Titik
Mulai Kulit – Bulu – Sampai Ruh Idafi
Ternyata Sehelai Rambutpun Tak
Kumiliki
Empat Anasar Dari Ibuku
Empat Anasar Dari Bapakku
Empat Anasar Dari Adam Asal
Keturunanku
Itulah Awal Kejadian Jasadku
Jasad Jadi Terurai Sudah
Tidak Dapat Berulah Tingkah
Tanpa Diisi Nyawa Ataupun Ruh
Yg Tiada Lain Ialah Rasulullah
Dasar Ilmu Ma’rifat Sudahlah Pasti
Awal Agama Mengenal Illahi
Jangan Salah Memilih Lagi
Mengutamakan Sholat Tidaklah Rugi
Janganlah Takut, Janganlah Gentar
Ilmu Ma’rifat Ilmu Yang Benar
Janganlah Menyerah Apalagi Pudar
Walaupun Akhirnya Kohar Keluar
Barang Siapa Rindukannya
Dengan Mudah Mendapat Rido Nya
Tetapi Bila Allah Ta’ala Murka
Rajin Sholat Balasannya Siksa
Bismillah Tadi Awal Permulaan
Titik Nuq Yang Bernama Insan
Jangan Ragu Mencari Tuhan
Rahasia Allah Didalam Badan
Aku Rindu Pada Allah Tuhanku
Dimana Berada Tiadalah Tentu
Itulah Awal Pada Sangkaku
Ternyata Lebih Dekat Dari Daging
Dengan Kuku.
Orang yang berjunub batin pula
tertegah dari memasuki Hadrat Ilahi.
Orang yang di dalam junub batin iaitu
lalai hati, kedudukannya seperti orang
yang berjunub zahir, di mana amal
ibadatnya tidak diterima. Allah s.w.t
mengancam untuk mencampakkan
orang yang bersembahyang dengan lalai
(dalam keadaan berjunub batin) ke
dalam neraka wil. Begitu hebat sekali
ancaman Allah s.w.t kepada orang yang
menghadap-Nya dengan hati yang lalai.
Mengapa begitu hebat sekali ancaman
Allah s.w.t kepada orang yang lalai?
Bayangkan hati itu berupa dan
berbentuk seperti rupa dan bentuk kita
yang zahir. Hati yang khusyuk adalah
umpama orang yang menghadap Allah
s.w.t dengan mukanya, duduk dengan
tertib, bercakap dengan sopan santun
dan tidak berani mengangkat kepala di
hadapan Maharaja Yang Maha Agung.
Hati yang lalai pula adalah umpama
orang yang menghadap dengan
belakangnya, duduk secara biadab,
bertutur kata tidak tentu hujung pangkal
dan kelakuannya sangat tidak bersopan.
Perbuatan demikian adalah satu
penghinaan terhadap martabat
ketuhanan Yang Maha Mulia dan Maha
Tinggi. Jika raja didunia murka dengan
perbuatan demikian maka Raja kepada
sekalian raja-raja lebih berhak
melemparkan kemurkaan-Nya kepada
hamba yang biadab itu dan layaklah jika
si hamba yang demikian dicampakkan ke
dalam neraka wil. Hanya hamba yang
khusyuk, yang tahu bersopan santun di
hadapan Tuhannya dan mengagungkan
Tuhannya yang layak masuk ke Hadrat-
Nya, sementara hamba yang lalai, tidak
tahu bersopan santun tidak layak
mendekati-Nya.
No comments
Post a Comment