Breaking News

METODE INJEKSI ATAU GROUTING


Pasca bencana gempa banyak terdapat struktur bangunan yang ambruk, meskipun sebagian bangunan yang masih berdiri kokoh, tetapi bila diamati ternyata pada dinding, kolom dan balok mengalami retak halus. Metode apa yang bisa digunakan untuk mengatasi retak rambut pada struktur? Apa bahannya dan bagaimana cara kerjanya?
          Sebelum perbaikan/perkuatan dilaksanakan perlu dikaji terlebih dahulu terhadap aspek jenis dan penyebab kerusakan, tingkat kerusakan, biaya, ketersediaan material, alat, tenaga dan waktu pelaksanaan serta estetika dan arsitektur. Sesuai dengan keterangan di atas, apabila terjadi retak hakus/rambut pada komponen struktur (bukan retak plesteran/acian), bisa Anda gunakan metode Injeksi atau Grouting.
Injeksi digunakan untuk perbaikan elemen atau bagian elemen yg retak. Bahan injeksi, misalnya epoxy resin yang bersifat encer dimasukkan pada celah/retak dengan cara dipompa (diberi tekanan). Sebelum dibuat lubang-lubang dengan jarak tertentu sebagai jalan masuk bahan injeksi pada bagian yang retak tersebut. Kemudian bagian-bagian yang retak lainnya diberi penutup (diplester) untuk menghindari bocor. Kemudian bahan injeksi dengan tekanan, masuk ke dalam celah/retak sampai terlihat pada lubang-lubang lain yang telah terisi atau mengalir keluar. Metode ini dapat digunakan untuk mengisi retak-retak kecil dan cukup dalam dimana tidak diinginkan adanya rongga-rongga dalam retak.
Persiapan lubang masuk dan keluar bahan injeksi Cara 1, nipple dimasukan ke dalam lubang dengan jarak 10-15 cm di sepanjang retakan dan diberi perekatepoxy. buat celah berbentuk “V” dengan ukuran lebar minimum 20 mm di sepanjang retakan. Gunakan pengisap debu (vacum cleaner) untuk mencegah debu masuk ke dalam lubang dan celah retakan. Cara 2, Bersikan permukaan disekitar celah retakan, lalu berikan lapisan sealant. Buat lubang dengan cara mengebor, lalu masukan nipple. Kemudian beri paking (gasket) untuk mengikat nipple dan mengisi celah disekitar lubang.
Langkah-langkah perbaikan. Bersikan beton disekitar penampang beton yg retak. Pasang nipple pada lubang retakan dengan jarak interval anatar 15-20 cm dan sambungkan dengan slang penghubung. Tutup komponen yang retak di antara nipple dengan bahan sealant atau yg ejenis. Suntikan cairan epoxy resinke celah retakan dgn mengunakan alat compressor. Gunakan tekanan udara pada pada alat kompresor sebesar 4 bar.
Melakukan Injeksi. Injeksi dapat dilkukan dengan pompa hidrolik, tabung cat tertekanan, atau pistol udara. Tekanan yang dipilih untuk injeksi harus dipilih secara hati-hati, penambahan tekanan hanya sedikit menambah tingkat kecepatan injeksi. Pada kenyataannya, menggunakan tekanan secara berlebihan akan dapat memperluas retakan, sehingga menambah kerusakan. Jika retakan ber-arah tegak atau miring, proses injeksi harus dimulai dengan memompa bahan injeksi ke dalam nipple paling rendah hingga mencapai nipple di atasnya. Lalu lubang nipple yang paling rendah tersebut ditutup, lalu proses diulangi hingga seluru retakan terisi.

No comments