Tanpa Fatimah sa, Agama Tidak Lengkap
Hawzah News (25/4) melaporkan, Hujjatul Islam Golpeygani mengatakan bahwa manusia tidak dan tidak mungkin mampu meraih seluruh kemajuan ilmiah, dan informasi dari dunia dan akhirat. Ditambahkannya bahwa dari apa yang dikemukakan oleh para nabi dan Ahlul Bait as terkait alam akhirat jelas bahwa jika manusia menunaikan tugas agamanya di dunia, maka ketika ajal menjemput akan sedemikian mudah dan manis sehingga seandainya tanpa ada sorga, saat pertemuannya dengan Allah Swt saja sudah cukup.
Ketua Kantor Rahbar menyinggung keagungan Sayidah Fatimah sa yang dimulai sebelum beliau lahir, pada masa dalam kandungan, seraya mengatakan, "Dengan lahirnya Sayidah Fatimah sa semua tempat menjadi cerah dan seluruh rumah di Mekkah menjadi terang."
Hujjatul Islam Golpeygani menambahkan, "Tingkat ibadah Sayidah Fatimah sa sedemikian tinggi sehingga kaki beliau membengkak karena terlalu lama berdiri dan karena kemuliaan itulah Allah Swt menjauhkan para pengikut sejatinya dari api neraka."
Golpeygani menambahkan bahwa syukur atas nikmat Allah Swt dan pada saat yang sama merasa cukup, serta kesederhanaan, termasuk di antara keutamaan Sayidah Fatimah sa. "Pada hakikatnya, dengan bersabar menghadapi kesulitan ekonomi dan keterbatasan yang ada, beliau telah memberikan bantuan besar kepada proses penghambaan Imam Ali as kepada Allah Swt."
Dalam menjelaskan keutamaan dan kemuliaan akhlak dan perilaku Sayidah Fatimah sa sedemikian tinggi sehingga beliau dijuluki ummu abiha, Golpeygani menjelaskan, "Pada hakikatnya, jika bukan karena Sayidah Fatimah sa, Rasulullah tidak akan mampu menyampaikan risalahnya, dan karena tidak ada kepemimpinan para imam, maka agama tidak akan sempurna."
Di bagian lain pernyatannya, Golpeygani menjelaskan, tidak diketahuinya makam suci Sayidah Fatimah sa merupakan bukti lain dari kemazluman beliau. "Mulla Sadra memahami masalah ini dan menulis bahwa Imam Husein as tidak syahid di Karbala, melainkan, beliau dibunuh ketika peristiwasaqifah, ketika hak kepemimpinan Imam Ali as terampas dan bencana-bencana seperti ini akan bermunculan hingga masa kepemimpinan Imam Mahdi as." (IRIB Indonesia/MZ)
No comments
Post a Comment