fiqr
INTISARI ATAU KESIMPULAN
UNTUK PENUTUPAN HASIL MIJAKARAH
BERDASARKAN PENGALAM YANG SUDAH SAYA ALAMI
Bahwa setiap penutupan pelajaran atau yang disebut dengan mujakarah
itu, diakhiri dengan pernyataan-pernyataan yang menyangkut ilmu-ilmu
rahasia yang inti-intinya disini adalah : yang sebenarnya atau yang
Haq. Jadi yang sebenarnya terjadi itu Hayat (ZAT HAYYA).
Yang
sebenar-benarnya ROH itu : NYAWA
Yang
sebenar-benarnya NYAWA itu : NUR MUHAMMAD
Yang sebenar-benarnya NUR MUHAMMAD
itu : SIFAT
Yang
sebenar-benarnya SIFAT itu : ZAT (ZAT HAYYAT)
Yang
sebenar-benarnya ZAT ialah : DIRI (UJUD)
Yang sebenar-benarnya SIFAT ialah : RUPA (WAJAH)
Yang sebenar-benarnya ASMA ialah : NAMANYA
(HATI) Yang sebenar-benarnya AF’AL
ialah : KELAKUANNYA (FI’IL)
Jadi
yang bernama Allah itu ialah : ZAT, SIFAT, ASMA, AF’AL
Lam
awal yaitu : SIFAT
Lam
akhir yaitu : ASMA
Ha yaitu : AF’AL
Itulah
yang bernama Allah.
Jadi Nur yang sebenarnya itu ialah : DIRI yang
empat cahaya yaitu NURUN, HAWA’UN, MA’UN,
TARABUN.
Begitu juga ASMA ALLAH yang empat huruf ini tanpa
ada tasjidnya, tiada mungkin ASMA ALLAH itu ALLAH.
Apakah tasjidnya? Apakah yang menguatkan ASMA ALLAH itu ALLAH.
Seperti juga MUHAMMAD itu MUHAMMAD.
Tanpa ada tasjidnya, tidak mungkin MUHAMMAD itu
bernama MUHAMMAD. Jadi keduanya itu tasjidnya adalah : NUR MUHAMMAD.
Jadi NUR MUHAMMAD itu juga adalah HAQIQAT ALAM. Yang menjahirkan dan
yang dijahirkan adalah : ESA. Makanya kata-kata diciptakan itu hanya
untuk umum.
Disini si RAJA dan si RAKYAT adalah manunggal
ESA. Yang memerintah dan yang diperintah adalah SATU. Yang menghukum
dan yang dihukum UNDANG-UNDANG HUKUM. Yang disayang dan dicintai
adalah rakyatnya sendiri. Jadi rakyat
mencintai rajanya, dan rajanya itu pula mencintai rakyatnya.
Siapa yang taat atas kehendak rajanya, maka
dicintainya. Apapun kehendak rajanya, rakyat yang taat itu selalu
patuh dengan Tuhannya. Sekalipun umpamanya
kehendak raja itu bertentangan dengan rakyat umumnya. Tetapi perduli
amat. Aku melaksanakan kemauan Tuhan hamba yang Maha Agung dan yang
Maha Mulia. Biarlah aku dibenci oleh sesamaku, namun aku tetap patuh
atas perintah yang Maha Mulia. Ini lah arti taatku dan arti patuhku
dan arti cintaku. Semua orang ingin mencintai Tuhan, tapi namun aku
sendiri sudah lebur dalam cinta itu dan aku sudah membara di api
Tuhan ku.
Semua
orang ingin Tha’at kepada Tuhan, tapi namun keTha’atan ku telah
menyatu dengan ku, dalam HATI dan PERASAANKU. Semua orang ingin
menjadi WALI ALLAH, tapi namun aku sendiri supaya ALLAH menjadi
WALIKU.
Alangkah luasnya pandanganku itu, tetapi
pandangan orang yang buta, hanya seluas lubang hidungnya saja. Tetapi
bagiku tiada dinding dan HIJAB. Untuk memandang kebesaran dan
keagungan Tuhanku. Kemana saja aku menoleh,
hanya KEKASIHKU itu saja lagi yang kelihatan. Dan kemana saja
kuarahkan pandanganKu itu, Hadapku, Wajahku, Nyawaku, dan Ruhku, Akal
ku, dan seluruh persendianku. Disanalah ZAT ALLAH, SIFAT ALLAH, FI’IL
ALLAH, UJUD ALLAH, dan WAJAH ALLAH. Maka hilanglah aku dan lenyaplah
aku kedalam JIBU atau KOSONG.
Kini
AKU KU yang terdahulu telah terganti MA’AN (TUBADDIL). Kini AKU
adalah AKU dalam segala hal dan keadaan. Sekarang AKU KU yang HAQ ini
telah GAIB dalam pandangan RAHASIA. Bukan gaib dalam pandangan nafsu.
Tapi aku telah gaib dalam GAIBKU.
Bila
AKU masuk kedalam Alam Gaib, maka segala yang GAIB itu tiadalah GAIB
lagi. Semua bernyata dalam pandangan BASYIRAH RAHASIAKU. Aku kini
bernama RAHASIA INSAN, dan RAHASIA INSAN itu ialah RAHASIA ALLAH,
jadi semuanya yang berlaku dalam keadaan ini ialah RAHASIA ALLAH.
Sekarang abiklah saya ulangi supaya lebih paham.
Disini saya mengambil pelajaran dari DATUK MUHAMMAD ARSYAD dalam
PAGAR MARTAPURA (KELAMPAYAN). Menurut ajaran
beliau itu adalah seperti tersebut dibawah ini, adapun :
Yang
sebenar-benarnya DIRI itu : HAYYAT
Yang
sebenar-benarnya HAYYAT itu : ROH
Yang
sebenar-benarnya ROH itu : NAFAS
Yang
sebenar-benarnya NAFAS itu : RAHASIA
Yang
sebenar-benarnya RAHASIA itu : NUR MUHAMMAD
Yang
sebenar-benarnya NUR MUHAMMAD itu : UJUD kita ini
Inilah
pegangan kita sekarang dan seterusnya.
Sekarang menurut ajaran DATUK SANGGUL Tanah
Muning Tatakan Rantau Kalimantan Selatan. Menurut beliau adalah :
yang sebenar-benarnya DIRI ROHANI itu ALLAH TA’ALA. Sekarang DIRI
ROHANI itu jangan dicari lagi, karena yang bernama ALLAH itu sudah
menjadi NYAWA segala MAKHLUK. Kesimpulannya adalah : semua MAKHLUK
itu KHOLIK.
Jangan dicari lagi
karena ALLAH itu sudah : LAISYA KAMISLIHI SYAI’UN. Kalau sudah tahu
rahasianya, rahasiakanlah bagi orang yang belum mencapai kepada ilmu
HAQIQAT ini. Sebab nanti bisa membawa fitnah besar ditengah-tengah
umum. INILAH AJARAN DATUK SANGGUL atau DATUK MUNING.
Sekarang saya tambahkan
lagi supaya lebih mantap. Yang sebenar-benarnya DIRI itu HAYYAT /
ROH. Tetapi jangan berhenti kepada ROH saja, coba tembuskan pandangan
kita kepada ZAT dan SIFAT ALLAH TA’ALA. Kalau pandangan kita hanya
berhenti kepada nyawa saja, berarti kita salah memahami dalil yang
ini. Jadi yang sebenar-benarnya DIRI itu adalah ROH.
Tatkala
ia nasab ke seluruh tubuh : NYAWA namanya
Tatkala
ia keluar dan masuk : NAFAS namanya
Tatkala
ia berkehendak : HATI namanya
Tatkala
ia percaya akan sesuatu : IMAN namanya
Tatkala
ia dapat membuat sesuatu : AQAL namanya
Jadi pohon Aqal itu ialah : ILMU. Inilah yang
disebut dengan sebenar-benarnya DIRI. Jadi
kita ini hanya bertubuh RUH semata-mata. Apa sebab disebut dengan
bertubuh ROH semata ??? ……..
Sebab disebut RUH semata ialah : karena sudah
fana LAHIR dan BATHIN. Disini jangan
diartikan kita yang memfanakan DIRI. Sebab fana itu dari ALLAH jua.
Sedangkan kata-kata KITABUN itu sudah lebur jua kedalam fana.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada ajaran
DATUK ABDUSSAMAD Bekumpai Kalimantan Selatan.
Menurut beliau : adapun BADAN ROHANI itu ALLAH TA’ALA artinya itu
jangan dicari lagi karena ia itu sudah menjadi RAHASIA kepada kita
semua. Sebab kata-kata RAHASIA itu ada dua pengertiannya yang
bersamaan. Pertama : RAHASIA INSAN dan yang kedua : RAHASIA ALLAH.
Disinilah kita mengambil hadits Qudsi yang berbunyi : AL INSANU
SIRRI, WAANA SIRRAHU artinya : adapun INSAN itu RAHASIA KU dan AKU
adalah RAHASIA INSAN itu. Jadi menurut hadits Qudsi ini tadi RAHASIA
INSAN itu RAHASIA ALLAH jua. Jadi kalau sudah faham dan mengerti
hanya tinggal pelaksanaannya saja lagi. Jadi apasaja yang datang
kepadamu semuanya datang dari RAHASIA ALLAH itu tadi. Tapi jangan
kamu pahami bahwa ada perbuatan lain atas DIRI mu itu, yaitu
mengandung syirik yang paling halus. Karena kamu sudah : WAHUWA
MA’AKUM AINAMA KUNTUM artinya Tuhan ada bersamamu kemana saja kamu
berada. Maksudnya sudah berbarenagan siang dan malam. Demikianlah
adanya supaya kamu paham dan mengerti . kalau sudah demikian itu
tinggallah : hanya penuh kesadaran, pengertian dan pengabdian kepada
Allah Ta’ala. Jadi sekarang saya ingin menyampaikan pula ajaran :
DATUK MUHAMMAD HASSAN Negara Kabupaten Kandangan Kalimantan Selatan.
Kalimah
: “LAA ILAAHA ILLALLAH”, masuknya kepada :
LAA
itu maksudnya kepada : HAYYAT
ILAHA
itu maksudnya kepada : ROH
ILLA
itu maksudnya kepada : NAFAS
ALLAH
itu maksudnya kepada : NYAWA
NYAWA
itu asalnya : NUR MUHAMMAD
NUR
MUHAMMAD itu ialah : SIFAT
SIFAT
itu ialah : HAYYAT
HAYYAT
itu ialah : ROH TUHAN ROBBUL ALAMIN
Tapi ingat ROH itu bukan TUHAN, tapi tiada lain
daripada NYA. Asal saja diteruskan kepada ZAT dan SIFAT. Kalau sudah
paham yaitu jangan dicari lagi, nanti bertambah jauh. Demikianlah
pelajaran menurut DATUK MUHAMMAD HASSAN Negara. Baiklah, dan sekarang
kita berkisar kepada pembicaraan yang lain-lainnya menurut keterangan
dari ulama yang bernama : DATUK JAMALUDDIN SURGI MUFTI di Sungai
Jingah Banjarmasin Kalimantan Selatan. Beliau pernah berkata : yang
SEMBAHYANG itu adalah ZAHIR ALLAH TA’ALA jua. Jadi kalau ZAHIRNYA
ALLAH TA’ALA apalagi BATHINNYA. Dan kata beliau pula : Siapa-siapa
manusia semata yang berZIKIR, maka ZIKIRNYA itu haram. Tambah banyak
berZIKIR tambah haram. Beliau adalah wali besar dikota Banjarmasin
bahkan terkenal keluar daerah. Dan beliau itu adalah juga keturunan
dari dalam pagar Martapura, Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Disini
pula saya jelaskan mengenai pasal-pasal keterangan inti-inti TASYAWUF
HU ALLAH HU ALLAH
HU itu ALLAH TA’ALA.
ALLAH TA’ALA itu HAYYAT yaitu NYAWA MUHAMMAD.
Ini ada keterangannya didalam kitab TUHFA. Dan
selanjutnya kalau HU itu tadi ALLAH TA’ALA jika kalau kita
mengatakan HU ALLAH, berarti kita mengatakan : ALLAH, ALLAH, ALLAH.
Turun ALLAH dan naikpun ALLAH. Naik meliputi tujuh petala langit, dan
turun meliputi tujuh petala bumi. Yah inilah keterangan dari DATUK
JAMALUDDIN SURGI MUFTI Sungai Jingah Banjar Masain Kalimantan
Selatan.
Sekarang baiklah saya
sampaikan pula tanda-tanda dalam sakaratul maut.tetapi perbedaan itu
tidak menjadi soal. Itu menurut ilmunya masing-masing pula, dan
terserah. Disini saya buatkan misal atau contoh.
T A N D A – T A N D A
Mula-mula kita merasa
bergerak-gerak pada ujung tulang Sulbi lalu naik keatas kepala kita.
Rasanya seperti ditusuk-tusuk dengan jarum lalu terus sampai kepala
telinga kanan dan kiri. Ketika itu kita mendengar bunyi seperti
Bedil, dan itulah malaikat Jibril memberikan tanda gerak kepada kita.
Karena malaikat Jibril itu adalah suatu cahaya yang keluar dari pada
DIRI kita. Lalu kita mengata : YAHU, YAHU, YAHU.
Dikala itulah umur kita
hanya tinggal empat puluh hari lagi. Setelah tiga puluh hari lamanya,
maka keluarlah pula dari mata kita yaitu suatu cahaya. Itulah
malaikat Izrail namanya berpakaian hijau dan sangat elok rupanya, dan
waktu itulah kita mengata : HAK-HAK atau HAKKUL HAK HAKKUL HAK. Maka
dikala itulah umur kita hanya masih ada tujuh hari lagi. Kemudian
sudah tiga hari lamanya itu yaitu cahaya yang putih sekali, yaitu
seperti kita besarnya / rupanya. Maka yaitulah sebenar-benarnya INSAN
dan itulah NYAWANYA dikala itulah ia berkata : AKULAH yang bernama
MUHAMMAD sesungguhnya HAK ALLAH TA’ALA memberi gerak itu, maka
sebutlah oleh kita yaitu : ALHAMDULILLAHI ROBBIL ALAMIN.
Maka disitulah kita
beramanat kepada istri anak, serta keluarga yang lainnya, hanya
sedikit waktu lagi kita akan pulang ke RAHMATULLAH. Kemudian sesudah
itu pada hari yang keempat pulah maka ALLAH TAJALLI yaitu ZAT ALLAH
yang sebenarnya dan yang sesungguhnya. Artinya ALLAH berNYATA atau
menyatakan DIRINYA. Maka ketika itulah kuta tetaplah berpulang ke
RAHMATULLAH seperti terlalu nikmat rasanya tiada terhingga lagi
daripadanya. Disinilah kita harus ingat, dan jangan lupa inilah
UJUDULLAH (UJUD ALLAH). Sebagai yang terakhir himpunkanlah kalimah :
HU ALLAH itu.
Ini bagi dalam tiada
perlu keluar. Tapi umpamanya keluarpun baik. Sebab diam dan bicara
itu sudah kita ketahui sebelumnya, sebab NABI MUHAMMAD SAW mengatakan
: Barang siapa diakhir kalamnya dengan ZIKIR niscaya masuk surga. Dan
apabila tidak mengatakan apa-apa lagi, tapi dia tahu dahulunya maka
sorga juga baginya. Demikianlah adanya.
Jadi menurut ilmu
pengetahuan yang ada di anugerahkan Tuhan kepada saya maka saya punya
pendirian, bahwa apa yang diucapkan dengan lidah itu, itu hanya
umpama menangkap burung Nuri tertangkap hanya sebagian saja daripada
burung Nuri itu. Jadi kalau hendak menangkap seseorang artinya NYATU
pengenalannya itu. Supaya dapat melenyapkan DIRINYA itu, maka jangan
dikata dilidah, dihatipun jangan. Tetapi ini adalah makam / golongan
yang tertinggi. Yah kita cukup disini lah dahulu yang bias saya beri
keterangan. Sebab makam yang paling mulia dan yang paling tinggi
adalah makam Nabi dan makam Rasulullah. Maka kita ini cukuplah pada
makam wali-wali itu saja dahulu.
Sedang makam ini pun
sangat terlalu tinggi rupanya. Sedangkan diatas dari makam Nabi-Nabi
itu adalah makam Tuhan namanya. Ditakuti seseorang hambanya sampai
kepada makam Tuhan itu karena pada makam ini, ada seorang ahli
Tashauf pernah berkata : Siapa-siapa yang sampai kemakam ini, maka
dibebaskan oleh Allah swt daripada pekerjaan Syariat. Jadi makam ini
sangat bertentangan dengan ahli syariat.
Makam Ahlussunnah
waljamaah yang Hak Allah Ta’ala inipun sudah memadai bagi kita-kita
ini. Inilah yang disebut makam adab Tuhan namanya. Jadi apabila
engkau melihat seseorang ahli Tasauf umpamanya mereka itu tidak
melaksanakan Syariat menurut unnah Rasul, maka mereka kerjanya
bertentangan dengan hokum Syariat. Tetapi mereka itu bukan sengaja
meninggalkannya. Karena akal Syariatnya sudah menghilang dari
DIRINYA.
MAKAM TUHAN YANG SEBENARNYA
Ini disebut makam penelanjangan Tuhan.
Sebab apabila manusia
itu kalau sudah sampai kepada makam ini tidak ada lagi kata-kata
perintah. Hukumpun tidak berlaku lagi karena saking asyiknya. Siapa
samapai kepada makam penelanjangan Tuhan itu, pastilah ia tidak
mengatakan lagi kata-kata syariat. Karena syariat itu untuk dunia
saja. Sedangkan untuk akhirat tidak pakai lagi kata-kata syariat.
Karena syariat itu sudah lebur kedalam HAKIKAT. Jadi syariat itu
hanya untuk orang umum / awam dunia saja.
Seorang ahlul akhirat
itu tidak ada lagi syariat, dan tidak ada lagi TARIKAT bahkan
HAQIQATpun tidak lagi. Orang ahli HAQIQAT tidak lagi berhaqiqat.
Orang ahli Ma’rifat pun tidak lagi berma’rifat orang sampai
kepada Tuhan tidak sampai lagi, baginya harga emas dan harga pasir
sama saja. Sorga dan neraka pun baginya sama saja. Mereka tidak tahu
lagi dengan DIRINYA, dan tidak tahu lagi siapa TUHANNYA. Mereka
hobinya senang diam. DIAM itu adalah : KEDUDUKAN TUHAN YANG MAHA
AGUNG, DAN MAHA MULIA DAN MAHA TINGGI.
Contohnya yang paling
mudah aqal manusia. Tuhan menciptakan seluruh ala mini, cukup satu
kali saja, sampai hari kiamat tidak akan membikin apa-apa lagi. Dia
berkembang biak terus menerus, membuat manusia cukup dengan manusia,
membuat hewan cukup dengan hewan, membuat tumbuhan cukup dengan
tumbuhan. Sedangkan menjadikan air cukup satu kali saja. Seumur dunia
tidak pernah habis-habisnya. Menjadikan bulan, bintang, matahari,
cukup satu kali. Lihat saja ROH-ROH manusia hanya satu kali saja.
Tidak bertambah dan tidak berkurang bukan ?
Siapa-siapa orang
mengatakan ROH-ROH semesta sekalian alam ada bertambah atau
berkurang, maka kafirlah orang itu. Segala-galanya satu kali saja
tidak berbilang. Makanya orang yang telah berada dimakam ahlul
akhirat satu kali sujud cukup, dan satu kali mensuhud cukup dan satu
kali mati cukup, satu kali tahu cukup, semuanya serba satu bukan
serba dua lagi. Semua kerja baik, semua ibadat baik, semua Tuhan
baik, apapun baik tidak ada jahatnya, dan tidak ada nerakanya, tidak
ada dosannya, tidak ada itu dan ini.
Karena apa yang kukatakan demikian ??? ……..
Karena Sorga dan neraka
itu ALLAH TA’ALA hanya mengadakan saja. Sebab orang yang masuk
neraka itu, artinya DIRINYA sendiri. Adapun orang yang masuk sorga
itu, sesuai dengan pengalamannya, dan keThaatannya, serta
ketaqwaannya. Sebenarnya semuanya tidak ada apa-apa semuanya
langgeng, semuanya nikmat, semuanya rahmat. Semuanya ALLAH, semuanya
TUHAN, semuanya NUR, semuanya ZAT. Dan semuanya AKU dan AKU-AKU dan
AKU. Akhirnya sunyi tiada BERHURUF dan tiada BERSUARA. Semuanya
kembali keasal mulanya (terbulik ASAL).
Siapa kada tebulik,
tasumbalit. Inilah makam penelanjangan Tuhan. Asal Tuhan tidak
bernama, tidak berhuruf dan tidak bersuara, bukan cahaya, bukan
benda, bukan materi. Bukan ZAT, bukan SIFAT, bukan ASMA, bukan AF’AL,
bukan ALLAH, bukan MUHAMMAD dan bukan ADAM, semuanya bukan. Ikutilah
ajaran Nabi Muhammad Saw, secara menyeluruh dan jangan
separoh-separoh saja. Sebab ajaran Rasulullah Saw, adalah syariat dan
Haqiqat, Lahir dan Bathin. Jadi beramal dengan ilmu syariat
semata-mata hanya tahu menyebut saja. Maka sesat dan ilmu Haqiqat pun
tidak diamalkan dan juga tiada dimesrakan maka membawa kehampaan.
Maka amalkan lah ilmu Haqiqat sekira-kira engkai tidak lagi berdiri
dengan akuanmu. Maka peliharalah syariat MUHAMMAD, dan apabila engkau
itu dikasihi MUHAMMAD, maka engkaulah yang bernama MUHAMMAD, berarti
engkaulah RAHASIA MUHAMMAD, dan apabila engkau RAHASIA MUHAMMAD
berarti engkau RAHASIA ALLAH. Jadi kalau sudah satu RAHASIA dengan
ALLAH maka engkau khalifatullah dalam bumi ini. Dan kalau sudah
mencapai title khalifatullah maka dunia ini diserahkan Tuhan ALLAH
kepadamu. Engkaulah yang berkuasa atas alam ini seluruhnya.
Bertindaklah kamu dengan pimpinan ALLAH kepadamu, dan berlaku adillah
dengan sesamamu. Keadilan dan kebijaksanaanmu, itulah AGAMA yang HAK.
Dan katakanlah yang HAK, sekalipun maut tantangannya. Inilah aqidah /
pendirian seorang ahli SUFI, atau Wali-Wali ALLAH. Yang telah bulat
tawakkalnya kepada Tuhannya.
KETERANGAN
Yang dinamakan MAKAM
PENELANJANGAN TUHAN namanya :
Nabi Muhammad bersabda : Artinya : aku adalah Bapak segala ROH dan
Adam itu bapak segala batang tubuh.
Dan nyatalah pula bahwa
segala batang tubuh manusia itu dijadikan Allah daripada tanah,
sebagaimana firmanNya berbunyi : artinya Aku jadikan INSAN (Adam) itu
daripada tanah. Adapun tanah itu daripada air dan air itu dijadikan
daripada NUR MUHAMMAD. Jadi nyatalah bahwa batang tubuh dan Ruh kita
ini jadi daripada NUR MUHAMMAD, maka MUHAMMAD jualah namanya. Tiada
lain karena tubuh kita yang kasar ini tiada dapat mengenal ALLAH
TA’ALA, melainkan dengan NUR MUHAMMAD jua, karena itu dinamakan
POHON BUSTAH, yakni yang hampir pada ujudnya.
Oleh sebab itu lah DIRI
kita yang dinamakan UJUD ALLAH TA’ALA. Adapun ujud itu UJUD ALLAH
TA’ALA, sekali-kali jangan ada UJUD yang lain dari pada ALLAH
TA’ALA. Inilah yang sebenar-benarnya DIRI.
Begitu juga kelakuan
jangan ada yang lain, karena jika ada menjadi NAFSI HAMBA jua. Adapun
NAFSI RABBAH itu tiada menerima salah satu, melainkan sudi Zahir
Bathin. ZAT artinya UJUD ALLAH semata-mata, itu yang sebenar-benarnya
DIRI kita. Jangan Syak lagi dengan kata-kata ini. Baik berjalan itu
UJUD ALLAH, melihat itu BASYAR ALLAH, dan berkata-kata itu KALAM
ALLAH, dan lain-lainnya. Artinya jangan ada UJUD yang lain, jika ada
orang yang mengatakan lain maka segala pengalamannya itu Bathal.
Firman ALLAH TA’ALA
berbunyi : ANA FIDDANI ABDI. Artinya : Aku berada didalam
sangka-sangka hambaKu. Maka sudah lengkaplah UJUD kita ini UJUD ALLAH
TA’ALA namanya itu. Karena yang dikatakan ZAT itu ialah DIRI
(UJUD). Ini lah yang sebenar-benarnya DIRI. Adapun yang bernama
RAHASIA itu SYIR ALLAH jua, adapun kita ini tiada tahu kalau tiada
Guru yang mempunyai ILMU HAK maka tiada dapat perkataan ini. Karena
ini adalah kesudahan ILMU artinya tiada lagi yang disebut didalam
kitab manapun. Adapun kita ini bertubuhkan MUHAMMAD ZAHIR BATHIN,
artinya bertubuhkan RUH namanya, maka tiada kita kenang-kenangan
lagi HATI dan TUBUH. Hanya ber TUBUH BATHIN saja namanya. Artinya
MUHAMMAD jua yang menjadi tubuh kita ini. Maka HAKIKATNYA kita ini
ber TUBUH RUH IDAFI jua, sebab MUHAMMAD itulah yang bernama RAHASIA
atau SIR ALLAH namanya. Karena yang bernama ALLAH itu berdiri diatas
HUKUM, dan MUHAMMAD itulah yang menjalankan SYARIAT HUKUM, maka
berlakulah hokum sebagaimana adanya itu.
Jadi oleh sebab itu lah
yang dikatakan ulama’-ulama’ antara DIRINYA dengan TUHANNYA
sedang asyik pandang memandang dengan NYAWA tiada berkesudahan lagi,
NYAWA pun demikian juga tiada berkeputusan dan tiada berkesudahan
lagi pandang dan pujinya kepada ALLAH. Sedikitpun tiada lupa Tuhan
kepada Hambanya. Demikian Nyawa sedikitpun tiada lupa pandangannya
kepada ALLAH. Dan apa yang dipandang oleh si DIRI itu sejau mata
memandang hanya dilihatnya, maupun yang didengarnya, tidak lain hanya
yang berlaku dikanan atau dikiri keatas atau kebawah, ZAHIR maupun
BATHIN hanya dirasakannya, puji bagi puji kepada ALLAH, seluruh alam
semesta ini.
Inilah yang pernah
dikatakan ulama yang MUHAKIKI atau yang sudah MAUJUD, seluruh apa
yang berlaku pada pandanganmu itu TELADAN PUJI ZIKRULLAH yang berlaku
seluruh semesta alam ini. Karena DIRINYA itu mengandung KALIMAH, atau
RAHASIA kepada ALLAH, karena ILMU. Ini lah yang dikatakan laut
UJUDULLAH namanya yang amat luas dan amat dalam. Tiada dapat dicapai
oleh akal siapapun, dan tidak tersurat lagi oleh tulisan dan tiada
terucap lagi dengan KALAM. “LA HURUFIN WALA SAUTIN” artinya :
tiada yang mengenal ALLAH, melainkan ALLAH jua. (Karena apa ? yaitu
ILMU). Artinya : aku kenal TUHAN ku karena pengenalan TUHAN ku jua.
Jadi pengenalan si DIRI itu yang tiada di HAQIQAT kan lagi dan tiada
ber MA’RIFAT lagi, hanya berlaku dengan sendirinya. Yah inilah
adanya. Maka timbullah kekuasaan ALLAH TA’ALA sendirinya
sebagaimana sebelum terjadi. Seperti firmanNya : artinya : ALLAH
TA’ALA jua yang MAHA KUASA dari segala yang kuasa.
Artinya : jadi kita
mengenal itu, bukan kita atau jasad yang baharu bukan. Tetapi, yang
mengenal itu ialah yang hidup yang tiada bisa mati, seperti jalan
yang terdahulu. Jelasnya yang mengenal itu adalah ROH atau DIRI.
Antar DIRINYA itulah dengan TUHANNYA. Maka oleh sebab itulah kita
diwajibkan mengenal DIRI yang sebenar-benarnya DIRI. Jadi mengenal
DIRI itu berdiri pada diri, yang terdiri.
MENYATAKAN SYAHADAT
Yaitu menyatakan : 1. Syahadat Tauhid
2. Syahadat Rasul
3. Syahadat Diri
- Syahadat Tauhid yaitu : Asyhadu alla ilaha illallah
- Syahadat Rasul yaitu : Wa Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah
- Syahadat Diri yaitu : Aku ialah UJUDNYA ALLAH
Artinya UJUD itu ialah sedia, artinya kesediaan
Allah, untuk mengenal sesuatu, dan apasaja yang dikenalnya, maupun
dikatanya, karena TUHAN nya : berbunyi firmanNya : artinya tiada
berbunyi atau bersuara INSAN itu, kalau tiada firman KU (ALLAH). Jadi
oleh sebab itu kita rasakan DIRI kita masing-masing.
ASYHADU ALLA ILAHA ILLALLAH : DIRINYA ALLLAH TA’ALA
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADURRASULULLAH : SIFAT DAN RUPA ALLAH TA’ALA
LAILAHA ILLALLAH : TUBUH ALLAH TA’ALA
MUHAMMADARRASULULLAH : KELAKUAN ALLAH TA’ALA
Baru DIAM = HAK ALHAK =======================================
Inilah yang sebenar-benarnya ilmu ALLAH TA’ALA.
Yah inilah yang dikatakan oleh ulama-ulama, bahwa DIRI kita ini
adalah SINAR ILAHI namanya. Jelasnya DIRI kita ini HAK ALLAH TA’ALA
yang MUTLAK.
Amin ya Robbal ‘alamin.
BISMILLAH
HAKEKAT SEMATA
Makam ini disebut juga
denga Hakekat Mujaradat atau denga derajat hakekat. Orang awam dan
orang alim belum mencapai derajat hakekat ini. Mereka hanya sampai
kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada derajat hakekat
ilmu dan ma’rifat. Orang yang berada pada tingkat hakekat semata
ini tiada lagi berpegang kepad kulit lahir daripada nash dan dalil.
Mereka telah menyeberang dari Al-Quran dan Al-Hadits. Mereka langsung
menuju Tuhan tanpa perantara. Rasulullah SAW sendiri sebelum turunnya
Al-Quran beliau sudah ma’rifat kepada Tuhan ALLAH, beliau cukup
memakai dalil-dalil alam sekelilingnya. Itulah yang disebut : KITABUL
UJUD.
Orang yang berada pada makam ini berkata denga sembarang kata mereka
tidak perduli atas kaedah sareat, makanya ulama-ulama ahli kulit atau
ulama fiqih menghukumkan jindik kepada mereka.
Sebenarnya kata-kata jindik hanya menakut-nakuti saja. Orang-orang
sidik yang kuat memegang sareat berkata : kata jindik itu hanya untuk
supaya jangan ditiruoleh orang yang dangkal ilmu pengetahuannya.
Jadi saya yakin bahwa hakekat semata ini dapat
dibenarkan asal orang itu benar-benar
mendalam dalam ilmu makrifat dan ialah sampai kepuncaknya.
Rasulullah sendiri pernah bersabda dan tiba-tiba
disuruh Tuhan menutup mildahnya, agar
supaya terpeliharasareat Muhammad. Para sahabat mengumpulkan dan
mencatat semua hadits Nabi Muhammada SAW, tetapi Nabi melarang
mencatat hadits Nabi yang sangat rahasia. Kalau dicatat semua maka
bisa membawa fitnah besar. Para sahabat sering membicarakan soal yang
mendalam, sampai keluar dari AlQuran dan Hadits, dan Nabi Muhammad
sering melarangnya. Sebab sabda beliau tidak semua ummatku yang
mencapai makam ini. Dan nanti bisa membawa fitnah besar. Sabda Nabi
Muhammad saw maka yang rahasia itu hanya dibisikkan ditelinga orang
yang memperoleh ilham. Dan Rasulullah saw sendiri pernah bersabda
yang artinya : AKU ALLAH ? TIDAK ADA TUHAN MELAINKAN AKU.
Demikian Hadits sahih yang pernah saya temui
dalam sebuah peta Tasauf yang sangat mendalam sekali isinya.
Maka apabila saya syak dan ragu denga hadits ini tadi, maka kafirlah
saya pada saat ini juga. Dan bakarlah saya denga neraka jahannam itu
dan janganlah engkau terima taubat saya sampai hari kiamat. Engkau
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Orang yang telah mencapai tingkat ini, mereka
telah berada pada alam yang tertinggi atau
kuasa yang tertinggi, yang disebut dalam firman Tuhan yang berbunyi :
AL WALA IL ADAT. Orang ini hakekat semata, tiada lagi berpegang
kepada sareat yang jahir itu. Sebab dalam pandangannya sareat yang
berlaku ini adalah sareatullah jua. Gerak dan gerik hanya ada pada
Allah.
Orang yang sampai pada Allah mereka seia sekata
seujud senyawa serasa dan serahasia. Kehendaknya
tidak berlawanan dengan kehendak Allah. Mereka telah satu dengan
Tuhan. Sifat Tuhan menjdai sifatnya. Ia telah fana dalam Tuhan dan
baqa dalam Tuhan. Siapakah lagi yang memerintah dan siapakah yang
diperintah. Tentu tidak ada apa-apa lagi. Pahamkan lah ???
Orang yang berada pada makam tertinggi ini, telah
mendapat kebebasan dari Tuhan. Karena mereka satu kedudukan dengan
Tuhan dalam segala hal. Orang ini kerap
kali berkata dengan deras sekali. Karena mereka berdiri sendiri dan
berbuat sendiri menurut kehendaknya. Sering mereka berkata akulah
yang punya alam. Aku yang kuasa dan aku yang menentukan hukum. Yang
Tuhan itu adalah aku. Maha suci aku dan sembahlah aku. Tidak ada
Tuhan melainkan aku. Muhammad itu utusan ku. Malaikat itu abdiku. Dan
semua makhluk menghadap kepadaku.
Dan katanya lagi : akulah Tuhan sekalian makhluk.
Semua orang yang menyembah itu adalah menyembah kepadaku. Alangkah
besarnya kuasaku. Akulah Tuhan yang hidup,
yang tiada mati-mati. Aku hidup dengan sendirinya tiada Ruh dan tiada
Jasad.
Kadang-kadang mereka berkata pula : akulah Tuhan
yang Maha Besar, yang meliputi alam. Aku ada dimana-mana. Di Arsy,
dilangit dan dibumi. Apabila aku berkata-kata maka Tuhanku menjawab :
hambamu mendengar suaramu. Alangkah mesranya hidupku bersama
kekasihku. Dia adalah aku dan aku adalah
Dia. Aku satu dengan Allah. Aku satu dengan Muhammad. Aku satu dengan
adam, aku satu denga seluruh alam, akulah Tuhan yang Maha Esa. Aku
berbuat menurut kehendakku. Kalau hendak melihat Tuhan, lihatlah aku.
Semua wali itu adalah waliku. Aku berkata denga sembarang kata tak
ada satupun yang adapat mencegahnya, kecuali aku sendiri. Alangkah
mulianya aku. Akulah yang lapang. Aku jua yang sempit. Semua
perbuatan ku didalam alam ini adalah baik. Hanyalah makhluk sendiri
salah sangka. Siapa menyangka buruk, buruk jualah jadinya. Siapa yang
menyangka baik maka baiklah ia. Inilah contoh orang yang sejajar
denga makam Rasulullah saw.
Janganlah pandang jahir semata,
niscaya engkau jauh dari Tuhan. Apakah arti hakekat yang sesungguhnya
? arti hakekat itu ialah : Tuhan Semata / tiada campur dengan
makhluk. Sedang makhluk itu juga asma Tuhan. Allah itupun asma Tuhan.
Semuanya asma Tuhan, tetapi hakekatnya stu jua. Bagi orang yang telah
bertemu dengan inti sari ilmu dan ma’rifat adalah ia tidak perlu
lagi menyebut asmanya atau pangkatnya, cukuplah ia menyatakan dirinya
dengan kata-kata Aku (HU), inipun kalau keluar. Tetapi bagi batinnya
cukuplah diamnya.
Orang yang telah bulat atau satu dengan telah hapus kata-kata sareat
atau tarekat. Hanya tinggal bathin hakekat dan lahir Ma’rifat. Yang
dalamnya disebut hakekat dan luarnya disebut Ma’rifat. Yang teratas
lagi tidak ada / hapus kata-kata Ma’rifat lagi, tinggallah hakekat
semata (Tuhan semata).
Jadilah satu pandang Syuhud saja.
Syuhudul Wahdah Fil Wahdah. Tuhan memandang kepada dirinya sendiri.
Jadi disini tidak ada sareat atau tarekat dan Ma’rifat lagi.
Semuanya tidak ada yang berdiri diatas hakekat.
Hakekat ini ialah : ZAT DIRI TUHAN ALLAH ADZA
WAZALLA / jelasnya tidak ada sifat yang
berdiri diatas ZAT. Jadi jahir Tuhan batinpun Tuhan jua. Jadi yang
berlaku bagi sekalian alam ini adalah ZAT semata. Atau yang disebut
hakekat semata. Atau denga kata lain (rahasia) ialah : HU (AKU)
semata. Kata-kata AKU disini adalah murni dan tak diragukan lagi
kebenaranya. Man Ana : siapa aku : aku disini adalah : Tuhan sekalian
makhluk. Simpun seluruh alam dunia dan alam akhirat.
Kalau hendak menerangkan kalimat Aku (ana)
keringa air laut untuk tintahnya dan tak cukup daun-daun kayu
untuk kertasnya untuk menulis kalimat aku (Ana) tak akan habisnya.
Suara Allah dalam setiap pendengaran. Kalimah
Allah dalam setiap langkahnya dan tujuannya. Sirullah
dalam setiap niat dan perasaannya. Nikmat dan rahmat Allah dalam
setiap turun naik nafasnya. Zikrullah dalam setiap denyut jantungnya.
Merdawedatuqzikri dalam setiap diamnya. Rahasia Allah dalam setiap
akuannya. Dia Esa dalam arysnya dan tunggal dalam Malagutnya. Dia
berhak berkata-kata dengan nama Ku yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Segala puji itu hanya untukku. Karena
ia datang dari ku dan kembali kepadaku. TAHUKAH KAMU WAHAI MAKHLUKKU
? Bukan engkau yang berbuat itu. Tetapi aku jua memuji diriku. Aku
memuji diriku atau diam saja. Apakah aku tidak berkuasa ?
Aku bebas menurut kehendakku. Aku jua yang
menyuruh dan aku yang mencegah. Apabila aku yang menyuruh, maka satu
makhlukpun tak ada yang sanggup meninggalkannya.
Dan apabila aku yang mencegahnya, maka satu makhlukpun tak sanggup
mengerjakannya. Inilah tanda kebesaranku dan tanda kekuasaanku dalam
setiap makhlukku. Apakah kamu masih belum mengerti ? Apakah aku yang
ada, *maka tak usah kamu takut dengan neraka dan tak perlu kamu
mencari surga. Akulah yang berhak menentukannya. Karena aku jua yang
berbuat dan melarangnya. Apabila aku menyampaikannya bukan aku
mewajibkan apa-apa untuk mu, hanya semata-mata aku menyuruhmu supaya
masuk kedalam surgaku. Apakah kamu belum mengerti ???
Bukankah aku merindui surga tetapi surga itu
rindu kepadaku. Bukan aku takut kepada
neraka, tetapi neraka sendiri lenyap dariku. Bukankah neraka itu
terbit dari surga ? dan surga itu terbit dariku. Pantaskah aku yang
sujud kepada surga atau neraka? Bodoh amat orang yang mencari surga
atau takut kepada neraka. Tahukah kamu wahai sekalian manusia ? dunia
ini milikmu dan akhirat itu haqmu. Dunia ini jahirmu dan akhirat ini
bathinmu. Dunia ini badanmu dan akhirat itu jiwamu. Dunia ini sifatmu
dan akhirat itu zatmu. Sifatmu tiada lain dari zatmu.
Dunia ini adalah neraka
pada hakekatnya. Akhirat itu adalah surga. Dunia dan akhirat adalah
satu. Surga dan neraka satu jua. Allah dan Muhammad satu. Kalau
begini manakah neraka itu ? manakah dunia atau akhirat itu ? manakah
Qadam dan Muhammad ? manakah yang jasad dan manakah yang ruh itu ?
dan manakah yang makhluk itu manakah yang Tuhan ? Pahamkanlah sendiri
saja pintu sudah terbuka !.
Bodohlah kamu kalau
belum mengerti. Inilah kitab BERINCONG teman artinya perpisahaan
antara lahir dan yang batin. Antara batil dengan yang hak. Antara
ahli kulit dengan ahli isi. Antara ahli sareat dengan ahli hakekat.
Perpisahaan antara makhluk dengan Tuhan. Perpisahaan antara ahli
ibadah jahir dengan ibadah batin. Berincong tak mau campur baur
dengan ahli sareat, memisahkan diri tak mau rapat.
Kitab Berincong pusaka lama, jangan dibuang di laut merah
Hati bingung didalam dada, ingin mati di laut darah
Kalau belum bertemu, rindukan bulan
Kalau tak dapat jangan tak dihiraukan
Sulit mencari, buang anak bini, rahasia sejati ilmu Rabbani
Kalau benar ingin teruskan, tunjukkan muka taruh didepan
Pantang mundur pahlawan tuha, mati syahid dipangkuan Tuhan
Kitab Berincong jangan tanyakan, tak ada jawab tuan dapatkan
Kalau percaya silahkan makan, kalau ragu cepat muntahkan
Banyak bicara ragu timbulan
Banyak tanya nyata ketakutan
Hati dua makhluk dan Tuhan
Kitab Barincong unggul didepan
Datuk Sanggul gelar mulia
Ilmu sejati tak mau dibelah dua
Tuhan dan Muhammad adalah beta
Sanggul unggul, akulah timbul
Datuk Sanggul jelmaan Tuhan
Tuhan menjelma bernama Sanggul
Limpah rahmat abdullah timbul
Sanggul lenyap didalam makbul
Bukan aku bertaklik buta
Kepada pimpinan asal semula
Kini langsung menuju dia
Tuhan Allah tanpa perantara
Aku Allah Sanggulpun Allah
Para Wali khalipatullah
Tidak berada dihaderat Allah
Walaupun yang hina atau Nabi-Nabi Allah
Rasul-Rasul dan Nabi-Nabi manusia utama
Pandangan jahir adat
dunia
Aku Allah diatas segala-galanya
Nama dan pangkat hanya Asma
Kalau orang berkata
Rasul ini mulia, dan nabi ini adalah kaya
Sahabat dan aulia seta ambia
Para wali taruh dimuka
Mari kujawab semua kata
Semua itu adalah beta
Miskin dan mulai datang pada kita
Semua Allah, Tuhan yang nyata
Adakah yang tinggi atau melata
Semua makhluk termasuk kita
Tuhan Allah khalik pencipta
Semua rata dihadapan unda
Orang jahir serta pendusta
Pakai jubah kaya pendeta
Hati busuk, jiwa kaya buaya
Lain dimulut lainpula dirasa
Ilmu jahir memecah kata
Yang satu dibelah dua
Alim ulama jangan dipercaya
Kalau makhluk masih berdaya
Biar maling gawian dunia
Ilmunya ambil asal sempurna
Tidak sembahyang bukan ukurannya
Ilmu sejati Tuhan yang punya
Biar alim dalam dunia
Taklid buta hidup percuma
Bila sembahyang mencari balasannya
Tanda munafik nampak kelihatannya
Amal sembahyang tiada artinya
Hati syirik kotor jiwanya
Aku Allah yang menentukan
Siapa kenal itulah sempurna
Tuhan itulah hakikat ujud dalam hidup ini. Tuhan
itulah hakikat alam. Alam dan Tuhan adalah satu. Maka siapa pana
dengan Allah, niscaya ia lupa akan dirinya. Dan berkekalan dengan
Allah denga suhudnya.
Siapa tiada melihat Allah dalam apa yang dia
lihat, nyatalah dia masih terdinding.
Seorang ahlul hakikat yang tiada berhakikat lagi, seorang pencinta
Tuhan yang tiada berTuhan, dan seorang yang bersareat tiada
bersareat, dan seorang ahlul ma’rifat yang tiada berma’rifat.
Seorang ahli fikir tiada menggunakan fikirannya. Dan seorang ahli
tasauf yang tiada bertasauf, seorang pengenal yang tiada mendatangkan
pengenal, karena yang mengenal dan yang dikenal adalah satu jua. Yang
mencari itu sendiri, itulah yang dicari. Artinya : TUHAN MENGENAL
TUHAN.
Lemah dari pada pendapat akan pendapat, itulah
pendapat Tuhannya. Jadi siapa kenal akan dirinya, niscaya kenal akan
Tuhannya. Sebab dirinya itu tiada lain dari
Tuhannya. Jadi nyatalah Tuhan didalam diri. Diri dalam genggaman
Tuhan. Dengan kata lain : PELIHARALAH TUHAN PADA BATIN HAMBANYA. Jadi
kesimpulannya jahir Tuhan. Awal Tuhan, akhirpun Tuhan. Yang nyata
Tuhan yang gaib pun Tuhan. Semua itu Tuhan dan Tuhan itu semua.
Inilah ilmu sebuku yang sejati
Inilah ilmu ma’rifat yang sempurna
Inilah agama islam yang sebenarnya
Inilah imam haq yang diridhai
Inilah amal ibada yang bernilai
Inilah manusia Allah yang suci murni
Inilah dua kalimah syahadat yang sesungguhnya dan yang sempurna
Disinilah sembahyang Mi’raj namanya
Disinilah puasa yang sebenarnya
Disinilah yang sesungguhnya yang berzakat
Disinilah haji yang mabrur
Disinilah letaknya kebenaran cinta kita kepada Rasul dan kepada Tuhan
dan kepada segala makhluk dan disinilah disebut agama.
Agama artinya : Alif, Agen, dan Mim
Apakah arti agama itu ?
Alif artinya : Zat Allah
Mim artinya : Sifat Allah
Agen artinya : antara dua ujud, yaitu ujud Allah dan ujud Muhammad
atau antara ujud adam dan ujud Allah
Baiklah aku susun dengan rapi :
Alif artinya : Allah
Mim artinya : Muhammad
Agen artinya : Nafsu Syahwat
Jadi dinding antara
Muhammad dengan Allah Ta’ala ialah : NAFSU. Siapa sanggup
mengalahkan Nafsu itu berarti ia bertemu dengan Tuhan. Inilah arti
yang sebenarnya dalam rahasia ketuhanan. Jangan hanya bisa mengatakan
sedang hakekatnya belum tahu. Hakekat yang sesungguhnya nafsu itu
ialah : Syahwat.
Dapat saya uraikan dalam beberapa pasal :
- yang disebut dalam Al Quran yaitu : Syaithan
- Nafsu kebinatangan (Hawayan)
- Nafsu yang belum terkendalikan
Siapa yang sanggup mengalahkan nafsu syaithan berarti tidak ada
syaithan lagi. Kini menjadilah ia Nafs Zat Haq Ta’ala atau Nafsu
Mutmainnah. Inilah Sirullah namanya.
Maka apabila dating dari Zat ilahiyah (Zata
Ketuhanan) semuanya baik, dan semuanya
ibadah. Inilah arti agama itu, inilah agama yang selamat sejahtera.
Jadi dinding (Hijab Allah) itu ialah : yang disebut AGEN itu tadi.
Apabila musnah AGEN tadi, disebut AIN. Maka AIN inilah Zata Ketuhanan
yang mutlak.
Marilah kita terus Zat Rahasia ini :
Anda sering mendengar orang berkata, hilangkan
titiknya dahulu, baru kamu sampai kepada Allah. Baiklah aku dengan
rela hati menerangkannya pada anda, sesudah itu tutuplah.
Baiklah kita
membicarakan kembali antara AIN (عا)
dan AGEN (غا),
huruf AIN (عا)
tidak bertitik. Sedangkan huruf AGEN (غا)
ada titiknya. AGEN (غا)
ini punya titik. Hilangkan titik AGEN (غا)
ini, maka jadilah huruf AIN (عا).
AGEN AIN, kalau huruf AGEN tadi sudah kita buang
titiknya, maka otomatis orang yang menyebut
AIN, jadi AIN ini Zat Ketuhanan yang mutlak (Nafsu Zat Haq Taala).
Sedang AGEN itu itu tadi adalah nafsu syaithan atau nafsu yang batil.
Maka bila hilang titik agen itu tadi, maka barulah menjadi Ain.
Contoh : غا – عا
غا – عا
عا – عا
S a m a
Hanya menghilangkan titiknya jadi sempurna
ilmunya. Sama halnya dengan kata AKU. Si batal menyebut AKU, si haq
menyebut AKU. Disini kita hanya menghilangkan Aku ini makhluk. Bila
sudah hilang hanya akuan Allah saja yang
ada lagi, maka sempurna lah ilmunya.
Inilah cara untuk menghilangkan titik itu. Rahasiakan lah saat
sementara. Mudah saja bukan. Semuanya jadi rahasia kalau belum
diketahui.
AGAMA inilah Rakamnya :
م غا ا
MA GA A
Muhammad Nafsu Allah
Syahwat
I S L A M
Dalam artian umum ialah
: Selamat
Dalam artian Ma’rifat lain pula artinya : ALLAH, SIR, NAFSU yang
baik dan MUHAMMAD.
Antara Allah dengan Muhammad adalah Sir dan Nafsu
yag Haq. Maka baru benarlah dapat menyatukan Allah dengan Muhammad.
Apabila sempurna yang empat ini, barulah sempurna islamnya, dan
sempurna imannya. Dan sudah mengalahkan nafsu syahwat seperti
keterangan diatas tadi. Sesudah mengetahui yang sesungguhnya pasti :
Agama Islam itu, barulah dindamakan islam yang sejati dan iman yang
sempurna. Inilah yang sebenar-benarnya Agama dan yang
sebenar-benarnya Islam dan sebenar-benarnya Iman yang Haq. Inilah
mukmin sejati dan hamba yang sempurna. Janganlah hanya mengaku
beragama islam sedang jiwanya kosong dari Agama. Demikian pula halnya
mengenai Aqidah / pendirian seseorang, yaitu siapa taklid buta dan
ikut-ikutan orang lain. Kita wajib menyaksilan sendiri,membuktikan
sendiri dan merasakan sendiri. Itulah yang sebenar-benarnya Agama
islam yang sempurna. Keterangan-keterangan ini merupakan ilmu laduni
dan rahasia khusus.
M A ’ R I F A T U L L A H
(Mengenal
Allah)
Orang awam dan orang
alim mengenal Allah ialah : hanya mengenal sifat-sifatnya saja. Tidak
ada keberanian untuk mengenal Zatnya.
Jadi ilmu tauhid yaitu ilmu untuk mengesakan itu
sudah jauh berubah dari asalnya. Mengesakan
tuhan menurut ulama ahli jahir simpangnya dari yang dimaksud oleh
ulama batin. Apabila soal-soal kepada Zatnya. Makanya kebanyakan
ulama sareat menuduh ulama hakekat tersesat jalan. Soal ini bukan
soal baru, sudah ribuan tahun ulama ahli jahir tidak sejalan dengan
ulama ahli batin. Makanya anda jangan cepat terpengaruh oleh banyak
ragu ulama sareat. Mereka hanya berpegang kepada kekuatan akal
manusia semata. Bukan dari wahyu atau ilham Tuhan Allah swt. Makanya
orang awam dan orang alim hanya menggunakan akal makhluknya semata.
Paling-palimg beraninya hanaya sampai kepada Nur Muhammad saja, tidak
berani meningkakan kepada Nur Zat, dan sampai kepada Zat Mutlak.
Disinilah kekeliruan ulama sareat semata. Sedang
Nur Muhammad itupun katanya : Muhaddas. Padahal Nur Muhammad itu
Qadim dan Azali. Disini sudah jauh persimpangan jalanannya ulama
sareat dengan ulama hakekat. Makanya
saudara-saudaraku yang beriman supaya tetap teguh pendirianmu jangan
sampai luntur. Sesat menyesatkan dan kafir mengkafirkan. Itu sudah
biasa antara dua pihak itu. Karena ingin membela masing-masing faham.
Kesimpulannya jalan
yang baik bagi kita adalah DIAM saja, kecuali dipukul. Sedang
memukulnyapun carilah jalan yang halus, supaya mereka mau sadar dan
mengerti, karena memang hakekat semata ini sangat menyolok mata umum.
Tetapi kalau sudah melompat kata, teruskanlah
jangan menunduk lagi walaupun jiwa taruhannya. Memangnya kalau ilmu
rahasia ini kita bukakan terus, niscaya timbul kelemahan dalam badan
lahir. Sebab kita sudah dan telah
mengetahui rahasia-rahasia semuannya. Paling-paling kata-kata cinta
atau kata-kata memelihara yang timbul. Padahal semua itu hanya
pakaian dunia saja atau hanya untuk memperindah lahirnya saja.
Nikmatnya tidak melawan dengan nikmatnya ma’rifat itu seniri. Tidak
ada suatu nikmat yang melebihi nikmat surga. Kecuali nikmat seorang
ahlul ma’rifat. Satu kali Tafakkur sesaat, sama beribahan seribu
tahun. Bukan main besarnya nikmat ma’rifat itu. Gerakkan diamnya
ibadah. Inilah ilmu istimewa seorang ahlul ma’rifat.
Apabila seorang ahlul
ma’rifat lalai dalam kewajiban yang lahir, ini umpama seorang ahlul
ma’rifat dibuka nur ma’rifatnya niscaya memenuhi langit dan bumi.
Apalagi nur seorang ma’rifat yang taat. Maka tak dapat digambarkan
cahayanya. Hingga memenuhi malagut langit, Arsy dan kursi, Luh dan
Kalam dan menerangi alam dunia dan alam akherat.
Bukan main hebatnya nur seorang ahlul ma’rifat
tiada taranya dan tak ada bandingannya.
Apakah artinya sembahyang dengan anggota tubuh kita. Seorang ahlul
sufi jaman bahari, kata ulama sekarang : mereka tak pernah
meninggalkan sembahyang jahir ini. Apakah anda mau minta bongkar
semua rahasianya ! seorang sufi memakai dalil itu dan nash ini.
Sembahyang itu, sembahyang ini, itu hanya tipu dayanya saja untuk
memikat hati orang-orang ahli kulit atau sareat semata.
Yang penting baginya hanyalah supaya orang tidak merasa terpaksa
memasuki alam tasauf. Beginilah cara yang halus untuk menarik ummat
menuju yang haq. Tanpa dalil atau kitab, orang bisa mengenal
Tuhannya.
Diri kita sendiri
adalah dalil yang paling dekat dan paling nyata untuk mengenal Tuhan.
Adanya Tuhan adanya kita. Inilah dalil yang paling istimewa untuk
melihat Tuhan, untuk melihat sendiri. Seperti Rasulullah SAW bersabda
:
انا الله لا اله ا لا
انا
Yang artinya : Aku Allah, tidak ada Tuhan melainkan Aku.
Inilah yang setinggi-tingginya dalil atau nash.
Tak perlu repot dan menghamburkan uang untuk biaya mengaji Rahasia
besar ini. Karena agama bukan jadi pencarian, itu soal kedua, atau
tidak ada soal sama sekali. Inilah dalil yang disebut : KITABUL WUJUD
/ artinya kitab yang ada atau kitab didalam diri.
Jadi kaum sufi
berbeda-beda karena aliran tasauf ini ada beberapa bagian. Tiap-tiap
satu bagian lain pula caranya peribadatannya. Bagi tasauf bagian kita
ini / aliran kita ini : Bebas dari hukum-hukum syara, hanya terserak
kepada masing-masing saja.
Kita tak perlu menampakkan peribadatan yang lahir
ini. Kalau pun ada itu hanya tanda cinta saja atau hanya memelihara
sareat Muhammad saja. Sembahyang jadi tidak
sembahyang pun jadi. Pendeknya bebas dari kekangan dan paksaan hukum
syara.
Kita ini sebenarnya
tidak ada yang memerintah dan tak ada yang diperintah. Tak ada yang
menghukum dan tak ada yang dihukum. Tak ada yang menambah dan tak ada
yang mengurangi. Ma’rifat itu tidak bertambah nilainya karena
rajinnya beramal, dan tak berkurang nilainya karena kerenggangan.
Jelasnya tidak menambah pahala atau tidak menambah dosa.
Jelasnya ma’rifat itu tidak bisa bertambah dan
tidak bisa berkurang. Inilah ilmu
kesudahannya main. Apakah anda masih belum puas ? aku rasa ini sudah
memuaskan dahaga jiwa kita.
Biar miskin harta, asal jangan miskin hati.
Biar miskin pahala, asal jangan miskin jiwa
Biar miskin dengan kesaktian dunia, asal jangan miskin penyaksian
Biar hina dimata makhluk, asal jangan hina disisi Tuhan
Biar kafir dimata manusia, asal jangan kafir disisi Allah
Biar jahat dipandangan makhluk, asal jangan jahat dihadrat Allah
Biar tidak sembahyang dihadapan makhluk, asal taat disisi Allah
Biar munafik dimata manusia, asal suci dihadrat Allah
Biar jelek dimata manusia, asal baik disisi Allah
Inilah pendirian seorang ahlul hakekat, bumi tidak sanggup mengandung
dan langit tak sanggup menjunjung. Cukuplah sampai disini saja dahulu
lain kali disambung lagi.
Wassalam
~~ 00 ~~
K E B E N A R A N
Untuk mengetahui kebenaran dalam ajaran tasauf
ini, kita dapat merasakan sendiri. Marilah kita beri contoh seperti
yang sudah kurasakan. Aku sendiri telah merasakan kebenarannya dalam
rahasia ma’rifat ini.
Petama-tama kupelajari ilmu fiqih, ilmu tauhid
dan ilmu yang berkenaan dengan pengetahuan agama islam.
Kukerjakan sembahyang dan puasa dan ibadah yang sunnat. Kujauhi
larangan dan kutaati hukum-hukum sareat. Tetapi semua itu tidak ada
membawa ketentraman jiwa dan kebahagiaan hidup.
Apalagi dikala aku
dalam serba kekurangan dan mendapat musibah. Tidak ada kesabaran dan
pikiran sehat. Setiap lepas sembahyang aku selalu berdoa memohon
ketenangan jiwa, semakin banyak berdoa bahkan sebaliknya, tambah
gelisah resah didalam hati sanubari. Didalam beramal, beribadat, tak
pernah kurasakan nikmatnya. Hanya yang kuperoleh ujub, ria, takabbur
dan sombong. Yang timbul dalam perasaanku hanyalah ketakutan. Tidak
takut diterima, takut tambah dosa, dan takut dikatakan pemalas, kalau
ada rejeki.
Soal mensekutukan Tuhan menjadi-jadi didalam
hidup ini. Setelah aku mendengar dari cerita orang-orang tua bahwa
tidak ada selamat hidup ini kalau belum mengenal Tuhan.
Dan semua amal ibadah hampa gumpa. Maka setelah itu aku mulai rajin
mendengarkan pembicaraan-pembicaraan tasauf bathin. Semakin terang
cahayanya. Akhirnya aku telah berhasil dalam do’aku, dan mengenal
Tuhan, jiwaku tentram dan bahagia.
Sekalipun aku tidak
konsekwen lagi dalam urusan sareat, kini aku Alhamdulillah, semua
yang berbau syirik aku buang jauh-jauh. Semua cobaan dan halangan
adalah soal biasa. Kemiskinan dan kekurangan tidak membawa aku jadi
gelisah. Caci maki orang lain dapat aku bersabar. Banyak atau sedikit
rejeki, tak lupa aku bersyukur. Dalam musibah bencana penyakit aku
telah dapat sabar dan ridha.
Dalam urusan sehari-hari aku telah sanggup tidak
berdusta lagi. Dalam pandanganku Allah semata. Dalam perasaan ku
timbul kasih sayang. Dalam hidup ini aku
telah mengetahui dan telah mengerti semuanya. Dalam soal agama tidak
seorangpun yang sanggup merubah pendirianku. Akua tidak mau taklid
lagi walaupun ulama memakai dalil-dalil dan nash-nash yang
hebat-hebat.
Alhamdulillah kini jiwaku tenteram dan bahagia.
Hidupku puas dengan nikmat Allah dalam setiap saat. Dalam soal
ibadah, aku tidak takut sedikit amal.
Perasaan ku kini tak ada lagi perasaan takut (gentar). Takut dengan
apapun jua telah hapus. Aku tidak takut kepada neraka dan tidak takut
siksa dan tak takut sedikit amal dan tidak takut dicela dan tidak
takut dikafirkan makhluk. Tidak takut miskin dan tidak takut mati,
kata-kata takut lenyap semua dalam perasaanku. Hanya sebaliknya aku
merasa senang, bahagia, tentram, kasih sayang, sabar, tinta dan
ridha.
Dan aku telah merasa nikmat didalam nikmat. Semua
nikmat, tak ada bala dan siksa, kini aku tidak minta surga lagi,
sebab nikmat sorga itu telah kurasakan didalam dunia ini. Dunia
nikmat, akherat pun nikmat bagiku, tak ada yang tak baik bagiku.
Tak ada yang tak taat bagiku. Semua nikmat semua baik semua ibadat
semua rahmat dan semua rhida bagiku.
Dalam pandanganku tak ada lagi iblis dan syaitan, manusia dan jin,
malaikat dan nabi-nabi. Semua Tuhan dan Tuhan itu semua. Pendeknya
serba Tuhan. Dan tak ada selain Tuhan.
Dengan cara beginilah hamba Allah akan mencapai ketentraman jiwa dan
kebahagiaan. Dengan inilah cara-caraku mencari kebenaran mutlak dan
tidak ada yang lebih bahagia dari pada kebahagiaan seorang ahlul
ma’rifat.
AKIDAH / PENDIRIAN
Pendirian seorang ahlul ma’rifat ialah : tak
ragu akan lidahnya, dan tak pernah berubah walaupun dikafirkan orang.
Mereka rela mati dari pada berubah keyakinan. Mati adalah jalan
terbaik, dari pada semua jalan yang terbaik. Seorang ahlul ma’rifat
tak pernah luntur walaupun dihujani dengan hujan fitnah. Kata-kata
sesat dan kafir dianggapnya sebuah nyanyian seorang sufi yang sedang
rindu dengan kekasihnya.mereka tidak perduli dengan kata-kata huruf,
dan suara hanya yang penting baginya perasaan kepada Tuhannya.
Apabila cintanya telah bersemi dan berupa
penerimaan dari khaliknya. Disinilah nilai
hidup ini, baginya tak guna hidup tanpa nilai (ma’rifat). Karena
ma’rifat itu adalah jiwanya iman, dan jiwanya iman adalah ikhsan.
Jadi jiwanya islam adalah iman,
dan jiwanya iman ialah ikhsan. Apabila jiwanya itu kosong dari
ma’rifat, samalah hidupnya sebagai seekor inatang buas yang rakus
dan tak tahu diri. Karena akhir tujuan hidupnya ini adlah : cinta dan
ridha. Apabila cinta dan ridha telah bersemi/bersatu padu dalam satu
jiwa, maka jiwa-jiwa itu telah bebas dari belenggu kemakhlukan
semata. Karena dalam jiwa-jiwa suci, akan melahirkan perbuatan yang
suci pula.
Tentang kata-kata suci dan kotor ini
anda telah maklum adanya. Tak usah anda pikirkan lagi, bagi anda
semua suci, semua halal dan semua baik, tidak ada kejahatan didalam
dunia ini. Yang jahat itu dalam artian dunia ialah : orang yang
mengaku ada punya akal sendiri, usaha sendiri, dan perbuatan sendiri
yaitu diluar perbuatan Allah. Itulah yang dimaksud jahat atau bathil.
Tapi bagi kita iman dan taat, kafir dan maksiat,
jahat dan baik, adalah sama. Dan semuanya adalah baik. Tidak ada
perbuatan Tuhan itu jahat. Bila datang dari Tuhan, semuanya baik.
Jadi pendirian seorang ahlul hakekat atau hakekat
semata ialah : yang benar-benar sudah bersih dari kesirikan
menyatakan setiap perbuatanku baik, setiap gerak-gerikku ibadah,
setiap nafas keluar masuk zikir. Jelasnya adalah
gerak dan diam adalah ingat. Paham dari ingat ini adalah : Bersatu
(satu). Apabila sudah benar-benar satu dengan seluruh alam dan Tuhan,
itulah persatuan ujud namanya.
Wahdatul wujud artinya : semua itu Allah dan
Allah itu semua. Kalau sudah begini, inilah yang dinamakan Tuhan Yang
Maha Esa (YME), Yang Maha Tunggal, Yang
Maha Sempurna. Kalau sudah begini katakanlah apa yang kau mau,
semuanya baik, semuanya ibadat, dan semuanya sempurna, karena pokok
pangkalnya segala kejadian, segala kehidupan dan segala perbuatan
telah anda ketahui semuanya.
Maka dari itu janganlah anda ada perasaan syak dan ragu lagi. Dan
tidak ada yang perlu ditakuti lagi. Jangan takut kepada Tuhan, karena
Tuhan bukan hantu, bukan iblis, bukan jin, dan bukan malaikat,
semuanya bukan dan bukan.
Adakah orang takut dengan dirinya sendiri
Adakah orang benci kepada diri sendiri
Dan adakah orang menyiksa diri sendiri
Dan adakah orang menjatuhkan hukuman kepada diri sendiri ?
Yang ada hanya memuji dirinya sendiri, mencintai
dirinya sendiri, merasa sendiri, dan berbuat sendiri. Semua orang
mengaku benar, mengaku baik, dan mengaku mulia. Hampir semua orang
mengaku dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, dan tidak tercela.
Pahamilah kata-kataku ini. Kalau percaya ambil, kalau ragu buang
jauh-jauh. Tidak ada paksaan dalam agama Allah. Pilihlah sendiri
saja.
MAQAM TUHAN
(Titik Puncak)
Seorang insan kamil (manusia sempurna) : bagi
mereka tak ada perlu lagi kepada asma dan kedudukan, atau dengan
pangkat. Dia tidak lagi mengatakan Allah atau Tuhan, Muhammad atau
Arif/Wali, atau dengan mengulang-ngulang hamba atau manusia atau
makhluk. Dia tiddak perlu lagi mengatakan zat, atau sifat. Apalagi
kata-kata sareat dan tarekat. Dia tidak memerlukan lagi kata-kata
hakekat, dan ma’rifat. Hanyalah dia diam dalam Malaqutnya dan
tunggal dalam jabarutnya.
Hanyalah tinggal aku dalam isyaratnya. Jadi
kata-kata aku telah mencakup keseluruhan seisi alngit dan bumi, arsy
dan kursi, luh dan kalam, dunia dan akhirat.
Demikianlah hakekat ketuhanan yang maha esa. Kembali kepada asalnya
(awalnya). Sebelum ada yang mengenalnya, belum tahu namanya,
sedangkan Nur Muhammad pun belum ada. Dia berdiri dengan sendirinya,
berdialog sendirinya, hidup sendiri tanpa ruh dan jasad, jadi pada
hakekatnya tidak memerlukan apa-apa cukup dengan Aku. Tidak pakai
kata-kata Nya, tidak pakai kata-kata Dia, dan tidak ada kata-kata
Engkau, semuanya simpun dalam kalimah Aku. Dan akalimah aku ini harus
lenyap pula dalam huruf, dalam suara dan dalam kata-kata. Artinya :
Tiada Huruf, Kata dan Suara.
Inilah yang sebenar-benarnya fana dan lenyap dan
baqa dan baqa ul baqa. Tidak ada diatas ini
lagi. Kata-kata aku disinio hanya ada dalam kaimian batin. Ada kata,
tetapi tiada berkata, ada huruf, tapi tiada berhuruf, dan ada suara,
tetapi tiada bersuara. Dikatakan diam tetapi tidak berdiam, dikatakan
diam padahal tidak diam. Aku disini ialah : Al Haqqu.
Jadi akuan orang hawas
dengan akuan orang alim/awam adalah berlainan. Akuan orang awam/alim
masih konslet. Sedangkan akuan orang hawas adalah putus hubungan
dengan makhluk. Tidak ada duanya lagi, atau syiriknya lagi atau tidak
ada berbau makhluk lagi. Ia satu dengan Tuhan dan satu dengan seluruh
alam dan satunya dengan seluruh perikemanusiaan.
Satu zat satu nyawa,
satu rasa dan satu rahasia. Satu sifat satu asma, dan satu perbuatan,
atau satu iradat, satu kekuasaan satu undang-undang dan satu
keputusan.
Dalam tingkat ini tidak ada lagi dua kata-kata,
atau dua bagian, atau dua zat, dua sifat dan dua perbuatan semuanya
terlingkup dalam satu kata, satu maksud dan satu tujuan. Pokoknya
sewrba satu bukan serba dua.
Apabila masih merasa masih dua wujud, atau dua perbuatan, atau dua
bagian atau dua pandangan, maka nyatalah ia masih terdinding. Orang
yang benar-benar ma’rifat kepada Tuhan, ia tidak mengadakan dengan
perbuatan lain, selain perbuatan dirinya. Dan tidak ada pandangan
lain selain pandangan dirinya sendiri.
Ia tidak mendatangkan
pembela dari langit, atau pengampunan dari luar dirinya. Ia hadapi
semua itu dengan apa yang ada pada dirinya. Ia telah merasa bahwa Al
Haqq ada padanya, Al Haqq itulah dirinya. Dan Al Haqq itulah
jaminannya. Semua orang menghadap Tuhan, membawa jaminan pahala dan
kebaikan. Yaitu amal sembahyang dan amal puasa dan amal-amal
kebaikkan dengan anggota tubuh. Tetapi orang yang berada pada maqam
Tuhan semata itu, jaminan tak ada apa-apa. Hanya Allah lah yang
menjamin dan menutupi kekurangan-kekurangannya, atau tidak ada
kelebihannya. Hanyalah itu kata-kata mutiara saja. Lapang dan sempit
ada pada Tuhan. Tetapi bagi orang hawas semuanya lapang, semuanya
nikmat dan semuanya rahmat. Dunia ini sorga pertama bagi orang hawas
dan soga kedua diakhirat nanti. Dan dunia ini neraka pertama bagi
orang buta mata hatinya, dan akhirat neraka yang kedua.
Sorga itu puncak rasa nikmat, menikmati ridhanya. Neraka itu puncak
kegelisahan, merasai murkanya. Sorga dan neraka itu lebih dekat
kepadamu. Dari pada kamu pergi kesana.
Baiklah aku menyatakan dengan jelas : sorga itu
karena ma’rifat, neraka itu karena
terhujab. Soal yang lainnya hanya soal yang kedua saja, atau tidak
ada soal sama sekali. Yang penting kamu telah suci dari mensekutukan
Allah, artinya : bersih dari pada perbuatan syirik, karena syirik itu
dua rupa :
- Rupa pertama syirik yang samar
- Rupa kedua syirik yang nampak
Syirk yang halus atau yang samar anda sudah maklum
dan syirik yang nampak atau terang-terangan seperti dibawah ini :
- Mengadakan sajian atau memberikan makanan kepada makhluk halus, karena takut disakiti, atau supaya ia bisa menyembuhkan.
- Karena Imannya kosong kepada Tuhan, iblis dan syaithan selalu diadakannya.
- Karena jelasnya dirinya merupakan syaithan, maka tak segan memberi syaithan.
- Selama hawa nafsu syaithan belum lenyap dari pandangannya, selama itu pula ia syirik kepada Tuhan.
- Tobat syirik itu tidak ada, kecuali ma’rifat kepada Allah.
- Menyembah sesuatu bukan Allah
- Kalau ada masih syirik yang kasar atau syirik yang halus maka tetap dalam dosa durhaka kepada Allah untuk selama-lamanya dan tidak ada ampunannya atau tobatnya, kecuali kembali kejalan yang diridhai.
- Jalan yang diridhai ialah ma’rifat
Inilah satu peringatan bagi orang yang sempurna
akal. Tak guna ilmu setinggi langit, kalau masih ada berbau syirik.
Biar amal seperti rangit, asal diri bersih dari pada syirik. Biar
betungging sampai kelangit, namun syirirk bagaikan bukit. Jadi yang
utama disini ialah untuk diri pribadi jangan bingung kepada pendapat
orang lain, cela dan maki soal biasa.
ZAZAM
Dari kutub utara sampai kutub selatan, dari
maghrib sampai masyrik, dari daksina ke paksina, dari dunia ke ujung
hanya beberapa orang saja yang sampai ke tingkat zazam ini. Sekarang
ini dapat dihitung dengan jari tangan, orang yang berada pada tingkat
zazam ini.
Satu daerah besar, hanya satu orang saja yang sampai pada tingkat
zazam ini. Sedangkan dunia ini hanya ada beberapa daerah besar itu.
Maka dari itu nyatalah dapat dihitung dengan jari tangan orang-orang
yang berapa pada tingkat ini.
Apakah artinya zazam
ini ? zazam ialah : KOSONG. Dalam kitab berincong disebut :
ALIF...TITIk TITIK....KOSONG. apabila Alif dan Titik-titk itu sudah
lenyap atau sudah karam dalam lautan Al Hidayah Zat Mutlak, maka
semua kosong.
Allahumma Ya Tuhan kami
! tidak Engkau jadikan alam ini kosong saja. Semuanya mengandung
rahasia. Hanya satu daerah, satu saja yang sanggup mengisi yang
kosong itu.
Tidak boleh ada dua orang dalam satu rahasia itu.
Memasuki daerah Tuhan hanya satu saja, tidak boleh lebih dari pada
satu. Pahamlah anda..? Kalau sudah paham
diamlah. Kalau belum paham simpanlah. Dalam soal ini tidak memerlukan
pertanyaan, siapa bertanya dia sendiri yang menjawab.
Tidak boleh ada dua jiwa dalam mengisi kekosongan
ini. Jelasnya tidak boleh perantara seorang guru, atau seorang syeh.
Langsung berdialog kepada Tuhannya sendiri, tidak ada tawar menawar
dalam soal rahasia ini.tidak ada emas dan
perak menjadi syarat.tidak ada anak emas dan anak tiri dalam soal
ketuhanan. Tidak ada lantaran anak dengan orang tuannya. Tidak ada
alasan karena Nabi dan Rasulnya yang dibolehkan. Nabi-nabi dan
Rasul-rasul itu sama saja dengan kamu. Rahasia ini bukan saja untuk
Nabi-nabi dan Rasul-rasul, bahkan Nabi-nabi dan Rasul-rasul
tercengang melihat ummatnya, ada yang sejajar dengan Nabi-nabi dan
Rasul-rasul didalam baqa nanti.
Siapakah dia orangnya ? Orang itu ialah : yang
telah zazam. Dan mereka itu benar-benar
sampai kepada maqam ikhsan. Ikhsan Tuhan kepada Allah. Karena ikhsan
(zazam) diatas dari islam dan iman, sebab ikhsan dan iman itu adalah
termasuk sifat ubudiyah (kehambaan). Sedangkan Tuhan mempunya dua
sifat utama : sifat kehambaan dan sifat ketuhanan.
Aspek luarnya aradh, sedangkan aspek dalamnya
AlHaq. Jadi orang yang sampai kemakam Tuhan (makam
ichsan atau zazam), maka telah hapus kedua sifat itu tadi. Karena
tidak ada sifat yang berdiri diatas zat. Maka makam ichsan itu diluar
dari pada pengetahuan makhluk, dan diatas dari semua makam ahlul
ma’rifat. Makam ini disebut dengan gelar : Penelanjangan Tuhan,
sebab tidak ada kitabnya, dan keluar dari dalil dan nash. Ia
merupakan ilmu laduni dan rahasia kudus.
Merupakan ilham dan wahyu tiada batasnya. Orang
yang berada pada tingkat ini digelari dengan : Keulungan Agama/Al
Agga Reatud Diniyah. Karena ia telah
berhasil dalam lawatannya dalam bakat menganalisa. Ia telah bertemu
kepada puncaknya segala puncak. Maka ia berhak disifati dengan gelar
keulungan agama itu tadi. Orang yang seperti ini lah yang dimaksud
Tuhan dalam firmanNya : Tiap-tiap seratus tahun Aku turunkan satu
orang utusanku sesudah Muhammad.
Maka sabda Rasulullah SAW : Tidak ada Nabi
sesudahk ini bukan berarti tidak ada utusan sesudahku.
Karena tiap-tiap Nabi bukan Rasul, tetapi tiap-tiap Rasul adalah
Nabi. Nabi itu artinya : Menerima wahyu tetapi tidak menyampaikan.
Rasul itu artinya : Menerima wahyu dan menyampaikan. Jadi kata-kata
utusan itu tiada batas. Tiap-tiap seratus tahun, Tuhan turunkan
seorang utusan untuk menyampaikan agama Allah yang haq.
Dan lagi firman Allah yang berbunyi artinya : Aku akan memperkuat
AgamaKu yang haq ini dengan seorang lidah yang lancar.
Maksudnya ialah : Aku turunkan nanti seorang
utusanku yang membawa agamaku kejalan yang haq yang disampaikan
dengan terus terang tanpa merasa takut dan gentar.
Mereka buka tanpa disadarinya. Artinya : diluar kesadaran manusia.
Maka berkata sembarang kata, asal benar. Mereka tidak takut difitnah
atau dikafirkan, bahkan mereka berani mati dalam menyampaikan yang
haq itu.
Apa-apa yang diputuskannya tidak bisa dirubah
lagi. Kehendaknya tidak bertentangan dengan kehendak Azali. Tuhan
Allah berkata : katakanlah semuanya Ku
ikuti kemauanmu. Berkata dengan sembarang kata, tetapi semuanya haq
dan benar. Karena Tuhan Maha Mengetahui. Banyak ulama sekarang yang
menyembunyikan ilmu agama. Agama dijadikan mata pencaharian. Dimana
bunyi gendang, disitu ia mencari. Dimana banyak uang disitu ia
berbunyi. Pangkat dan kedudukan menjadi-jadi. Kursi dan kemegahan
dijadikan Tuhan. Harta dunia jadi rebutan, kalau hilang jadi pikiran.
Gelar ulama jadi kebanggaan. Menghambur fitnah melalui kekuasaan,
mesjid dan mimbar tempat peraduan.
Agama dijadikan pokok dalam perpecahan,
hasut-menghasut menjadi-jadi. Orang bodoh makanan sipintar,
masyarakat bingung mencari pimpinan ulama.
Balik belakang akal pun hilang. Suapaya aku tidaklah pincang. Pilih
ulama sulit dibilang. Aku kemabil langsung datang. Menghadap Tuhan
khalikul alam. Quran dan Hadits petunjuk jalan. Menuju sempurna
dimalam kelam. Terang cahaya jauh dipandang. Hendak mendekati dalil
dan nash taruh dibelakang. Menyeberang dari dalil dan nash memang
terlarang. Hati rindu tak diperdulikan. Biar bahaya terus berjuang.
Tuhan mengampuni pahlawan sejati. Quran dan Hadits khusus untuk orang
alim dan orang awam. Untuk orang arif pilihlah yang mendalam. Kalau
perlu tinggalkan menyeberang. Menuju Allah tidak ada batasannya.
Siapa membatasi takut disaingi.
Harga ulama takut
direndahkan. Bukan halangan sampai disembunyikan. Ilmu Allah bebas
tiada batasan. Baiklah aku serukan supaya lebih mendalam. Tiada batas
menurut AlQuran. Tiada seorang makhluk sanggup melarang. Jangan
perduli ocehan orang sebagai penghalang menuju Tuhan. Yakin dan bulat
didalam badan, mewujudkan Tuhan khalikul alam.
Tuhan Allah ada berperi
Setiap insan harus diberi
Asal tuan sudi mencari
Tuhan Allah didalam diri
PEGANGAN / RUMUS
Rumus Nabi Muhammad S.A.W ( Aku Allah, Tidak ada Tuhan melainkan Aku)
Rumus Datuk Sanggul A.I.U ( Aku Tuhan, Ia Tuhan, Ujud Tuhan)
Rumus Datuk Arsyad L.L.L ( Lapang, Liput, Luput)
Rumus Datuk Muhammad Napiz A.A.A (Aku, Adalah, Allah )
Rumus Abuyyazid Bustami ( Tidak Ada Melainkan Aku )
Rumus Al Halaj : Anal Haq ( Sayalah kebenaran itu)
Rumus Datuk Ambulung ( Tidak ada yang Maujud,
Hanyalah Allah, Tiada Aku, Melainkan Dia,
Dialah aku dan aku adalah Dia )
Rumus dari Wali Sembilan : A.I.U ( Aku, Iki, Urip) = Aku, Ini, Hidup
Rumus : Siapa sudah mengenal Tuhan, bernama Tuhan
Siapa mengenal Allah, bernama Allah
Siapa mengenal Muhammad bernama Muhammad
Siapa mengenal Ruh, bertubuh Ruh
Siapa mengenal Sir, bertubuh Sir
Demikianlah adanya tentang yang menunjukkan
keadaan Allah yang bisa hambas sampaikan.
SUSUNAN SIFAT 20 GUGURNYA KEPADA DIRI
- UJUD adalah KEPALA
- KIDAM TELINGA KANAN
- BAQA TELINGA KIRI
- MUHALAPAH MATA KANAN
- QIYAMUHU TB MATA KIRI
- WAHDANIYAT MULUT
- KUDRAT BAHU KANAN
- IRADAT BAHU KIRI
- ILMU SUSU KANAN
- HAYAT SUSU KIRI
- SAMA’ TANGAN KANAN
- BASAR TANGAN KIRI
- KALAM PANGKAL LENGAN KANAN
- QADIRUN PANGKAL LENGAN KIRI
- MURIDUN KAKI KANAN
- ALIMUN KAKI KIRI
- HAYYUN PAHA KANAN
- SAMI’UN PAHA KIRI
- BASIRUN PUSAT
- MUTAKALLIMUN JANTUNG
Demikianlah susunan menurut urutan-urutannya.
SUSUNAN MISAL / CONTOH
ROH adalah ISTANA
HATI RAJA
ILMU HAKIM
AKAL PEMBESAR KERAJAAN
TUBUH KENDARAAN
NAFSU KUDA PENARIK KERETA
TELUNJUK SEBAGAI PENGUASA KERAJAAN
MATA SEBAGAI PENGAWAS
TELINGA SEBAGAI PENGHUBUNG
HIDUNG SEBAGAI TIMBANGAN
MULUT SEBAGAI PALU
KAKI SEBAGAI LASKAR
TANGAN SEBAGAI TAMPUK PEMERINTAHAN, SAYAP AKAN / KIRI
Demikianlah yang dapat hamba sampaikan untuk
sesamaku. Ini hanya sebagai misal atau contoh saja. Inilah Raja
kuasa bagi seorang insan kamil. Inilah yang disebut halipah didalam
bumi ini. Demikianlah ulasan hamba adanya.
Cukuplah kiranya goresan hatiku ini. Kutuliskan dalam kertas yang
putih ini sebagai tanda mata yang tak pernah hilang dalam kegelapan
malam. Apabila anda dalam kesepian, bacalah dan renungkanlah apa arti
hidup ini, dan keman titik tujuan terakhir tujuan hidup.
Siapa yang Tuhan dan
siapa yang aku. Manakah arti nikmat itu, dan yang manakah yang
disebut kegelisahan itu. Bulatkan cita-citamu semoga bulat pula
pendirianmu. Merdekak kan lah dirimu dengan kemerdekaan Tuhan.
Lepaskanlah belenggu yang ada dipundakmu. Terbanglah dengan bebas dan
merdeka menurut seleramu. Pakailah selimut kebesaran Tuhanmu.
Hiburlah hatimu dengan Tuhanmu sehingga bulat i’tikadmu.
Kekayaan Tuhan hanya
bisa dirasai oleh hatimu sendiri. Disini tidak ada miskin lagi.
Mautpun soal kecil bagi kekasih dalam kebebasan luas. Mati adalah
jalan terbaik bagi seorang pencinta Tuhan. Kitab Hakekat Semata ini
adalah Rangkuman / Kesimpulan dari kitab Addurrun Nafiz yang dikarang
oleh : Syeh Muhammad Nafiz Al Banjari, Martapura Kalimantan Selatan.
No comments
Post a Comment