Breaking News

HIJAB KATA





Kisah ini berasal dari Jalalluddin Rumi:

Empat Orang yang terdampar di Negara asing kehilangan dompet mereka. Ada yang mengasihani mereka dan memberikan sekeping uang logam kepada mereka.
Salah satu diantara mereka yang berasal dari Persia mengusulkan, Mari kita beli Anggur dengan uang ini, dan kita makan bersama.
Yang berasal dari arab merasa keberatan “tidak, kita akan beli inab dengan uang ini”
Yang ketiga berasal dari Turki, “ saya tidak setuju, lebih baik kita beli uzum.”
Yang keempat berasal dari yunani, menginginkan “stafil”
Demikian, mereka berempat terlibat dalam perang mulut, suhu mulai memanas. Untungnya, ada seorang bijak yang lewat, “kenapa kalian berantam, kenapa berkelahi?”
Dan mereka menjelaskan masalah mereka. Yang Persia ingin membeli Anggur, yang dari Arab menginginkan Inab. Yang dari Turki menginginkan Uzum dan yang dari Yunani, Stafil. Padahal uang mereka miliki hanya sekeping.
Orang bijak itu memahami masalah mereka, “itukah sebabnya kalian berkelahi? Jangan, jangan berkelahi. Mungkin saya bias membantu kalian. Berikan uang itu kepada saya dan saya akan memenuhi keinginan kalian semua. Yang menginginkan Anggur akan mendapatkan Anggur, yang menginginkan Inab akan saya beri Inab. Demikian pula yang menginginkan Uzum  dan Stafil, Setiap Orang diantara kalian akan memperoleh apa yang diinginkannya.”
SI Bijak itu tahu persis apa sebenarnya mereka inginkan: buah “anggur”. Kesalahan mereka hanya satu: yang Persia tidak memahami istilah Arab untuk anggur. Yang Yunani tidak memahami istilah Turki untuk “Anggur” dan sebaliknya.
Yang membeda-bedakan antara Tuhan dan ALLAH, antara Budha dan Widhi Wasa sebenarnya patut dikasihani, mereka terjebak dalam permainan kata/terhijab kata.(menyelami samudra kebijaksanaan Sufi; 110-112)

No comments