Breaking News

INSTALASI PLUMBING SISTEM AIR BERSIH


Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih.
Sumber air bersih diambil dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung air bersih (Clear Water Tank) atau Ground Water Tank (GWT), sedangkan sumber air yang berasal dari tanah atau sumur dalam (deep well) dimasukan kedalam penampung air baku (raw water tank). Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang berada di raw water tank diolah (treatment) di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau ground water tank, selanjutnya dialirkan ke tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa transfer.
Distribusi air bersih pada dua lantai teratas untuk mendapatkan tekanan cukup umummnya menggunakan pompa pendorong (booster pump), sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan satu hari pemakaian air. Dan kualitas air disesuaikan dg peraturan, UU dan standar yg berlaku di wilayah yang bersangkutan. Untuk Indonesia: SNI No. 01-0220-1987 tentang air minum yang boleh dialirkan ke alat plumbing, No.907/PERMENKES/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Kep-02/Men KLH/I/1998 tentang Baku Mutu Perairan Darat, Laut dan Udara, dan sistem plumbing standart nasional indonesia, SNI 03 – 6481 – 2000 Sistem Plumbing.
Sistem Penyediaan Air Bersih terbagi menjadi empat sistem:
  • ·Sistem Sambung Langsung
  • ·Sistem Tangki Atas
  • ·Sistem Tangki Tekan
  1. oSistem Hydrocel
  2. oSistem Diaphragma
  • ·Sistem Tanpa Tangki
  1. oSistem kecepatan putaran pompa konstan
  2. oSistem kecepatan putaran pompa variable
PERALATAN UTAMA & FUNGSI
  • ·Pompa Transfer, berfungsi untuk memompa air bersih dari ground water tank ke roof tank melalui pipa transfer. Beberapa jenis pompa transfer yang sering dipakai, antara lain :
  1. oEnd Suction Pump
  2. oHorizontal Split Case Pump
  3. oMulti Stage Pump
  4. oCentrifugal Pump
  • ·Pressure Tank, berfungsi untuk meringankan kerja pompa dari keadaan start-stop yang terlalu sering. Beberapa jenis pressure tank yang sering dipakai, antara lain :
  1. oDiaphragma Pressure Tank
  2. oNon Diaphragma Pressure Tank atau Well Pressure Tank
  • ·Peralatan pengaturan dan ukur, meliputi :
  1. oCheck Valve, penahan aliran balik air didalam instalasi pipa.
  2. oGate Valve, pengatur buka-tutup aliran air didalam pipa.
  3. oBall Valve, pengatur jumlah aliran air didalam pipa.
  4. oButterfly Valve, pengatur buka-tutup aliran air di dalam pipa.
  5. oFloating Valve, klep pengatur buka-tutup aliran air ke tanki.
  6. oFoot Valve, penahan air balik di bawah pipa isap.
  7. oStrainer, berfungsi sebagai filter air.
  8. oFlexible Joint, penahan getaran dan gerakan.
  9. oPressure Gauge, pengukur tekanan.
  10. oPressure Switch, alat kontak hubung-putus akibat tekanan.
  11. oFlow Switch, alat kontak hubung-putus akibat aliran.
  12. oWater Meter, pengukur debit air.


  1. 1.Sistem Sambung Langsung
    Dalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih (PDAM). Karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasi ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut, maka sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung skala kecil dan rendah.
  2. 2.Sistem Tangki Atas
    Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai alasan tidak dapat diterapkan, sebagai gantinya banyak sekali digunakan sistem tangki atap. Sistem ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah atau dipasang pada lantai terendah, kemudian dipompakan ke tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini air didistribusikan ke seluruh lantai bangunan.
    Sistem tangki atap ini seringkali digunakan dengan pertimbangan :
  3. 1.
  4. 1.Selama air digunakan tidak terjadi perubahan tekanan yang berarti pada alat plumbing. Perubahan tekanan hanya terjadi karena akibat perubahan level air di dalam tangki atap sehingga harus diupayakan agar level air tetap konstan.
  5. 2.Pada sistem penyedia air tangki atas bekerja secara otomatis karena pada umumnya dilengkapi swith automatik sehingga kecil kemungkinan timbulnya kesulitan akibat penurunan tajam pada permukaan level air.
  6. 3.Perawatan tangki atas relatif lebih sederhana dibandingkan dengan sistem tangki tekan.
  7. 4.Perlu pompa cadangan untuk bangunan yang besar dan tinggi.
Karena tuntutan alat-alat plumbing, agar dapat bekerja dengan baik maka peletakan tangki atap menjadi penting. Sebagai contoh katub glontor (flush valve) dapat bekerja dengan baik jika tekanan air pada alat plumbing sebesar 1,00 kg/cm2 atau tinggi tangki atap lebih besar atau sama dengan 10 meter.
Jika peletakan tangki tidak memungkinkan sehingga tekanan tidak dapat tercapai maka perlu dipertimbangkan pemasangan pipa sambung langsung ke alat saniter atau alat plumbing (fixture) atau dengan memasang pompa pendorong (booster pump) agar kerugian tekanan berkurang. Memilih alat plambing yang tidak terlalu tinggi tuntutan tekanan kerjanya, misal kloset dengan katup glontor dengan tekanan kerja 0,6 kg/cm2 atau tinggi tangki 6,00 meter.
  1. 3.Sistem Tangki Tekan
    Prinsip kerja dari sistem tangki tekan (hidrosfor) adalah sebagai berikut, air yang telah ditampung di dalam tangki bawah dipompa ke dalam tangki tertutup yang mengakibatkan udara didalamnya terkompresi sehingga tersedia air dengan tekanan awal yang cukup untuk didistribusikan ke peralatan plumbing di seluruh bangunan yang direncanakan. Pompa bekerja secara otomatis diatur oleh detektor tekanan, yang membuka dan menutup saklar penghasut motor listrik penggerak pompa. Pompa akan berhenti bekerja jika tekanan tangki telah mencapai batas maksimum yang ditetapkan dan mulai bekerja jika batas minimum tekanan yang ditetapkan telah dicapai.
Daerah fluktuasi tekan tergantung pada tinggi bangunan, misalkan untuk bangunan 2 – 3 lantai tekanan air harus mencapai 1 – 1,5 kg/cm­2 atau 0.981 – 1,471 bar atau 10 – 11.5 mka (muka kolom air).
Kelebihan-kelebihan sistem tangki tekan adalah lebih menguntungkan dari segi estetika karena tidak terlalu menyolok dibandingkan dengan tangki atap, mudah perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-pompa lainnya dan harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus dipasang di atas menara. Disamping itu diperlukan juga kompressor dan keduanya dioperasikan secara automatis.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah kekurangannya, diantaranya : daerah fluktuasi tekanan sebesar 1,0 kg/cm2 sangat besar dibandingkan dengan sistem tangki atap yang hampir tidak ada fluktuasinya, dengan berkurangnya udara dalam tangki tekan, maka setiap beberapa hari sekali harus ditambahkan udara dengan kompresor atau dengan menguras seluruh air dari dalam tangki tekan.
Rancangan volume udara dalam tangki umumnya sebesar 30% dari volume tangki dan sisanya berisi air. Seiring dengan berkurangnya udara maka kompressor menjadi kebutuhan mutlak harus dipasang.
Variasi sistem tangki tekan adalah sebagai berikut:
  1. 0.Sistem Hydrocel: Sistem tangki tekan hydrocel untuk tangki tekan menggunakan tabung bahan karet khusus yang dapat mengembang dan menyusut sesuai dengan tekanan tangki. Penambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak langsung. Sistem ini mempunyai kekurangan yaitu air dalam tangki sedikit.
  2. 1.Sistem Tangki Tekan dengan Diapragma: Sistem tangki tekan dengan diafram ini, untuk tangki tekan menggunakan tabung bahan karet khusus sebagai pemisah air dengan udara.tekanan tangki. Penambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak langsung. Sistem ini mempunyai kelebihan yaitu sebagai penyimpan air dan peredam pukulan. Namun dalam hal ini tidak dapat difungsikan secara bersama-sama.
Sistem tangki tekan dapat dianggap lebih berfungsi sebagai suatu sistem pengaturan tekanan dibandingkan dengan fungsinya sebagai penyimpan air, karena bukan sebagai sistem penyimpan air seperti tangki atap dan karena jumlah volume air yang efektif tersimpan dalam tangki tekan relatif sedikit, mengakibatkan pompa akan sering bekerja dan menyebabkan pompa lebih berat kerjanya.
  1. 4.Sistem Tanpa Tangki
    Sistem ini sebenarnya tidak direkomendasi oleh berbagai pihak, Sistem ini tidak menggunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan ataupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa menghisap langsung dari pipa utama.
  2. 0.Sistem kecepatan putaran pompa konstan, Pompa utama selalu bekerja sedangkan pompa lain akan bekerja secara otomatik yang diatur oleh tekanan.
  3. 1.Sistem kecepatan putaran pompa variabel, Sistem ini untuk mengubah kecepatan atau laju aliran diatur dengan mengubah kecepatan putaran pompa secara otomatik. Sistem kecepatan putaran pompa variabel mempunyai keuntungan/ kerugiannya antara lain :
  4. 0.Mengurangi tingkat pencemaran air karena tidak menggunakan tangki,
  5. 1.Mengurangi terjadinya karat karena tidak kontak udara langsung,
  6. 2.Beban struktur semakin ringan karena tidak ada tangki atas,
  7. 3.Biaya pemakaian daya listrik besar,
  8. 4.Penyediaan air bersih tergantung pada sumberdayanya,
  9. 5.Investasi awal besar.
Untuk limbah air kotor yang berasal dari toilet dan bangunan-bangunan penunjang masuk langsung ke septic tank yang dibuat berdekatan dengan bangunan tersebut, dan masuk ke dalam tangki resapan serta over flow diarahkan ke saluran terdekat.
Sistem venting merupakan sistem instalasi plumbing yang dapat mengeluarkan udara yang terjebak di dalam instalasi pipa air buangan guna menghindari efek siphone.

No comments