AKU SEJATI
Pembahasan tentang pengenalan diri
ini adalah kunci jalan spiritual. Sehingga menyelami kesadaran diri yang
sebenarnya, dan mengenali hakikat ruh yang biasa menyebut dirinya “Aku” adalah
cukup penting dan menjadi bangunan suci ibadah hidup manusia. Saya tidak akan
lagi bicara soal dalil-dalil. Ibaratnya kita melakukan shalat, kita tidak lagi
butuh dalil, akan tetapi kita tinggal memasuki keadaan shalat yang sebenarnya.
Diskusi kita sudah selesai dalam hal hukum-hukum kebenaran Tuhan.
Selain unsur biologis fisik yang
sangat kompleks mulai dari kaki hingga otak, susunan dalam mental dan
kerohaniannya terdapat sifat yang tertinggi meskipun masih terdapat daya
kemauan yaitu KEKUATAN SANG “AKU”, yang merupakan KEKUATAN yang diterima dari
Yang Maha Mutlak.
Tubuh biologis dan mental keinginan
nafsu adalah milik manusia. Namun bukan manusia itu sendiri. Sebelum manusia
(“Aku”) dapat menguasai atau mengalahkan atau mengarahkan benda yang menjadi
miliknya terlebih dahulu ia harus menyadari dirinya secara benar. Ia harus
dapat membedakan mana yang merupakan Aku dan mana yang merupakan milik Aku,
dapat membedakan mana yang Aku dan mana yang bukan Aku.
Yang harus disadari: SANG AKU
BERSIFAT ABADI – TIDAK BISA MATI -TIDAK BISA RUSAK. AKU MEMILIKI KEKUASAAN,
KEBIJAKSANAAN DAN KENYATAAN. AKU INILAH YANG AKAN KEMBALI POSISI ASALNYA:
SESUNGGUHNYA AKU ADALAH BERASAL DARI ALLAH DAN KEPADA-NYA-LAH AKU KEMBALI….
Orang modern yang sejak lahir hingga
dewasa selalu hidup dan mengarahkan dirinya dalam kesemestaan benda-benda
material beranggapan bahwa rasa keakuan mereka hanya merupakan kesadaran
mengenai nafsu badani pemenuhan keinginan, pemuasan kesenangan, memperoleh kenyamanan
bagi dirinya. Bagian bawah dari batin naluri merupakan tempat rasa keakuan
orang-orang primitif. Bila seorang primitif mengatakan “Aku”, maka yang
dimaksud adalah badannya. Badan ini mempunyai perasaan, keinginan dan nafsu.
Mereka menggunakan daya pikirnya guna memenuhi nafsu dan keinginan fisiknya,
padahal mereka sebenarnya hidup dalam tingkat batin naluri.
Setelah menyadari ketololannya dan
beranjak tua, manusia harusnya semakin tinggi pendakian spiritualnya. Mulailah
ia mempunyai konsep tentang Aku nya yang lebih lengkap. Bila ia mulai
menggunakan akalnya, maka ia pindah dari tingkat batin naluri ke tingkat batin
mental. Ia mulai merasakan bahwa batinnya adalah lebih nyata bagi dirinya dari
pada badannya, bahkan kadang ia melupakan badannya bila sedang terbenam dalam
pemikiran secara serius.
Berikut cara mengembangkan atau
membangkitkan kesadaran Aku yang fitrah. Ini merupakan latihan yang harus
disadari, sebab kita tidak akan bisa melakukan pendekatan kepada Allah kalau
tidak menyadari hakekat diri yang hakiki. Kesadaran “Aku” ini merupakan langkah
pertama pada jalan menuju mendapatkan PENCERAHAN yang merupakan realisasi
hubungan Aku dengan Yang Maha Agung.
Monggo praktekkan latihan ini di
berbagai tahapan perjalanan sampai memperoleh penerangan jiwa.
MENEMUKAN AKU SEJATI
Carilah tempat atau ruangan, yang terbebas dari gangguan, agar batin anda
merasa aman dan tenang. Anda boleh duduk, berbaring, maupun berdiri yang enak
agar anda dapat mengendorkan otot-otot dan membebaskan ketegangan syaraf.
Lepaskan ketegangan dan biarkan otot-otot menjadi lemas, sampai terasa tenang
dan damai meresapi seluruh tubuh. Istirahatkan badan dan pasrahkan seluruh jiwa
raga. Atau lakukanlah dengan posisi berdiri, hal ini dilakukan untuk
menghindari mudah terlena dan tertidur …
Setelah berpengalaman hendaknya
mampu melakukan pengendoran badan dan menenangkan pikiran dimana pun dan
kapanpun anda memerlukannya. Ingat bahwa keadaan dzikir harus berada di bawah
penguasaan kemauan yang keras. Di dalam melakukan praktek dzikir harus
diterapkan pada waktu yang tepat dan atas kemauan sendiri. SADARI BAHWA AKU
ADALAH HAKIKI NYA MANUSIA YANG TIDAK PERNAH TIDUR – TIDAK MATI – ABADI, …SELALU
SADAR TIDAK PERNAH MENGALAMI SEDIH DAN TAKUT … AKU SANG ROH SUCI (FITRAH) YANG
MAMPU MENEMBUS ALAM MIMPI, ALAM MALAKUT DAN ALAM ULUHIYAH…
Sekarang anda memasuki tahapan yang
menyebabkan Aku merasa sebagai makhluk mental. Kalau anda memejamkan mata anda
akan merasakan dan bisa membedakan mana Aku yang sebenarnya … disitu ada aku
yang memperhatikan sensasi badan, seperti misalnya : lapar, haus, sakit,
sensasi yang menyenangkan, kesedihan. Anda akan merasakan ternyata bukan aku
sebenarnya yang lapar, sakit dan sedih, akan tetapi itu adalah sensasi badan
yang dimiliki oleh sang Aku. Aku sejati mengatasi semua itu tadi…
MUlai sekarang, melepaskan diri dari
yang bukan hakiki, agar tidak diombang-ambingkan oleh tubuh anda sendiri.
Sadari AKU ADALAH YANG MENGUASAI PERASAAN DAN PIKIRAN, JADILAH TUAN ATAS DIRI
ANDA … keluarlah anda seperti melepaskan baju, lalu tinggalkan dan jangan anda
memikirkan semuanya itu. Karena badan anda mempunyai batin naluri yang akan
bergerak menurut fungsinya. Perhatikan saat anda tidur … Aku anda meninggalkan
tubuh anda tanpa harus memikirkan bagaimana nantinya badanku, kenyataannya
tubuh bekerja menurut yang dikehendaki oleh nalurinya sendiri.
SADARKAN SANG AKU. HUBUNGKAN DENGAN
DZAT YANG MAHA MUTLAK …HADIRLAH DIHADAPAN-NYA SEBAGAIMANA KESAKSIAN AKU DIALAM
`AZALI…PANGGILLAH …PENUH SANTUN YA ALLAH … YA ALLAH … TUNDUKKAN JIWA ANDA
DENGAN HORMAT … DAN DATANGLAH KEHADIRAT-NYA DENGAN TERUS MEMANGGIL YA ALLAH …YA
ALLAH … TIMBULKAN RASA CINTA YANG DALAM …HADIRLAH TERUS DALAM DZIKIR … BIARKAN
SENSASI PIKIRAN DAN PERASAAN MELAYANG-LAYANG …SADARKAN DAN KEMBALIKAN BAHWA AKU
BUKAN ITU SEMUA … AKU ADALAH YANG MENYAKSIKAN SEMUANYA … BERSAKSILAH DENGAN
MENGUCAPKAN DUA KALIMAT SYAHADAT … SAMPAIKAN DO’A SALAWAT UNTUK RASULULLAH .DAN
KELUARGANYA. TERUSKAN AKU MELAYANG MENEMBUS SEMUA ALAM-ALAM YANG MENGHALANGI,
BIARKAN AKU BERJALAN MENUJU YANG MAHA TAK TERHINGGA … ###
No comments
Post a Comment