH”.
Begitu pula dengan kalimah La Ilaha Ilallah, jika ditulis dalam
bahasa arab ada 12 huruf, dan jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah
La Ilaha Ilallah, maka akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu Allah.
Ma’na kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan
satu persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan
mengandung ma’na dan arti yang mendalam, dan mengandung rahasia penting
bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh Allah
Swt dalam bentuk yang paling sempurna.
ALLAH jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar Alif, Lam diawal,
Lam diakhir dan Ha. Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka
gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya.
• Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ), maka akan tersisa
3 huruf saja dan bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan berbunyi Lillah,
artinya bagi Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala
makhluk.
• Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (ل ), maka akan
tersisa 2 huruf saja dan bunyinya tidak lillah lagi tetapi akan berbunyi
Lahu.
Lahu Mafissamawati wal Ardi, artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.
Lahu Mafissamawati wal Ardi, artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.
• Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( ل), maka akan
tersisa 1 huruf saja dan bunyinya tidak lahu lagi tetapi Hu, Huwal
haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.
Kalimah HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya Zat, misalnya :
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.
Kalimah HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya Zat, misalnya :
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.
Bagi sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini
berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah
ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.
Perhatikan beberapa pengguguran – pengguguran dibawah ini :
Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam (ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).
Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam (ل ) pertama dan Lam (ل ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).
Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan
tidak dibaca lagi dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca
dengan titik.
Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri 2 huruf,
artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran),
seandai saja kita berjalan mencari Allah tentu akan ada permulaannya dan
tentunya juga akan ada kesudahannya, akan tetapi kalau sudah sampai
lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang
dimaksudkan. (Silahkan bertanya kepada akhlinya)
Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan
huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa 2 buah huruf
ditengahnya yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La
Nafiah). Qaidah para sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA
(Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat
mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu.
Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang
tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf Alif dan huruf Lam yang pertama,
kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf
itu menunjukkan Zat Allah, maksudnya Ma’rifat yang sema’rifatnya dalam
artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan NAKIRAH, kalimah Allah
adalah Ma’rifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang pertama pada
awal kalimah ALLAH.
Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua,
dan HU maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang
tunggal, yaitu huruf Alif (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).
Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas,
Bawah dan depan, maka akan berbunyi : A.I.U dan setiap berbunyi A maka
dipahamhan Ada Zat Allah, begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan
Ada Zat Allah dan jika semua bunyi itu (A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah,
berarti segala bunyi/suara didalam alam, baik itu yang terbit atau
datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun
yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.
Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja
kesemuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan
huruf Alif itulah dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada 28
huruf.
Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan
kita telah melihat 28 huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji
pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang,
daun, ranting, dahan dan buahnya.
Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.
Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada
yang satu maka yang ada hanya satu saja yaitu satu Zat dan dari Zat
itulah datangnya Alam beserta isinya.
Al-Qur’an yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam
Suratul Fatekha, dan Suratul Fatekha itu akan terhimpun pada Basmallah,
dan Basmallah itupun akan terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan
terhimpun pada titiknya (Nuktah). Jika kita tilik dengan jeli maka titik
itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal ia satu
dan terlihat satu padahal ia banyak.
Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka
tinggallah empat huruf yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf
TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif) diatas Tasydid
adalagi satu huruf Alif.
Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka
wajib bagi kita untuk mentauhidkan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah
dan Zat Allah.
Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya, maka yang akan tinggal adalah kosong.
LA SAUTUN WALA HARFUN, artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.
LA SAUTUN WALA HARFUN, artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.
Tarku Mayiwallah (meninggalkan selain Allah) Zat Allah saja yang ada.
La Maujuda Illallah (tidak ada yang ada hanya Allah).”
moga bermanafaat
No comments
Post a Comment