Model Prediksi Kapasitas Balok Beton Ringan Bertulang Pasca Bakar.
Kata kunci : beton ringan, fullscale, pra dan pasca bakar.
Sambowo, Kusno Adi; Mediyanto, Antonius*)
Fakultas Teknik UNS, Penelitian, Dikti, Hibah Bersaing Lanjutan, 2007.
Fakultas Teknik UNS, Penelitian, Dikti, Hibah Bersaing Lanjutan, 2007.
Banyak studi telah dilakukan untuk mengatasi kelemahan sifat beton ringan, antara lain dengan menambahkan campuran serat-serat pada campuran beton yang bermaksud agar serat-serat tersebut dapat berfungsi sebagai tulangan mikro yang tersebar secara acak dalam beton. Selain itu, teknologi bahan tambah (seperti pozzoland) berkembang cukup pesat dan telah terbukti meningkatkan kuat tekan dan durabilitas beton. Dalam penelitian ini dipilih serat aluminium dan metakaolin untuk mengetahui kontribusinya terhadap beton pasca bakar. Pada tahun pertama studi literatur dan penelitian yang terkait dengan sifat-sifat mekanik dari material pembentuk beton ringan bertulang dan beton ringan itu sendiri baik pra dan pasca bakar telah dilakukan. Sifat-sifat ini telah dianalisis dan menghasilkan model penurunan kapasitas balok beton ringan bertulang pasca bakar. Pada tahun kedua ini telah diuji sifat-sifat elemen struktur yang berupa balok untuk uji lentur (pra dan pasca bakar), uji tarik komposit dan uji geser balok beton. Analisis telah dilakukan dan untuk selanjutnya akan dilakukan validasi model dengan fullscale pada tahun ketiga. Penelitian mengenai sifat-sifat mekanik dari beton ringan sangat penting dilakukan guna untuk mendapatkan data-data untuk digunakan dalam memprediksi kapasitas balok beton ringan bertulang yang telah mengalami kebakaran pada berbagai temperatur suhu. Dengan demikian kita dapat mengetahui kapasitas sisa dari struktur secara keseluruhan pasca kebakaran. Adapun perilaku struktur dari balok beton ringan yang telah mengalami kebakaran juga sangat penting untuk diketahui.
Dari penelitian tahun pertama, dapat disimpulkan bahwa pengaruh penambahan Metakaolin dan serat Alumunium pada beton ringan memberikan kontribusi yang cukup baik pada kekuatan beton. Hal ini terlihat pada hasil pengujian meliputi pengujian kuat tekan, modulus elastisitas, dan kuat tarik belah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Secara keseluruhan pada tiap variasi suhu beton dengan penambahan 0,75% serat alumunium dan 10% Metakaolin menunjukkan hasil yang optimum pada setiap pengujian.
Dari hasil penelitian tahun kedua ini diketahui bahwa secara umum kapasitas balok beton ringan dengan tambahan serat alumunium dan metakaolin lebih tinggi dari beton ringan normal baik sebelum maupun setelah kebakaran.
Mencampurkan serat-serat kedalam campuran material pembuat beton untuk memberikan kontribusi peningkatan kekuatan tarik dan daktilitasnya. Penelitian eksperimental ini dilakukan; pertama, untuk mengkaji sifat mekanik material campuran beton ringan dengan serat alumunium. Sedangkan yang kedua, mengkaji kapasitas atau kemampuan elemen struktural balok beton ringan bertulang berserat alumunium.
Untuk Rencana penelitian tahun ketiga ini adalah yang pertama menganalisa lebih lanjut hasil-hasil yang didapat dari tahun ke-1 dan ke-2 sehingga akhirnya diketemukan sebuah model prediksi kapasitas lentur balok yang didasarkan pada sisa tegangan pada tiap zona penampng akibat temperatur yang dikenakan padanya. Adapun yang kedua adalah menguji validitas model yang ditemukan dengan melakukan fullscale test di laboratorium untuk menguji validitasnya.
Untuk merumuskan gagasan di atas data-data berikut ini secara rinci diperlukan, antara lain:
1. Harus ada evaluasi sisa tegangan tekan beton akibat suhu pada sisi tekan terluar balok.
2. Harus ada evaluasi sisa tegangan tekan beton akibat suhu pada tiap zona sampai pada garis netral.
3. Harus ada evaluasi sisa tegangan tekan baja akibat suhu pada baja tulangan tekan.
4. Harus ada evaluasi sisa tegangan tarik beton akibat suhu pada sisi tarik terluar balok.
5. Harus ada evaluasi sisa tegangan tarik beton akibat suhu pada tiap zona sampai pada garis netral.
6. Harus ada evaluasi sisa tegangan tarik baja akibat suhu pada baja tulangan tarik.
Pokok pikiran penelitian ini berorientasi secara khusus pada kemungkinan peningkatan kualitas material beton ringan dengan mempelajari fenomena isolasi suhu, penjebatanan serat, dan aksi pasak seratnya karena penambahan serat, terutama pada kondisi pra dan paska bakar.
Dari penelitian tahun pertama, dapat disimpulkan bahwa pengaruh penambahan Metakaolin dan serat Alumunium pada beton ringan memberikan kontribusi yang cukup baik pada kekuatan beton. Hal ini terlihat pada hasil pengujian meliputi pengujian kuat tekan, modulus elastisitas, dan kuat tarik belah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Secara keseluruhan pada tiap variasi suhu beton dengan penambahan 0,75% serat alumunium dan 10% Metakaolin menunjukkan hasil yang optimum pada setiap pengujian.
Dari hasil penelitian tahun kedua ini diketahui bahwa secara umum kapasitas balok beton ringan dengan tambahan serat alumunium dan metakaolin lebih tinggi dari beton ringan normal baik sebelum maupun setelah kebakaran.
Mencampurkan serat-serat kedalam campuran material pembuat beton untuk memberikan kontribusi peningkatan kekuatan tarik dan daktilitasnya. Penelitian eksperimental ini dilakukan; pertama, untuk mengkaji sifat mekanik material campuran beton ringan dengan serat alumunium. Sedangkan yang kedua, mengkaji kapasitas atau kemampuan elemen struktural balok beton ringan bertulang berserat alumunium.
Untuk Rencana penelitian tahun ketiga ini adalah yang pertama menganalisa lebih lanjut hasil-hasil yang didapat dari tahun ke-1 dan ke-2 sehingga akhirnya diketemukan sebuah model prediksi kapasitas lentur balok yang didasarkan pada sisa tegangan pada tiap zona penampng akibat temperatur yang dikenakan padanya. Adapun yang kedua adalah menguji validitas model yang ditemukan dengan melakukan fullscale test di laboratorium untuk menguji validitasnya.
Untuk merumuskan gagasan di atas data-data berikut ini secara rinci diperlukan, antara lain:
1. Harus ada evaluasi sisa tegangan tekan beton akibat suhu pada sisi tekan terluar balok.
2. Harus ada evaluasi sisa tegangan tekan beton akibat suhu pada tiap zona sampai pada garis netral.
3. Harus ada evaluasi sisa tegangan tekan baja akibat suhu pada baja tulangan tekan.
4. Harus ada evaluasi sisa tegangan tarik beton akibat suhu pada sisi tarik terluar balok.
5. Harus ada evaluasi sisa tegangan tarik beton akibat suhu pada tiap zona sampai pada garis netral.
6. Harus ada evaluasi sisa tegangan tarik baja akibat suhu pada baja tulangan tarik.
Pokok pikiran penelitian ini berorientasi secara khusus pada kemungkinan peningkatan kualitas material beton ringan dengan mempelajari fenomena isolasi suhu, penjebatanan serat, dan aksi pasak seratnya karena penambahan serat, terutama pada kondisi pra dan paska bakar.
No comments
Post a Comment